AUDIT SIKLUS PENGELUARAN
“ 1. 2. 3.
NAMA KELOMPOK : NADYA ARDIYANTI (16130310293) RIZQI SASGIA P. (16130310312) DINDA PUSPARINI (16130310333)
○ Pemeriksaan terhadap siklus Audit Atas Hutang dan Pembayaran
pengeluaran meliputi transaksi pembelian, pembayaran hutang dan pengeluaran lainnya.
Program Pemeriksaan Atas Hutang dan Pembayaran
Minta daftar hutang voucher pada akhir tahun.
Lakukan test terhadap PPH karyawan yang terutang dengan mengalikan tarif pajak dengan total upah kena pajak.
Trasirlah potongan PPh karyawan ke total potongan per catatan pembayaran.
Periksa faktur-faktur yang mendukung masing-masing voucher.
Trasirlah pembayaran pajak yang terutang ke turunan SKP/ cek yang dibayarkan.
Periksa semua kewajiban yang terutang lainnya pada akhir tahun.
Trasirlah masing-masing voucher ke pembayaran setelah tanggal neraca.
Lakukan analisa terhadap seluruh rekening hutang PPh karyawan selama setahun.
Lakukan konfirmasi saldo hutang dan semua perincian.
Periksa voucher-voucher yang dibuat pada akhir bulan setelah akhir tahun.
Periksa pembayaranpembayaran untuk setahun.
Sifat Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran barang serta jasa. Aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah : (1) Membeli barang dan jasa – transaksi pembelian. (2) Melakukan pembayaran – transaksi pegeluaran kas. Pembelian dan pengeluaran kas mempunyai pengaruh pervasif terhadap laporan keuangan
Dokumen dan Catatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Untuk mendukung arus pencatatan dalam siklus perolehan dan pembayaran digunakan beberapa dokumen dan catatan penting. Diantaranya adalah : Permintaan pembelian Order pembelian Laporan penerimaan barang Faktur penjual Voucher Daftar voucher Cek Buku harian pembayaran kas Buku pembantu hutang dagang
Pengujian Transaksi
Pengujian transaksi dalam siklus perolehan dan pembayaran dibagi dalam dua bidang yang berbeda, yaitu pengujian atau perolehan dan pengujian pembayaran. Pengujian perolehan mencakup pemrosesan order pembelian, penerimaan barang dan jasa dan pengakuan hutang. Pengujian pembayaran mencakup pemrosesan dan pencatatan pembayaran kas.
Verifikasi terhadap Pengeluaran
Bentuk dasar yang digunakan untuk perolehan juga digunakan untuk pengendalian intern dan prosedur pengujian terhadap transaksi pembayaran kas. Asumsi yang mendasari pengendalian dan prosedur audit ini adalah adanya pemisahan antara pembayaran kas dan buku harian pembelian. Uraian yang menyangkut metodologi dan proses pengembangan prosedur audit untuk perolehan juga berlaku untuk pembayaran kas. Setelah auditor menetapkan prosedurnya, pengujian terhadap perolehan dan pembayaran kas umumnya dilaksanakan bersama-sama.
Pengajuan Pembelian,meliputi : -
Pencatuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui
-
Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa
-
Pembuatan pesanan pembelian
Fungsi - Fungsi Penerimaan Barang dan Jasa, meliputi : -
Penerimaan barang
-
Penyimanan barang yang diterima untuk persediaan
-
Pengembalian barang ke pemasok
Pencatatan Kewajiban, meliputi : -
Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban.
-
Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat
“ Perancangan Pengujian Substantif
Prosedur Awal
Prosedur awal untuk pengujian substantif atas hutang usaha adalah pemahaman tentang bisnis dan industri klien. Menelusuri saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya dan menggunakan perangkat lunak audit tergenalisasi dalam memeriksa akun buku besar untuk melihat setiap ayat jurnal yang tidak biasa serta mengembangkan daftar jumlah yang terhutang pada tanggal neraca.
Prosedur Analitis
Tujuan auditor menerapkan proses ini adalah untuk mengembangkan ekspetasi atas saldo akun hutang dan hubungan antar hutang usaha dengan akun-akun kunci lainnya seperti pembelian dan persediaan.
Prosedur Rincian Transaksi
Dalam melaksanakan pengujian rincian transaksi, auditor terutama akan menitikberatkan pada pendeteksian kurang saji hutang yang dicatat serta hutang yang belum tercatat. Seberapa luas setiap pengujian itu dilakukan akan bervariasi menurut tingkat resiko deteksi spesifik yang dapat diterima untuk asersi-aseri terkait.
Menelusuri Hutang yang Dicatat ke Dokumentasi Pendukung
Dalam pengujian ini, ayat jurnal kredit pada hutang usaha akan ditelusuri ke dokumentasi pendukung dalam file klien. Pendebetannya akan ditelusuri ke dokumen transaksi pengeluaran kas. Luas penelusuran ini berhubungan langsung dengan kesimpulan auditor mengenai resiko intern, resiko prosedur analitis dan resiko pengendalian.
Melaksanakan Pengujian Pisah batas Pembelian
Pengujian ini mencakup penentuan bahwa transaksi pembelian yang terjadi mendekati tanggal neraca telah dicatta pada periode yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan menelusuri tanggal-tanggal laporan penerimaan ke ayat jurnal register voucher dan memvouching ayat jurnal yang dicatat ke dokumentasi pendukungnya. Dalam malakukan pengujian ini, auditor harus menentukan pisah batas yang tepat telah dicapai ketika melakukan perhitungan fisik persediaan.
Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Pengeluaran Kas
Apabila auditor dapat menyajikan pada tanggal neraca, maka ia secara langsung dapat menyaksikan lembar cek terakhir yang ditarik klien. Penelusuran selanjutnya atas bukti ini ke catatan akuntansi akan dapat memverifikasi keakuratan pisah batas
Pengujian Rincian Saldo
Dua pengujian yang termasuk kategori ini adalah : (1) Konfirmasi hutang usaha (2) Rekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan bulanan yang diterima oleh klien dari penjual atau pemasok. Pengujian ini dapat memberikan bukti untuk semua asersi hutang usaha.