Artikel

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Artikel as PDF for free.

More details

  • Words: 2,202
  • Pages: 11
Artikel Semua subjek ArtikelEventMateri PokokMGMP OnlineModul OnlineNewsPengetahuan PopulerVOD Home | Halaman Utama | Bahan Belajar | Komunitas | Info | FAQ ARTIKEL

10/09/2008 Pemanfaatan Media Kaset Audio Instruksional Interaktif secara Terpadu dalam Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) Oleh: Sudirman Siahaan Setelah mengembangkan sistem penataran guru Sekolah dasar (SD) melalui siaran radio, Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Pustekkom) mengembangkan program pembelajaran yang bersifat interaktif melalui media kaset audio untuk siswa SD pada tahun 1991. Sekalipun program ini dirancang untuk dimanfaatkan guru secara terpadu di dalam kegiatan pembelajaran di kelas, namun apabila dikehendaki atau dibutuhkan, maka program ini dapat juga dimanfaatkan secara individual atau dalam kelompok-kelompok kecil. Sasaran program media audio instruksional interaktif (MAII) ini adalah siswa kelas IV, V, dan VI SD. Mata pelajaran yang dicakup di dalam program ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Matematika, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan Bahasa Indonesia. Setiap topik program dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Petunjuk Pemanfaatan (Jukfat). Program media audio instruksional interaktif (MAII) ini dirancang dengan melibatkan (1) para guru SD, (2) tenaga edukatif dari perguruan tinggi dengan latar belakang disiplin yang relevan, (3) ahli pengembang media, dan (4) penulis naskah media kaset audio. Dikatakan interaktif karena selama memanfaatkan program ini, siswa secara (1) klasikal di bawah bimbingan guru di kelas, (2) kelompok atau (3) individual dituntut untuk berinteraksi dengan program. Bentuk interaksi siswa dapat berupa (1) pemberian respons secara verbal terhadap soal-soal latihan yang diberikan program, (2) melakukan kegiatan fisik, misalnya menuliskan respons, menggerakkan anggota badan (fisik) maupun melakukan/mendemonstrasikan tugas-tugas tertentu yang dituntun langsung oleh program. Salah satu pertimbangan dalam pengembangan program media audio instruksional interaktif ini adalah menciptakan kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan (misalnya melalui penggunaan musik, mendengarkan suara teman sebaya siswa di dalam program, mengkondisikan siswa untuk tetap aktif melakukan aktivitas belajar). Pertimbangan lainnya pada waktu itu adalah bahwa peralatan yang dibutuhkan guru atau siswa untuk memanfaatkan program ini tidak terlalu sulit mendapatkannya karena pada umumnya masyarakat telah memilikinya. Demikian juga dengan cara-cara memanfaatkannya, tidak membutuhkan adanya penguasaan keterampilan tertentu.

Agar siswa mempunyai waktu yang memadai untuk melakukan berbagai perintah yang disampaikan oleh program, maka disediakan tempo (jeda) di dalam program yang membutuhkan adanya aktivitas siswa. Selama siswa melakukan perintah yang diberikan program (disesuaikan dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan siswa mengerjakan perintah), media kaset audio akan mendengarkan musik instrumentalia yang familiar dengan siswa. Diharapkan dengan adanya penggunaan musik, baik pada awal program, maupun selama siswa mengerjakan tugas-tugas latihan (musik penyeling), maka motivasi belajar para siswa akan dapat terus ditingkatkan. Dengan kegiatan belajar yang menyenangkan dan sekaligus meningkatkan motivasi belajar, maka pada akhirnya prestasi belajar siswa juga diharapkan dapat meningkat. Faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan dalam mengikutsertakan beberapa jenis tenaga dalam pengembangan program MAII adalah karena (1) guru SD merupakan sumber informasi mengenai berbagai permasalahan kegiatan pembelajaran di SD, kebutuhan akan cara-cara mengajarkan materi pelajaran tertentu yang sulit, atau tentang materi pelajaran yang relatif sulit dipahami siswa yang dapat dijadikan sebagai fokus materi pelajaran yang akan dibahas, (2) tenaga edukatif dari perguruan tinggi dengan latar belakang disiplin yang relevan berfungsi untuk mereviu materi pelajaran yang dirancang di dalam program MAII sehingga senantiasa mengikuti perkembangan disiplin keilmuan, (3) ahli pengembang media berfungsi untuk mengkaji kesesuaian materi yang akan dikemas dengan karakteristik dan potensi media kaset audio.tidak, (4) penulis naskah media kaset audio berfungsi untuk menuliskan konsep naskah program media yang didasarkan pada informasi yang diberikan guru dan yang diperoleh melalui cara lain. Pemanfaatan MAII dirintis pada tahun 1991 di 12 propinsi dengan melibatkan 5 SD di setiap propinsi. Pemilihan SD yang akan dijadikan sebagai tempat perintisan pemanfaatan MAII dilakukan melalui dan penentuan kelima SD di setiap propinsi untuk berperanserta dalam kegiatan perintisan pemanfaatan MAII studi kelayakan lokasi. Selanjutnya, berdasarkan hasil studi kelayakan inilah ditetapkan ke-60 SD yang akan diikutsertakan dalam kegiatan perintisan pemanfaatan MAII. Tindak lanjut setelah studi kelayakan lokasi adalah pelaksanaan orientasi pemanfaatan MAII di masing-masing propinsi oleh staf Pustekkom. Perangkat program MAII yang akan dimanfaatkan di setiap SD dibawa dan diserahkan oleh staf Pustekkom kepada masing-masing Kepala SD pada saat pelaksanaan kegiatan orientasi. Kegiatan apa saja yang dilakukan selama masa orientasi? Peserta kegiatan orientasi adalah semua guru kelas IV, V, VI dan Kepala SD yang telah terpilih di setiap propinsi (5 SD), staf dari Sanggar Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Sanggar Tekkom yang sekarang telah mengalami perubahan menjadi Balai Tekkom), dan staf Pustekkom. Kegiatan orientasi pada umumnya dibuka oleh pejabat dari Kantor wilayah Departemen Pendidikan setempat. Berbagai

penjelasan yang berkaitan dengan rencana pemanfaatan MAII disampaikan oleh staf Pustekkom. Pada saat orientasi inilah para guru dan Kepala SD bersama staf Pustekkom dan Sanggar Tekkom membahas berbagai informasi yang berkaitan dengan perencanaan pemanfaatan MAII, misalnya guru harus mempelajari masing-masing program dan petunjuk pemanfaatannya, merencanakan atau menjadwalkan kapan dan pada pertemuan ke berapa masing-masing program MAII akan dimanfaatkan di dalam kelas. Kemudian, dijelaskan juga tentang tata cara atau prosedur pemanfaatan MAII di dalam kelas, dan mekanisme pelaporan pemanfaatan MAII. Setelah semuanya jelas, barulah staf Pustekkom memilih salah satu program MAII untuk dimulasikan pemanfaatannya di dalam kelas dengan melibatkan guru kelas sebagai pengamat. Tetapi pada saat yang bersamaan, masing-masing guru kelas diberi kesempatan untuk mempelajari keseluruhan program MAII yang akan dimanfaatkan di kelas yang relevan di sekolahnya. Setelah mengikuti kegiatan orientasi dan simulasi, maka wakil dari guru kelas IV, V, dan VI diberi kesempatan untuk melakukan simulasi di kelas dengan melibatkan staf Pustekkom sebagai pengamat. Segera setelah guru selesai melakukan simulasi, dilakukanlah diskusi antara staf Pustekkom dengan para guru untuk mengevaluasi pelaksanaan simulasi sehingga guru yang akan mengelola pemanfaatan MAII memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana sebaiknya MAII dimanfaatkan di dalam kelas. Secara berkala dilakukan monitoring dan pembinaan pemanfaatan MAII secara langsung ke semua SD yang menjadi lokasi perintisan. Beberapa catatan yang dapat dikemukakan dari hasil monitoring dan pembinaan adalah para siswa (1) tertarik dan termotivasi untuk belajar karena mereka didorong untuk aktif memberikan respons, baik terhadap pertanyaan maupun tugas yang disampaikan oleh program, (2) merasa tidak bosan belajar karena materi pelajaran yang disajikan dinilai menarik dan adanya musik, (3) lebih mantap pemahamannya karena materi pelajaran yang disajikan melalui MAII sangat menarik, dan (4) meningkat prestasi belajarnya setelah secara teratur memanfaatkan MAII. Sedangkan dari sisi guru dikemukakan bahwa kegiatan belajar melalui MAII (1) menjadi lebih menarik, lebih hidup dan para siswa semakin lebih antusias untuk belajar, (2) memberikan wawasan guru yang lebih luas danmendalam mengenai materi pelajaran, (3) mendorong guru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran yang lebih menarik dan variatif sebagaimana yang dicontohkan di dalam program MAII, dan (4) memiliki kebanggaan karena prestasi belajar para siswanya meningkat. Beberapa hambatan yang terjadi selama perintisan pemanfaatan program MAII adalah (1) kurangnya supervisi terhadap pemanfaatan MAII oleh pengawas, (2) penggunaan batere untuk pemutar media kaset audio dinilai agak memberatkan sekolah karena sumber tenaga listrik belum masuk ke sekolah, (3) pergantian atau mutasi Kepala SD dan guru yang dinilai

relatif cepat, dan (4) guru atau Kepala SD yang dimutasikan tidak menyampaikan/menjelaskan pengelolaan pemanfaatan MAII kepada penggantinya sehingga kegiatan pembelajaran melalui MAII tidak berlanjut. Memperhatikan dampak dari pemanfaatan program MAII, baik terhadap siswa maupun guru, dan beberapa kendala/hambatan yang dihadapi, maka seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dewasa ini, sebaiknya program MAII perlu dikaji ulang untuk lebih ditingkatkan lagi agar semakin banyak sekolah pada umumnya dan para siswa pada khususnya yang merasakan manfaatnya.

ARTIKEL LAIN 23/09/2008 Bagaimanakah Kegiatan Pembelajaran yang Berfokus kepada Peserta Didik? 23/09/2008 Menuju Pendidikan untuk Semua dan Semua untuk Pendidikan 22/09/2008 Radio Pendidikan yang Terlupakan 19/09/2008 Orientasi Singkat mengenai Pembelajaran Rangkap Kelas di SD (Multigrade Teaching) 19/09/2008 Orientasi Singkat mengenai Pola-pola Pemanfaatan Sumber Belajar 18/09/2008 Menguak Konsep Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran 18/09/2008 Mungkinkah Model TOEFL Diterapkan dalam Kegiatan Pembelajaran? 18/09/2008 Sekilas Tentang Pendidikan Jarak Jauh(Distance Education) 16/09/2008 Penerimaan Siswa Baru: Orang Tua Kalang Kabut 16/09/2008 Pemanfaatan Radio Komunikasi Dua Arah (A Two-Way Communication Radio) untuk Pembelajaran di SMP Terbuka 16/09/2008 Mengenal Pustekkom melalui Produknya 11/09/2008

Potensi Televisi Pendidikan Sebagai Media Pendidikan 11/09/2008 Pemanfaatan Program Siaran Radio untuk Kepentingan Pendidikan dan Pelatihan Guru Sekolah Dasar (SD) 09/09/2008 Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK 25/08/2008 Profesi Guru, Masihkah Profesi yang Diminati? 20/08/2008 Tips bagi Guru dalam Pemilihan Media Pembelajaran 15/08/2008 Di Era Global, Sumber Belajar Yang Mendatangi Peserta Didik 14/08/2008 Perkembangan Siaran Televisi Pendidikan di Indonesia 12/08/2008 Potensi Teknologi dalam Memperluas Layanan Kesempatan Belajar 31/07/2008 Trik Sederhana Mencari Ilmu di Internet 31/07/2008 4 Langkah Praktis untuk Meraih Impian Anda 31/07/2008 Tips bagi Guru dalam Memanfaatkan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran 29/07/2008 Bagaimana Memanfaatkan Program Schoolnet? 25/07/2008 SRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING 29/07/2008 Guru dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 23/07/2008 Think like A Child 14/07/2008 Prof Syukur: Ubah Pola Pengajaran Fisika 28/04/2008 PERJALANAN TELEKOLABORASI E-DUKASI.NET 28/04/2008 Keep It Simple Smart 14/04/2008 Bank Waktu

13/04/2008 Sekolah Rusak Rampas Hak Siswa Raih Layanan Pendidikan 10/04/2008 Mengenal Lebih Jauh Tentang Pemanasan Global 01/04/2008 Pentingnya Backup Data 24/03/2008 Google� unik namanya, unik sejarahnya 11/02/2008 Internet: Between Good and Evil 18/12/2007 Hutan Kota 18/12/2007 Sekolah Milik Organisasi Agama dan Misi Peningkatan Kerukunan Beragama 18/12/2007 Kesiapan PT Menyongsong PP Dosen 18/12/2007 E-learning di Sekolah dan KTSP 18/12/2007 Tentang Kurikulum Antikorupsi 18/12/2007 Ngompol Bikin Cerdas 18/12/2007 Sesuaikah Tumbuh Kembang Anak Anda 18/12/2007 Pola Hidup Sehat buat Balita Anda 18/12/2007 E-Learning Award 2007 dan Kuis Ki Hajar 18/12/2007 Pengembangan bahan ajar berbasis web 18/12/2007 Penyusunan Rancangan Pendayagunaan TIK Untuk Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah 18/12/2007 Evaluasi Bahan Belajar Berbasis Web 18/12/2007 Cerdas Bersama Jardiknas 18/12/2007 Pusat Sumber Belajar Virtual untuk Pendidikan Dasar dan

Menengah. 18/12/2007 Mengenal e-dukasi.net 18/12/2007 Tips Menulis Naskah Materi Pokok untuk e-dukasi.net 18/12/2007 Jaringan Sekolah Asean (ASEAN SchoolNet): 18/12/2007 Studi Pemanfaatan Edukasinet di Sekolah 06/03/2007 Pendidikan Bermutu di Tengah Pentas Budaya Instan. 02/03/2007 Meningkatkan Layanan Bantuan Belajar dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 19/02/2007 Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas 06/02/2007 Kehadiran Perguruan Tinggi Asing (PTA),TANTANGAN sekaligus ANCAMAN 05/01/2007 Tantangan Perguruan Tinggi Komputer di Era Informasi 01/12/2006 Kebocoran Devisa Negara di Sektor Pendidikan Tinggi 10/11/2006 Peran Pendidikan Tinggi dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Wirausahawan 16/10/2006 Kurikulum Satuan Pendidikan Sejumlah Sekolah Masih Kesulitan Menerjemahkan Standar Isi Versi BSNP 18/09/2006 WARUNG ILMU : Hobi mencerdaskan anak bangsa 08/09/2006 Jadikan Komputer Sahabat Anak 02/08/2006 OPINI: UJIAN NASIONAL DAN KELULUSAN SISWA? (Orang Miskin dilarang Pintar) 17/07/2006 Jelang Kuliah : SEKOLAH LOKAL, IJAZAH GLOBAL 14/07/2006

SEKOLAH HARI INI... 21/06/2006 Teknologi Informasi, Inovasi bagi Dunia Pendidikan 12/06/2006 PETA PELUANG KERJA DI BIDANG TI Tata Sutabri S.Kom, MM 07/06/2006 Sudah Saatnya SARJANA KOMPUTER Indonesia GO INTERNATIONAL 02/06/2006 Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak 22/05/2006 Seputar UNAS 12/05/2006 Pendidikan Sekarang Dan Masa Depan 20/03/2006 IT Governance di Pemerintahan dan Korporasi 07/03/2006 Malang Cyber City (MCC) 07/02/2006 10 Info Penting Untuk Guru 16/01/2006 5 Tips Cepat untuk Menaikan Kemampuan Siswa SMP dan SMU. 16/01/2006 BUDAYA MENULIS DI KALANGAN GURU 05/01/2006 Uji Sendiri Makanan Berformalin 28/12/2005 UU GURU DAN DOSEN : UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN. Oleh : A. Hakam Naja 28/12/2005 Telecenter/Community Access Point/BIM benarkah mampu mengurangi kemiskinan? 25/10/2005 Instructional Television 30/09/2005 Pentingnya Media Televisi Dalam Dunia Pendidikan 16/09/2005 Cagar Alam Krakatau 15/09/2005 Pentingnya Media Televisi Dalam Dunia Pendidikan (SMA Negeri 1 Jayapura, SMA Negeri 1 Jayapura,[email protected])

15/09/2005 Pengembangan Termovoltaik sebagai Energi Listrik Alternatif (La Junaidi, SMAN 1 Jayapura) 15/09/2005 Pohon adalah nafas (Juwita-SMAK Kalam Kudus, Jayapura) 14/09/2005 SMK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 14/09/2005 pengenalan program ict center purwokerto di smkn 2 purwokerto 14/09/2005 Hasil Olimpiade Matematika tingkat Nasional SMA 2 Purwokerto 14/09/2005 UJIAN NASIONAL : SIAPA PEDULI 14/09/2005 Re Enginering SMK, Mengapa tidak? 14/09/2005 Gaya 14/09/2005 MATERI SEJARAH 05/09/2005 Pentingnya Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak 09/03/2005 Ekstrakurikuler Berprestasi

Bila anda ingin mendownload materi silahkan login User ID: Password: Untuk menjadi anggota silahkan mendaftar di sini Profil Sekolah Forum Chatting Recomendasi Web Game Telekolaborasi MGMP Online SMP SMA SMK Pustekkom

TVE ASEAN SchoolNet Bimbelonline Produk dan Layanan Elearning Award 2008 Bagaimana daya tarik pengemasan bahan bahan belajar yang terdapat dalam e-dukasi.net terutama materi pokok ? Sangat Menarik Menarik Cukup Menarik Kurang Menarik Tidak Menarik

User terigistrasi:161400 Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran: Bagaimana Perkembangannya? Selengkapnya Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran di Propinsi Sumatera Utara Selengkapnya Berita lainnya...

Menuju Pendidikan untuk Semua dan Semua untuk Pendidikan Selengkapnya Bagaimanakah Kegiatan Pembelajaran yang Berfokus kepada Peserta Didik? Selengkapnya Artikel lainnya...

Pembinaan Konten Jardiknas ( Agustus 2008) Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan konten Jardiknas (e-dukasi.net, bimbel online, BSE (Buku Sekolah Elektronik) Pustekkom Depdiknas akan mengadakan pembinaan yang berkelanjutan terhadap pemanfaatan konten tersebut untuk mengetahui apakah program e-dukasi.net benar-benar dimanfaatkan dalam pembelajaran, bagaimana pemanfaatannya serta berbagai kendala yang mungkin dihadapi. Disamping itu pembinaan juga dilakukan dalam rangka mengetahui sampai sejauh mana layanan bimbelonline, BSE (Buku Sekolah Elektronik) dan jardiknas telah dimanfaatkan di sekolah. Pembinaan ini akan dilakukan di 33 propinsi (50 kab/kota). Pelatihan Pelatihan Depdiknas bertujuan Jardiknas

Teknisi Jardiknas, 22 � 26 Juli 2008 (18 Juli 2008) Teknisi Jardiknas akan diselenggarakan di Pustekkom tanggal 22 s.d 26 Juli 2008, secara umum pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengelola dari aspek di propinsi masing-masing. Peserta pelatihan

ini adalah 34 orang perwakilan dari Dinas Pendidikan Propinsi. Setiap peserta nantinya diharapkan akan membantu penanganan trouble jaringan di daerahnya masing-masing. Materi yang akan disampaikan dalam pelatihan ini antara lain : Mengelola koneksi Jardiknas dengan media wireline dan VSAT, Melakukan konfigurasi perangkat end point Vicon, Melakukan interkoneksi konten lokal, Memanfaatkan IP Publik Jardiknas, Melakukan pengamanan jaringan dan pengaturan Bandwidth lokal node Jardiknas Event lainnya...

Related Documents

Artikel
April 2020 61
Artikel
June 2020 55
Artikel
July 2020 41
Artikel
November 2019 56
Artikel
April 2020 44
Artikel
November 2019 61