TEKNOLOGI BAHAN 1 KONSTRUKSI KAYU, BAJA, BETON
Oleh: Nama : ARDIAN SAHDATUN KASIM Nomor Stambuk : 21702113
TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2018
KONSTRUKSI KAYU
Pengertian dan Sifat Kayu Kayu mempunyai beberapa kegunaan bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah dijadikan sebagai bahan bangunan dalam pembuatan suatu bangunan. Kayu banyak digunakan dalam bangunan-bangunan sederhana dan dalam konstruksi kuda-kuda untuk atap. Digunakannya kayu untuk bangunan disebabkan karena kayu mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan bahan lain seperti baja, antaran lain karena kayu mempunyai berat volume yang lebih ringan, harga yang lebih murah, mudah diperoleh terutama di Indonesia yang masih mempunyai kawasan hutan yang luas, dan dapat memberikan kenampakan luar yang indah. Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Diperkirakan pada abad abad yang akan datang kayu masih akan selalu dibutuhkan. Dari segi manfaat bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat sifat utama yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan manusia. Sifat sifat utama bahan bangunan kayu dapat diuraikan sebagai berikut.
Kayu merupakan kekayaan alam yang tidak akan habis habisnya jika dikelola/diusahakan dengan baik.
Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain.
Kayu mempunyai sifat sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain buatan manusia. Misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, tahan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan berbagai sifat lainya. Jenis jenis kayu yang digunakan pada umumnya disesuaikan dengan
fungsi dari komponen rumah yang bersangkutan. Dimana komponen rumah adalah bagian bagian yang menyusun sebuah rumah, seperti lantai, dinding, pintu, jendela, plafon, dan lain lain. (Abdurachman; 1980, Barly dan Abdurrohim; 1982). Pemilihan dan penggunaan kayu untuk satu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan dari sifat sifat kayu tersebut dan yang umum adalah :
berat jenis, kelas awet dan kelas kuat. Pengetahuan sifat sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat ditentukan kemungkinan substansi oleh jenis kayu lain, apabila jenis kayu tersebut sulit didapat secara kontinyu atau harganya lebih mahal (Anonimius; 1979). Menurut Soekotjo (1977), kayu untuk perumahan biasanya dalam bentuk: 1.
Untuk kerangka rumah
2.
Atap
3.
Dinding
Konstruksi Atap Kayu Konstruksi atap adalah bagian paling atas dan suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya. Pengaruh lingkungan luar terhadap atap menentukan pilihan penyelesaian yang baik terhadap suhu ( sinar matahari ), cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap kebakaran (petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan kenyamanan. Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi bagai penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dan panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka kayu. Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut : Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo) dan menerima gaya tekan. Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) tenletak pada kuda penopang dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan bubungan> 2 m. Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan), gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan yang dikehendaki.
Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda. Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap cucuran air hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk. Konstruk rangka batang konstruksi rangka yang terletak pada sebuah bidang dan saling dihubungkan degan sendi pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan segitiga-segitiga. Pelapis atap merupakan lapisan kedap air biasanya terbuat dari seng, plastik, plat semen berserat yang biasanya diletakkan di atas kasau, Sedangkan penutup atap nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang sering digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau seng bergelombang. Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang berkonstruksi kayu, kemiringan dan bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip konstruktif dan bentuk konstruksi atap kayu.
Gambar : Konstrksi rangka kuda kuda Perhitungan serta perencanaan konstruksi kayu harus mengindahkan : 1.
Perhitungan konstruksi harus didasarkan atas pengetahuan ilmu gaya
2.
Muatan yang ditetapkan seperti :
Muatan tetap, seperti beban bergerak yang bersifat tetap atau terusmenerus, berat sendiri, tekanan tanah, tekanan air dan sebagainya.
Muatan tidak tetap, seperti beban bergerak tidak tetap, beban orang berkumpul dan sebagainya.
Tegangan-tegangan yang diperkenankan untuk kayu
Material Kayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang mempunyai berat jenis ringan dan proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan mudah dan peralatan yang sederhana. Sebagai bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi kayu. Untuk mengetahui kualitas kayu secara visual sudah sejak lama dipergunakan oleh masyarakat kita. Beberapa parameter visual yang dapat diamati pada kayu dan berhubungan erat dengan kekuatan adalah lebar cincin tahunan, kemiringan serat, mata kayu, keberadaan jamur atau serangga perusak kayu, dan retak. Apabila si pengamat tidak mempunyai keahlian dan pengalaman, maka pemilihan kelas kuat kayu akan lama dan hasilnyapun menjadi tidak reliable (mengandung banyak keraguan) untuk itu dilakukan pemilahan dengan menggunakan pengujian sifat mekanik untuk mengetahui kekuatan lentur, kekuatan tarik, dan kekuatan tekan. Adapun Dasar Perencanaan Konstruksi Kayu dalam buku ini ddasarkan dengan Standart SNI-5 2002 yaitu tentang Tata Cara Perencanaan Konstruksi kayu. Dalam perencanaan itu meliputi, Perencanaan batang Tarik, Perencanaan tekan, pengenalan alat sambung kayu. Analisis sambungan paku, Analisis sambungan paku, Analisis sambungan baut dan Analisis sambungan takikan. Semoga buku ini dapat menjadi pegangan dan referensi mahasiswa, dosen dan enginer dalam menyusun perancangan konstruksi kayu.
KONSTRUKSI BAJA
Di era modern ini, konstruksi baja semakin sering digunakan. Di antaranya untuk kuda-kuda, ikatan angina, jembatan rangka, tiang transmisi (seperti jaringan listrik berdaya tinggi), dan menara air. Sejak tahun 1990, baja WF digunakan dalam konstruksi bangunan karena baja WF memiliki material yang bersifat struktural. Baja sendiri, memiliki daya tinggi dan sangat kuat menahan beban tarik aksial maupun tekan aksial. Baja WF juga terkenal dengan kelenturannya yang serupa dengan pembangunan strukturnya. Baja juga tergolong komponen yang sangat ringan sehingga sangat cocok diaplikasikan pada berbagai konstruksi bangunan. Berbagai jenis konstruksi baja yang sering digunakan pada konstruksi bangunan sebagai berikut: 1. Tipe Rangka (Frame Structure) Frane Structure atau Tipe Rangka merupakan jenis konstruksi baja yang cukup populer. Jenis konstruksi baja ini terbangun atas beberapa batang baja yang saling memperkuat satu sama lain. Artinya, frame structure merupakan konstruksi baja yang terdiri dari beberapa batang baja yang terdiri antara batang tarik, batang belok batang lentur dengan beban aksial. Konstruksi baja tipe rangka ini sangat cocok diaplikasikan pada struktur atap, jembatan, pergudangan, pabrik, BTS Operator Seluler, Tower Transmisi Listrik, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, konstruksi baja tipe rangka ini digunakan pada bangunan yang terkenal di dunia yaitu Menara Eiffel di Paris, Perancis. 2. Tipe Cangkang (Shell-Type Structure) Kemampuan konstruksi baja tipe cangkang ini lebih diutamakan untuk menahan tarikan. Selain itu, pada bagian kubahnya (lengkungan atau cangkang) berfungsi untuk menahan beban. Pada umumnya konstruksi baja tipe cangkang ii selalu dikombinasikan dengan tipe rangka agar mendapatkan data tahan yang tinggi. Beberapa konstruksi bangunan yang menggunakan konstruksi baja tipe cangkang ini adalah tangki air atau bejana. Sementara itu, bangunan yang
menggunakan konstruksi baja tipe cangkang lebih mengarah pada bangunan yang memiliki kubah di bagian atasnya seperti masjid, gelora ataupun stadion. Salah satu bangunan yang menggunakan Shell-Type Structure ini adalah Sapporo Dome. 3. Tipe Suspensi (Suspension Type Structure) Yang menjadi daya tarik konstruksi baja tipe suspensi ini adalah adanya keberadaan kabel tarik. Beberapa ahli beranggapan bahwa elemen tarik pada suspension type structure ini terbukti paling efisien untuk menahan beban. Konstruksi baja dengan tipe suspensi ini pun semakin banyak digunakan pada bangunan yang memiliki beban tinggi yang membutuhkan tingkat elastisitas tinggi. Beberapa bangunan yang menggunakan suspension type structure ini adalah kabel baja pada jembatan. Tipe-Tipe Baja Pada umumnya baja yang digunakan dalam konstruksi baja bangunan adalah berbahan batangan dan pelat. Sedangkan penampang yang terdapat pada bahan baja disebut juga dengan profil. Saat ini, tersedia berbagai macam profil yang digunakan pada bahan baja sebagai berikut: 1. Baja Tunggal Tipe-tipe baja yang memiliki profil baja tunggal terdiri dari baja siku-siku sama kaki, tidak sama kaki (baja T dan baja L), baja I, dan baja canal. 2. Baja Gabungan Baja gabungan terdiri dari double baja L sama kaki, double baja L tidak sama kaki, dan double baja I. 3. Baja Susun Sementara itu, baja susun merupakan baja yang terdiri dari double baja I atau lebih. Artinya, baja yang tersusun lebih dari 2 baja I.
Sifat-Sifat Baja Sifat utama dari baja yaitu kuat terhadap berbagai macam keadaan yang tergantung berdasarkan cara peleburan baja, jenis, tipe dan banyaknya logam campuran, serta proses pembuatan. Bila dibandingkan dengan konstruksi bangunan lainnya seperti beton ataupun kayu, menggunakan konstruksi baja memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
Lebih ringan
Mudah dibongkar atau dipindahkan
Konstruksi dapat digunakan pada kesempatan kedua atau dapat digunakan berkali-kali
Cenderung mudah dipasang
Mudah dipesan dengan ukuran, bentuk serta mutu tertentu.
Kekurangan Konstruksi Baja Meskipun memiliki kelebihan, konstruksi baja juga memiliki beberapa kekurangan dalam penggunaannya seperti:
Bila konstruksi baja terbakar, maka kekuatannya akan berkurang.
Mudah berkarat sehingga membutuhkan perawatan ekstra.
Dikenakan biaya yang cukup besar untuk pengiriman.
Memerlukan tenaga ahli untuk membongkar maupun memasang konstruksi baja.
Jenis-Jenis Alat Penyambung Baja Berbeda dengan konstruksi kayu dan beton, baja memiliki alat penyambung khusus agar konstruksi berdiri kokoh. Beberapa alat penyambung konstruksi baja dapat berupa:
1. Baut Pemakaian baut diperuntukkan dalam kondisi seperti konstruksi yang dapat dibongkar pasang, jika jumlah pelat yang akan disambung lebih besar dari 5d (diameter bout), dan lain sebagainya 2. Paku Keling Penggunaan paku keling diperuntukkan bagi konstruksi bangunan yang tetap serta jumlah tebal pelat tidak lebih dari 6d paku keling. 3. Las Untuk menyambung las juga dapat digunakan teknik las. Hal ini diperuntukkan bagi konstruksi bangunan permanen.
KONSTRUKSI BAJA
Sebuah bangunan yang baik, tidak dapat dikatakan sempurna jika belum memenuhi 5 aspek, yakni aspek estetika atau keindahan dimana hal ini menjadi nilai tambah bagi sebuah bangunan, aspek kekuatan dimana konstruksi dan struktur dari bangunan menjadi tameng utama untuk memberi rasa aman bagi pemiliknya, aspek manfaat dimana sebuah bangunan seharusnya mempunya manfaat dan fungsi yang jelas dikarnakan apalah artinya bangunan jika tidak mempunyai manfaat dan aspek efisiensi dimana perencanaan suatu bangunan harus benar benar matang serta dibuat semurah dan seefisien mungkin namun tetap aman dan nyaman digunakan. Dari keempat aspek diatas, yang akan menjadi titik berat pembahasan disini adalah aspek kekuatan bangunan. Kekuatan bangunan yang dimaksud disini adalah perencanaan konstruksi dan struktur yang baik agar dapat memikul beban bangunan, baik itu beban bangunan yang membebani maupun beban dari bangunan itu sendiri sehingga bangunan aman dan nyaman ditempati. Dari berbagai macam struktur bangunan, beton atau juga disebut batu cair adalah salah satu struktur bangunan yang penting untuk diperhatikan sehingga nantinya tidak ada kesalahan yang dapat menyebabkan hal hal yang fatal. Beton adalah sebuah bahan bangunan yang komposit yang terdiri dari kombinasi agregat mineral pengisi pasir, kerikil, air dan pengikat semen Portland. Pada saat ini, beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak digunakan
dalam struktur bangunan di dunia. Beton digunakan dalam pembuatan jalan dan perkerasan badan jalan, struktur bangunan, fondasi bangunan, jembatan jembatan penyeberangan maupun tembok blok.
Jalan Beton
Perkerasan Jalan Beton
Struktur Bangunan Beton
Pondasi Beton
Jembatan Beton
Blok Beton
Dalam proses pembuatanya, beton akan menjadi padat dan membatu setelah semen berhidrasi dengan mengikat komponen lainya sehingga menjadi material keras seperti batu. Pada perkembanganya, banyak ditemukan beton hasil modofikasi seperti beton ringan, beton semprot atau shotcrete, beton fiber, beton berkekuatan tinggi sampai beton mampat sendiri atau self compacted concrete.
Beton Ringan
Shotcrete atau Beton Ringan
Beton Fiber
Beton Mampat Sendiri atau Self Compected Concrete
REFERENSI http://campuraduk-gadogado.blogspot.com/2011/03/konstruksi-kayu.html http://strong-indonesia.com/artikel/konstruksi-baja-modern/ https://www.arsitag.com/article/konstruksi-beton-untuk-gaya-industrial-yangkeren https://ilmusipildanarsitektur.blogspot.com/2016/04/penerapan-beton-padastruktur-bangunan.html