KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terminal” ini. Makalah ini disusun untuk pedoman dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien tahap terminal di RSUD Kalideres. Selesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Dalam penyusunan Makalah ini penulis juga memberi kesempatan kepada pembaca, kiranya berkenan memberi kritikan dan saran yang bersifat membangun dengan maksud meningkatkan pengetahuan penulis agar lebih baik dalam karya selanjutnya.
Jakarta, 22 Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………… DAFTAR ISI……………………………………………………..…….. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..............……………………………………. B. Tujuan............……………………………………….……… C. Rumusan Masalah…………………………………………… D. Ruang Lingkup…………………………………….….……. E. Metode Penulisan …………………………………..……..… F. Sistematika Penulisan……………………………..………… BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Terminal dan Menjelang Ajal………………… B. Konsep Materi………………………………………………. C. Askep : 1. Pengkajian dan factor yang perlu dikaji 2. Diagnosa Keperawatan 3. Intervensi Keperawatan 4. Evaluasi BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………….. B. Saran ………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati. Bagaimana peran perawat dalam menangani pasien yang sedang menghadapi proses sakaratul maut? Peran perawat sangat konprehensif dalam menangani pasien karena peran perawat adalah membimbing rohani pasien yang merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis-psikologis-sosiologis-spritual (APA, 1992 ), karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual ( Basic spiritual needs, Dadang Hawari, 1999 ). Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984). Oleh karena itu dibutuhkan dokter dan terutama perawat untuk memenuhi kebutuhan spritual pasien. Karena peran perawat yang konfrehensif tersebut pasien senantiasa mendudukan perawat dalam tugas mulia mengantarkan pasien diakhir hayatnya dan perawat juga dapat bertindak sebagai fasilisator (memfasilitasi) agar pasien tetap melakukan yang terbaik seoptimal mungkin sesuai dengan kondisinya. Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat. Padahal aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal yang didiagnose harapan sembuhnya sangat tipis dan mendekati sakaratul maut. Menurut Dadang Hawari (1977,53) “orang yang mengalami penyakit terminal dan menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis spiritual, dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus”. Pasien terminal biasanya mengalami rasa depresi yang berat, perasaan marah akibat ketidakberdayaan dan keputusasaan. Dalam fase akhir kehidupannya ini, pasien tersebut selalu berada di samping perawat. B. Rumusan Masalah Setelah kami melakukan observasi pada pasien yang dirawat di RSUD Kalideres, kami menemukan beberapa pasien dengan kondisi terminal, sehubungan dengan itu dapat dirumuskan masalah bagaimana askep pada pasien tahap terminal ?
C. Tujuan 1. Tujuan Umum : Memberikan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tahap Terminal dan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban pasien terminal agar sesuai dengan yang seharusnya. 2. Tujuan Khusus Teridentifikasi : a. Kondisi seseorang yang mendekati kematian. b. Konsep teori dari kebutuhan terminal atau menjelang ajal. c. Askep pasien tahap terminal D. Ruang Lingkup Dalam Penulisan makalah ini kelompok kami menggunakan metode kepustakaan dan internet. E. Manfaat Mengetahui dan dapat bertidak sesuai dengan hak dan kewajibannya sesuai dengan perainya agar tidak ada yang merasa dilebihkan atau dikurangkan.
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-Rosa, 1969). Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Carpenito, 1999). Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang tua. B. Faktor Predisposisi 1. Usia 2. Lingkungan social dan budaya 3. Factor jenis kelamin 4. Factor tingkat pendidikan 5. Factor ekonomi 6. Factor pengetahuan 7. Factor lama rawat inap 8. Factor perawat
C. Pathway Penyakit terminal Fase denial
Syok
Fase anger
Marah
Mengingkari Kondisi
Tidak percaya
Fase depresi
Fase acceptance
Tawar menawar
Ggn.Hubungan sosial
Menerima kondisi
Takut akan dosa
Merasa tidak berharga
Takut akan kematian
Penarikan diri dan lingkungan sosial
Fase bergaining
Mempersiapkan mental
Resiko bunuh diri Factor usia
Factor lingkungan social dan budaya
Factor jenis kelamin
Factor tingkat pendidikan
Factor ekonomi
Factor pengetahuan
Factor lama rawat inap
Factor caring perawat
Duka cita
Kehilangan
Ketidakefektifan koping
Ketidakmampuan koping keluarga
D. Klasifikasi 1. Penyakit – penyakit k