*
• Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang
terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun dapat juga terjadi pada anak-anak yang lahir dalam kondisi tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi, atau penyakit lainnya
*
*
ICCE
ECCE
Phaco emulsi ficatio n
SICS
*
• Merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. Lensa beserta kapsulnya dikeluarkan dengan memutus zonula Zinn yang telah mengalami degenerasi.
• Prosedur ini relatif beresiko tinggi disebabkn oleh insisi yang lebar dan tekanan pada badan vitreus. Pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.
• Kerugian dari ekstraksi katarak intra capsular : - angka kejdian cystoid maculr edema dan retinal detachment setelah operasi lebih tinggi - Insisi yang sangat lebar dan astigmatisma yang tinggi. Resiko kehilangan vitreus selama operasi sangat besar. Lebih sering terjadi kompikasi terhadap iol, khususnya dalam jangka waktu lama.
• Pada ekstraksi lensa intrakapsular dilakukan tindakan dengan urutan sebagai berikut: 1.
2. 3. 4. 5. 6.
7. 8.
Dibuat flep konjungtiva dari jam 9-3 melalui jam 12. Dilakukan pungsi bilik mata depan dengan pisau. Luka kornea diperlebar seluas 160 derajat. Dibuat iridektomi untuk mencegah glaukoma blokade pupil pasca bedah. Dibuat jahitan korneosklera. Lensa dikeluarkan dengan krio. Jahitan kornea dieratkan dan ditambah. Flep konjungtiva dijahit.
*
•
Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan.
•
Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, implantasi lensa intra ocular posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma,
•
Tekhnik ini mempunyai kelebihan dibanding EKIK yaitu kapsul posterior akan utuh secara anatomi sehingga baik untuk fiksasi IOL dan menghambat atau mencegah bakteri masuk ke korpus vitreus dan mencegah terjadinya endoftalmitis
• Kerugian dari Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular (EKEK) ; - Membutuhkan mikroskop dengan penyesuaian, - Penebalan kapsul posterior setelah operasi dapat terjadi,
- Lebih sering terjadi udem kornea, uveitis setelah operasi
• Phakoemulsifikasi
(phaco) maksudnya membongkar dan memindahkan kristal lensa. Pada tehnik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut.
*
*
• SICS adalah salah satu teknik operasi katarak yang pada umumnya digunakan di negara berkembang.
•
Teknik ini biasanya menghasilkan hasil visus yang bagus dan sangat berguna untuk operasi katarak dengan jumlah yang banyak.
• Keuntungan konstruksi irisan pada sklera kedap air sehingga membuat katup dan isi bola mata tidak prolaps keluar.
•
karena incisi yang dibuat ukurannya lebih kecil dan lebih posterior, kurvatura kornea hanya sedikit berubah
Jenis tehnik bedah katarak
Keuntungan
Kerugian
Extra capsular cataract extraction (ECCE)
Incisi kecil Tidak ada komplikasi vitreus Kejadian endophtalmodonesis lebih sedikit Edema sistoid makula lebih jarang Trauma terhadap endotelium kornea lebih sedikit Retinal detachment lebih sedikit Lebih mudah dilakukan
Kekeruhan pada kapsul posterior Dapat terjadi perlengketan iris dengan kapsul
Intra capsular cataract extraction (ICCE)
Semua komponen lensa diangkat
Incisi lebih besar Edema cistoid pada makula Komplikasi pada vitreus Sulit pada usia < 40 tahun Endopthalmitis Memerlukan dilatasi pupil yang baik Pelebaran luka jika ada IOL
Fakoemulsifikasi
Incisi paling kecil Astigmatisma jarang terjadi Pendarahan lebih sedikit Teknik paling cepat
a) Ansietas; beberapa pasien dapat mengalami kecemasan (ansietas) akibat ketakutan akan operasi. Agen anxiolytic seperti diazepam 2-5 mg dapat memperbaiki keadaan. b) Nausea dan gastritis; akibat efek obat preoperasi seperti asetazolamid dan/atau gliserol. Kasus ini dapat ditangani dengan pemberian antasida oral untuk mengurangi gejala. c) Konjungtivitis iritatif atau alergi; disebabkan oleh tetes antibiotik topical preoperatif, ditangani dengan penundaan operasi selama 2 hari. d) Abrasi kornea; akibat cedera saat pemeriksaan tekanan bola mata dengan menggunakan tonometer Schiotz. Penanganannya berupa pemberian salep antibiotik selama satu hari dan diperlukan penundaan operasi selama 2 hari
*
a) Laserasi m. rectus superior; dapat terjadi selama proses penjahitan. b) Perdarahan hebat; dapat terjadi selama persiapan conjunctival flap atau selama insisi ke bilik mata depan.
c) Cedera pada kornea (robekan membrane Descemet), iris, dan lensa; dapat terjadi akibat instrumen operasi yang tajam seperti keratom. d) Cedera iris dan iridodialisis (terlepasnya iris dari akarnya) e) Lepas/ hilangnya vitreous; merupakan komplikasi serius yang dapat terjadi akibat ruptur kapsul posterior (accidental rupture) selama teknik ECCE
*
Komplikasi postoperatif awal
Komplikasi postoperatif lanjut
• Komplikasi yang dapat terjadi segera setelah operasi termasuk hifema, prolaps iris, keratopati striata, uveitis anterior postoperatif, dan endoftalmitis bakterial
• Cystoid Macular Edema (CME), ablasio retina, dan katarak sekunder merupakan komplikasi yang dapat terjadi setelah beberapa waktu post operasi
Jika digunakan tehnik insisi kecil, maka penyembuhan pasca operasi biasanya lebih pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari itu juga, tetapi dianjurkan untuk bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat selama sekitar satu bulan, olahraga berat jangan dilakukan selama 2 bulan
*
Yang tidak boleh dilakukan antara lain : 1. Jangan menggosok mata 2. Jangan menggendong yang berat 3. Jangan membaca yang berlebihan dari biasanya 4. Jangan mengedan keras sewaktu buang air besar 5. Jangan berbaring ke sisi mata yang baru dibedah
*