Artikel Privatisasi Bumn.docx

  • Uploaded by: Septilia w.a
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Artikel Privatisasi Bumn.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 588
  • Pages: 2
“Privatisasi PT. Garuda Indonesia” PT Garuda Indonesia sebagai perusahaan penerbangan nasional Indonesia menghadapi permasalahan manajemen, keuangan, operasional, sumber daya manusia yang memerlukan rekonstrukturisasi (pembenahan). Dalam program rekonstrukturisasi PT Garuda Indonesia yang direncanakan oleh Menneg BUMN, PT Garuda Indonesia memerlukan pengkajian ulang atas jenis dan bentuk aliansi stategis yang diperlukan untuk menjadi perusahaan yang tangguh berkelanjutan dan secara internasional bersifat kopetitif. Dalam bidang keuangan, PT Garuda menanggung hutang sebesar US$ 200 juta. PT Garuda Indonesia juga diperkirakan mengalami kerugian akibat valuta Asing sebesar Rp 2 triliun. Oleh sebab itu keinginan PT Garuda Indonesia untuk melakukan privatisasi memang terlihat cukup besar dimana jumlah saham PT Garuda Indonesia yang akan dijual melalui mekanisme IPO (Initial Public Offering) mencapai 30%, yang akan dipatok dengan harga di kisaran 750 – 1.100 rupiah atau sekitar $0,083-$0,122 per saham. Alasan penjualan Garuda Indonesia tidak berbeda dengan alasan penjualan BUMN lainnya, yaitu penambahan modal dan perbaikan manajemen. Dengan menjual saham sebesar 30%, maka manajemen Garuda Indonesia berharap bisa mendapatkan tambahan modal sebesar US$ 1,1 miliar untuk menunjang ekspansi pasar. Tahun 2004, BUMN PT Garuda Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp 811 miliar, sedangkan pada tahun 2005 masih mengalami kerugian Rp 688 miliar. Salah satu tindakan yang dapat diambil untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia dari pailit atau bangkrut adalah dengan restrukturisasi secara menyeluruh. Untuk meningkatkan kinerja, PT Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi manajemen keuangan dan operasional Garuda secara bersama-sama. Mulai dari tahun 2005 hingga 2009, Garuda Indonesia memiliki target fokus restrukturisasi dan kegiatan sehingga tahun 2005 dijadikan sebagai periode konsolidasi. Tahun 2006 merupakan tahun pemulihan, tahun 2007 menjadi tahun pelayanan dan efisiensi. Lalu, tahun 2008 sebagai tahun kompetisi serta tahun 2009 merupakan tahun pertumbuhan dan ekspansi. Pada tahun 2009, Garuda membutuhkan dana tambahan untuk ekspansi. Dalam melakukan penetrasi, Garuda Indonesia membidik 4 pangsa pasar Garuda yakni domestik, regional (Australia, China, Selandia Baru, Jepang, dan negara Asia lainnya), internasional (Amsterdam, Frankfurt, Roma, dan

sekitarnya), dan Timur Tengah. Setiap pasar memiliki karakter yang berbeda sehingga dibutuhkan pendekatan khusus agar memberi hasil yang memuaskan dan menguntungkan. Alhasil, dalam Waktu periode 3 tahun, PT Garuda Indonesia selalu mencatat peningkatan pendapatan, dan pada tahun 2008 pendapatan PT Garuda Indonesia meningkat menjadi Rp 19,4 triliun, naik 37% bila dibandingkan dengan tahun 2007. Laba bersih pun naik secara tajam dari Rp 60 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 699 miliar. Padahal selama 3 tahun kebelakang dari tahun 2004-2006, PT Garuda Indonesia mengalami kerugian masing-masing yaitu rugi Rp 197 miliar pada tahun 2006, Rp 688,4 miliar pada tahun 2005 dan Rp 811,3 miliar pada tahun 2004. PT Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006-2010. Setelah melalui masa-masa sulit, kini PT Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesannya dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Progam ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. Pada bulan februari 2011 PT Garuda Indonesia telah menjadi perusahaan public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Total saham PT Garuda Indonesia yang ditawarkan adalah 6,33 miliar lembar saham dengan total dana yang dihimpun Rp 4,75 triliun. Pada awal penawaran harga saham PT Garuda Indonesia sempat turun tetapi data distabilkan lagi sehingga sesuai dengan harga pasar. PT Garuda Indonesia melakukan privatisasi dengan metode Flotation. Dengan cara menawarkan saham melalui Initial Public Offering atau penawaran umum perdana. Dengan metode ini, siapapun dapat membeli saham yang ditawarkan termasuk pihak asing yang tertarik membeli saham dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku dan diatur dalam UUD.

Related Documents

Artikel
April 2020 61
Artikel
June 2020 55
Artikel
July 2020 41
Artikel
November 2019 56
Artikel
April 2020 44

More Documents from ""