1. Pulp Enzim mikrobiologi ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan juga dalam industri kertas, bubur kayu (pulp) dan tekstil, yang bertujuan untuk mengurangi bahkan untuk menggantikan ekstraksi alkalis
hemiselulosa
yang
penggunaan
klorin
dalam
(bleaching)
bahan
kertas
berbahaya proses tanpa
dan
pemutihan menurunkan
kekuatan serat selulosa dari produk kertas/karya seni yang
dihasilkan.
Penggunaan
enzim
xilanase
memungkinkan penurunan jumlah klorin yang digunakan, serta pengurangan biaya bahan kimia dan penurunan konsentrasi kloro-organik dalam pulp dan limbah.
2. Pakan Ikan Pemanfaatan limbah sebagai bahan pakan ternak merupakan suatu alternatif bijaksana dalam upaya memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ternak. Dua aspek yang terkait dengan pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak adalah ketersediaan bahan baku penyusun ransum bagi ternak dengan nilai ekonomis yang tinggi dan membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah sebagai bahan pakan selalu dikaitkan dengan harga yang murah dan kualitas yang rendah, akan tetapi faktanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum limbah digunakan seperti ketersediaan, kontinuitas pengadaan, kandungan gizi, kemungkinan adanya faktor pembatas seperti zat racun atau zat anti nutrisi, serta perlu tidaknya bahan diolah sebelum dapat digunakan sebagai pakan ternak.
3. Kertas Daur Ulang Kertas ini dibuat dari kertas-kertas yang sudah tidak terpakai (limbah).Sebenarnya limbah-limbah kertas tadi masih bisa diolah dan dikombinasikan dengan berabagai bahan, yaitu pada waktu proses pembuatan kertasnya. Tujuannya untuk menimbulkan efek yang berbeda dari kertas tadi. Sehingg hasil yang di dapat menjadi lebih indah dan menarik. Pada saat ini proses daur ulang kertas sudah dilakukan secara fabrikasi oleh pabrik kertas dan hampir 96 % dari kertas bekas yang terbentuk dikirim ke pabrik kertas sebagai
bahan baku untuk diproses (campuran antara kertas bekas dan fresh fibre) menjadi kertas dan produk kertas
4. Pupuk Organik Pupuk asal limbah rumput laut kaya unsur hara alkalis seperti Ca dan Mg. Rumput laut hidup di air laut yang kaya mineral. Ia akan menyerap mineral tersebut dan terakumulasi di jaringan. Pupuk rumput laut kaya unsur hara K, Ca, Mg, Mn, dan B. Tingginya unsure hara tersebut sangat bermanfaat bagi tanaman dan tanah. Sebut saja Mg yang dibutuhkan tanaman sebagai penyusun klorofil. Ca mampu mengendalikan pH tanah yang asam. Dalam proses penanaman biasanya menambahkan Ca dan Mg dalam bentuk dolomit. Dalam persyaratan Peraturan Pemerintah Pertanian Nomor 02 dijelaskan bahwa kandungan pupuk organik harus mempunyai nilai minimal yakni: C organik lebih besar C/N Rasio 10%-25%, bahan ikutan 2%, kadar air 4%-12%, granular klacula 2%-14%, kadar logam As <12ppm, Ag<1%, Cd <10%, pH 4-8, P2O5<5%, K2O<5%, tidak adanya mikroba pathogen, Zn maksimal 0,5%, Cu 0,5%, Co 0,002, Bo 0,25, Mo 0,001(Permen Pertanian no.02/pert/hk.060/2/2006 Tentang Pupuk Organik dan Pembenahan Tanah).