ASUHAN KEPERAWATAN HIV – AIDS SEKSUAL
Di susun oleh: Kelompok 2
ANITA YOLANDA
(1608.14201.467)
ANASTASIUS RENDRA
(1608.14201.465)
MERISA APRILLIA
(1608.14201.502)
MARIA IMELDA BULU
(1608.14201.497)
SARINA ASTITIN
(1608.14201.512)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG 2017/2018
KASUS Remaja saat ini sedang menlami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisioanal menjadi masyarakat mdern,yang juga mengubah norma – norma dan nilai – nilai gaya hidup. Remaja yang dahulu terjaga oleh norma – norma yang ada telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbaniasi. Banyak remaja saat ini mengikuti gaya modern dengan cara seks bebas atau pran-nikah denagn hal tersebut mengakibatkan remaja saat ini meningkatkan berbagai penyakit, terutama berhubungan dengan kesehatan seksual dan reproduksi. Termasuk ancaman mengidappenyakit HIV – AIDS. Kasus ini didalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang tinggi.
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN 1. Identitas 2. Keluhan Utama Biasanya klien mengeluh demam, anoreksia dan terdapat lesi pada kulit. 3. Riwayat Penyakit Sekarang Biasanya klien mengeluh demam, anoreksia dan terdapat lesi pada kulit. 4. Riwayat Penyakit Dahulu 5. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat adanya penyakit sifilis pada anggota keluarga lainnya sangat menentukan. 6. Factor pencetus Sesksual dengan penderita
II. PEMERIKSAAN FISIK 1. Kesadaran : compos metis 2. Ttv : TD : 110/70 MmHg N : 80x/mnt
S
: 38 c
RR : 18x/mnt
3. Pemeriksaan semua sistem tubuh 4. Focus utama pada keluhan : hypertermi
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa yang kemungkinan muncul pada diagnosa sifilis 1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan agen cedera fisik 2. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis 3. Hypertermi berhubungan dengan invasi kuman 4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN No 1.
Diagnosa
NOC
Hypertermi
termoregulasi Setelah
berhubungan dengan
dilakukan tindakan
invasi kuman
keperawatan diharapkan : Tidak terjadi
NIC Pengaturan suhu : Monitor suhu paling tidak Setiap 2 jam Tingkatkan intake
peningkatan suhu
cairan dan nutrisi
tubuh
adekuat
Melaporkan kenyamanan suhu Suhu tubuh dalam batas normal 36,537,5
Gunakan matras penghangat ,selimut,dan tingkatkan lingkungan sekitar Berikan pengobatan antipiretik yang sesuai
2.
Nyeri akut berhubungan
control nyeri Setelah
dengan agen cedera
dilakukan tindakan
biologis
keperawatan diharapkan : Pasien mampu mengenali kapan nyeri terjadi Dapat
Managemen nyeri : Lakukan pengkajian yang meliputi lokasi,karaktersitik,dur asi ,dan frekuensi Observasi adanya petunjuk non verbal
menggambarkan
mengenai ketidak
factor penyebab nyeri
nyamanan
Menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgetik Menggunakan analgetik yang
Ajarkan prinsip-prinsip managemen nyeri Kolaborasi dengan tim medis lain dalam penanganan nyeri
digunakan
3.
Kerusakan integritas
integritas jaringan kulit.
kulit berhubungan
Setelah dilakukan tindakan
Monitor adanya tanda
dengan agen cedera
keperawatan diharapkan :
dan gejala infeksi
fisik
Pigmentasi kembali normal Elastisitas kulit kembali normal Tidak ada lesi pada kulit Integritas kulit normal
Perlindungan infeksi
sistemik local Monitor kerentanan terhadap infeksi Tingkatkan asupan nutrisi yang adekuat Kolaborasi dengan tim medis dapatkan kultur yang diperlukan .
4.
Gannguan citra tubuh
Setelah dilakukan tindakan
Peningkatan citra tubuh
berhubungan dengan
keperawatan diharapkan :
Peningkatan harga diri
perubahan fungsi tubuh
Mempertahankan gambaran internal diri Dapat meningkatkan kepuasan dengan fungsi tubuh Dapat meningkatkan penyesuaian terhadap perubahan tampilan fisik Dapat
Monitor frekuensi dan pernyataan mengkritisi diri Monitor apakah pasien dapat melihat bagian tubuh mana yang berubah Bantu pasien untuk mendiskusiksn perubahan-perubahan
mendeskripsikan
bagian tubuh
bagian tubuh yang
disebabkan adanya
terkena
penyakit atau pembedahan Bantu pasien
memisahkan penampilan fisik dari perasaan berharga secara pribadi ,dengan cara tepat.