Template Artikel Ilmiah
SISTEM MONITORING PETUGAS RETRIBUSI PASAR BERBASIS WEB STUDI KASUS PASAR WERGU WETAN Sigit dani wijaya1), Arief Susanto, ST, M.Kom 2), Esti Wijayanti, S.Kom. M.Kom 3) 1,2,3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus email: 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected],
Abstrak Pasar tradisional sebagai pusat perekonomian masyarakat yang mempunyai peran penting bagi perekonomian daerah karena berfungsi sebagai salah satu sumber retribusi daerah. Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), pasar perlu dikelola dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi retribusi kepada daerah secara maksimal. Pasar-pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern milik pemerintah sebagai pusat perekonomian masyarakat perlu dikelola dengan tata kelola yang baik, sehingga pengelolaan pasar menjadi transparan dan akuntabel. Pengelolaan pasar merupakan kegiatan yang cukup kompleks. Banyak hal yang perlu dikelola tidak hanya pada penerimaan retribusi. Banyak hal yang perlu dikelola tidak hanya pada penerimaan retribusi, banyaknya pasar dan jumlah pedagang yang cukup banyak seringkali menyulitkan kontrol sehingga berpotensi tidak maksimalnya penerimaan retribusi dari pasar Melihat dari pentingnya fungsi retribusi tersebut, maka sangat perlu adanya sistem yang memonitoring pasar dengan tujuan tidak adanya pungutan liar dari petugas. Dengan adanya sistem ini dinas perdagangan diharapkan dapat memantau petugas-petugas retribusi pasar dari sistem tersebut. Hasil yang dicapai adalah terbuatnya aplikasi atau sistem monitoring petugas retribusi pasar berbasis web, agar sistem ini dapat mempermudah dinas perdagangan memantau atau memonitoring petugas yang sedang menjalankan tugas dalam melakukan retribusi ke kios –kios yang berada di pasar tersebut. Keywords: Pasar, Pendapatan Asli Daerah, Retribusi 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar tradisional sebagai pusat perekonomian masyarakat yang mempunyai peran penting bagi perekonomian daerah karena berfungsi sebagai salah satu sumber retribusi daerah. Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), pasar perlu dikelola dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi retribusi kepada daerah secara maksimal. Pasar-pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern milik pemerintah sebagai pusat perekonomian masyarakat perlu dikelola dengan tata kelola yang baik, sehingga pengelolaan pasar menjadi transparan dan akuntabel. Pengelolaan pasar merupakan kegiatan yang
cukup kompleks. Banyak hal yang perlu dikelola tidak hanya pada penerimaan retribusi , Banyaknya pasar dan jumlah pedagang yang cukup banyak seringkali menyulitkan kontrol sehingga berpotensi tidak maksimalnya penerimaan retribusi dari pasar. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan daerah yang berasal dari beberapa hasil penerimaan daerah yaitu pajak daerah, retribusi daerah dan perusahaan daerah termasuk didalamnya pendapatan lain diluar pajak daerah dan retribusi daerah. Jenis pajak daerah cukup beragam,beberapa diantaranya adalah pajak pasar, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir dan lain-
1
lain. Retribusi daerah juga beragam jenisnya, beberapa diantaranya adalah retribusi pasar, retribusi kebersihan, retribusi ijin usahaindustri, retribusi ijin usaha dagang dan lain-lain. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar didapatkan dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah adalah pemungutan pemerintah daerah dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah terhadap orang atau badan berdasarkan peraturan perundanganundangan yang berlaku guna pembiayaan rumah tangga daerahnya. Kriteria pajak daerah menjadi sangat penting berkaitan peran Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pendapatan daerahnya guna mencapai kemandirian dan pembiayaan daerah. Hal tersebut diperlukan agar proses pemungutan administrasi dan penetapan tarif terhadap sumber-sumber pendapatan tersebut tidak menyalahi kewenangan Pemerintah Daerah. Sumber pendapatan harus menghasilkan pendapatan pajak lebih besar dibandingkan seluruh atau sebagian biaya pelayanan yang akan dikeluarkan. Jika biaya pelayanan meningkat maka pendapatan pajaknya juga meningkat. Keadaan mencerminkan pajak untuk menunjukkan elastisitas, artinya pajak tersebut mampu menghasilkan tambahan pendapatan untuk menutup kenaikan pengeluaran pemerintah. Dengan menggunakan metode waterfall kita bisa melakukan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan, tahapan metode ini meliputi Requirement (Analisa Kebutunan), Design (Mendesain Sistem), Implementation (Penerapan Sistem), Testing (Pengujian Sistem), Maintenance (pemeliharaan sistem). Dengan kelebihanya metode tersebut maka dapat membantu pembutan sistem yang baik dan efisien digunakan untuk monitoring petugas retribusi pasar. Hal inilah yang menarik penelitian untuk melakukan penelitian mengenai perancangan sistem monitoring petugas retribusi pasar. menggunaka metode Waterfall. Dengan metode ini diharapkan dinas perdagangan dapat memonitoring petugas retribusi. Melihat dari pentingnya
fungsi retribusi tersebut, maka sangat perlu adanya sistem yang memonitoring pasar dengan tujuan tidak adanya pungutan liar dari petugas. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang ingin dikemukakan adalah bagaimana memonitoring petugas retribusi pasar. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
2.
Program aplikasi yang akan dibuat ini untuk memonitoring proses petugas retribusi di pasar. Sumber yang dijadikan acuan dalam pembuatan tugas akhir nantinya ini berdasarkan survey dilapangan.
1.4 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah memonitoring petugas retribusi pasar untuk mengetahui mekanisme penyetoran dan pelaporan retribusi pasar. 1.5 Kajian Pustaka Dalam penyusunan skripsi ini, terinspirasi dan mereferensi dari penelitianpenelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar belakang masalah pada skripsi ini antara lain yaitu : Penelitian dengan judul “E-goverment Sembakodroid Monitoring Harga Sembako Berbasis Android” tujuan penelitian ini untuk mengatur dan mengawasi jalannya arus perdagangan di Jawa Barat. Selain itu, Disperindag Jabar mempunyai tugas untuk melakukan monitoring (mengawasi) harga sembilan bahan pokok (Sembako) yang ada di provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah prototyping. Metode prototyping merupakan sebuah metode yang digunakan untuk pembangunan sebuah proyek IT dimana klien hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software tanpa detail input, proses, atau detail output. Model
2
prototype memiliki beberapa tahapan yaitu pengumpulan kebutuhan, membangun prototype, evaluasi prototype, mengkodekan sistem, menguji sistem, evaluasi sistem, dan menggunakan sistem. (Rosyady, Risnandar, Ummah, 2013). Penelitian dengan judul “Sistem Informasi Retribusi Pedagang Pasar Kabupaten Semarang” tujuan dari penelitian ini yaitu tunggakan hutang piutang retribusi dengan pedagang lebih mudah dalam evaluasi langsung dari Dinas terkait.metode yang digunakan adalah sekuensial linier. Sekuensial linier merupakan pendekatan secara sistematik dan terurut untuk pengembangan perangkat lunak, yang berjalan melalui tahapan demi tahapan. Tahapan-tahapan yang dilakukan 4 system sama dengan metode waterfall antara lain tahapan analisis, perancangan, pengkodean serta pengujian, hanya saja di tahapan pengujian memiliki beberapa tahapan lagi yaitu : pengujian unit, pengujian modul, pengujian subsistem, pengujian sistem, pengujian penerimaan. (Murtiani, Subroto, Kurniadi, 2016). Praktek kerja nyata dengan judul “Mekanisme Pemunguttan, Penyetoran Dan Pelaporan Retribusi Harian Pasar Umum Pada Unit Pasar Tegal Besar Dinas Pasar Kabupaten Jember” tujuan dari praktek kerja lapangan teresbut yaitu untuk mengetahui mekanisme pemungutan penyetoran dan pelaporan retribusi harian pasar umum pada unit pasar tegal besar dinas kabupatten jember. (Yunias Noor Erdaini, 2015). Penelitian dengan judul “Perangkat Lunak Lokasi Pasar Di Kota Palembang Berbassis Android” Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi yang berkomputerisasi, sehingga mempermudah masyarakat dalam menemukan titik lokasi pasar terdekat.
Perangkat lunak lokasi pasar di kota palembang berbasis mobile android memiliki dua hak ases pengguna yaitu admin dan pengunjung. Pengguna admin dapat melakukan pengolahan data dan pengunjung hanya dapat melihat informasi.Selain itu juga perangkat lunak dapat menampilkan lokasi pasar modern , lokasi pasar tradisional dan rute jalan. (Irfan Zulhadi dkk, 2016). Berdasarkan penelitian diatas maka penulis dapat#menyimpulkan bahwa dengan adanya sistem monitoring petugas retribusi pasar#maka dapat memberikan#kemudahan kepada dinas perdagangan#dalam mendapatkan#informasi secara maksimal. Oleh karena itu penulis membuat sistem ini agar dinas perdagangan dapat memantau petugas secara tepat dan akurat. 2. METODOLOGI 2.1 Objek Penelitian Adapun pada tugas akhir ini penulis mengambil penelitianya yaitu data pasar yang berada di desa Wergu Wetan, data yang diperlukan yaitu: 1. Data Petugas 2. Jadwal Petugas 3. Data Kios 2.2 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan sumber data dibagi menjadi 3 melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka Pada proses pengumpulan data yang dibutuhkan untuk pembuatan program, serta analisa atau pengamatan pada data yang sudah terkumpul. Untuk menunjang kualitas data dibutuhkan data primer dan sekunder. Untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat, relevan, valid maka penulis mengumpulkan sumber data dengan cara : a) Observasi Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap informasi yang dicari padaobjek penelitian secara langsung dengan mendatangani Dinas Perdagangan. b) Wawancara Metode wawancara adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
3
secara langsung, biasanya dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu dari Dinas Perdagangan Kudus. c) Studi Kepustakaan Metode kepustakaan ini dilakukan dengan cara mendapatkan data-data dari buku-buku maupun jurnal-jurnal yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Studi pustaka juga dilakukan dengan cara menggunakan penelusuran internet. 2.3 Metode Perancangan Sistem Pada sistem yang akan dibuat ini menggunakan metode Waterfall atau model air terjun dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapantahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta menyerahkan sistem kepada pengguna (deployment). Disimpulkan pada gambar 2.1 dibawah ini.
Gambar2.1.Metode Model Waterfall. (Sudarmaningtyas, dkk,2007)). Adapun tahapan-tahapan dari Waterfall Model adalah sebagai berikut: 1. Analisis Sistem Tahapan ini diperlukan analisis kebutuhan software untuk membangun sistem Monitoring Petugas Retribusi Pasar di Wergu Wetan Kudus. 2. Desain perancangan sistem Merancang tampilan interface, context diagram, data flow diagram (DFD)danentity relationship Diagram (ERD). 3. Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan hasil dari desain sistem yang telah dirancang kemudian diimplementasikan pada sebuah programmkomputer.Bahasa pemrograman yang digunakan adalah java. 4. Pengujian sistem Pada tahap ini, pengujian secara per unit disatukan kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dannsemua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.program diuji menggunakan Blackbox Dan Whitebox Testing. 3. HASIL PEMBAHASAN 3.1 Analisa Sistem Pada sistem ini menggunakan perancangan model terstruktur dan sistem ini berbasis Web. 3.2 Asumsi Untuk membuat sistem ini perlu dilakukan analisa tahap pertama yaitu membuat asumsi, asumsi yang dimaksud adalah siapa User yang dapat mengakses sistem dan apa yang dilakukan user pada sistem yang dibuat. Dalam sistem monitoring petugas retribusi pasar Berbasis Web, memiliki beberapa asumsi yaitu : 1. Admin sepenuhnya mengelola data petugas dan data tim validasi baik input, update, dan hapus data. 3.3 Pengumpulan Data Pada sistem monitoring petugas retibusi pasar Berbasis Web. Tentu saja sistem yang akan dibuat membutuhkan data yang digunakan untuk perancangan dan alur sistem yang akan dibuat agar sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang dibutuhkan oleh user. Data yang dibutuhkan disini tidaklah banyak karena disistem yang akan dibuat ini hanya tentang masalah retribusi pasar, data petugas, jadwal petugas, data kios. 3.4 Perancangan Sistem Terstruktur Pada perancangan terstruktur sistem monitoring petugas retribusi pasar ini ada
4
beberapa cara perancang sistem ini yaitu antara lain : 1. Flowchart Diagram Admin
Pada flowchart ini menjelaskan proses Tim Validasi dari mulai login sistem sampai pengelolaan data sistem. 2. Context Diagram Context diagram digunakan untuk menjelaskan aliran data yang hanya memiliki satu proses, ditunjukan pada gambar 3.5.
Gambar 3.2 Flowchart Admin Pada flowchart ini menjelaskan proses admin dari mulai login sistem sampai pengelolaan data sistem. Flowchart Petugas Gambar 3.5 Context Diagram Pada gambar context Diagram dijeskan tentang hak proses dalam sistem yang dibuat. 3. Data Flow Diagram
Gambar 3.3 Flowchart Petugas Pada flowchart ini menjelaskan proses petugas dari mulai login sistem sampai pengelolaan data sistem. Flowchart Tim Validasi
Gambar. 3.4 Flowchart Tim Validasi
Gambar 3.6 DFD level 0 Pada gambar Data Flow Diagram menjelaskan proses pengelolaan sistem monitoring petugas retribusi pasar antara lain: Menjelaskan tentang proses admin menginputkan data jenis kios, data user, data jadwal, maupun data kios. Menjelaskan tentang hak akses petugas, maupun tim validasi dalam
5
sistem yang dibuat ini bisa apa aja maupun yang tidak boleh. Entity Relational Diagram
Gambar 3.7 Entity Relational Diagram Pada gambar Entity Relational Diagram ini menjelaskan tentang semua atribut yang dimiliki oleh tabel yang ada pada program sistem petugas retribusi pasar tabel yang dimiliki progam ini antara lain yaitu : User Jadwal Kios Retribusi pajak level Jenis kios 4. Relasi Antar Tabel
Gambar 3.8 Relasi Antar Tabel Pada gambar relasi di sistem sistem monitoring petugas retribusi pasar Berbasis Web, menjelaskan tentang relasi antar tabel yang ada pada sistem yang dibangun ini. 4. IMPLEMENTASI SISTEM 1. Halaman Login User
Halaman utama User Interface untuk login semua User, baik Admin, Petugas, Tim Validasi pada sistem monitoring petugas retribusi pasar Berbasis Web, pada gambar halaman utama UserInterface terdapat judul sistem yang dibuat dan terdapat field username dan password untuk login pada sistem.
Gambar 4.1 Halaman Login User 2. Halaman Home Admin Setelah berhasil Login sebagai Admin maka akan muncul tampilan Home Admin Interface, dimana terdapat Header yang memiliki beberapa tombol dan dropdown, antara lain yaitu : Tombol home untuk kembali kehalaman beranda Admin. Dropdown Master terdapat tiga tombol yaitu: 1. Jenis kios 2. Kios, dan 3. Petugas Dropdown Profil digunakan untuk mengedit data diri petugas. Dropdown jadwal petugas digunakan untuk menginput jadwal petugas yang akan melaksanakan retribusi pasar. Dropdown laporan sebagai hasil laporan dari petugas retribusi dan tim validasi. Dropdown LogOut untuk kembali kehalanman utama Login User. Untuk lebih jelas nya bisa dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
6
Gambar 4.2 Halaman Home Admin 3. Halaman Home Petugas Retribusi Setelah berhasil Login sebagai Petugas maka akan muncul tampilan Home Petugas Interface, dimana terdapat Header yang memiliki beberapa tombol dan dropdown, antara lain yaitu : Dropdown Home untuk kembali kehalaman Petugas. Dropdown Profil digunakan untuk menginputkan data diri petugas. Dropdown Retribusi Pasar untuk melakukan meretribusi kios yang ada di pasar. Dropdown Jadwal digunakan untuk melihat jadwal petugas retribusi . Dropdown Logout untuk kembali kehalanman utama Login Petugas. Untuk lebih jelas nya bisa dilihat pada Gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 halaman home petugas retribusi 4. Halaman Home Tim Validasi Setelah berhasil Login sebagai Tim Validasi maka akan muncul tampilan Home Tim Validasi Interface, dimana terdapat
Header yang memiliki beberapa tombol dan dropdown, antara lain yaitu : Dropdown Home untuk kembali kehalaman Tim Validasi. Dropdown Profil digunakan untuk menginputkan data diri Tim Validasi. Dropdown Validasi untuk melakukan aksi tolak atau acc hasil retribusian yang dilakukan oleh petugas. Dropdown Jadwal digunakan untuk melihat jadwal Tim Validasi . Dropdown Logout untuk kembali kehalanman utama Login Tim Validasi. Untuk lebih jelas nya bisa dilihat pada Gambar 4.4 dibawah ini.
Gambar 4.4 Tampilan Home Tim Validasi 5. PENGUJIAN SISTEM Pengujian aplikasi ini menggunakan pengujian white box dan black box testing . Pada pengujian black box, aplikasi diberikan berbagai macam kondisi masukan, kemudian keluaran yang dihasilkan sistem dibandingkan dengan keluaran yang diharapkan 5.1 Pengujian White Box Testing White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk
7
mendapatkan program yang benar secara 100%, di dalam sistem penilaian siswa terdapat prosedur yang sesuai, alurnya dapat dilihat pada Gambar 5.1
Pada unit ini merupakan suatu kodisi yang menyatakan jika variabel yang di kirim pada unit 2 sudah benar, maka akan menuju unit 4 bernilai benar dan data akan tersimpan ke database jika salah akan meunuju ke unit 5. Pada unit ini sudah sesuai prosedur yang di harapkan. 4. Unit 4
Gambar 5.1 Pengujian White Box Dengan Flowchart 1. Unit 1
Gambar 5.2 Script Mengambil Variabel Koneksi Pada unit 1 mengambil variabel koneksi. Dan pada unit ini sudah sesuai prosedur yang di harapkan. 2. Unit 2
Gambar 5.3 Script Mengirim Variabel Dari Form Input Pada unit 2 mengirim beberapa variabel yang terdapat pada form inputan berdasarkan nama form inputan masing-masing. Pada unit ini sudah sesuai prosedur yang di harapkan. 3. Unit 3
Gambar 5.4 Script Tampil Halaman Pada unit 4 saat proses input data kelas maka akan di tampilkan ke halaman kelas.php yang merupakan halaman data kelas. Dan pada unit ini sudah sesuai prosedur yang di harapkan. 5. Unit 5
Gambar 5.5 Script Menampilan Pesan Error Pada unit 5 ini jika gagal menyimpan ke database maka akan menampilkan pesan error yaitu “Terdapat kesalahan”. Pada unit ini sudah sesuai prosedur yang di harapkan. Pengujian White Box Menggunakan Flow Graph 1. Script Data Nama Jenis Kios 1. <section class="content">
Silahkan benar!
isi
data
dengan
=
mysqli_real_escape_string($con, isset($_POST['NamaJenisKios']) $_POST['NamaJenisKios'] : ''); $btnSimpan = mysqli_real_escape_string($con, isset($_POST['btnSimpan']) $_POST['btnSimpan'] : '') ;
?
?
3. if ($btnSimpan){ $insert = "INSERT INTO jenis_kios (NamaJenisKios) VALUES ('$NamaJenisKios')"; if (mysqli_query($con,$insert)){ 4. echo "<script>alert('Data berhasil disimpan'); window.location='?cat=admin&page=jenis_k ios_data'"; }else{ 5. echo "error".mysqli_error($con); } } 6. ?> 2. Flow Graph Data Nama Jenis Kios Flow Graph pada data nama jeniskios yang telah diuji untuk mengetahui adanya kesalahan pada alur program dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6 Flow Graph Data Nama Jenis Kios
9
Hasil pengujian untuk proses input kios, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Tabel 5.4. 5. Hasil Pengujian Untuk Edit Kios
3. Cyclomatic Complexity Data Nama Jenis Kios Merupakan pengukuran software yang memberikan pengukuran kuantitatif dan kompleksitas logika program untuk mencari jumlah path dalam satu flowgraph.
Hasil pengujian untuk proses edit kios, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Tabel 5.5. 6. Hasil Pengujian Proses Input Petugas
Cyclomatic complexity V(G) = E – N + 2 Dimana : E = jumlah edge (anak panah) pada grafik
Hasil pengujian untuk proses input petugas, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Tabel 5.6. 7. Hasil Pengujian Untuk Edit Petugas.
N = jumlah node (titik) pada grafik alir Sehingga : V(G) = 6 edge – 6 node + 2 = 2
Hasil pengujian untuk proses edit petugas, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Tabel 5.7
Hasil yang didapatkan berdasarkan urutan flowgraph data nama jenis kios sebanyak 2 path. Berikut ini path yang didapat dari urutan path flowgraph Data nama jenis kios: Path 1 : 1-2-3-4-6 Path 2 : 1-2-3-5-6 Pengujian Black Box 1. Hasil Pengujian Proses Login Hasil pengujian untuk proses login, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Tabel 5.1. 2. Hasil Pengujian Proses Input Jenis Kios Hasil pengujian untuk proses inut jenis kios, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Tabel 5.2. 3. Hasil Pengujian Untuk Edit Jenis Kios
Table 5.1 Tabel proses login User. No Proses 1
2
3
Hasil pengujian untuk proses edit jenis kios, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Tabel 5.3. 4. Hasil Pengujian Proses Input Kios
10
Yang Hasil Diharapkan Mengosongkan Sistem Valid username dan menolak password akses. Pesan: kemudian This field is menekan required. tombol “Login” Mengi Membuka Valid si username Sistem dan password menolak yang tidak akses. Pesan: sesuai dengan Login Gagal database Mengisi username dan password yang sesuai dengan database
Sistem Valid menerima akses login. Jika hak akses=petugas retribusi, Sistem menampilkan halaman petugas retribusi. Jika
hak akses=Tim Validasi, Sistem menampilkan halaman Tim Validasi
3
Klik tombol Menghapus ”Hapus” data jenis kios
Valid
Table 5.4 Pengujian Black Box Proses Input Data Kios No Proses
Table 5.2 Tabel proses input jenis kios No Proses Yang Hasil Diharapkan 1 Klik pada Membuka form Valid menu data jenis kios Master => Jenis Kios 2
3
Klik Membuka form Valid tombol input data jenis “Tambah kios Data” pada form data jenis kios Mengisikan data inputan yang sesuai dan klik tombol “ Simpan”.
Sistem menyimpan dan kembali ke halaman data jenis kios
1
2
3
Valid
No Proses
Table 5.3 Tabel Pengujian Black Box Proses Edit Data Jenis Kios
1
2
Klik menu pada data kios.
Yang Hasil Diharapkan pada Membuka Valid edit form edit data form jenis kios jenis
Merubah data inputan pada form edit jenis kios kemudian klik tombol “ Update”
Mengisikan data inputan yang sesuai dan klik tombol “ Simpan”.
Sistem Valid menerima akses tersebut dan menampilkan form data jenis kios kembali
Me Sistem Valid menyimpan dan kembali ke halaman data kios
Table 5.5 Pengujian Black Box Proses Edit Data Kios
1
No Proses
Yang Hasil Diharapkan Klik pada Membuka Valid menu Master form data kios =>Kios Klik Membuka Valid tombol form input “Tambah” data kios pada form data kios
Klik menu pada data kios.
Yang Hasil Diharapkan pada Membuka Valid edit form edit data form kios
2
Merubah data inputan pada form Edit Kios kemudian klik tombol “ Update”
Sistem Valid menerima akses tersebut dan menampilkan form data kios kembali
3
Klik tombol Menghapus ”Hapus” data kios
Valid
Table 5.6 Pengujian Black Box Proses Input Data Petugas
11
No Proses 1
Yang Hasil Diharapkan Klik pada Membuka Valid menu Master form data =>Petugas petugas
2
Klik tombol Membuka Valid “Tambah” form input pada form data petugas data petugas tombol “ Update”
3
Mengisikan data inputan yang sesuai dan klik tombol “ Simpan”.
3. Aplikasi dapat berjalan sesuai yang diharapkan, semua tombol berfungsi dengan baik, dan aplikasi berjalan dengan lancar.
Sistem Valid menyimpan dan kembali ke halaman data petugas
Table 5.7 Pengujian Black Box Proses Edit Data Petugas No Proses 1
Retribusi Pasar. Adapun kesimpulannya antara lain: 1. Pada pembuatan sistem ini telah berhasil membangun Sistem Monitoring Petugas Retribusi Pasar Berbasis Web dengan menggunakan metode waterfall. 2. Dengan adanya sistem monitoring petugas retribusi pasar Berbasis Web, maka dinas perdagangan bisa memoniroring petugas dari sistem tersebut.
Yang Hasil Diharapkan Klik Membuka Valid pada menu form edit data edit pada form petugas data petugas.
2
Meru bah data inputan pada form Edit petugas kemudian klik tombol “ Update”
Sistem Valid menerima akses tersebut dan menampilkan form data petugas kembali
3
Klik tombol Menghapus ”Hapus” data petugas
Valid
6. PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari analisa perancangan, pembahasan dan hasil implementasi yang telah diuraikan, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan dari perancangan Sistem Monitoring Petugas
6.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas dan sistem yang telah dibuat, dapat diajukan beberapa saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para pembaca yaitu sebagai berikut: 1. Aplikasi sistem monitoring petugas retribusi pasar ini berbasis WEB, maka dari itu perlu adanya sistem seperti android, karena dalam era sekarang dengan teknologi yang semakin canggih sudah berbasis mobile. 2. Pengembangan sistem monitoring petugas retribusi pasar dengan memperluas area dalam hal ini bisa mencakup keseluruhan pasar yang berada di Kabupaten Kudus. 3. Dalam mengatasi masalah kekurangan sistem, maka pengguna dianjurkan untuk memperbaruhi sebagian program aplikasi yang ada untuk melengkapi kelemahan dari program secara berkala. 7. DAFTAR PUSTAKA Dharma Hammam Nur Mubarok, 2016, Potensi Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Dan Kontribusi Serta Propesknya Terhadap
12
Pendapatan Asli Daerah Kota Samarinda, VOL 18, Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, Universitas Mulawarman, Indonesia. Kadir, A. 2008.Belajar Database Menggunakan MySql, Ed.I. ANDI, Yogyakarta. Ladjamudin, A. 2006.Rekayasa Perangkat Lunak, Ed.I.GRAHA ILMU, Yogyakarta. Madcoms, M., 2011.Aplikasi web Database dengan dreamweaver dan PHPMySql. Andi Yogjakarta. Murtiani, Subroto, Kurniadi, 2016, Sistem Informasi Retribusi Pedagang Pasar Kabupaten Semarang, Vol 1,Jurnal Transistor Elektro dan Informatika, Semarang. Najoan, Sabijono, Datu, 2016, Analisis Sistem Pemungutan Dan Penyetoran Retribusi Pasar Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan Penanaman Modal Kota Kotamobagu, vol 4, jurnal Emba, Manado. Nugroho, Adi, 2005, Rekayasa Perangkat Lunak menggunakan UML dan Java, Yogyakarta:Andy offset. Petersen, K., Wohlin, C., Baca, D.2009, The Waterfall Model in Large-Scale Development, Proceedings of 10th International Conference, PROFES 2009, pp. 386-400. Rosyady, Risnandar, Ummah, 2013, Egoverement Sembakodroid Monitoring Harga Sembako BerbasisAndroid, Fakultas Ilmu Terapan dan Fakuitas Teknik, Universitas Telkom, Bandung. Sommerville, I. 2003.Rekayasa Perangkat Lunak, Ed.VI. ERLANGGA, Jakarta. Sutarman, 2007.Membangun Aplikasi Web Dengan PHP dan MySql, Ed.II. GRAHA ILMU, Yogyakarta.
Yunias Noor Erdaini, 2015. Mekanisme Pemunguttan, Penyetoran Dan Pelaporan Retribusi Harian Pasar Umum Pada Unit Pasar Tegal Besar Dinas Pasar Kabupaten Jember, Ilmu Sosial & Ilmu Pollitik, Universitas Jember, Jember.
13