BAB IV PEMBAHASAN
Gedung London Sumatera (Gedung Lonsum) yang berada di Jalan Kesawan Medan ini memiliki gaya arsitektur kolonial pada abad 18-19 . Gaya Arsitektur pada abad 18-19 untuk bangunan gedung london ini mengadaptasikan gaya arsitektur rumah – rumah di London karena yang merancang atau sebagai arsiteknya adalah David Harrison . David Harrison ini adalah seorang pemilik perkebunan karet Harrison & Crossfield company di London. Oleh karena itu dia mengadaptasikan bentuk –bentuk rumah di London kepada bentuk rancangan bangunan Gedung London Sumatera ini . selain itu proses perancangan gedung ini sudah dimulai tahun 1800 – an , dimana pada saat itu Hindia Belanda termasuk wilayah Medan masih dibawah pemerintahan inggris (1811-1815). Selain itu Gedung London Sumatera ini juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur Kolonial Eropa. Hal ini terjadi karena Gedung London sumatera ini mulai dibangun pada tahun 1906. Pada tahun 1900-an Hindia belanda sudah resmi pindah kedudukan dibawah pemerintahan colonial belanda. Saat itu seluruh wilayah di Indonesia diperintahkan belanda untuk memperkuat kedudukan ekonomi dari negara Belanda. Oleh sebab itu pembangunan gedung London ini juga dipengaruhi bentuknya oleh gaya arsitektur eropa . Fungsi gedung London saat itu juga dipengaruhi oleh adalanya kedudukan belanda di wilayah sumatera sehingga fungsi dari gedung London ini adalah sebagai kantor perdagangan dan perkebunan untuk meningkatkan ekonomi Belanda. Adapun gaya arsitektur rumah di London dan gaya arsitektur eropa yang mempengaruhi bentuk gedung London sumatera ini yaitu : 1. Memiliki bentuk jendela di sisi kiri , tengah , kanan bangunan. Bentuk jendela juga dirancang dengan dimensi yang panjang lebar seperti bangunan – bangunan belanda 2. Bangunan dirancang memanjang keatas dengan adanya 5 lantai dan menggunakan teknologi lift pada bangunan untuk dapat menjangkau kelima lantai terssebut. Oleh karena itu Gedung lonsum tercatat sebagai gedung pertama di Medan yang menggunakan tenologi lift dimana teknologi lift tersebut mampu menjangkau 5 lantai yang ada di gedung London sumatera ini.
3. Memiliki kolom pilar yang besar, tinggi dan terlihat kokoh di depan pintu masuk . jumlah kolom yang digunakan ada 4 buah . tiang kolom yang tinggi dan besar ini menunjukkan kekhasan gaya arsitektur Kolonial belanda yang mencolok namun indah. 4. Terdapat bentuk – bentuk lengkung pada bangunan Gedung London. Seperti bentuk jendela yang memiliki bentuk lengkung diatas nya.
Jendela Lengkung
Jendela Lengkung Sumber : https://panduanwisata.id 5. Memiliki bentuk bangunan yang simetris, tinggi , besar , dan megah 6. Terdapat penggunaan gevel pada Gedung London Sumatera
Gevel
Gevel Sumber : https://panduanwisata.i
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Gedung London Sumatera merupakan gedung peninggalan kolonial belanda di Medan yang dibagun pada tahun 1906 oleh David Harrison dan difungsikan sebagai kantor perdagangan dan perkebunan. Bentuknya mengikuti gaya arsitektur eropa dan inggris dimana bentuk bangunannya terkesan megah dan mewah dengan memiliki skala yang besar , langit – langitnya tinggi , memiliki kolom (pilar) yang tinggi dan besar, memiliki jendela yang panjang dan lebar , dan bentuk bangunannya simetris.Gedung London ini tercatat sebagai gedung pertama di medan yang menggunakan teknologi lift untuk dapat menjangkau 5 lantai pada Gedung London Sumatera ini.
5.2 SARAN Gedung London sumatera ini sebaiknya tetap dijaga kelestariannya sebagai salah satu peninggalan kolonial Belanda di Medan agar bentuk arsitektur kolonial tetap diketahui oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat mampu mengingat berbagai sejarah dari keberadaan kolonial yang terdapat di Gedung London Sumatera ini.