Asuhan Keperawatan Osteoporosis 2.docx

  • Uploaded by: Rachma Fadillah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Osteoporosis 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 840
  • Pages: 6
A. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. Identifikasi riwayat keperawatan 1) Rasa nyeri pada tulang punggung bagian bawah, leher, dan pinggang 2) Penurunan berat badan 3) Usia; umumnya diatas 45 tahun 4) Jenis kelamin; lebih sering pada pasien wanita 5) Pola latihan dan aktivitas 6) Keadaan nutrisi; misalnya kurang asupan kalsium, vitamin B dan C 7) Merokok, mengkonsumsi kafein dan alkohol 8) Riwayat penyakit endokrin, seperti hipertiroid, hiperparatiroid, sindrom cushing, akromegali, hipogonadisme atau diabetes melitus. b. Pemeriksaan fisik 1) Lakukan penekanan pada tulang punggung untuk mengidentifikasi nyeri tekan atau nyeri pergerakan. 2) Periksa mobilitas pasien 3) Amati posisi pasien, apakah tampak membungkuk atau tidak. c. Riwayat psikososial 1) Penyakit ini lebih sering pada wanita. Pasien merasa cemas dan khawatir dalam melakukan aktivitas, atau mengalami perubahan konsep diri. Dan perawat perlu untuk mengkajinya. 2. Diagnosis keperawatan a. Hambatan mobilitas fisik b/d proses penyakit b. Gangguan konsep diri b/d proses penyakit c. Nyeri b/d fraktur dan spasme otot d. Resiko terhadap cedera b/d tulang osteoporotik e. Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi.

3. Tujuan dan Kriteria Hasil Pasien dapat meningkatkan mobilitas dan aktivitas fisik, dapat memlilih penyelesaian masalah yang positif, nyeri mereda, cedera tidak terjadi, dan memahami osteoporosis serta program pengobatannya. 4. Intervensi keperawatan a. Hambatan mobilitas fisik b/d proses penyakit 1) Gunakan matras dengan tempat tidur papan untuk memperbaiki posisi tulang belakang. 2) Bantu pasien menggunakan alat bantu berjalan atau tongkat. 3) Bantu dan ajarkan ROM setiap 4 jam untuk meningkatkna fungsi persendian dan mencegah kontraktur. 4) Anjurkan menggunakna brace punggung atau korset, pasien perlu dilatih menggunakannya dan jelas tujuannya 5) Kolaborasi dalam pemberian analgetik, eksrogen, kalsium, dan vitamin D. b. Gangguan konsep diri b/d proses penyakit 1) Bantu pasien mengekspresikan perasaan dan dengarkan dengan penuh perhatian. 2) Klasifikasi jika terjadi kesalahpahaman penyakit dan pengobatan yang telah diberikan. 3) Bantu pasien mengidentifikasi pangalaman

masa lalu yang

menimbulkan kesuksesan atau kebanggaan saat itu. 4) Identifikasi bersama pasien tentang alternatif pemecahan masalah yang positif. 5) Bantu untuk meningkatkan komunikasi dengan keluarga dan teman. c. Nyeri b/d fraktur dan spasme otot 1) Anjurkan istirahat ditempat tidur dengan posisi terlentang atau miring. 2) Atur posisi lutut fleksi, meningkatkan rasa nyaman dnegan merelaksasi otot.

3) Kompres

hangat

intermitten

dan

pijat

punggung

dapat

memperbaiki otot. 4) Anjurkan posisi tubuh yang baik dan ajarkan mekanika tubuh. 5) Gunakan korset atau brace punggung, saat pasien turun dari tempat tidur. 6) Kolaborasi dalam pemberian analgetik untuk mengurangi rasa nyeri. d. Resiko terhadap cedera b/d tulang osteoporotik 1) Anjurkan untuk melakukan aktivitas fisik untuk memperkuat otot, mencegah atrofi, dan memperlambat demineralisasi tulang progresif. 2) Latihan isometrik dapat digunakan untuk memperkuat otot batang tubuh. 3) Anjurkan pasien untuk berjalan, mekanika tubuh yang baik, dan postur tubuh yang baik. 4) Hindari

aktivitas

membungkuk

mendadak,

melengok,

dan

mengangkat beban lama. 5) Lakukan aktivitas diluar ruangan dan dibawah sinar matahari untuk memperbaiki kemmapuan tubuh menghasilkan vitamin D. e. Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi. 1) Jelaskan pentingnya diet yang tepat, latihan, dan aktivitas fisik yang sesuai, serta istirahat yang cukup. 2) Jelaskan penggunaan obat serta efek samping obat yang diberikan secara detail. 3) Jelaskan pentingnya lingkungan yang aman. 4) Anjurkan mengurangi kafein, alkohol, dan merokok. 5) Jelaskan pentingnya perawatan lanjutan. 5. Evaluasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien diharapkan : a. Mampu memenuhi aktivitas dan mobilitas fisik, dengan:

1) Melakukan ROM secara teratur 2) Mengunakan alat bantu saat aktivitas 3) Menggunakan brace / korset saat aktivitas b. Mampu bersikap positif dalam : 1) Mengekspresikan perasaan 2) Memilih alternatif pemecah masalah 3) Meningkatkan komunikasi c. Merasakan pengurangan rasa nyeri 1) Nyeri reda saat beristirahat 2) Lebih nyaman selama aktivitas sehari-hari 3) Merasakan berkurangnya nyeri tekan pada tempat fraktur d. Tidak mengalami fraktur baru 1) Mempertahankan postur yang baik 2) Mengkonsumsi diet seimbang tinggi kasium serta vitamin D 3) Rutin menjalankan latihan ringan 4) Istirahat dengan berbaring beberapa kali sehari 5) Berpartisipasi dalam aktivitas luar rumah yang aman 6) Menerima bantuan dan supervisi sesuai kebutuhan e. Mendapatkan pengetahuan mengenai osteoporosis dan penangannya 1) Memahami hubungan asupan kalsium dan latihan terhadap massa tulang 2) Mengkonsumsi cukup kalsium diet 3) Meningkatkan intensitas latihan 4) Menggunakan terapi hormon yang diresepkan 5) Menjalankan prosedur skrining sesuai anjuran

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran Menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermafaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca yang membaca makalah kami ini. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima dan akhir kata kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Esther, John Daly & Doug Elliott. 2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi edisi 3. Jakarta : EGC Istianah, Umi. 2018. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Nurarif Huda Amin dan Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC Edisi Revisi Jilid 3. Yogyakarta : MediAction

Related Documents

Asuhan Keperawatan
May 2020 58
Asuhan Keperawatan
June 2020 53
Asuhan Keperawatan
July 2020 47
Osteoporosis
May 2020 35
Osteoporosis
June 2020 36

More Documents from ""