Pengkajian Kegawat daruratan
Ruangan
: IGD Pusat Jantung Terpadu (PJT)
Tanggal
: 22 Oktober 2018
Jam
:07.30 wita
I. Identitas pasien No. Rekam Medis
:359900
Nama
: Tn. “ D”
Jenis Kelamin
:Laki-Laki
Tgl/ Umur
:31-12-1957
Alamat
: Palopo
Rujukan dari
:-
Diagnosa
: Atrial febrial repid ventrikuler response + congestive heart Failure ) NYHA III
Nama keluarga yang bisa dihubungi :Tn“M” Transportasi waktu datang
: Motor
Alasan masuk : Pasien masuk dengan keluhan nyeri Dada sampai keleher dan perasaan berdebar debar yang dirasakan tadi pagi. Pasien ada riwayat berdebar debar 4 tahun terakhir, sesak nafas tidak ada, hipertensi tidak ada dan merokok tidak ada,
II. Primary survey A. Airway 1. Pengkajian jalan napas Bebas Tersumbat Trachea di tengah : Ya Tidak a. Resusitasi : b. Re evaluasi : -
2. Masalah keperawatan : 3. Intervensi/ Implementasi : 4. Evaluasi
:-
B. Breathing 1. Fungsi pernapasan : a. Dada simetris : Ya b. Sesak napas : c. Respirasi
Ya
Tidak Tidak
: 22 x/menit,.
d. Krepitasi :
Ya
Tidak
e. Suara napas :Teratur (vesicular), f.
Saturasi 02 : 99 %
g. Assesment :h. Resusitasi :i. Re evaluasi :2. Masalah keperawatan : C. Circulation 1. Keadaan sirkulasi : a. Tensi : 120/77 mmHg b. Nadi : 140 x/menit Kuat , Regular c. Suhu axila : 36,6oC d. Temperatur kulit : Hangat e. Gambaran kulit: 1) Warna sawo matang 2) Kulit elastis f. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang) g. Fungsi sistolik ventrikel kiri dan ventrikel kanan menurun, Ejeksi Fraksi 16,4% h. Assesment : -
i. Resusitasi : j. Re evaluasi : 2. Masalah keperawatan : a. resiko penurun an curah jantung
Rencana tindakan No
Tujuan dan kriteria hassil (NOC)
1
NOC : Setelah
Implementasi
Intervensi (NIC Perawatan jantung dan pemantauan
dilakukan
tindakan
1. Monitor
tekanan
darah
Evaluasi
dan
status
S : Pasien mengatakan
tanda-tanda vital
pernapasan
jantung berdebar-debar
keperawatan selama 1x24 jam,
Aktivitas keperawatan:
Hasil : Tekanan darah : 140/100 mmHg
dirasakan
pasien mampu :
1. Kaji dan dokumentasikan tekanan
Nadi : 140 x/menit
a. Menujukkan curah jantung yang memuaskan, dibuktikan oleh
efektivitas
jantung,
yang
pompa dibuktikan
darah,
adanya
sianosis,
status
pernapasan dan status mental. 2. Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi)
Pernapasan
:
22
O: x/menit,
a. Tanda – tanda
status
pernapasan teratur
vital
o
Suhu : 36,6 C
:TD
120/90mmHg,
2. Mengevaluasi adanya nyeri dada
nadi
:
oleh indikator 1-5 (gangguan
3. Monitor status kardiovaskuler
Hasil : Pasien mengatakan nyeri pada
x/menit,
ektrem, berat, sedang, ringan
4. Monitor balance cairan (intake dan
dada sampai keleher
pernapasan
dan tidak ada gangguan) b. Menunjukkan
status
output)
3. Monitor status kardiovaskuler
5. Pantau pengisian ulang kapiler
Hasil : Sinus syncho, HR 85x/menit,
sirkulasi, yang dibuktikan
Aktivitas kolaboratif :
Hasil echokardiologi EF <16,4%
oleh indikator 1-5 (gangguan
Kolaborasi pemberian medikasi
Hasil : CRT > 2 detik (memanjang),
dan tidak ada gangguan)
pasien nampak pucat
Kriteria hasil : a. Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, nadi, respirasi) b. Dapat mentoleransi aktivitas,
catopril 121 mg/oral,
:22
36,6oC.
b. Waktu pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
c. Pasien pucat
5. Penatalaksanaan pemberian medikasi Hasil : Simare 2 mg/oral
140
x/menit, suhu :
4. Memantau pengisian ulang kapiler
ektrem, berat, sedang, ringan
:
d. EF <16,4% A :
Masalah penurunan
curah jantung belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,
tidak ada kelelahan c. Pengisian ulang kapiler < 2 detik
2, 3, 4, 5, 6 dan 7 1. Kaji
dan
dokumentasikan
d. Warna kulit tidak pucat
tekanan
darah,
e. Indeks jantung dan fraksi
adanya
sianosis,
ejeksi dalam batas normal
status pernapsan dan
(>55%)
status mental. 2. Evaluasi
adanya
nyeri
dada
intensitas,
(
lokasi,
durasi) 3. Monitor
status
kardiovaskuler 4. Monitor cairan
balance (intake
dan
output) 5. Pantau
pengisian
ulang kapiler 6. Kolaborasi pemberian medikasi
D. Disability 1. Penilaian fungsi neurologis Kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4V5M6) 2. Masalah keperawatan : 3. Intervensi/Implementasi : 4. Evaluasi : E. Exposure 1. Penilaian Hipotermia/hipertermia Tidak ada peningkatan dan penurunan suhu, dengan suhu : 36,6oC 2. Masalah keperawatan : 3. Intervensi/Implementasi : 4. Evaluasi : TRAUMA SCORE A. Frekuensi pernapasan 10 -25
4
25 -35
3
> 35
2
< 10
1
0
0
B. Usaha napas Normal
Dangkal
1 0
C. Tekanan darah > 89mmHg
4
70 -89
3
50 -69
2
1- 49
1
0
0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk
2
> 2 dtk
1
0
0
E. Glasgow Coma Score (GCS) 14 -15
5
11- 13
4
8 – 10
3
5- 7
2
3- 4
1
Total trauma score : 15 REAKSI PUPIL Kanan Ukuran (mm) Cepat
Kiri Ukuran (mm)
2,5 mm
2,5 mm
Kontriksi
-
-
Lambat
-
-
Dilatasi
-
-
Tak bereaksi
-
-
PENILAIAN NYERI : Nyeri Dada skala 8
III. PENGKAJIAN SEKUNDER A. Riwayat kesehatan 1. S : Sign/Symtom (tanda dan gejala) : Pada saat pengkajian nyeri dada sampai ke leher Keadaan umum pasien lemah, 2. A : alergi: Pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan. 3. M: pengobatan: a. Furosemide 40 mg bolus intavena b. Simare 2 mg/ oral c. Digoxin 0,5 mg bolus intravena 4. P : Riwayat penyakit: Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sejak 2014 dan pada tahun 2018 sudah ke-2 kalinya di rawat di RSWS, tidak ada riwayat merokok 5. L :Makanan yang dikomsumsi terakhir,sebelum sakit: Pasien mengatakan makanan terakhir sebelum kejadian yaitu nasi, ikan dan sayur. 6. E : Kejadian sebelum injury/sakit: Sesak napas.
B. Riwayat dan mekanisme trauma e. O: Onset ( seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) : Pasien merasa nyeri dada sampai keleher f. P : Provokatif(penyebab ) : CHF NYHA III g. Q : Quality(kualitas ) : terasa diremas-remas h. R : Radiation(paparan) : Thoraks i. S : Severity (tingkat keparahan) :
skala 8 j. T : Timing (waktu) : Pada saat melakukan aktivitas. C. Tanda – Tanda Vital 1. Frekuensi Nadi
: 140 x/menit
2. Frekuensi darah : 120/77 mmHg : 36,6oC
3. Suhu tubuh
D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Kepala a. Kulit kepala : 1) Inspeksi : Rambut berwarna hitam, kulit kepala tampak bersih, dan tidak ada ketombe. 2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan b. Mata 1) Inspeksi : Tidak ada perdarahan subkujungtiva, konjungtiva tidak anemis,skelera ikterik, tidak ada cedera pada kornea, dan pupil isokor. 2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa c. Telinga 1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen. 2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan d. Hidung 1) Inspeksi : Tampak bersih,posisi septum berada ditengah, tidak ada benjolanpada hidung, dan tidak terdapat rinorhea. 2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa e. Mulut dan gigi Inspeksi
: Mukosa mulut tampak lembab,gigi tampak kuning, dan tidak terdapat stomatitis.
f. Wajah
Inspeksi
: Ekspresi wajah tenang .
2. Leher Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran tonsil. 3. Dada/thoraks a. Paru-paru ; 1) Inspeksi
: Simetris antar kedua lapang paru, frekuensi napas : 22x/menit.
2) Palpasi
:ada nyeri tekan
3) Perkusi
:Terdengar bunyi sonor.
4) Auskultasi : Suara napas teratur (vesicular), dan tidak ada suara napas tambahan 1) Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak
2) Perkusi
: Suara pekak, batas atas intekostal 3 kiri, batas kanan linea paasteral kanan, batas kiri linea mid clavicularis kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
3) Auskultasi :Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising tidak ada. 4. Abdomen a. Inspeksi
:Tidak ada ascites.
b. Auskultasi :peristaltic usus 12 kali/menit c. Palpasi
:Tidak ada massa dan nyeri tekan
d. Perkusi
:Bunyi tympani
5. Genitalia a. Inspeksi
: Tidak dikaji.
b. Palpasi
:Tidak dikaji.
6. Ekstremitas a. Status sirkulasi : Pengisian kapiler pada ektermitas atas dan bawah >2 detik. Terpasang infus pada ektermitas kiri atas dengan cairan NaCl 28 tetes/menit. b. Keadaan injury : Tidak ada
7. Neurologis Fungsi sensorik
: Pasien dapat merasakan stimulus berupa sentuhan ringan pada anggota tubuh.
Fungsi Motorik : Pasien dapat mengangkat kedua kakinya dan tangannya dan mampu menahan dorongan. Kekuatan otot
E.
5
5
5
5
HASIL LABORATORIUM : 1. Kimia Darah Pemeriksaan
Tanggal, 22 oktober 2018 jam: 12:33:6 Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
HEMATOLOGI Hematologi Rutin WBC
20.4
4.00-10.0
10’3/µl
RBC
5.04
4.00-6.00
10’6/µl
HGB
17.0
12.0-16.0
gr/dl
HCT
46
37.0-48.0
%
MCV
91
80.0-97.0
fL
MCH
34
26.5-35.0
pg
MCHC
37
31.5-54.0
gr/dl
PLT
327
150-400
10’3/µl
37.0-54.0
fL
RDW-SD RDW-CV
12.4
10.0-15.0
PDW
9.7
6.50-11.0
fL
MPV
9.2
13.0-43.0
fL
PCT
0.30
0.15-0.50
%
NEUT
87.4
52.0-75.0
%
LYMPH
5.8
20.0-40.0
%%
MONO
6.7
2.00-8.00
10’3/µl
EO
0.0
1.00-3.00
10’3/µl
P-LCR
BASO
0.1
RET LED 1
-
LED JAM II
-
0.00-0.10
10’3/µl
0.00-0.10
10’3/µl
(L<10, P<20)
Mm
Detik
Koagulasi PT
9.8
10-14
INR
0.92
-
APTT
20.6
22.0-30.0
KIMIA DARAH Glukosa
F. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Echocardiogram tanggal 22 Oktober 2018: Atrial febrilasi repid ventrikuler respon G. PENGOBATAN 1. NaCl 0,9% 2. Digoxi 0,5 mg/bolus/intravena 3. Simarc 2 mg/oral 4. Furosemide 40 mg bolus intavena 5. catopril 121 mg/oral
detik
H. ANALISA DATA Inisial Pasien
:Tn. D
No. RM
: 359900
Ruang Rawat
: IGD PJT RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Data
Masalah Keperawatan
DS : Klien mengatakan nyeri dada samppai keleher DO :
klien tampak meringis kesakitan
pengkajian nyeri
a. Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) : Pasien merasa nyeri dada sampai keleher b. P : Provokatif (penyebab ) :
Nyeri akut b/d Agens
cedera biologis
CHF NYHA III c. Q : Quality (kualitas ) : terasa diremasremas d. R : Radiation (paparan) : Thoraks e. S : Severity (tingkat keparahan) : skala 8 f. T : Timing (waktu) : Pada saat melakukan aktivitas. DS : klien mengatakan jantung berdebar debar dirasakan Resiko Penurunan
DO : a. Tanda – tanda vital : Tekanan Darah :120/77 mmHg
curah jantung
Nadi: 140 x/menit Pernapasa: 22 x/menit, Suhu: 36,6ºC b. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang) c. Fungsi sistolik ventrikel kiri dan ventrikel kanan menurun, Ejeksi Fraksi 16,4% d. Hipertrofi ventrikel kiri
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosis Keperawatan
Tanggal ditemukan
NANDA 2015 – 2017
1. Nyeri akut b/d Agens cedera biologis
22 oktober 2018
Domain 12: kenyamanan Kelas 1 : kenyamanan fisik Kode: 00132 2. resiko Penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas miokardial Domain 4 : Aktivitas/Latihan Kelas 4 : Respons kardiovaskular/pulmonal Kode : 00029
22 oktober 2018
Intervensi dan implementasi keperawatan Nama Pasien : Tn. D
No 1
No. RM
: 359900
Kamar/Bed
: IGD PJT
Diagnosa Keperawatan Nyeri akut b/d Agens cedera
Rencana Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC) Manajemennyeri (1400) Outcomes :
biologis
1. Control nyeri (1605)
Domain 12: kenyamanan
2. Tingkat nyeri (2102)
Kelas 1 : kenyamanan fisik Kode: 00132 Dibuktikan dengan: DS :
samppai keleher
klien tampak meringis
nyeri (skala, intensitas, frekuensi
pengkajian nyeri
dan tanda nyeri)
a.
Onset (seberapa cepat efek
2. 160504Klien mampu mengontrol
dari suatu interaksi terjadi)
nyeri (mampu menggunakan
:
3.
tehnik non farmakologi untuk
nyeri secara komprehensif Hasil :
nonverbal mengenai
Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) :
Evaluasi pengalaman nyeri masa
Pasien merasa nyeri dada
lampau
sampai keleher
Berikan posisi nyaman
5.
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (teknik Napas
Manajemenmedikasi (2380)
P : Provokatif (penyebab CHF NYHA III
dalam)
1.
Melakukan pengkajian
Observasi adanya petunjuk
4.
1. 160502 Klien mampu mengenali
kesakitan
1.
ketidaknyamanan
nyeri, menunjukkan tingkat nyeri ringan
dengan kriteria hasil :
DO :
2.
selama 3 x 24 jam, Klien akan
dan menunjukkan tingkat kenyamanan
Lakukan pengkajian nyeri secara
Manajemen nyeri (1400)
komprehensif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
menunjukkan kemampuan mengontrol
Klien mengatakan nyeri dada
3. Tingkat Ketidak nyamanan (2109)
1.
Implementasi keperawatan
Q : Quality (kualitas ) : terasa diremas-remas
R : Radiation (paparan) :
Tentukan lokasi, karakteristik,
Thoraks
kualitas, dan derajat nyeri Sebelum
pemberian obat 2.
Cek instruksi dokter tentang jenis
S : Severity (tingkat keparahan) : skala 8
T : Timing (waktu) :
Pasien
merasa
nyeri
dada sampai keleher b.
P : Provokatif (penyebab CHF NYHA III
c.
Q : Quality (kualitas ) :
R : Radiation (paparan) :
obat, dosis, dan frekuensi
Pada
aktivitas.
3. 210201 Melaporkan bahwa nyeri
3.
Cek riwayat alergi
berkurang dengan menggunakan
4.
Berikan obat analgetik sesuai
manajemen nyeri
terasa diremas-remas d.
mengurangi nyeri)
4. 210901 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5.
2.
f.
S
:
melakukan
Mengobservasi ada nya
instruksi yang diberikan\
petunjuk nonverbal
Monitor tanda-tanda vital setelah
mengenai ketidaknyamanan
pemberian obat
Hasil :Klien Nampak memegang daerah dada
Thoraks e.
saat
sampai leher
Severity
(tingkat
3.
Mengevaluasi pengalaman
keparahan) : skala 8
nyeri masa lampau
T : Timing (waktu) :
Hasil :Klien mengatakan
Pada
dimasa lampau kalau
saat
melakukan
aktivitas.
merasa sakit untuk /meredakan nyeri minum obat yang diberikan oleh dokter 4.
Memberikan posisi nyaman Hasil :Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler
5.
Mengajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (teknik napas dalam) Hasil :Menarik napas
melalui hidung, lalu ditahan selama kurang lebih satu menit kemudian dihembuskan melalui mulut Manajemen medikasi (2380) 1.
Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Hasil : nyeri pada dada sampai leher
2.
Mengecek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Hasil
:
Digoxi
0,5
mg/bolus/intravena, Simarc 2
mg/oral,
catopril
121
mg/oral, , furosemide, 3.
Mengecek riwayat alergi Hasil :Klien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan
4.
Memonitor tanda-tanda
vital setelah pemberian obat TD: 120/77 mmHg. S: 36,6oc. N: 140x/menit. P: 22x/menit 2
Resiko Penurunan curah jantung b/d
NOC :
Perawatan jantung dan pemantauan
perubahan kontraktilitas miokardial
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
tanda-tanda vital
status pernapasan
Dibuktikan dengan:
selama 3x24 jam, pasien mampu :
Aktivitas keperawatan:
Hasil : Tekanan darah :
DS :
a. Menujukkan
1. Kaji dan dokumentasikan tekanan
120/77 mmHg
curah
jantung
yang
klien mengatakan jantung
memuaskan, dibuktikan oleh efektivitas
darah,
berdebar debar dirasakan
pompa jantung, yang dibuktikan oleh
pernapasan dan status mental.
indikator 1-5 (gangguan ektrem, berat,
DO :
sedang, ringan dan tidak ada gangguan)
a. Tanda – tanda vital : Tekanan
Darah
:120/77
mmHg Nadi: 140 x/menit Pernapasa: 22 x/menit, Suhu: 36,6ºC b. Pengisian kapiler >2 detik (memanjang) c. Fungsi sistolik ventrikel kiri
b. Menunjukkan status sirkulasi, yang dibuktikan oleh indikator 1-5 (gangguan ektrem, berat, sedang, ringan dan tidak ada gangguan)
2. Evaluasi
adanya
sianosis,
adanya
nyeri
1.
status
dada
Monitor tekanan darah dan
Nadi : 140 x/menit Pernapasan : 22 x/menit,
(
status pernapasan teratur Suhu : 36,6oC
intensitas, lokasi, durasi) 3. Monitor status kardiovaskuler
2.
4. Monitor balance cairan (intake dan
Mengevaluasi adanya nyeri dada
output)
Hasil : Pasien mengatakan
5. Pantau pengisian ulang kapiler
nyeri pada dada sampai
Kriteria hasil :
Aktivitas kolaboratif :
keleher
a. Tanda Vital dalam rentang normal
6. Kolaborasi pemberian medikasi
(Tekanan darah, Nadi, respirasi) b. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
3.
Monitor
status
kardiovaskuler Hasil : Sinus syncho, HR 85x/menit,
Hasil
dan
ventrikel
menurun,
Ejeksi
kanan c. Pengisian ulang kapiler < 2 detik Fraksi d. Warna kulit tidak pucat
16,4% d. Hipertrofi ventrikel kiri
echokardiologi EF <16,4% 4.
e. Indeks jantung dan fraksi ejeksi dalam
Memantau pengisian ulang kapiler
batas normal
Hasil : CRT > 2 detik (memanjang),
pasien
nampak pucat 5.
Penatalaksanaan pemberian medikasi Hasil : Simarc 2 mg/oral catopril 121 mg/oral, Digoxi 0,5
mg/bolus/intravena,
furosemide,
Evaluasi keperawatan Nama Pasien : Tn D No. RM
: 359900
Kamar/Bed
: IGD PJT
Diagnosis
Hari / Tanggal
Evaluasi
Keperawatan Nyeri akut b/d
Senin 22 oktober
Agens cedera
2018
Nama Jelas & Paraf
S: Klien mengatakan nyeri dada samppai keleher
biologis Domain 12:
O:
kenyamanan
klien tampak meringis kesakitan
Kelas 1 :
pengkajian nyeri
kenyamanan fisik
a.
Kode: 00132
Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) : Pasien merasa nyeri dada sampai keleher
b.
P : Provokatif (penyebab ) : CHF NYHA III
c.
Q : Quality (kualitas ) : terasa diremasremas
d.
R : Radiation (paparan) : Thoraks
e.
S : Severity (tingkat keparahan) : skala 8
f. T : Timing (waktu) : Pada saat melakukan aktivitas. A. masalah nyeri akut b/d Agens cedera biologis P: lanjutkan intervensi 1.
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2.
Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
3.
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
4.
Berikan posisi nyaman
kartia
5.
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (teknik Napas dalam)
Manajemenmedikasi (2380) 1.
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri Sebelum pemberian obat
2.
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
3.
Cek riwayat alergi
4.
Berikan obat analgetik sesuai instruksi yang diberikan\
5. Resiko Penurunan
Senin 22 oktober
curah jantung b/d
2018
Monitor tanda-tanda vital setelah pemberian obat
S : klien mengatakan jantung berdebar debar
dirasakan
perubahan kontraktilitas
O:
miokardial Domain
a. Tanda – tanda vital :TD : 120/77mmHg, nadi : 140 4
:
x/menit, pernapasan : 22x/menit, suhu : 36,6oC.
Aktivitas/Latihan
b. Waktu pengisian kapiler >2 detik (memanjang)
Kelas 4 : Respons
c. Pasien pucat
kardiovaskular/p
d. EF <16,4%
ulmonal
Terapi : Simarc 2 mg/oral
Kode : 00029
catopril 121 mg/oral, Digoxi 0,5 mg/bolus/intravena, furosemide, A :
Masalah resiko penurunan curah jantung belum
teratasi P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 1. Kaji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya sianosis, status pernapsan dan status mental. 2. Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi) 3. Monitor status kardiovaskuler 4. Monitor balance cairan (intake dan output) 5. Pantau pengisian ulang kapiler 6. Kolaborasi pemberian medikasi
Kartia