Aspek Medikolegal Mati Mendadak.pptx

  • Uploaded by: Adel Ciiy Oche
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aspek Medikolegal Mati Mendadak.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 549
  • Pages: 19
KEMATIAN MENDADAK (SUDDEN DEATH) DAN ASPEK MEDIKOLEGALNYA

dr. Taufik Hidayat, M.Sc, Sp.F Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang 2017

DEFINISI

 The World Health Organization (WHO) definition of a sudden death is death within 24 hours of the onset of

symptoms, but in forensic practice most sudden deaths occur within minutes or even seconds of the onset of symptoms.  Mendadak: Kematian yang datangnya tidak terduga dan tidak diharapkan dengan batasan waktu yang nisbi  Camps: <48 jam semenjak gejala awal muncul  Berasal dari kata Sudden Unexpected Natural Death  It is crucial to remember that a sudden death is not necessarily unexpected and an unexpected death is not

necessarily sudden, but these two facets are often combined.

MASALAH TERJADI JIKA:

 Tanpa riwayat penyakit atau tanpa

saksimenimbulkan kecurigaanapakah terkait unsur pidana?sebab kematian perlu dicari agar jelasautopsi  Autopsi pada mati mendadak harus lengkap

(pem.histopatologi, pem.toksikologi,dll)

DIAGNOSIS DALAM MATI MENDADAK:

1.Ditemukan kelainan organik yang merupakan

penyebab kematian langsung: Infark Miokard, Apopleksi Serebri,dll 2.Ditemukan kelainan organik yang bukan penyebab

mati langsung: Aterosklerosis, Sirosis,dll 3.Tidak ditemukan penyebab kematianAutopsi

Negatif

INSIDEN KEMATIAN MENDADAK

Di Indonesia data sukar didapat

KEMATIAN MENDADAK KARENA SISTIM KARDIOVASKULAR

 Penyakit Pembuluh Nadi Koroner:

Penyumbatan/Penyempitan khususnya ramus desenden A.Coronaria Sinistra yang mensuplai sistim konduksi (pacemaker)hipoksiafibrilasi atriumkematian  Sebab mati lain: pecahnya aneurisma aorta, endocarditis

disertai kelainan katup, serangan jantung setelah aktifitas fisik berlebih.

KEMATIAN MENDADAK KARENA SISTIM SARAF PUSAT

 Pecahnya A.lenticulostriata pada penderita

hipertensi  Penyempitan p.darah otak: lansia dan

hiperkolesterol  Pada dewasa muda: pecahnya aneurisma serebri  Perdarahan karena tumor ganas otak

KEMATIAN MENDADAK KARENA SISTEM PERNAFASAN

Kelainan vaskularpulmonary embolism

Perdarahan ec TBC Penyakit infeksi paru lainnya

Asma bronkial, Bronkiektasi, Difteri,dll

KEMATIAN MENDADAK KARENA SISTEM GASTROINTESTINAL

 Pecahnya Varises Esofagus pada penderita

Sirosis Hepatis  Perforasi ulkus ventrikuli

KEMATIAN MENDADAK KARENA SISTEM UROGENITALIS

Acute Renal Failure Peradangan ginjal

KEMATIAN MENDADAK PADA ANAK-ANAK

 Diagnosis kematian mendadak pada anak-anak

tidak mudah  Insidens lebih tinggi  Kasus kematian mendadak anak-anak di

Indonesia sangat jarang

SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME

 SIDS has been defined as 奏he sudden unexpected death of an infant <1 year of age, with onset of the fatal

episode apparently occurring during sleep, that remains unexplained after a thorough investigation, including the performance of a complete autopsy and a review of the circumstances of death and the clinical history・  The true aetiology of SIDS is unknown, but it is likely that there are many different causes, often multifactorial,

which act via a final common pathway of cardiorespiratory failure.

MEDIKOLEGAL MATI MENDADAK  Bahwa proses penegakan hukum dan keadilan itu merupakan usaha

ilmiah, dapat dilihat pada pasal-pasal yang tercantum dalam KUHAP, dimana terdapat dalam bentuk keterangan ahli, pendapat orang ahli, ahli kedokteran kehakiman, dokter dan surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi daripadanya (KUHAP pasal 187 butir c)  Mati mendadak merupakan kematian wajar, maka apabila kematian

tersebut didahului keluhan, gejala dan terdapat saksi (apalagi bila saksinya adalah dokter) biasanya tidak akan menjadi masalah kedokteran forensik.

 Namun apabila kematian tersebut tanpa riwayat penyakit

dan tanpa saksi, maka dapat menimbulkan kecurigaan bagi penyidik; apakah terkait unsur pidana didalamnya. KUHAP pasal 133, 134 dan 135 memberi wewenang bagi penyidik untuk meminta bantuan dokter guna mencari kejelasan sebab matinya.

Related Documents

Medikolegal
May 2020 17
Mati
October 2019 39
Mati
November 2019 40
Mati
November 2019 36
Hukuman Mati
December 2019 37

More Documents from "Fery R Ramadhan"