Auditing_dan_atestasi.pdf

  • Uploaded by: firman
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Auditing_dan_atestasi.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,430
  • Pages: 7
AUDITING DAN ATESTASI

Studi Kasus: Surfer Dude Duds, Inc.: Considering the Going-Concern Assumption BACKGROUND Mark glanced up at the clockon his office wall. It read 2:30 P.M. he had scheduled a 3:00 P.M. meeting with George “Hang-ten” Baldwin, Chief Executive Officer (CEO) of Surfer Dude Duds, Inc. Surfer Dude Specialized in selling clothing and accessories popularized by the California “surfer” culture. Mark had served as audit partner on the Surfer Dude Duds audit for the past six years and was about ready to wrap up this year’s engagement. He enjoyed a strong client relationship with George Baldwin, who was ordinarily a relaxed and easygoing man, now going on 50 years of age. For several years, Mark has received a personal invitation from George to attend a special Christmas party held only for George’s employees and close associates. Mark considered George a good friend. In his six years on the audit, Mark never had any reason to give anything but a clean audit opinion for Surfer Dude Duds, Inc. But this year was different. The economy was in a mild recession, and given the faddishness of clothing trends, surfer Dude’s retail chain was hurting. As sales decreased, Surfer Dude was struggling to meet all its financial obligations. Retail analysts foresaw continuing hard times for clothing retailers in general, and current fashion did not seem to be moving in surfer Dude’s direction. As a result, Mark was beginning to doubt Surfer Dude’s ability to stay in business through the next year. In fact, after conferring with the concurring partner on the audit, Mark was reluctantly considering the addition of a going-concern explanatory paragraph to the audit report. When Mark broached this possibility with George several weeks ago, George brushed him off. The purpose of the scheduled 3:00 meeting was to inform George of the decision to issue the going-concern report and to discuss the footnote disclosure of the issue. Mark rehearsed what he was going to say several times, but he remained uneasy about the task before him. When Mark arrived at George Baldwin’s office, a secretary greeted him and told Mr. Baldwin of Mark’s arrival. When Mark heard George say, “Send him in,” he took a deep breath and headed into George’s office with a smile on his face. George was sprawled out in a large executive chair, with his ever-present smile. Mark always marveled at how a person could invariably seem so relaxed and happy. “Hey Mark, what’s up? You know I don’t like meetings on Friday afternoons, “George yawned. “Well George, I’ll get right to the point. As you well know, the retail clothing market has really gone south the past few months. I know I don’t need to tell you that Surfer Dude is struggling right now.” “I know, but we’ll pull out of it,” George insisted. “When you fall off, you’ve got to climb right back on the ride the next monster, right? We always manage to come out on top. We just need to ride this one out, just like the other times we’ve struggled.” “George, I know you have high hopes that things will get better soon, but this time things are a little different,” Mark sighed. “I know that you might just be able to pull the company out of this. But given the circumstances, I think we’re going to have to look at including a going-concern explanatory paragraph in the audit report. I substantially doubt

that Surfer Dude will be able to continue as a going concern for the next year. I also recommend that you include a footnote in your financial statements to the same effect.” “What? Mark, you can’t go slapping a going-concern report on me! Sufrer Dude will go belly-up for sure. No one will be willing to loan us any money. Shoot, nobody will even be willing to sell us anything on account—all our inventory purchases and everything else will be C.O.D. It’ll be cash-and-carry only. And what about our customers? Will they buy if they’re not sure we’ll be there to stand behind our return policy? It’ll be your report that puts us under, not the ripples we’re hitting now. I’ve got a feeling things are going to get better soon. We just need a little more time.” “George, you’ve got to consider the concequences if….” “Mark, if you slap me with a going-concern report, there is no way we’ll be able to pull out of this. Think of all the people who will lose their jobs if Surfer Dude shuts down. Please, I’m asking you to at least think about it. “George’s ever-present smile was gone. Mark was silent for what seemed like an eternity. “Okay George, let’s both think about it over the weekend. I’ll drop by on Monday morning so we can work this out. Thanks for your time.” Mark walked slowly out of the building and to his car. This was not going to be a relaxing weekend.

REQUIREMENTS 1. What are Mark’s options? 2. How might a going-concern explanatory paragraph become a “self-fulfilling prophecy” for Surfer Dude? 3. What potential implications arise for the accounting firm if they issue an unqualified report without the going-concern explanatory paragraph? 4. Discuss the importance of full and accurate auditor reporting to the public, and describe possible consequences for both parties if the going-concern explanatory paragraph and footnote are excluded. How might Mark convince George that a going-concern report is in the best interests of all parties involved? 5. How appropriate is it an audit partner to have a friendly personal relationship with a client? 6. What factors should motivate Mark to be objective in his decision, despite his personal concern for his friend? 7. In your opinion, what should Mark do?

DESKRIPSI SINGKAT TERKAIT PERUSAHAAN: Nama Perusahaan : Surfer Dude Duds, Inc. CEO : George Baldwin Auditor : Mark Jenis Usaha : Penjualan pakaian dan aksesoris dari California “surfer” Culture Permasalahan : Adanya resesi ekonomi yang berdampak pada penjualan produk dari Surfer Dude menurun, sehingga membuat perusahaan kesulitan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Para analis juga 1

mengungkapkan bahwa secara umum penjualan ritel terhadap produk fashion mengalami penurunan. Atas kondisi tersebut, Mark selaku auditor dari Surfer Dude mulai ragu dengan keberlanjutan (goingconcer) perusahaan.

1. What are Mark’s options? Mark selaku auditor telah menyampaikan kepada George selaku direktur (CEO) dari Surfer Dude Duds, Inc. terkait dengan isu going-concern perusahaan yang dipimpinnya. Berdasarkan kondisi tersebut, menurut saya Mark harus mengadakan pertemuan dengan pihak manajemen Surfer Dude dan meminta penjelasan terkait langkah-langkah atau kebijakan strategis apa saja yang akan diambil oleh manajemen untuk mengatasi kondisi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan, sehingga dapat mempertahankan keberlangsungan usahannya (going concern)?. Berikut adalah beberapa opsi yang dapat diambil oleh Mark yaitu: a. Memberikan opini “Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan” (modified unqualified opinion) dengan syarat adanya pengungkapan yang memadai terkait kondisi Surfer Dude yang sedang mengalami kesulitan. Setidaknya ada dua kondisi yang menjadi pertimbangan yaitu negative trend atas penjualan yang ditandai dengan menurunnya omzet penjualan dan financial distress karena perusahaan kesulitan untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Hal tersebut tentu akan mengganggu operasional dan keberlanjutan (going concern) perusahaan; b. Jika Mark berkesimpulan bahwa pengungkapan yang dilakukan oleh Surfer Dude Duds tidak memadai, maka ia dapat memberikan opini “Wajar Dengan Pengecualian” (qualified) atau “Tidak Wajar” (adverse); dan c. Bila mana jika Surfer Dude Duds, Inc. tidak memiliki rencana manajemen atau Mark berkesimpulan bahwa rencana manajemen perusahaan tidak dapat secara efektif mengatasi dampak kondisi dan peristiwa yang bisa membuat perusahaan mengalami kesulitan going concern, maka Mark dapat menyatakan “Tidak Memberikan Pendapat” (Disclaimer). Apapun opini audit yang akan diberikan oleh Mark tergantung pada prosedur audit tambahan yang dilakukan oleh Mark untuk memeriksa bukti yang berhubungan dengan asumsi keberlangsungan usaha (going concern). 2. How might a going-concern explanatory paragraph become a “self-fulfilling prophecy” for Surfer Dude? Jika Mark memberikan paragraf penjelasan terkait aspek going concern terhadap auditee dalam hal ini adalah Surfer Dude Duds Inc., maka hal tersebut tentu akan memberikan 2

dampak yang signifikan terhadap Surfer Dude. Beberapa dampak yang mungkin terjadi diantaranya:  Surfer Dude Duds Inc. akan kesulitan mendapatkan pinjaman dana dari kreditur sehingga akan mengganggu cash flow perusahaan dan kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Bank hanya akan menyetujui pemberian kredit bagi perusahaan dan angsuran secara bertahap untuk jangka waktu tertentu dengan asumsi bahwa perusahaan akan dapat beroperasi dalam jangka panjang. Seperti yang diketahui untuk mendapatkan kredit, pihak bank akan melalukan analisis kredit terhadap calon debitur dan harus memenuhi beberapa kriteria yang sangat ketat seperti prinsip 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral.  Investor akan menarik investasinya dari Surfer Dude Duds Inc. dan calon investor akan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi.  Surfer Dude Duds Inc. akan kesulitan untuk melakukan pembelian secara kredit dengan supplier.  Customer akan ragu untuk membeli produk dari Surfer Dude karena mereka ragu apakah barang yang sudah dibeli dapat diretur atau tidak.  Jika operasional perusahaan terganggu, maka perusahaan harus melakukan efisiensi termasuk diantaranya adalah pengurangan jumlah pekerja atau karyawan. Bagi pengguna eksternal, utamanya investor dan kreditur, Laporan Keuangan (yang disusun menggunakan asumsi going concern oleh manajemen perusahaan) merupakan sumber informasi utama untuk mengambil keputusan-keputusan penting. 3. What potential implications arise for the accounting firm if they issue an unqualified report without the going-concern explanatory paragraph? Dalam memberikan opini audit, auditor harus melakukannya berdasarkan pertimbangan yang objektif sesuai dengan kondisi perusahaan auditee yang sebenarnya. Jika proses audit telah selesai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada, maka auditor akan memberikan opini atas hasil audit tersebut. Apabila seperti kasus yang terjadi pada Surfer Dude Duds Inc. misalnya auditor memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) tanpa paragraf penjelasan padahal kondisinya seharusnya ada, maka auditor telah melanggar SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik), ISA, dll. Hal ini bisa membuat para pemangku kepentingan (stakeholders) mengambil keputusan investasi yang keliru dan tidak cermat. Apabila di kemudian hari perusahaan auditee mengalami kebangkrutan, maka reputasi auditor akan rusak. Jika di kemudian hari auditor diketahui memberikan opini yang menyesatkan bagi pengguna laporan keuangan, maka auditor akan mendapatkan sanksi administratif mulai dari sanksi ringan berupa pembatasan pemberian jasa audit sampai sanksi terberat berupa pembekuan dan pencabutan izin jika laporan yang diterbitkan berpengaruh sangat signifikan. Selain sanksi administratif, auditor juga dapat dikenai denda berupa uang. 4. Discuss the importance of full and accurate auditor reporting to the public, and describe possible consequences for both parties if the going-concern explanatory paragraph and footnote are excluded. How might Mark convince George that a goingconcern report is in the best interests of all parties involved? a. Pentingnya pelaporan auditor yang lengkap dan akurat kepada publik

3

Laporan audit merupakan sarana untuk mengomunikasikan pekerjaan dan temuan audit secara komprehensif yang bermanfaat bagi pengguna laporan audit seperti investor, kreditur, dan lain sebagainya. Laporan audit haruslah disampaikan secara lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, jelas dan ringkas. 1) Lengkap Memuat semua informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan audit, meningkatkan pemahaman yang benar dan memadai atas hal yang dilaporkan dan memenuhi persyaratan isi laporan 2) Akurat Laporan harus menyajikan bukti yang benar dan menggambarkan bukti yang tepat. Ketidakakuratan dalam laporan dapat menimbulkan keraguan atas validitas sebuah laporan dan dapat mengalihkan perhatian pembaca dari substansi laporan tersebut. Laporan harus memasukkan hanya informasi, temuan dan simpulan yang didukung dengan bukti yang kompeten dan relevan. Bukti yang dilaporkan harus mencerminkan kebenaran logis atas masalah yang dilaporkan. 3) Objektif Laporan disajikan secara seimbang dan netral, terbebas dari conflict of interest. 4) Meyakinkan Laporan audit harus mampu menjawab tujuan audit, disajikan secara persuasif, kesimpulan dan rekomendasi disusun secara logis berdasarkan fakta yang disajikan. 5) Jelas Laporan audit harus mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus ditulis dalam bahasa yang jelas dan sesederhana mungkin agar mudah dipahami. 6) Ringkas Laporan audit harus disajikan secara ringkas tetapi dapat menyampaikan pesan yang sesungguhnya. b. Konsekuensi yang mungkin terjadi jika kedua belah pihak (auditor dan manajemen) tidak mencantumkan paragraf penjelasan terkait going-concern dan catatan kaki (footnote)  Bagi Surfer Dude Duds Inc.: Awalnya perusahaan akan dapat menghindari kemungkinan dampak eksternal dari gejolak yang sedang dialami sehingga tetap akan meraih kepercayaan investor, kreditur, pemasok (supplier) dan juga pelanggan (customer). Kondisi tersebut dalam jangka pendek mungkin bisa bertahan. Namun, mengingat kondisi perusahaan yang sebenarnya sedang tidak dalam performa yang baik, apabila tidak dapat segera diatasi, maka kondisi tersebut perlahan akan terkuak ke publik. Ketika publik khususnya stakeholer mengetahui bahwa sebenarnya kinerja perusahaan sedang tidak baik, maka akan mengakibatkan terjadinya rush dan ketidakpercayaan mereka terhadap manajemen perusahaan karena mereka akan

4

merasa bahwa selama ini laporan yang disajikan oleh manajemen perusahaan tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.  Bagi Mark / Kantor Akuntan Publik (Accounting Firm): Apabila Mark tidak mencantumkan paragraf penjelasan going concern berdasarkan pertimbangan yang subyektif, maka suatu saat apabila Surfer Dude Duds Inc. diaudit oleh firma akuntan yang lain dan menemukan bahwa laporan auditor independen yang sebelumnya tidak akurat akan membuat reputasi dari Mark sebagai auditor maupun firma akuntannya menjadi menurun. Kredibilitasnya akan dipertanyakan oleh banyak pihak, sehingga efek jangka panjangnya client akan berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali karena ketidakpercayaan mereka terhadap kredibilitas Mark. c. Cara Mark meyakinkan George bahwa going-concern report merupakan kepentingan terbaik untuk semua pihak: Mark harus mengomunikasikan hal tersebut dengan George dan menjelaskan bahwa going-concern report tersebut harus diungkapkan disamping pertimbangan profesional juga pertimbangan terhadap semua pihak yaitu stakeholders. Mark harus dapat mengemukakan kepada George tentang konsekuensi apa saja yang mungkin terjadi di kemudian hari apabila going-concern tersebut tidak diungkapkan dalam laporannya. Mark juga dapat meminta George untuk mempresentasikan rencana strategis jangka pendek yang akan ditempuh untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh Surfer Dude Duds, Inc. sehingga cukup meyakinkan dia (Mark) untuk mengubah opinini auditnya. 5. How appropriate is it an audit partner to have a friendly personal relationship with a client? Hubungan baik antara Auditor dan client harus sah-sah saja terjadi. Tetapi hubungan baik harus tetap berlandaskan profesionalisme kerja. Skeptisme profesional tetap harus dikedepankan. Hal ini untuk menghindari adanya tendensi dalam pekerjaan audit yang dilaksanakan. Hubungan baik profesional yang dimaksud adalah ketika proses audit dilaksanakan, client harus dapat mengakomodir setiap permintaan data dan memberikan akses bagi auditor untuk melaksanakan pekerjaannya secara objektif dan independen. Melihat fakta di Surfer Dude Duds Inc. dimana firma akuntan Mark telah menjadi auditor selama enam periode sebelumnya dan memberikan opini yang unqualified. Seharusnya masa kerjasama/kontrak ditentukan tidak terlalu lama, misalnya maksimal 5 tahun harus diganti dengan auditor yang lain. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerjasama antara pihak auditor dan client atau auditee. Sehingga apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh auditor terdahulu, akan dapat diketahui oleh auditor yang menggantikannya. 6. What factors should motivate Mark to be objective in his decision, despite his personal concern for his friend? 7. In your opinion, what should Mark do?

5

6

More Documents from "firman"