Artikel Nur Aisah (11180162000027).docx

  • Uploaded by: Nur Aisah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Artikel Nur Aisah (11180162000027).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,171
  • Pages: 11
ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM SKRIPSI

MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA 2017

Nur Aisah Pendidikan Kimia [email protected]

Abstrak : Praktik penulisan bahasa Indonesia, tentunya memperhatikan tanda baca. Dalam penelitian ini, ditemukan banyak kesalahan pada tanda baca, khususnya tanda hubung. Dikarenakan kurangnya mahasiswa lebih dalam mengkaji PUEBI, sehingga lebih memilih arahan bimbingan dosen skripsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau mendeskripsikan kesalahankesalahan yang ada pada skripsi mahasiswa. Manfaat penelitian bagi pembaca adalah dengan membaca ini bisa lebih membedakan penggunaan tanda hubung maupun tanda pisah. Dan bagi peneliti adalah lebih meningkatkan wawasan tentang tanda baca, motivasi untuk mengasah kemampuan menulis maupun meneliti. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif deskriptif berarti, metode yang tidak berhubungan dengan angka-angka, lebih ke hal-hal yang baru, dengan fakta yang ada serta memprioritaskan makna. Peneliti banyak menemukan kesalahan pada tanda baca yang meliputi tanda titik, tanda koma, dan tanda hubung. Khususnya tanda hubung yang menjadi sasaran untuk menyatakan kata sampai atau ke. Untuk tanda titik, yaitu pada angka. Mahasiswa menempatkan tanda koma untuk memisahkan angka, mengacu pada PUEBI tanda koma tidak digunakkan untuk memisahkan angka dan perbaikannya adalah menggunakkan tanda titik untuk memisahkan angka, ribuan, ratusan, dan sejenisnya. Oleh sebab itu, mahasiswa diperlukan mengkaji kembali PUEBI sebelum memulai penulisan seperti, Karya tulis, makalah, bahkan Tugas Akhir seperti Skripsi, Tesis, dan sebagainya.

Kata Kunci : PUEBI, Skripsi, dan Penggunaan tanda baca.

1

PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa kesatuan bangsa Indonesia, yang dicetus dalam Kongres pemuda dan dituangkan dalam Sumpah Pemuda. Beriburibu pulau, wilayah, bahkan berjuta-juta suku, Indonesia memiliki ragam bahasa yang sangat banyak. Maka dari itu, bahasa Indonesia ada untuk mempersatukan bangsanya dengan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Apa jadinya jika orang Solo bertemu dengan orang Kalimantan yang sedang bertanya alamat dengan bahasa daerah, maka si orang Solo ini otomatis tidak mengerti apa yang dikatakannya. Jadilah, bahasa Indonesia menjadi penengah atau penghubung komunikasi antar rakyat Indonesia. Ejaan bahasa Indonesia sangat dinamis, perkembangan bahasa Indonesia berawal dari ejaan Van Ophuijese, ejaan ini digunakkan pada masa penjajahan Indonesia, ejaan ini berdasarkan kitab logat Melayu. Pada tahun 1947 berganti menjadi ejaan Soewandi, sejarahnya yaitu pada Sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Pada 1972 diresmikan oleh Presiden Soeharto yaitu Ejaan yang Disempurnakan. Dan dimutakhirkan kembali pada tahun 2016 yaitu menjadi PUEBI( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Dalam bahasa Indonesia ini ada praktik penulisan seperti Karya Tulis Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, dan sebagainya. Tentunya di perguruan tinggi menjadi ajang dimana mengasah kemampuan menulis. Dan diperlukannya skill untuk menulis, skill menulis pada setiap orang berbeda-beda, ada yang paham dan ada yang tidak begitu paham. Dewasa ini, banyak kesalahan yang ditemukan dalam praktik penulisan, seperti hal nya mengabaikan tanda baca, walaupun sepele tetapi fatal. Karena tanda baca berfungsi menandakan yang mana untuk berhenti, penjedaan, perincian, serta hal lainnya. Peneliti banyak menemukan kesalahan yang ada dalam skripsi mahasiswa yaitu tidak mengetahui fungsi tanda hubung yang sebenarnya, kebanyakan dari mahasiswa lebih memilih tanda hubung(-) dibandingkan tandah pisah(), walaupun perbedaan dari kedua tanda ini beda tipis, akan tetapi bisa mengubah makna yang sebenarnya. Dan kesalahan ini banyak ditemukan dalam Bab III Metodologi Penelitian serta body note. Masalah yang lain yaitu mahasiswa lebih memilih arahan dari dosen pembimbing dalam aspek tanda baca dan mengesampingkan aspek tanda baca yang benar. Masalah yang timbul juga yaitu, mahasiswa tidak mengetahui detail tentang tanda koma, yang mereka tahu hanya sebatas dasar nya saja, seperti tanda koma digunakkan untuk mencerai berai unsur-unsur, tetapi tidak tahu lebih detailnya lagi mengenai fungsi tanda koma selain memisahkan kalimat. Dan juga kesalahan yang dianalisis lebih banyak pada tanda titik yang tidak dibubuhkan dalam akhir kalimat, ini bisa saja terjadi dalam kesalahan pengetikkan, akan tetapi

2

yang peneliti temukan dalam skripsi ini tidak hanya satu atau dua kali kesalahan tanda titik tidak digunakkan dalam pemberhentian suatu kalimat. Oleh karena itu, peneliti berharap PUEBI bisa dikembangkan kembali, agar menjadi pengetahuan yang umum dalam dunia perkuliahan bahkan di kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan kesalahankesalahan yang lumrah dilakukan oleh mahasiswa, manfaat bagi pembaca yaitu bisa membedakan tanda hubung maupun tanda pisah, serta mengetahui lebih jauh tanda koma berfungsi dalam hal apa saja. Manfaat bagi peneliti adalah meningkatkan wawasan tentang peran masing-masing tanda baca, serta motivasi untuk mengasah kemampuan menulis maupun meneliti. Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilmia Rajab (2017) dalam judul “Analisis Penggunaan Tanda Baca dalam Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep”, yang ditemukan yaitu penghilangan tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian.

LANDASAN TEORI Tanda baca merupakan simbol yang menandakan dalam tulisan agar pembaca paham dengan tulisan yang dimaksud (Keraf, 1993). Dalam tanda baca terdapat berbagai jenis yaitu : 1. Tanda Titik ( . ) Tanda titik berguna untuk menyatakan berakhirnya suatu frasa, dalam akronim, gelar, dan sebagainya (Keraf, 1993). Contoh : Ria Ricis memiliki 6,8 juta subscriber. AHHA. (Atta Halilintar) 2. Tanda Koma ( , ) Biasanya digunakkan untuk penjedaan kalimat, memisahkan kalimat selanjutnya jika itu kalimat penghubung, dan dalam daftar pustaka ( Arifin dan Tasai, 2004 ). Contoh : Sabrina terjatuh dari sepeda, sehingga lututnya terluka. 3. Tanda Titik Koma ( ; ) Berfungsi dalam memisahkan dua frasa yang setara dan frasa yang panjang dalam topik yang sama, dan sebagainya. Contoh : kucing itu mamalia; sapi itu herbivora; harimau itu karnivora. 4. Tanda Titik Dua ( : ) Tanda ini biasa dijumpai dalam naskah drama, perincian, dan lain-lain. Contoh : Siti : Terima kasih atas kado nya Sabrina. Sabrina : Sama-sama. 3

5. Tanda Kutip (“....”) Untuk mengutip sebuah teori dari buku, diperlukan tanda kutip atau bisa disebut kutipan langsung. Contoh : Joseph Nevins mengatakan bahwa “Pembantaian Timor Timur adalah perjumpaan dengan Titik Nol.” 6. Tanda Tanya ( ? ) Suatu pertanyaan biasanya menggunakan tanda ini. Contoh : kamu udah nonton film Robin Hood belum? 7. Tanda Seru ( ! ) Pada umumnya tanda seru ini digunakan untuk kata perintah, pernyataan seperti marah, dan sebagainya. Contoh : Tolong charger dawai ku sekarang! 8. Tanda Hubung ( - ) Simbol ini berguna untuk menyatakan kata yang diulang-ulang. Contoh : Minggu siang, keluarga Roro berangkat jalan-jalan ke Raja Ampat. 9. Tanda Pisah (  ) Tanda ini pada umumnya untuk menyatakan kata sampai atau ke. Contoh : Angkutan umum itu jurusan Pondok Labu  Lebak Bulus. 10. Tanda Elipsis ( . . . ) Elipsis ini memang terdengar asing, bagi orang yang non-sastra, tanda ini digunakkan untuk menyatakan frasa yang terputus-putus. Contoh : Tadi ada. . . ada . . . hantu disitu. 11. Tanda Kurung ( ( ) ) Tanda ini menjelaskan untuk memberi keterangan atau penjelasan. Contoh : rambut Bambang dicat menjadi merah muda (pink). 12. Tanda Kurung Siku ( [ ] ) Dipakai untuk menyisipkan kata yang tidak berhubungan. Contoh : internet selalu berhubung[maksudnya berhubungan] dengan kehidupan manusia. 13. Tanda Apostrof ( ‫) ۥ‬ Tanda ini biasanya digunakkan oleh anak sastra, tidak efektif jika tanda ini digunakkan dalam makalah, dan digunakkan untuk mempersingkat kata. 14. Garis Miring ( / ) Garis miring biasanya digunakkan untuk menggantikan kata “atau” dan “per”. Contoh : dia bingung memilih kalung/gelang untuk kado sahabatnya.

4

METODOLOGI PENELITIAN Metodologi dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, memaparkan hal-hal yang baru secara alami dengan penjelasan kualitas terbaik ( Sukmadinata, 2011). Sugiono (2012) menyatakan bahwa penelitian kualitatif deskriptif ialah metode yang berbasis pencarian hakikat sebenarnya berdasarkan fakta yang ada, yang dimana hasil nya lebih mengutamakan makna. Jadi, metodologi ini menggunakkan pendekatan deskriptif kualitatif yang tidak meletakkan angka-angka, rumus, kualitatif mempunyai lawannya yaitu kuantitatif, yang dimana data nya bisa dikumpulkan dengan angket, yang prosesnya harus melalui angka-angka.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Kesalahan Pertama Kesalahan : . . . NIM. 11180xxxxxxxxx . . . . Di atas merupakan kesalahan pada tanda titik yang berada pada tampilan depan skripsi, berdasarkan PUEBI, singkatan yang bukan nama orang itu ditulis tanpa tanda titik. Maka dari itu dapat diperbaiki sebagai berikut ini : Pembenaran : . . . NIM : 11180xxxxxxxx . . . . 2. Analisis Kesalahan Kedua Kesalahan : . . . penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Tangerang Selatan pada 16 Januari – 01 Februari 2017 . . . . Kesalahan yang terdapat dalam kalimat tersebut ialah menggunakkan tanda hubung dan mengabaikan tanda pisah () yang berperan untuk menyatakan kata “sampai atau ke” , sehingga harus diperbaiki sebagaimana berikut ini : Pembenaran : . . . penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Tangerang Selatan pada 16 Januari01 Februari 2017 . . . .

5

3. Analisis Kesalahan Ketiga Kesalahan : . . . Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis . . . . Tanda baca yang diabaikan yaitu tanda koma yang dipakai di belakang kata, seperti kata konjugsi: jadi, oleh karena itu, akan tetapi, sehingga. Atau istilah lainnya yaitu tanda koma juga memisahkan kata konjungsi yang terdapat pada suatu kalimat. Maka dapat diperbaiki, sebagai berikut : Pembenaran : . . . Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis . . . .

4. Analisis Kesalahan Keempat Kesalahan : . . . materi yang digunakkan pada penelitian ini adalah asam basa . . . Kesalahan yang terdapat dalam kalimat di atas yaitu, berdasarkan buku Keraf, tanda titik menyatakan berakhirnya suatu kalimat, maka dari itu dapat diperbaiki sebagai berikut : Pembenaran : . . . materi yang digunakkan pada penelitian ini adalah asam basa. . . . 5. Analisis Kesalahan Kelima Kesalahan : . . . yang beralamatkan di Jl. Hidup Baru No. 31 Serua Raya Ciputat . . . . Tanda baca yang diabaikan dalam kalimat di atas yaitu, mengabaikan tanda koma yang digunakkan pada bagian-bagian alamat. Mengacu pada PUEBI, Perbaikan yang benar yaitu : Pembenaran : . . . yang beralamatkan di Jl. Hidup Baru, No. 32, Serua Raya, Ciputat . . . .

6

6. Analisis Kesalahan Keenam Kesalahan : . . . pihak yang telah membantu, mendukung dan membimbing penulis . . . . Dalam buku Arifin dan Tasai menyatakan bahwa tanda koma digunakkan untuk mencerai berai unsur-unsur yang berupa pemerincian, jika unsur nya hanya terdapat dua maka tidak menggunakkan tanda koma, hanya perlu membubuhkan kata “dan”. Maka dapat diperbaiki sebagai berikut : Pembenaran : . . . pihak yang telah membantu, mendukung, dan membimbing penulis. . . . 7. Analisis Kesalahan Ketujuh Kesalahan : . . . menyebutkan bahwa ”pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar . . . .” Mengacu pada buku Gorys Keraf bahwa tanda koma diperuntukkan dalam sebuah kutipan langsung, diletakkan sebelum tanda kutip. Pembenaran yang sebagaimana mestinya yaitu : Pembenaran : . . . menyebutkan bahwa, “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar . . . . “ 8. Analisis Kesalahan Kedelapan Kesalahan : . . . peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut . . . . Peneliti menemukan kesalahan yaitu tidak menambahkan tanda titik dua sebagai tanda yang berfungsi untuk memerinci suatu kalimat. Bisa jadi ini termasuk kesalahan ketik, akan tetapi menurut peneliti ini sebuah kesalahan. Maka dapat diperbaiki dengan menambahkan tanda titik dua, sebagai berikut : Pembenaran : . . . peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : . . .. 9. Analisis Kesalahan Kesembilan Kesalahan : . . . asam adalah donor (pemberi) proton sedangkan basa adalah akseptor . . . .

7

Dalam tanda koma juga digunakkan untuk memisahkan kalimat setara yang di dahului oleh kata konjugsi seperti tetapi, sedangkan, dan melainkan. Dan ini sesuai dalam buku Arifin dan Tasai. Maka dapat diperbaiki sebagai berikut : Pembenaran : . . . asam adalah donor (pemberi) proton, sedangkan basa adalah akseptor . . . .

SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan, bahwa tanda baca adalah aspek yang penting dalam praktik penulisan. Peneliti menemukan banyak kesalahan pada skripsi mahasiswa mengenai tanda hubung(-) yang digunakkan oleh mahasiswa untuk menyatakan kata sampai yang perihal sebenarnya adalah itu pengertian dari tanda pisah (). Ini banyak ditemukan dalam penulisan body note yang menyatakan nomor halaman, dan bukan hanya itu saja ditemukan juga mahasiswa tidak membubuhkan tanda titik yang menyatakan berakhirnya suatu kalimat atau pernyataan. Dalam tanda koma banyak aturan yang digunakkan, akan tetapi mahasiswa tidak paham mengenai penggunaan tanda koma ini yang memisahkan kalimat setara dan memisahkan kalimat dari kutipan langsung.

8

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1993. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran. Flores: Nusa Indah. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Rajab, Ilmia. 2017. Analisis Penggunaan Tanda Baca dalam Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep (Skripsi). Pangkep: Universitas Makassar. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zainal Arifin dan S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

9

LAMPIRAN

ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ASAM BASA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : EKA YULLI KARTIKA NIM : 11120162000031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

10

11

Related Documents

Nur
August 2019 59
Artikel
April 2020 61
Artikel
June 2020 55
Artikel
July 2020 41

More Documents from ""

Bab 2.docx
July 2020 17
Bab I.docx
July 2020 12
Bi.docx
July 2020 12
Refleksi Cetakan.docx
October 2019 44