ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT SEPSIS DI RUANG RESUSITASI IRD RSUD DR. SOETOMO
Tanggal Pengkajian : 9 Mei 2018 Jam Pengkajian
: 14:30
Nama Mahasiswa
: Nadya Nafis Shabirah
NIM
: P27820714014
Tgl MRS : 8 Mei 2018 , 21:37
1. IDENTITAS PASIEN Nama
: Tn. J
Umur
: 35 tahun
Tanggal Lahir : 23/07/1982 Alamat
: Surabaya
No. Register :12671xxx Diagnosa
: DM Tipe 2 + KAD + ISK + Sepsis + ACKD + Asidosis Metabolik + Giant Bula Hemithorax + Gagal Napas Tipe II + S. TB Paru dd Aspergiloma
Status Kesehatan 1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini) Saat MRS : Sesak nafas Saat dikaji : Rasa tidak nyaman akibat penumpukan sekret di tenggorokan (terkaji melalui isyarat gerakan pasien yang berulang kali menunjuk-nujuk mulut dan selang ETT) 2) Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IRD RSUD dr.Soetomo diantar oleh bosnya dari tempat bekerja karena sesak yang memberat sejak 1 hari SMRS disertai mual muntah (7 Mei 2018). Pasien mengatakan demam dan batuk sejak 1 minggu yang lalu (1 Mei 2018). 3) Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien tidak tahu riwayat penyakit keluarga karena tinggal sendiri sejak lama di tempat bekerjanya. 4) Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat DM, Hipertensi, OAT disangkal oleh pasien. Keluarga pengantar tidak tahu riwayat penyakit pasien. 5) Keadaan Kesehatan Lingkungan Pasien selama ini tinggal sendiri di tempat kerjanya.
2. PENGKAJIAN FISIK 1) Keadaan Umum : Lemah 2) Tanda-tanda Vital TD: 138/70 mmHg N: 118x/m RR: 24 x/m S: 36,9˚C
Review of System 1) B1 : Airway clear, terintubasi ETT no 7,5 sejak 06:30 tanggal 09 Mei 2018, support ventilator mode PSIMV, PEEP 7, FiO2 50%, suara nafas vesikuler lemah, tidak ada ronchi dan wheezing, gerakan dada asimetris sinistra tertinggal, perkusi pekak/hipersonor pada bagian dada kiri, SaO2 99%, produksi sputum banyak, pasien berusaha batuk sesekali. 2) B2 : Akral hangat kering merah, CRT < 2 detik, Suara jantung S1 S2 tunggal, konjungtiva tidak anemis, tidak ada perdarahan, terpasang double IV line ekstremitas superior sinistra dan dextra. 3) B3 : Kesadaran composmentis, GCS 4 X 6 (dd terintubasi), tidak ada nyeri 4) B4 : Pasien diberi cairan masuk ± 4 liter, terpasang dower kateter, produksi urin hanya 5cc/jam, penurunan LFG (ml/mnt/ 1,73m2) = (140 – usia) x berat badan (kg) 72 x PCr (mg/dl) LFG = (140-35) x 65 kg/72 x 2,84 = 6825/204,48 = 33,37 ml/mnt/1,73 m2 5) B5 : Abdomen flat, tidak ada distensi, terpasang NGT, BU ada 12x/menit, soepel 6) B6 : Tidak ada edema, tidak ada kelemahan anggota gerak.
Pemeriksaan Penunjang 1) Data Pemeriksaan GDA 08/05/18 - 22:00 : >800 g/dL - 24:00 : 49 g/dL 09/05/18 - 06:00 : 395 g/dL - 07:00 : 277 g/dL
- 09:30 : 221 g/dL - 14:00 : 198 g/dL 2) Pemeriksaan BGA (09/05/18) 06:14 (pre-tube in) Marker
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
pH *
6,9
pCO2 **
88,0
mmHg
35-45
pO2
101,0
mmHg
80-107
HCO3 *
17,2
mmol/l
21-25
TCO2
19,9
mmol/l
BEecf
-15,7
mmol/l
SO2
91%
%
-61.000
mmHg
AaDO2
7,35-7,45
-3,5-2
07:41 (post- tube in) Marker pH *
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
7,14
7,35-7,45
pCO2 *
30
mmHg
35-45
pO2 *
79
mmHg
80-107
HCO3
10,2
mmol/l
21-25
TCO2
11,1
mmol/l
BEecf
-10,0
mmol/l
SO2
91%
%
133.000
mmHg
0,00-0,00
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
AaDO2
-3,5-2
14:19 Marker pH *
7,25
7,35-7,45
pCO2 *
33,4
mmHg
35-45
pO2 *
73,2
mmHg
80-107
HCO3 *
14,8
mmol/l
21-25
TCO2
15,9
mmol/l
BEecf
-12,6
mmol/l
SO2
92,3%
%
AaDO2
32.000
mmHg
-3,5-2
0,00-0,00
3) Pemeriksaan Darah Lengkap (08/05/18) Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
WBC **
19,1
x10̂3/µL
4,0 – 10,4
HGB
13,4
g/dL
P = 11,0 – 14,7
HCT
42,8
%
P = 35,2 – 46, 7
x10̂3/µL
150 – 450
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
BUN **
29
mg/dL
10-20
Albumin
3,81
g/dL
3,40 - 5,00
Glukosa **
>850
mg/dL
40 - 121
S. Kreatinin **
2,84
mg/dL
0,50 – 1,20
SGOT
29
U/L
< 41
SGPT
19
U/L
< 38
37,7
Detik
23-33 detik
11
Detik
9-12 detik
PLT
401
4) Pemeriksaan Kimia linik (08/05/18) Parameter
APTT ** PPT HBsAG
Non Reaktif
Negatif
5) Pemeriksaan Elekrolit 08/05/18 Parameter
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Natrium *
130,2
mmol/l
136 - 144
Kalium **
5,1
mmo/l
3,8 – 5,0
Klorida *
84,5
mmol/l
97 - 103
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Natrium
136
mmol/l
136 - 144
Kalium
3,9
mmo/l
3,8 – 5,0
Klorida **
107
mmol/l
97 - 103
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Natrium
141
mmol/l
136 - 144
Kalium *
3,6
mmo/l
3,8 – 5,0
Klorida
104
mmol/l
97 - 103
09/05/18 06:14 Parameter
14:19 Parameter
*
: Low
** : High
6) Pemeriksaan Foto Thorax (08/05/18) Kesan :
- Fluidopneumothorax kiri - Keradangan paru dapat merupakan proses spesifik 7) Pemeriksaan CT Scan (08/05/18) Kesan: - Traction bronkiectosis dan fibriotic bulla terinfeksi pada apex lobus superior paru kiri yang menyebabkan colaps parenchyma paru di bagian anteriornya, lokasinya dominan terlihat di apex lobus superior paru kanan kiri, curiga related pulmonary tuberculosis - Cavitas yang terisi lesi soft tissue density dikelilingi lesi berdensitas udara membentuk gambaran air cresent pada apex paru kanan kiri, curiga gambaran aspergiloma
Terapi yang Sedang Berjalan (09/05/18) 1) Oksigenasi 2) Head up 30o 3) Infus RL 2 Kolf/2 jam 4) Pump Insulin 4u/jam 5) Injeksi Ceftriaxone 2x1g 6) Premix KCl 5 meg/24 jam
80 tpm/4 jam
30 tpm/18 jam
20 tpm/24 jam
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
E-mail :
[email protected]
ANALISA DATA Hari/ Tanggal
Pengelompokan data
Rabu, 9 Mei DS: 2018 Pasien terintubasi ETT DO: 1) Pasien terintubasi ETT no 7,5 sejak 06:30 tanggal 09 Mei 2018, support ventilator mode PSIMV, PEEP 7, FiO2 50%, 2) Suara nafas vesikuler lemah, tidak ada ronchi dan wheezing 3) Gerakan dada asimetris sinistra tertinggal 4) Perkusi pekak/hipersonor pada bagian dada kiri, 5) SaO2 99% 6) Hasil BGA terakhir (14:19) pH * : 7,25 pCO2 * : 33,4 pO2 * : 73,2 HCO3 * : 14,8 TCO2 : 15,9 BEecf : -12,6 Asidosis Metabolik
Kemungkinan penyebab Fluidopneumothorax Cavitas yang terisi lesi soft tissue density dikelilingi lesi berdensitas udara Udara dan cairan dalam pleura menekan paru kiri Volume ruang paru meningkat Gangguan pertukaran gas
Masalah
Gangguan Pertukaran Gas
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
E-mail :
[email protected]
ANALISA DATA Hari/ Tanggal
Pengelompokan data
Rabu, 9 Mei DS: 2018 Pasien terintubasi ETT DO: 1) Pasien terintubasi ETT no 7,5 sejak 06:30 tanggal 09 Mei 2018, support ventilator mode PSIMV, PEEP 7, FiO2 50%, 2) Suara nafas vesikuler lemah, tidak ada ronchi dan wheezing 3) Gerakan dada asimetris sinistra tertinggal 4) Perkusi pekak/hipersonor pada bagian dada kiri 5) RR : 24x/menit
Kemungkinan penyebab Fluidopneumothorax Cavitas yang terisi lesi soft tissue density dikelilingi lesi berdensitas udara Udara dan cairan dalam pleura menekan paru kiri Volume ruang paru kiri meningkat Gerakan dada asimetris Pola nafas inefektif
Masalah
Ketidakefektifan Pola Nafas
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
E-mail :
[email protected]
ANALISA DATA Hari/ Tanggal
Pengelompokan data
Rabu, 9 Mei DS: 2018 Pasien terintubasi ETT DO: 1) Produksi sputum banyak, pasien berusaha batuk sesekali 2) Pasien terintubasi ETT no 7,5 sejak 06:30 tanggal 09 Mei 2018, support ventilator mode PSIMV, PEEP 7, FiO2 50%, 3) Suara nafas vesikuler lemah, tidak ada ronchi dan wheezing 4) Gerakan dada asimetris sinistra tertinggal 5) Perkusi pekak/hipersonor pada bagian dada kiri 6) RR : 24x/menit
Kemungkinan penyebab Fluidopneumothorax Cavitas yang terisi lesi soft tissue density dikelilingi lesi berdensitas udara Udara dan cairan dalam pleura menekan paru kiri Volume ruang paru meningkat Gangguan pertukaran gas Pemberian alat bantu nafas (tube in no 7,5) Pasien sadar, refleks batuk ada Peningkatan sputum di tenggorokan Bersihan jalan nafas inefektif
Masalah
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
E-mail :
[email protected]
ANALISA DATA Hari/ Tanggal
Pengelompokan data
Rabu, 9 Mei DS: 2018 Pasien terintubasi ETT DO: 1) Pasien diberi cairan masuk ± 4 liter, terpasang dower kateter, produksi urin hanya 5cc/jam 2) Penurunan LFG LFG = (140-35) x 65 kg/72 x 2,84 = 6825/204,48 = 33,37 ml/mnt/1,73 m2 3) Pemeriksaan Kimia Klinik (08/05/19) BUN ** : 29 mg/dL S. Kreatinin ** : 2,84 mg/dL 4) Pemeriksaan Elektrolit (09/05/18 – 14:19) Hipokalemi : 3,6 mmol/l
Kemungkinan penyebab
Masalah
Penyakit Ginjal Polikistisk Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit Acquaired Cystic Kidney Disease Penurunan laju filtrasi glomerulus Rehidrasi berlebih (untuk mengatasi hiperglikemi KAD) Produksi urin sedikit Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
E-mail :
[email protected]
ANALISA DATA Hari/ Tanggal
Pengelompokan data
Rabu, 9 Mei DS: 2018 Pasien terintubasi ETT DO: 1) Pasien terdiagnosa KAD dengan hiperglikemi disertai ISK 2) Data Pemeriksaan GDA (08/05/18) 22:00 : >800 g/dL 24:00 : 49 g/dL (09/05/18) 06:00 : 395 g/dL 07:00 : 277 g/dL 09:30 : 221 g/dL 14:00 : 198 g/dL 3) Tanda-tanda SIRS: - Tachypneu dengan RR : 24x/menit - Tachycardia dengan Nadi : 118x/menit - Leukocytosis dengan WBC: 19,1 x 103/UL
Kemungkinan penyebab Ketoasidosis Metabolik Hiperglikemi akut Alirah darah lambat karena glukosa dalam darah berlebih Meningkatkan kemampuan kuman tumbuh dan menyebar Inflamasi progesif Sepsis Resiko Syok Sepsis
Masalah
Resiko Syok Sepsis
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
No.
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
DIAGNOSA KEPERAWATAN Ditemukan Masalah Diagnosa Keperawatan Tanggal Paraf
1
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengann peningkatan volume ruang paru ditandai dengan perubahan nilai BGA
09/05/18
Nadya
2
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan fluidopneumothorax ditandai dengan gerakan dada asimetris dan hipersonor pada paru yang sakit (kiri)
09/05/18
Nadya
3
Ketidakeektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan intubasi jalan nafas disertai refleks batuk ditandai dengan peningkatan sputum
09/05/18
Nadya
4
Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus ditandai dengan perubahan nilai elektrolit dan produksi urin sedikit
09/05/18
Nadya
5
Resiko syok sepsis berhubungan dengan inflamasi yang progesif mikroorganisme dalam tubuh
09/05/18
Nadya
Masalah Teratasi Tanggal
Paraf
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
No.
1
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan peningkatan volume ruang paru ditandai dengan perubahan nilai BGA
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
PERENCANAAN KEPERAWATAN Perencanaan Tujuan & Tindakan Kriteria Hasil Keperawatan Tujuan: Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam pertukaran gas dapat teratasi Kriteria Hasil: 1) Menunjukkan adanya perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan 2) SpO2 : 98-100% 3) Nilai BGA dalam rentang normal pH : 7,35-7,45 pCO2 : 35-45 pO2 : 80-107
1) Posisikan pasien head up
2) Kaji status mental, keadaan umum pasien 3) Awasi frekuensi jantung/ irama 4) Pertahakan kolaborasi pemberian oksigen support ventilator
5) Cek BGA secara berkala
Rasionalisasi 1) Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal dan ventilasi oksigen 2) Gelisah, mudah terangsang, bingung dapat menunjukkan hipoksemia. 3) Takikardi biasanya ada karena peningkatan RR 4) Mempertahankan emberian antuan oksigenasi pada pasien dan memperbaiki nilai pCO2 dan pO2 5) Memonitor perkembangan dari pemberian terapi
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
No.
2
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan fluidopneumothorax ditandai dengan gerakan dada asimetris dan hipersonor pada paru yang sakit (kiri)
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
PERENCANAAN KEPERAWATAN Perencanaan Tujuan & Tindakan Kriteria Hasil Keperawatan Tujuan: Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam, pola nafas kembali efektif Kriteria Hasil: 1) Menunjukkan adanya perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan 2) Suara nafas vesikuler dan kuat 3) RR : 1624x/menit 4) Ekspansi dada simetris
1) Posisikan pasien head up
2) Lakukan fisioterapi dada bila perlu dan kolaborasi nebulizer 3) Lakukan penghisapan sekret/sputum 4) Kaji status mental, keadaan umum pasien 5) Awasi frekuensi jantung/ irama 6) Pertahakan kolaborasi pemberian oksigen support ventilator 7) Kolaborasi dengan dokter spesialis paru untuk pemberian terapi
Rasionalisasi 1) Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal dan ventilasi oksigen 2) Mengurangi rasa gatal ingin batuk dan mengencerkan dahak/sputum 3) Menghilangkan sputum yang menghalangi jalan nafas 4) Gelisah, mudah terangsang, bingung dapat menunjukkan hipoksemia. 5) Takikardi biasanya ada karena peningkatan RR 6) Mempertahankan emberian antuan oksigenasi pada pasien dan memperbaiki nilai pCO2 dan pO2 7) Diharapkan dapat memperbaiki ekspansi paru pasien yang asimetris akibat fluidopneumothorax
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
No.
3
Diagnosa Keperawatan
Ketidakeektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan intubasi jalan nafas disertai refleks batuk ditandai dengan peningkatan sputum
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
PERENCANAAN KEPERAWATAN Perencanaan Tujuan & Tindakan Kriteria Hasil Keperawatan Tujuan: Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x 15 menit, bersihan jalan nafas kembali efektif Kriteria Hasil: 1) Pasien rileks, tidak tersengalsengal ingin batuk 2) Sputum tidak menutupi jalan nafas 3) Suara nafas vesikuler 4) RR : 1620x/menit 5) SpO2 : 98-100%
1) Posisikan pasien head up
2) Lakukan fisioterapi dada bila perlu dan kolaborasi nebulizer 3) Lakukan penghisapan sekret/sputum
4) Kaji status mental, keadaan umum pasien 5) Awasi frekuensi jantung/ irama 6) Pertahakan kolaborasi pemberian oksigen support ventilator
Rasionalisasi 1) Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal dan ventilasi oksigen 2) Mengurangi rasa gatal ingin batuk dan mengencerkan dahak/sputum 3) Menghilangkan sputum yang menghalangi jalan nafas 4) Gelisah, mudah terangsang, bingung dapat menunjukkan hipoksemia. 5) Takikardi biasanya ada karena peningkatan RR 6) Mempertahankan emberian antuan oksigenasi pada pasien dan memperbaiki nilai pCO2 dan pO2
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
No.
4
Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus ditandai dengan perubahan nilai elektrolit dan produksi urin sedikit
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
PERENCANAAN KEPERAWATAN Perencanaan Tujuan & Tindakan Kriteria Hasil Keperawatan Tujuan: Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x 8 jam, cairan dan elektrolit seimbang Kriteria Hasil: 1) Produksi urin normal : 0,51ml/kgBB/jam 2) Balance cairan tidak excess maupun deficit 3) Tidak ada edema
1) Hitung balance cairan input dan output pasien
2) Kolaborasi pemberian obat diuretic dengan dokter 3) Lakukan pemeriksaan elektrolit ulang dan kimia klinik 4) Obeservasi adanya edema
5) Kolaborasi pro HD bila produksi urin tidak membaik
Rasionalisasi 1) Mengetahui kelebihan atau kekurangan cairan yang dialami pasien 2) Membantu produksi dan pengeluaran urin 3) Mengetahui perkembangan dari pemberian terapi 4) Edema menjadi salah satu tanda terjadinya kelebihan cairan pada pasien 5) Menjadi pilihan terakhir untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk dalam tubuh pasien,
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
No.
5
Diagnosa Keperawatan
Resiko syok sepsis berhubungan dengan inflamasi yang progesif mikroorganisme dalam tubuh
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
PERENCANAAN KEPERAWATAN Perencanaan Tujuan & Tindakan Kriteria Hasil Keperawatan Tujuan: 1) Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x 8 jam, syok sepsis tidak terjadi 2) Kriteria Hasil: 1) Tanda-tanda SIRS mengalami perbaikan - Tidak hipertermi / hipotermi (S: 36,5-37,5oC) - Nadi 60100x/menit - RR 1620x/menit - WBC 4,0-10,4 x10̂3/µL
Rasionalisasi
Lakukan tindakan 1) Mengurangi resiko precaution pencegahan penularan infeksi infeksi dengan cuci tangan dan pajanan 6 langkah dan 5 moments mikroorganisme baru Lakukan tindakan 2) Mencegah keperawatan dengan peningkatan proses teknik aseptic atau steril inflamasi 3) Kolaborasi pemberian 3) Melawan kuman obat antibiotic yang telah menginfeksi tubuh pasien 4) Lakukan pemeriksaan 4) Mengetahui jenis kultur darah/sputum/urin mikroorganisme jika perlu yang menginfeksi tubuh
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/Tanggal/Jam
Tindakan Keperawatan
TandaTangan
Melakukan tindakan precaution pencegahan infeksi dengan cuci tangan 6 langkah dan 5 moments
Nadya
Rabu, 9 Mei 2018 14:10
14:20
Melakukan tindakan keperawatan teknik aseptic atau steril
dengan
14:30
Melakukan fisioterapi dada, dan melakukan suctioning
14:45
Mempertahankan posisi head up 30O Mempertahanan pemberian O2 support ventilator mode PSIMV, PEEP 7, FiO2 50%,
15:10
15:20
Memberikan obat diuretic Furosemid 1 ampul/IV Melakukan pemeriksaan urin lengkap Hasil keluar (15:27) Glukosa:: +2 Bilirubin : +1 Keton : +2 SG : 1,020 BLD : +5 pH : 5 Protein : +3 Leukosit : +1 Erytrosit (mikroskopik) : 25-50/Lp Leukosit (mikroskopik) : 2-5/Lp Epitel (mikroskopik) : banyak
Nadya
Nadya
Nadya
Nadya
Nadya
17:00
Melakukan fisioterapi dada, dan melakukan suctioning
Nadya
20:00
Melakukan pemeriksaan GDA Stik : 204 g/dL BGA dan SE ulang (hasil belum keluar)
Nadya
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
EVALUASI KEPERAWATAN Tanggal
Diagnosa Keperawatan
09/05/18 20:30
Dx 1-3 Gangguan Pertukaran Gas Pola Nafas Inefektif Bersihan Jalan Nafas Inefektif
Catatan Perkembangan
Paraf
S : Pasien terintubasi O: 1) Produksi sputum banyak, pasien berusaha batuk sesekali 2) Pasien terintubasi ETT no 7,5 sejak 06:30 tanggal 09 Mei 2018, support ventilator mode PSIMV, PEEP 7, FiO2 50%, 3) Suara nafas vesikuler lemah, tidak ada ronchi dan wheezing 4) Gerakan dada asimetris sinistra tertinggal 5) Perkusi pekak/hipersonor pada bagian dada kiri 6) SaO2 100%, RR : 22x/menit 7) Hasil BGA terakhir (14:19) pH * : 7,25 pCO2 * : 33,4 pO2 * : 73,2 HCO3 * : 14,8 TCO2 : 15,9 BEecf : -12,6 Asidosis Metabolik A: Masalah belum teratasi
Nadya
P : Intervensi dilanjutkan 20:30
Dx 4: Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
S: Pasien terintubasi ETT O: 1) Produksi urin sejak 16:00-20:30 : 180cc 2) Pemeriksaan Kimia Klinik (08/05/19) BUN ** : 29 mg/dL S. Kreatinin ** : 2,84 mg/dL 3) Pemeriksaan Elektrolit (09/05/18 – 14:19) Hipokalemi : 3,6 mmol/l A: Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
Nadya
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JL.Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 8c-60 Telp.(031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Telp.(031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
Website : www. Poltekkesdepkes-sby.ac.id E-mail :
[email protected]
EVALUASI KEPERAWATAN Tanggal
Diagnosa Keperawatan
09/05/18 20:30
Dx 5: Resiko Syok Sepsis
Catatan Perkembangan
S: Pasien terintubasi ETT O: 1) Data Pemeriksaan GDA (08/05/18) 22:00 : >800 g/dL 24:00 : 49 g/dL (09/05/18) 06:00 : 395 g/dL 07:00 : 277 g/dL 09:30 : 221 g/dL 14:00 : 198 g/dL 2) Tanda-tanda SIRS: - Tachypneu dengan RR : 22x/menit - Tachycardia dengan Nadi : 110x/menit - Leukocytosis dengan WBC: 19,1 x 103/UL A: Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Paraf
Nadya