ASET/HARTA KELOMPOK 8
MEGAWATI HARIANJA RANI DEVIANA
Pengertian Harta (Aset)
Menurut FASB
Menurut Stick, dkk (2009:33),
Menurut IAI dalam SAK
K E S I M P U L A N
Menurut Baridwan (dalam Darma, 2011:16-17) aktiva dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Harta Lancar Harta Investasi Harta Tak Berwujud Harta Tetap Harta Lainnya
Pengakuan Harta (Aset)
Pengertian
Pengakuan Harta (Aset)
Tiga karakteristik utama Pengakuan Harta : 1. Manfaat ekonomik yang datang cukup pasti 2. Dikuasai atau dikendalikan entitas 3. Timbul akibat transaksi masa lalu
FASB (1984) SFAC No. 5, menyatakan pengakuan suatu pos didasarkan pada empat kriteria:
• Definisi (definition) atau pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila memenuhi definisi elemen laporan keuangan • Keterukuran (measurability), suatu pos harus memiliki makna tertentu yang relevan dan dapat diukur jumlahnya dengan reliabilitas yang tinggi • Relevansi (relevance) informasi yang terdapat (terkandung) dalam pos tersebut memiliki kemampuan untuk membuat suatu perbedaan dlm keputusan yang diambil pemakai laporan keuangan • Reliabilitas (reliability), informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang digambarkan atau dipresentasikan, dpt diuji kebenarannya.
Pengukuran Harta (Aset)
Pengukuran dalam akuntansi adalah proses memberikan jumlah moneter kuantitatif yang berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan suatu badan usaha dan diperoleh sedemikian rupa sehingga jumlah itu sesuai dengan agregasi (seperti total penilaian aktiva) atau disagregasi (seperti yang disyaratkan untuk situasi tertentu).
Berikut ini prinsip-prinsip penentuan kos aset yang diterima dalam barter atau pertukaran : • Pertukaran taksejenis, tanpa pembayaran tombok: • Pertukaran taksejenis, dengan pembayaran tombok • Pertukaran sejenis, tanpa pembayaran tombok • Pertukaran sejenis, dengan pembayaran tombok • Pertukaran sejenis, dengan penerimaan tombok:
Penilaian Harta (Aset)
Penilaian adalah penentuan angka satuan pengukur terhadap suatu objek untuk menunjukkan makna tertentu objek tersebut
Objek dapat berupa barang dan jasa
Tujuan Penilaian Asset • Sebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba. • Sebagai salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan. • Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam pelaporan • Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian untuk kepentingan manajemen.
Dasar Penilaian Aset Nilai Masukan ( input ) Nilai masukan didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit usaha. Kos Pengganti Kos pengganti atau kos masukan sekarang menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran atau kesepaktan yang diperlukan sekarang oleh unit usaha untuk memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau pengganti yang setara. Harga pertukaran harus ditentukan dari pasar barang yang sekarang digunakan kesatuan usaha sehingga harga pertukaran akan menggambarkan dengan tepat nilai yang bersangkutan. Kos Harapan Kos harapan suatu aset merupakan nilai pengorbanan ekonomik dimasa datang seandainya potensi jasa aset tersebut diperoleh secara bagian demi bagian dan bukan sekaligus .
Kos Historis Kos hitoris sebagai nilai masukan merupakan harga yang paling objektif untuk pos aset yang baru diperoleh. Kos menunjukkan harga pertukaran pada saat terjadiya. Salah satu keunggulan kos historis dari sudut konsep penilaian adalah dapat diujinya hasil penilaian tersebut karena kos historis terjadi dari hasil kesepaktan dua pihak yang independen
Nilai Keluaran ( output )
Nilai keluaran didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aset atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usaha melalui pertukaran atau konversi. Secara umum nilai ini lebih berpaut pada aset dengan tujuannya adalah dijual atau dikonversi menjadi kas dan bukan digunakan untuk kegiatan produksi. Nilai Terealisasi Harapan
Nilai terealisasi harapan suatu aset adalah penerimaan kas tau potensi jasa masa datang yang jumlah dan waktunya cukup past
Penilaian Menurut FSAB • Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan pabrik, dan kebanyakan persediaan dilaporkan atas dasar kos historisnya. • Current cost. • Current market value. • Net relizable value. • Present value of future cash flows.
Penyajian Harta (Aset)
• • • •
Secara umum, prinsip akuntansi berterima umum memberi pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai berikut : Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat akun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan. Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan tetap. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu harus diungkapkan (misalnya metoda depresiasi aset tetap dan dasar penilaian sediaan barang).
Pengungkapan Harta (Aset)
Aktiva Tetap
1. Metode penyusutan yang digunakan 2. masa manfaat atau tarif yang digunakan; 3. jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode 4. suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode memperlihatkan 5. Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
Aktiva Tidak Berwujud
1. Masa manfaat atau tingkat amortisasi yang digunakan 2. Metode amortisasi yang digunakan 3. Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (yang digabungkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode 4. Unsur pada laporan keuangan yang didalamnya terdapat amortisasi aktiva tidak berwujud;
KESIMPULAN • Harta/aset adalah sumber daya yang diperoleh, dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas/perusahaan akibat dari peristiwa masa lalu yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang. • Aktiva dapat dikelompokkan menjadi harta lancar (current assets), harta investasi (investment assets), harta tak berwujud (intangible assets), harta tetap (fixed assets), harta lainnya (other assets).