Asesment, Diagnosis, Monev, Perspektif.docx

  • Uploaded by: Hasana Husna
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asesment, Diagnosis, Monev, Perspektif.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,411
  • Pages: 8
Laporan Kelompok

Hari

: Selasa

Mk. Dietetik Penyakit Infeksi

Tanggal : 02 April 2019

“TUGAS ASUHAN GIZI KASUS TB Paru” Disusun Oleh : Kelompok 12 Fitra Madanisyam

P031713411050

Hasana Husna

P031713411051

Rahel Rebeka

P031713411068

Dosen Pembimbing : Yessi Marlina, S.Gz, M.PH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU JURUSAN GIZI 2019

Kasus TBC : 1. Ny. S usia 26 tahun dengan BB 38 kg, TB 149cm dan mengalami penurunan berat badan 1kg semenjak satu bulan yang lalu. Pasien menderita maag sejak 10 tahun yang lalu. Orang tua Os menderita penyakit jantung dan hipertensi. Sejak 2 minggu SMRS Os mengeluh mual disertai muntah, batuk serta mata kuning. Muntah berisi sisa makanan dan cairan. Os telah diketahui menderita TB Paru 3 minggu SMRS. Os telah mendapatkan terapi OAT kategori 1. Sekarang Os didiagnosa DILI ec OAT, TB Paru dengan terapi OAT Kategori 1, Anemia ec Inflamasi. Os tinggal dengan suami dan 2 orang anak. Kedua anak OS belum sekolah. OS seorang ibu rumah tangga dan suaminya bekerja di toko pakaian di kota bandung. Penghasilan suami Os setiap bulan ± 1- 2 juta. Diagnosa medis : DILI ec OAT, TB Paru dengan Terapi OAT Kategori 1, Anemia ec Inflamasi. Pola makan Os SMRS yaitu 2-3x makan utama dalam sehari. Kebiasaan minum satu gelas teh pada pagi hari. Makanan yang dikonsumsi oleh Os dalam sehari belum termasuk menu seimbang. Os menyukai bakso dan batagor. Asupan makan SMRS, E = 812,5 kkal, P = 26,5 g, L = 29,5 g dan KH = 120 g. Pada saat di rumah sakit pasien diberikan makanan lunak dengan frekuensi 3x makan lengkap dan 2x selingan. Pasien mampu mengkonsumsi bubur ¼ penukar, hewani ½ penukar, nabati ½ dan sayur ¼ . Asupan makan pasien saat di rumah sakit (Recall 24 jam) E = 1037,5 kkal, P = 32,5 g, L = 31 g dan KH = 149,5 g





Data Hasil Pemeriksaan Biokimia :

Pemeriksaan

Hasil

Normal

Keterangan

Hb(mg/dL) Ht (%) SGOT(U/L) SGPT(U/L)

10,3 31 71 39

12-16 35-47 <31 <32

Rendah Rendah Tinggi Tinggi

Ureum(mg/dL) Kalium (mEq/dL) Natrium(mEq/dL) Bilirubin total (mg/dl) Bilirubin direk (mg/dl)

10 3,2 132 2,80 2,52

15-50 3,6-5,5 135-145 0-1 0-3

Rendah Rendah Rendah Tinggi Normal

Data Hasil Pemeriksaan Klinis adalah Hilang lemak subkutan (+), Nafsu makan tidak baik (+), Mual (+), Muntah (-) dan Mata kuning (+)

Pemeriksaan Kesadaran Respirasi Nadi Suhu Tekanan darah

Hasil Compos mentis 20 x/menit 86 x/menit Afebris 120/80 mmHg

Normal Compos mentis 18-26 x/menit 80-100 x/menit 36,5-37,5 0C 120/80 mmHg

Keterangan Normal Normal Normal Normal Normal

FORMULIR NCP 1. ASSESMENT GIZI DATA TERKAIT GIZI STANDAR PEMBANDING/NILAI NORMAL  ANTROPOMETRI IMT Menurut DEPKES RI Sangat Kurus : < 17 TB : 149 cm Kurus : 17 - 18,5 BB : 38 kg Normal : 18,5 - 25 IMT : 17,11 Gemuk : 25 - 27 Sangat Gemuk : 27



Biokimia

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Hb (mg/dL) : 10,3 Ht (%) : 31 SGOT (U/L) : 71 SGPT : (U/L) : 39 Ureum (mg/dL) : 10 Kalium (mEq/dL) : 3,2 7. Natrium (mEq/dL) : 132 8. Bilirubin total (mg/dL) : 2,80 9. Bilirubin direct (mg/dL) : 2,52 

Dietary/Riwayat Gizi :

-

Makanan SMRS belum seimbang Suka makan bakso dan batagor Kebiasaan minum teh setiap pagi Asupan Energi (setelah masuk RS) = 1037,5 kkal Asupan Protein =

-

-

-

-

 Nilai Normal : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

HB : 12-16 mg/dL Ht (%) : 35-47% SGOT : < 31 SGPT : < 32 Ureum : 15-50 Kalium : 3,6-5,5 Natrium : 132-145 Bilirubin total : 0-1 Bilirubin direct : 0-3

 Kebutuhan Energi (rumus cepat): = 25 kkal x 44,1 kg x 1,3 x 1,4 = 2006 kkal +10% = 2206,6 kkal -10% = 1805,4 kkal 

Protein : (+) : 15% x 2206,6 kkal = 330,99 kkal/4 = 82,74 gram (-) : 15% x 270,81 kkal =270,81 /4 = 67,70 gram

 Lemak : (+) : 25% x 2206,6

MASALAH/GAP  AD 1.1.4 Penurunan Berat Badan : Terjadi penuruan BB yang terjadi selama 1 bulan sebanyak 1 kg ( 2,56%)  AD 1.1.5 IMT : Kurus    

BD 1.4.2. SGPT (ALT) : Tinggi BD. 1.4.3. SGOT (AST) : Tinggi BD 1.4.6. Bilirubin total : Tinggi BD 1.10.2 : Hematokrit : Rendah

 FH 1.1.1.1 Asupan Energi Total : Asupan energi total hanya 51,7% dari total kebutuhan energi

32,5 g -

Asupan Lemak = 31 g

-

Asupan KH = 149,5 g.

-

Data recall selama di RS bubur ¼ penukar, hewani ½ penukar, nabati ½ dan sayur ¼

Fisik atau klinis :  Tampak kurus  Mata kuning  Kehilangan lemak subkutan

= 551,65 kkal /9 = 61,29 gram (-) : 25% x 1805,4 kkal =451,35 kkal /9 = 50,15 gram  KH : (+) : 2206,6-330,99 -551,65 4 = 1323,96 4

= 330, 99 gram

(-) : 1805,5 – 270,81 – 451,35 4 = 1083,24 = 270,81 gram 4



 

Riwayat Individu : - Umur : 26 th - Jenis kelamin : Perempuan - Peran dalam keluarga : Ibu rumah Tangga - Keluhan Pasien : Mual disertai mutah berisi sisa makanan dan cairan, batuk, nafsu makan tidak baik. - Menderita maag sejak 10th lalu







PD.1.1.1 Penampilan keseluruhan : Tampak kurus PD 1.1.6 : kepala dan mata : mata kuning PD 1.1.otot dan tulang : Kehilangan lemak subkutan

CH 2.1.1. Keluhan Pasien : mual,muntah berisi sisa makana dan cairan, batuk, nafsu makan tidak baik. CH 2.1.5 : Gastrointestinal : Maag sejak 10th lalu. CH 2.2.1. Perawatan atau terapi medis :

-

Mendapat terapi OAT kategori 1, dan anemia ec. Inflamasi

Mendapat terapi OAT kategori 1 dan Anemia ec. Inflamasi.

2. DIAGNOSIS GIZI Problem NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat

NI.5.2 Malnutrisi

NI.5.3 Asupan proteinenergi tidak adekuat



NC.3.1 Berat badan kurang  (Underweight)

NC.3.2 Penurunan berat  badan yang tidak diharapkan

NB.1.7 Pemilihan makanan  yang salah

Etiologi/Akar Masalah Berkaitan dengan keadaan fisiologis (gastrointestinal) dan penyakit maag sejak 10 tahun yang lalu yang menyebabkan peningkatan kebutuhan gizi Berkaitan dengan penyebab fisiologis yang meningkatkan kebutuhan gizi karena penyakit maag dan perubahan fungsi saluran cerna (gastrointestinal) Berkaitan dengan kondisi gastrointestinal, penyakit maag, sehingga kurang nya kemampuan mengkonsumsi protein dan energi yang cukup Berkaitan dengan asupan energi inadekuat dan gangguan pola makan karena nafsu makan tidak baik. Berkaitan dengan kondisi gastrointestinal, penyakit maag berkepanjangan selama 10 tahun yang lalu dan penurunan kemampuan untuk mengkonsumsi kalori (energi yang cukup) Berkaitan dengan pernah mendapat terapi medis OAT kategori 1 dan Anemia ec. inflamasi

Sign/Symptom Ditandai dengan kehilangan /penurunan berat badan yang terjadi selama 1 bln sebanyak 1 kg ( 2,56%), mengalami mual, muntah, dan nafsu makan tidak baik Ditandai dengan IMT 17,11 (kurus), hilang lemak subkutan dan tidak dapat memakan energi dan protein yang cukup

Ditandai dengan penurunan berat badan, asupan energi dan protein dari makanan kurang yaitu energi: 1037,5 dan protein: 32,5 Ditandai dengan estimasi asupan makanan lebih sedikit dari estimasi/pengukuran kebutuhan Ditandai dengan kehilangan lemak subkutan, asupan makanan buruk dan nafsu makan tidak baik

Ditandai dengan perkiraan asupan tidak konsisten dengan anjuran kecukupan gizi dan belum

NB.3.2 Terbatasnya Akses  Berkaitan dengan tidak makanan/cairan terpenuh nya kebutuhan makanan, kurangnya kualitas makanan dan zat gizi

mengkonsumsi makanan seimbang Ditandai dengan pemilihan makanan yang salah seperti kebiasaan meminum teh satu gelas pada pagi hari, menyukai bakso, batagor dan penyakit maag seta kondisi gastrointestinal

3. INTERVENSI

4. MONITORING 

Asupan Makan

:

Pasien harus mencapai 90% dari kebutuhan. 

Antropometri

:

Pasien tidak mengalami penurunan berat badan.  Sikap dan Perilaku

:

Pasien diharapkan mau menerima dan melaksanakan diet yang diberikan.

5. EVALUASI 

Asupan Makan

:

Melihat apakah asupan pasien mencapai 90% dari kebutuhan. 

Antropometri

:

Melihat apakah pasien dapat mempertahankan berat badannya. 

Sikap dan Perilaku

:

Melihat apakah pasien mau menerima dan melaksanakan diet yang diberikan.

PERSPEKTIF DIET Jenis Diet

: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi

Bentuk Makanan

: Makanan Lunak

Frekuensi Pemberian : (3 x makanan lengkap dan 4 kali makanan selingan). Jalur Pemberian

: Oral

Tujuan Diet

:

1. Memenuhi Kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dari mengurangi kerusakan jaringan tubuh. 2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal. Prinsip/Syarat Diet

:

1. Energi Tinggi, yaitu 45 kkal/kg BB. 2. Protein tinggi, yaitu 2,5 g/kg BB. 3. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total. 4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total. 5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuha normal. 6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna.

Related Documents

Asesment Dewasa.docx
May 2020 15
Monev Puskesmas.docx
May 2020 32
Diagnosis.
October 2019 39
Diagnosis
October 2019 46
Diagnosis
June 2020 26

More Documents from ""