ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KELOMPOK KHUSUS : PSIKOTIK GELANDANGAN
Disampaikan Oleh : Ns. Sri Supami, S.Kep, S.Pd, M.Kes
A. Pengertian Gelandangan psikotik adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalanjalan umum, sehingga dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan lingkungan (Caplan, 2005) Gelandangan psikotik merupakan salah satu masalah psikososial yang penanganannya belum maksimal.
B. Penyebab Penyebab gelandangan psikotik yaitu : keluarga tidak peduli, keluarga malu, keluarga tidak tahu, obat tidak diberikan, tersesat, kelemahan infrastruktur, rendahnya kecerdasan finansial penduduk ataupun karena gagalnya managemen urbanisasi.
C. Tanda Dan Gejala Tanda dan gejala gelandangan psikotik yaitu : orang dengan tubuh yang kotor sekali, rambutnya seperti sapu ijuk, pakaiannya compang-camping, membawa bungkusan besar yang berisi macam-macam barang, bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri, serta sukar diajak berkomunikasi
Data studi di beberapa negara baik yang sedang berkembang maupun negara maju pada tahun 2006 menunjukkan bahwa; 8,1% dari ”Global Burden of Disease” disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa, lebih besar dari tuberkulosis (7,2%), kanker (5,8%), penyakit jantung (4,4%), malaria (2,6%). Data ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa termasuk masalah psikososial, harus mendapat prioritas tinggi dalam upaya kesehatan masyarakat.
Dalam perspektif psikologi, sakit jiwa (psikotik) dibedakan menjadi dua: 1) Psikosis Organik; dan 2) Psikosis Fungsional (Kartono, 2002). Penyandang psikosis organik pada umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak yang menyebabkan berkurang atau rusaknya fungsi-fungsi pengenalan, ingatan, intelektual, perasaan dan kemauan, beratnya gangguan dan kekalutan mental tersebut tergantung pada parahnya kerusakan organik pada otak.
Sementara penyandang psikosis fungsional disebabkan oleh faktor-faktor non-organik, ditandai oleh disintegrasi dengan dunia realitas, disintegrasi pribadi dan kekalutan mental yang progresif, seringkali dibayangi oleh macam-macam seperti : - Halusinasi - Ilusi - Delusi Sering mengalami stupor (tidak bisa merasakan sesuatupun, keadaannya seperti terbius),
Gelandangan sebagai identitas sosial merupakan orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum (PP No. 31tahun 1980 tentang Penanggulangan gelandangan dan pengemis).
Penyebutan istilah gelandangan psikotik adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalan-jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan lingkungan
Saat ini di Indonesia terdapat 33 Rumah Sakit Jiwa, 1 Rumah Sakit Ketergantungan Obat, sebagai pusat rujukan spesialistik dan pusat pembinaan kesehatan jiwa masyarakat di wilayahnya masing-masing. Fasilitas ini jelas tidak memadai untuk dapat melayani dan menjangkau seluruh penduduk Indonesia
Karena itu tenaga kesehatan di Puskesmas perlu diberdayakan dalam upaya penanggulangan masalah psikososial, Hal ini mengingat sekitar 28% pengunjung Puskesmas menunjukkan gejala-gejala gangguan kesehatan jiwa dan 80% dari kasus tersebut belum terdeteksi oleh dokter Puskesmas sehingga tidak terobati dengan baik. Apalagi masalah-masalah psikososial diperkirakan lebih banyak dibandingkan masalah-masalah kesehatan jiwa lainnya.
D.PENANGANAN Penanganan yang dilakukan adalah melakukan Perawatan sampai sembuh di Rumah Sakit Jiwa atau Panti Laras (Dinas Sosial), programwirausaha eks psikotik (psychopreneur), kemitraan ruumah sakit dengan industri, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE); obat injeksi long acting; penciptaan lapangan pekerjaan di desa.
Penanganan gelandangan psikotik melibatkan berbagaidinas, yaitu dinas kesehatan dan dinas sosial, kepolisian, pertamanan serta kerjasama berbagai disiplin, karena penanganannya tidak bisa diselesaikan hanya dengan memasukan ke Rumah Sakit Jiwa saja.
Peran Puskesmas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan permasalahan psikososial yang ada di masyarakat adala : 1. Meningkatkan pengetahuan (knowledge) 2. Sikap (attitude) 3. Perilaku (practice)
Petugas Puskesmas terhadap setiap permasalahan psikososial yang timbul. Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan permasalahan psikososial tersebut, ditinjau berdasarkan masing-masing masalah psikososial yang ada.
Tugas utama pengasuh panti dalam perannya di bidang rehabilitasi klien meliputi : 1. Melakukan pendataan yang berhubungan dengan kecacatan klien termasuk perkembangan kemampuan dan ketidakmampuan klien. 2. Melakukan asesmen, baik yang berhubungan dengan aspek fisik, psikis, sosial, dan keterampilan untuk memperoleh data tentang kemampuan dan ketidakmamuan klien.
3. Melakukan komunikasi kepada masyarakat/orang tua untuk membantu melakukan rehabilitasi dan pengawasan terhadap aktivitas klien sehari -hari di lingkungan keluarga. Antara tenaga rehabilitasi, pengasuh dan orang tua perlu bekerjasama dengan baik dalam rangka kelancaran pelaksanaan kegiatan rehabilitasi, yang pada gilirannya akan mengantarkan klien mampu melaksanakan fungsi sosial secara wajar di lingkungan masyarakat.
4. Melaksanakan bentuk-bentuk kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan dalam kegiatan bimbingan spiritual keagamaan, bimbingan sosial, bimbingan psikologis, medik dan keterampilan.
Thank You