ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) TINJAUAN KASUS A.
PENGKAJIAN a.
b.
1.
Data umum Nama
:
Tn “M”
Umur
:
56 Tahun
Jenis kelamin
:
Laki-laki
Suku/bangsa
:
Bugis/Indonesia
Agama
:
Islam
Alamat
:
Sinjai
Pekerjaan
:
ASN
Ruangan
:
Perawatan ICU
Tanggal masuk
:
18/03/2019
Tanggal pengkajian
:
18/03/2019
Diagnosa medik
:
(PJK) Penyakit Jantung koroner
Nama
:
Ny” K”
Umur
:
50 Tahun
Jenis kelamin
:
Perempuan
Pekerjaan
:
IRT
Alamat
:
Sinjai
Hub. Dengan klien
:
Istri Klien
Identitas penanggung jawab
Keluhan utama a.
Alasan kunjungan/keluhan utama : sesak
b.
Faktor pencetus : adanya sumbatan pada jalan nafas
c.
Lamanya keluhan : sejak 2 hari yang lalu sebelum dibawa ke Rumah sakit
d.
Timbulnya keluhan secara bertahap
e.
Keluhan ini diatasi dengan adanya bantuan dari keluarga klien
f.
Klien mengatakan , keluhan bertambah berat apabila klien banyak beraktifitas
g.
Diagnosa medik : PJK
2.
Riwayat keluhan utama Klien masuk Rumah sakit sinjai pada tanggal 18-03-2019 pukul 10.15 wita dengan keluhan utama sesak di sertai batuk ± 2 hari yang lalu, dahak warna putih (+) tapi tidak keluar darah (-), pilek (-), mual (+), muntah 2x (+), BAB biasa, BAK lama (+), kaki terasa linu. Setelah mendapatkan pertolongan pertama di UGD Rumah Sakit, klien di pindahkan ke ruang ICU.
3.
Riwayat kesehatan masa lalu a.
Klien belum pernah dirawat di Rumah sakit dan tidak pernah memiliki penyakit menahun. Hanya pernah sakit panas dan di bawa berobat ke dokter praktik dan di berikan obat minum sembuh.
b.
Klien tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan minuman, alkohol dan obat-obatan.
c. 4.
Klien tidak pernah mengalami kecelakaan.
Riwayat kesehatan keluarga Tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit menular, menurun, menahun serta tidak ada dalam keluarga yang mengalami penyakit serupa.
5.
Riwayat psikososial a.
Konsep diri 1) Gambaran diri : klien mengatakan ia sesak dan batuk 2) Ideal diri : klien berharap agar ia cepat sembuh dari sakitnya 3) Harga diri : klien tidak pernah merasa minder dengan orang lain 4) Identitas diri : klien mengatakan ia anak ke 2 dari 4 bersaudara 5) Peran : klien merupakan seorang ayah dari 3 orang anak
b.
Pola kognitif Klien yakin bahwa penyakit yang di deritanya adalah cobaan dari Tuhan
c.
Pola koping Jika klien menghadapi masalah ia selalu menceritakan masalahnya itu kepada anak dan keluarganya.
d.
Pola interaksi Klien mampu berinteraksi dengan orang lain.
6.
Riwayat spiritual Selama klien masuk rumah sakit klien jarang melaksanakan shalat 5 waktu, klien hanya berdoa agar ia lekas sembuh.
7.
Pemeriksaan fisik a.
Keadaan umum Klien Nampak lemah, Activity Daily Living (ADL) klien selalu dibantu
oleh
keluarga.
Klien
dalam
keadaan
sadar
(composmentis) GCS 15. Klien nampak gelisah saat di kaji b.
c.
Tanda-tanda vital : 36,8 0C
TD : 80/60 mmHg
S
N
RR : 25 X/i
: 87 X/i
Pemeriksaan Fisik (Head to toe) 1) Kepala Inspeksi : - Penyebaran rambut merata tidak beruban - Lesi (-) - Benjolan (-) - Pendarahan (-) - Ukuran dan batuk proposional Palpasi : - Nyeri tekan (-) - Benjolan abnormal Pusing / sakit kepala (-) 2) Mata Inspeksi : - sclera ≠ ikterus - perdarahan (-) Palpasi: - konjugtiva ≠ anemis - pandangan jelas - pembengkakan (-) 3) Hidung Inspeksi : bentuk proporsional - sekresi (-)
penuh
- epistaksis (-) - ganguan penciuman (-) Palapsi : - Nyeri tekan (-) - Massa (-) 4) Mulut Inspeksi : - Kebersihan mulut Baik - Mukosa bibir lembab - Perdarahan (-) - Bicara jelas - Gangguan menelan sering tersedak - Lesi (-) - Grimace (+) - Batuk (+) 5) Telinga Inspeksi : - Batuk simetris , proposional - Perdarahan (-) - Serumen (+) Palpasi : - Nyeri tekan (-) - Massa (-) - Gangguan pendengaran (-) 6) Leher Inspeksi : - JVD ≠ terlihat - Lesi (-) - Devisiasi trakea (-) - Massa abnoramal (-) 7) Dada/thorax : Inspeski: - Pergerakan dinding dada simetri - Normal chest
- Lesi (-) - Retraksi instercosta (-) Palpasi: - Nyeri tekan (-) - Nyeri dada (-) Perkusi
: Paru sonor
Auskultasi
: Paru-paru
Rhonky
8) Abdomen : Inspeksi : - Bentuk normal flat - Lesi (-) - Asites (-) - Penegangan dinding perut (-) Palpasi : - Nyeri tekan (-) - Massa abnormal (-) Auskultasi : BU : 5 ×/m Perkusi
: Timpani
Genetalia : Tidak dilakukan di pengkajian 9) Ekstremitas dan intergumen Kekuatan otot
3
3
3
3
Akral CRT < 2dtk Edema + Diaforesis / keringat (+) Lemah (+)
wheezing
8. Pola kegiatan sehari – hari No
Jenis aktifitas
1.
Nutrisi
Sebelum masuk Rumah Sakit
Saat masuk Rumah Sakit
Frekuensi makanan pasien 3x Frekuensi
makanan
sehari yaitu nasi, sayur, dan pasien 3x sehari, yaitu ikan, serta nafsu makan baik bubur, sayur, tahu dan dan porsi di habiskan
ayam,
nafsu
makan
kurang, dan porsi tidak dihabiskan 2.
Cairan
Frekuensi minum pasien 6-8 Klien
mengatakan
gelas/ hari dengan minuman selama di rawat di RS yang di sukai kopi
frekuensi minumnya 1-5 gelas dan hanya minum air putih
3.
Eliminasi
Klien mengatakan frekuensi Klien
BAB
BAB
2x
sehari
mengatakan
dengan frekuensi BAB
2 kali
konsistensi lembek dan bau selama di rawat dan di khas
4.
bantu ke WC
Eliminasi
Klien mengatakan frekuensi Klien
mengatakan
BAK
BAK 5-6 kali sehari dengan frekuensi BAK 6-8 kali warna kuning pekat, bau khas sehari dan di bantu amoniak
5.
Istirahat tidur
Klien mengatakan
2-3 jam Klien mengatakan saat di
waktu tidur siang dan pada RS tidur tidak teratur dan malam hari ± 8 jam
tidak
nyenyak
serta
selalu terbangun 6.
Personal hygiene a. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x Klien mengatakan hanya sehari
dilap basah oleh keluarga
b. Cuci rambut c. Gunting kuku d. Sikat gigi
Klien
mengatakan
cuci Tidak cuci rambut
rambut 1x sehari Klien mengatakan gunting Tidak gunting kuku kuku 1x seminggu Klien mengatakan sikat gigi Klien mengatakan tidak 2x sehari
pernah sikat gigi
Mandiri
Dibantu
e. Dibantu/ mandiri
partial 9. Pemeriksaan Penunjang HB LEUKOSIT PCV TROMBOSIT
14,0 2500 41,3 94.000
Urin Lenkap SG PH LELI NIT PRO GLUI KET Ubg Bil Ery
1,015 5 25/ul + PO5 75 mg/dl + 50 Mg/ dl + Neg 8 mg/dl +++ 3 mg/dl ++ 25/ul ++
Sedimen Eritrosit Leukosit Kristal Ephitel Silinder
0-2/ipb 0-1/ipd Uric acid 1-3/ ipk Ginjal 0-1/ipk Granular cast 0-1 /ipk
kemandirian
Lain-lain
Kateri Candida tricomonas spermatozoa
Coccus Neg Neg Neg
Penatalaksanaan Medik 1) IVFD RL + Neurosambe drips 20 Tpm 2) Oksigen 4 – 6 Liter (sungkup) 3) Diazepam 1 x 1 (malam) 4) Inj. Ranitidine / 8 jam Iv bolus 5) Nitrogliserin sublingual 1x1 6) Aspilet
B.
KLASIFIKASI DATA
Nama
:
Tn.”M”
Umur
:
56 Tahun
Ruangan
:
ICU
Dx. Medik
:
PJK
Data Subjektif
Data Objektif
1.
Klien mengatakan sesak nafas
1.
Klien Nampak gelisah
2.
Klien mengatakan batuk
2.
Klien Nampak sesak dan terpasang
3.
Klien
mengatakan
muntah
2x
disertai mual 4.
Klien
3.
mengatakan
aktivitasnya
dibantu oleh keluarganya 5.
6.
Klien hanya tampak berbaring di tempat tidur
4.
Klien mengatakan sering terbangun
Klien
Nampak
mual
di
sertai
muntah
pada malam hari karena sesak
5.
Klien Nampak menutup mata
Klien
6.
Klien tidak menghabiskan porsi
bertambah
mengatakan,keluhan berat
apabila
klien
banyak beraktivitasnya 7.
O2 6 liter sungkup
makan yang diberikan 7.
Activity Daily Living (ADL) klien
Klien mengatakan sulit bergerak
tampak dibantu oleh keluarganya
bebas
Klien tampak lemah 8.
Tanda – tanda vital : TD : 80/60 mmHg N
: 87 x/i
RR : 25 x/i : 36,8 0C
S 9.
Kekuatan otot 3
3
3
3
C.
ANALISA DATA Nama
:
Tn.”M”
Umur
:
56 Tahun
Ruangan
:
ICU
Dx. Medik
:
PJK
NO DATA DS : 1 Klien mengatakan sesak nafas
ETIOLOGI Aliran O2 arteri koronaria menurun
mengatakan
Jantung kekurangan O2
aktivitasnya dibantu oleh
Iskimia otot jantung
Klien
MASALAH Curah jantung menurun
keluarganya
Klien mengatakan sering
Korelasi jantung menurun
terbangun pada malam Curah jantung menurun
hari karena sesak
Klien
mengatakan,
keluhan bertambah berat apabila
klien
banyak
beraktivitasnya Do : K/u : Lemah TTV :
2
TD
: 80/60 mmHg
N
: 87 x/i
S
: 36 ,8 oC
RR
: 25 x/i
Ds : Klien mengatakan sesak
Beban kerja jantung meningkat
nafas
Klien mengatakan batuk
Klien mengatakan sulit bergerak bebas
Do :
Kebutuhan O2 Jantung meningkat Peningkatan respirasi
Gangguan nafas
pola
Klien Nampak gelisah
Berbaring di tempat tidur Gangguan pola nafas
TTV : TD : 80/60mmHg N
: 87/x mnt
S
: 36.8 oC
RR : 25 x/m Sesak : (+) O2
Takipnea
: (+)
Terpasang O2 6 liter (sungkup)
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.
Penurunan curah jantung
2.
Gangguan pola nafas
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
No 1.
Nama
:
Tn.”M”
Umur
:
56 Tahun
Ruangan
:
ICU
Dx. Medik
:
PJK
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Intervensi
Penurunan curah Setelah
Pemantauan tanda vital
jantung
dilakukan
Observasi
berhubungan
tindakan
Monitor tekanan darah
dengan timbulnya keperawatan gangguan
irama selama 1 x 24
jantung
jam
Monitor nadi (frekuensi,kekuatan, irama)
curah Monitor
jantung kembali
pernapasan
(frekuensi,kedalaman)
normal
Monitor suhu tubuh
kriteria:
Identifikasi penyebab perubahan
Curah jantung normal
tanda vital Terapeutik
Tanda – tanda Atur interval pemantauan sesuai vital dalam kondisi pasien batas normal Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi Jelaskan
tujuan
dan
prosedur
pemantauan Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2.
Gangguan
pola Setelah
napas
dilakukan
berhubungan
tindakan
dengan hambatan keperawatan upaya napas
selama 1 x 24
Manajemen jalan nafas Observasi Monitor pola napas
(frekuensi,
kedalaman,usaha napas)
jam diharapkan
Monitor bunyi napas tambahan
sesak berkurang
(mis.gurgling,mengi,wheezing,ron
dan pola napas
khi kering)
kembali efektif
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) Terapeutik Posisikan semi-Fowler Berikan minum hangat Berikan O2 jika perlu Edukasi Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi Ajarkan tekhnik batuk efektif Kolaborasi Kolaborasi bronkodilator, mukolitik, jika perlu.
pemberian ekspektoran,
F. IMPLEMENTASI Nama
:
Tn.”M”
Umur
:
56 Tahun
Ruangan
:
ICU
Dx. Medik
:
PJK
Hari / tanggal
:
Senin, 18/03/2019
Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan
curah
jantung berhubungan dengan gangguan
Jam
Implementasi 1. Memonitor tekanan darah 2. Memonitor nadi (frekuensi,kekuatan,
timbulnya irama
irama) 3. Memonitor
jantung
pernapasan
(frekuensi,
kedalaman) 4. Memonitor suhu tubuh 5. Mengidentifikasi penyebab perubahan tanda vital 6. Mengatur interval pemantauan sesuai kondisi pasien 7. Mendokumentasikan
hasil
pemantauan 8. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 9. menginformasikan hasil pemantauan, jika perlu
2. Gangguan pola napas
1.
berhubungan dengan hambatan
upaya
Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman,usaha napas)
2.
napas
Meonitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling,mengi,wheezing,ronk hi kering)
3.
Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma)
4.
Posisikan semi-Fowler
5.
Memberikan minum hangat
6.
Berikan O2 jika perlu
7.
Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
8.
Mengajarkan tekhnik batuk efektif
9.
Kolaborasi bronkodilator, mukolitik, jika perlu.
pemberian ekspektoran,
G. EVALUASI KEPERAWATAN Nama
:
Tn.”M”
Umur
:
56 Tahun
Ruangan
:
ICU
Dx. Medik
:
PJK
Hari / tanggal
:
No
Diagnosa Keperawatan
1.
1. Penurunan
curah
jantung
Jam
Evaluasi S : Klien mengatakan lemah O : K/u lemas
berhubungan dengan
TTV :
timbulnya gangguan
TD : 80/60 mmHg
irama jantung
N
: 87 x /i
S
: 36,8 0C
RR : 25 x/i Lemah : (+) -
Akral dingin : (+)
-
CRT : 2 detik
-
Sering keluar keringat
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
2.
Gangguan pola napas berhubungan
S
: Klien mengatakan sesak di sertai
dengan
hambatan upaya napas
batuk O
: Berbaring di tempat tidur dan Nampak gelisah Cemas (+) TTV : TD : 80/60 mmHg N
: 87 x /i
S
: 36,8 0C
RR : 25 x/i Sesak : (+)
O2 : 6 liter (sungkup) Akral Dingin : (+) CRT : > 2 detik A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi