ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. G DENGAN SESAK NAFAS
I.
Identitas Pasien Nama
: An. G
Usia
: 14 th
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
:
No. Reg
:
Diagnosa medis
: Sesak Nafas
Tanggal MRS
: 29 Maret 2019
Jam MRS
: 09.00 WIB
Tanggal pengkajian : 29 Maret 2019 Jam pengkajian
II.
: 09.00
Data Subyektif Keluha utama Sesak nafas Provocative Pasien merasa sesak setelah dari kamar mandi pukul 03.30 Quality Severe-severity Sesak nafas dirasakan cukup berat sampai pasien kesulitan untuk berbicara Skala Time Sesak dirasakan sejak dini hari, sehingga diputuskan untuk segera dibawa ke ruang gawat darurat RST Riwayat penyakit dahulu Pasien memiliki riwayat asma. Sudah lama tidak kambuh lagi, namun tiba-tiba kambuh dini hari tadi
III. Data Obyektif Airway Tidak terdapat adanya sumbatan ( secret ataupun darah), lidah tidak jatuh ke belakang, pasien kesulitan bernafas, sesekali batuk, pasien kesulitan berbicara Breathing RR : 28x/menit, terlihat pengembangan dada kiri dan kanan simetris, pasien kesulitan saat bernafas, irama nafas tidak teratur, nafas cuping hidung, terlihat adanya penggunaan otot bantu pernafasan (sternocleidomastoid) Circulation Nadi: 70 x/menit, regular, akral hangat, CTR <3, tekanan darah: 90/70 mm Hg, Suhu: 36°C. Disability Kesadaran kualitatif : kompos mentis Kesadaran kwalitatif: GCS 4/5/6 Head to toe Keadaan umum Pasien keadaan lemas di atas tempat tidur, tidak mampu berbicara. Kepala dan wajah -
Kepala Bentuk kepala normal dan simetris, distribusi rambut merata warna putih, kulit kepala tidak ada luka, tidak ada nyeri kepala, wajah simetris, pasien tampak lemah.
-
Mata Fungsi penglihatan normal, posisi alis, mata dan kelopak mata simetris, pupil reaksi terhadap cahaya +/+, isokor φ 3 mm/φ 3 mm, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
-
Telinga Bentuk simetris, lembab, tidak ada otorhoroe, tidak ada luka, fungsi pendengaran baik, nyeri telinga tidak ada.
-
Hidung Bentuk simetris, lembab, pernafasan cuping hidung, tidak ada rinorhea, tidak ada epistaksis, tidak ada sekret, deviasi septum nasal tidak ada, sinus frontalis dan maksilaris tidak ada nyeri tekan.
FORM ASKEP CS Tahun 2015
2
-
Mulut Mulut bentuk simetris, gigi tidak ada yang berlubang, lidah simetris.
-
Leher tidak teraba adanya benjolan pada leher
Dada Bentuk dada normal, tidak ada penonjolan, pergerakan dinding dada simetris, nafas dalam dan cepat, pernafasan 28x/menit, tulang dada tidak ada diformitas, ada otot bantu pernafasan, wheezing (+)
(+) ,
Perut dan pinggang Abdomen bentuk simetris, asites tidak ada, nyeri abdomen tidak ada, lesi tidak ada, distensi tidak ada. Pelvis dan perineum tidak terkaji. Ekstremitas Kekuatan otot
5 5 5 5
Atas: nadi radialis reguler, CRT <3, nadi radialis 70x/menit Bawah: tidak ada bengkak pada kedua ujung kaki, teraba hangat.
IV. Hasil Pemeriksaan Riwayat penyakit asma (+) TTV: Tekanan Darah 90/70 mmHg, RR 28x/menit ireguler, Nadi 70x/menit reguler, suhu 36 derajat, SpO2 96% Berat Badan 50 kg dan Tinggi Badan 160cm Tidak ada alergi V. Therapi Tanggal 25 Maret 2019
Nebulizer Ventoline 2.5 mg
Di posisikan senyaman mungkin (pasien duduk)
FORM ASKEP CS Tahun 2015
3
VI. Tindakan Resusitasi No Tgl/Jam
Tindakan Resusitasi
Keterangan
Ventolin 2.5 mg
29/03/2019 1
09.05
Pemberian Nebulizer
2
09.35
Monitor TTV
TD
:
100/70,
HR:75x/mnt,
RR:25x/mnt, SaO2: 99%
VII. Analisa Data No 1
Tanda DS: - Pasien mengeluh sesak nafas -
Pasien
mengatakan
memiliki riwayat asma
Etiologi
Problem
Faktor Pencetus : Idiopatik
Ketidakefektifan
(punya riwayat asma)
Bersihan Jalan
↓
Nafas
Spasme otot polos bronkiolus ↓ Diameter bronkiolus
DO: - Tekanan
mengecil darah
mmHg - Nadi: 70x/menit
90/70
↓ Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
- Wheezing +/+ - Kesulitan berbicara -
RR: 28x/mnt
FORM ASKEP CS Tahun 2015
4
2
DS:
Faktor Pencetus : Idiopatik
Ketidakefektifan
(punya riwayat asma)
Pola Nafas
- Pasien mengeluh sesak
↓
nafas -
Pasien
mengatakan
Spasme otot polos
memiliki riwayat asma
bronkiolus ↓ Dispnea ↓
DO: - Tekanan
darah
90/70
Ketidakefektifan Pola Nafas
mmHg - Nadi: 70x/menit - RR: 28x/menit, ireguler - Suhu : 36 derajat - SpO2: 96% - Nafas cuping hidung - Adanya
otot
bantu
pernafasan - Kesulitan berbicara
VIII. Prioritas Dx Keperawatan No Prioritas Diagnosa Keperawatan 1
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
2
Ketidakefektifan Pola Nafas
FORM ASKEP CS Tahun 2015
5
IX. Intervensi Keperawatan Dx Kep
Tgl/
Tujuan
Intervensi Keperawatan &
Jam
Ttd
Rasionalisasi
- Ketidakefektifan
29/3/
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, bersihan
bersihan jalan
2019
jalan nafas dapat menjadi lebih paten
sebagai pembanding
NOC : Status Pernafasan :Kepatenan Jalan Nafas
Untuk mengetahui apakah status
nafas
No.
Indikator
1.
Frekuensi Pernafasan
2. - Ketidakefektifan Pola nafas
3.
4.
1
2
3
4
1. Tentukan dasar status pernafasan
5
pernafasan
28x/mnt
Irama Pernafasan irreguler
20-24x/mnt
2. Monitor reaksi asma Untuk
reguler
6.
7.
memonitor
jika
gejala baru yang disebabkan oleh
3. Monitor
Suara Nafas tambahan Ada
kecepatan,
irama,
kedalaman dan usaha pernafasan Untuk mengetahui status terkini
Tidak ada
berhubungan
dengan
asma Ada
Dispnea saat Ada istirahat Penggunaan otot bantu Ada nafas
Tidak ada
4. Amati pergerakan dada, termasuk juga
simetris
atau
tidak,
penggunaan otot bantu pernafasan
Tidak ada
dan retraksi otot supravaskular dan intercostal, auskultasi suara nafas, Tidak ada
catat area adanya penurunan atau hilangnya suara ventilasi.
FORM ASKEP CS Tahun 2015
terjadi
asma
Kedalaman Inspirasi
Pernafasan Cuping Hidung
dalam
keadaan normal atau tidak
pasien 5.
sekarang
6
Untuk mengetahui status terkini pasien
berhubungan
dengan
tanda dan gejala asma 5. Berikan pengobatan dengan tepat dan/ sesuai kebijakan dan petunjuk prosedur Untuk
mengembalikan
status
pasien ke batas normal 6. Informasikan
klien/keluarga
mengenai kebijakan dan prosedur untuk membawa dan memberikan pengobatan asma di sekolah Sebagai
suatu
usaha
untuk
promosi kepada keluarga apabila terjadi kambuhan
FORM ASKEP CS Tahun 2015
7
X. Implementasi Tgl/
Dx Kep Ketidakefektifan
Jam
Implementasi
Ttd
bersihan 25/3/2019 Pukul 09.05
jalan nafas
- Monitor TTV
Ketidakefektifan pola nafas
-
Monitor Status Pernafasan
- Pengkajian Status Pernafasan - Diberikan Nebulizer + Ventolin 2.5 mg
Pukul 09.35 - Monitor TTV - Monitor Status Pernafasan
XI. Evaluasi Dx
Tgl/
Kep
Jam
Evaluasi
1 & 2 29/3/
S:
2019
10.00
O:
Ttd
Pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
TD : 100/70
HR:75x/mnt
RR:25x/mn
SaO2: 99%
Nafas pasien sudah lebih teratur
A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi
FORM ASKEP CS Tahun 2015
8
XII. Discharge Planing Format Discharge Planning (Pulang/Pindah Ruangan) S
O
Pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
Pasien mengatakan sudah lebih baik, sudah bisa berdiri
TD : 100/70
HR:75x/mnt
RR:25x/mn
SaO2: 99%
Nafas pasien sudah lebih teratur
A
Masalah Teratasi
P
Hentikan Intervensi
I
-
E
-
An. Godfind (L) sudah mampu untuk pulang dan dipulangkan tanggal 29/3/2019 pada pukul 10.15. Terapi obat yang diberikan : 1. Nebulizer Ventolin 2.5 mg Anjuran : 1. Hindari pajanan alergen yang bisa menyebabkan kambuhan asma 2. Sediakan ventolin inhaler untuk pertolongan pertama ketika terjadi kambuhan asma Malang. Maret 2019
(
FORM ASKEP CS Tahun 2015
)
9