Apakah Internet Membantu Mengatasi Cost Sosial

  • Uploaded by: heru prayitno
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Apakah Internet Membantu Mengatasi Cost Sosial as PDF for free.

More details

  • Words: 3,879
  • Pages: 16
HERU PRAYITNO MAP UNSOED ANGKATAN 12

APAKAH INTERNET MAMPU MEMBANTU MENGATASI MASALAH PENGELUARAN SOSIAL ? (Paul Foley , Universitas De Montfort, Inggris) Abstraksi Tulisan ini menjelaskan salah satu studi untuk mengivestivigasi dampak ICT antara kelompok-kelompok yang tidak diperhitungkan dalam sosial. 130 orang ikut bagian dalam diskusi kelompok. Studi itu dilakukan untuk: 

Menginvestivigasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengadopsian dan penggunaan internet oleh

kelompok-kelompok yang tidak diperhitungkan

dalam kelompok sosial masyarakat. 

Melakukan identifikasi keuntungan sosial dan ekonomi yang nyata dari kesempatanya mendapatkan akses dan pembuatan pengunaan internet.



Untuk melakukan rekomendasi kebijakan-kebijakan dan tindakan di masa yang akan datang yang berhubungan dengan pentargetan sumber daya dan pendisainan dan keberhasilan saat ini dengan interevensi yang dilakukan untuk mempromosikan penggunaan internet. Studi yang ada menunjukan beberapa kejelasan dan keuntungan yang dapat

meningkat dari penggunaan akses internet oleh kelompok sosial yang ada yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Jika tingkat penggunaan informasi secara online digunakan sebagai sebuah pengganti untuk dampak ke untungan dari kelompokkelompok sosial ini yang mana dengan jelas bahwa internet tidak hanya menyediakan kesempatan yang lebih luas; kesempatan-kesempatan ini adalah secara aktif digunakan oleh kelompok-kelompok sosial yang ada. Kata kunci: Pengeluaran sosial, pembagian tingkat akses internet / digital, penggunaan internet, dampak kebijakan, keuntungan dari ICT

1. Pendahuluan Tulisan ini melakukan investivigasi dampak dan penggunaan internet oleh kelompok sosial yang selama ini

belum menggunakan internet. Penelitian yang

dilakukan sebelumnya dalam penelitiannya (Pembagaian Digital dalam sebuah Kota di Dunia, Foley et al. 2002) yang menemukan bahwa banyak studi-studi mengenai penggunaan

internet

belum

mengadopsi

sebuah

perspektif

penting

dalam

penngevaluasian keuntungan mengenai ICT oleh kelompok sosial yang selama ini belum mendapatkan akses internet. Asumsi yang ada sebelumnya mengatakan bahwa penggunaan internet oleh kelompok sosial masyarakat ini adalah merupakan sebuah keuntungan, tanpa adanya

usaha-usaha

hubungan antara pengguna dan ICT

yang nyata

untuk memahami

secara menyeluruh. Asumsi-asumsi ini

didukung dan dipelihara oleh kebijakan-kebijakan pemerintahan untuk mendorong pengadopsian dan penggunaan ICT. Tulisan ini bagimanapun: 

Melakukan pengujian karakteristik mengenai pembagian layanan internet ( data digital) di Inggris.



Menginvestivigasi faktor-faaktor yang mempengaruhi pengadopsian dan penggunaan internet oleh kelompok sosial yang belum mendapatkaan akses internet.



Mengidentifikasi keuntungan sosial dan ekonomi yang pasti dan jelas dengan adanya peningkatan akses penggunaaan internet.



Merekomendasikan kebijakan-kebijakaan dan tindakan di masa yang akan datang berhubungan dengan pencapaian sumber daya dan pendisainan dan keberhasilan dalam intervensi yang dilakukan sekarang.



Mengidentifikasi pendapatan-pendapatan untuk penelitian di masa yang akan datang. Walaupun penelitian memfokuskan pada kelompok sosial yang belum

mendapatkan akses internet di Inggris, hasil dan rekomendasi dari penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan para pembuat kebijakan, para akademisi dan mereka

yang mendorong penggunaan internet diantara kelompok sosial ini dimanapun di Inggris atau Eropa. 2. Latar Belakang Pemerintah telah membuat sebuah target pencapaian akses terhadap pengunaan internet untuk setiap orang yang menginginkannya di tahun 2005 (Office of the eEnvoy, 2001). Lebih dari 6 milyar poundsterling akan dinvestasikan dalam ICT untuk tahun-tahun yang akan datang dan Perdana Menteri mengumumkaan bahwa transformasi digital tidak bisa dihindarkan lagi, akses kita tergantung kepada perluasaan jaringan internet yang banyak (Blaair, 2002). Dalam sejarah sebelumnya mengatakan bahwa perluasan atau ekspansi infrastruktur telekomunikasi memfokuskan pada pengembangan pasar yang menguntungkan, dengan demeikian kelompok sosial yang selama ini belum mendapatkan akses internet akan memberikan keuntungan (Graham dan Marvin, 1994). Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa isi internet memfokuskan pada pengembangan

situs komersial untuk para anggota kaya dalam

masayarakat

(Golding dan Murdoch, 2001). Hanya sedikit penelitian yang telah melakukan pengujian akses dan penggunaan IC dengan varietas yang luas mengenai kelompok sosial masyarakat yang belum mendapatkan akses internet, atau sebaliknya, apakah kekurangan akses pada ICT meningkatkan ketidakuntungan dan pengeluaran. Jika kebijakan-kebijakan ICT adalah berhubungan dengan pengeluaran sosial yang efektif hal ini sangat diperlukan untuk dipahami mengenai peranan ICT dalam kehidupan sosial individu yang belum menggunakan internet dan komunitas. Studi melakukan investivigasi mengenai banyak isu penting ini dan memberikan sebuah pemahaman yang lebih baik pada peranan ICT dalam kehidupan kelompok sosial yang tidak diperhatikan sebelumnya dalam penggunaan internet.

3. Pembagian Digital (Tingkat Akses Internet ) dan Ekslusi ( Pengeluaran ) Sosial Sebuah pembagian digital yang ada, tetapi ini bukan merupakan sesuatu yang sederhana. Di sana akan ada selalu sebuah pembagian antara tingkat pengguna internet yang di kategoirikan sebagai pengguna yang tinggi, medium, rendah dan mereka yang tidak menggunakan akses internet. Ketidak untungan pengguna selalu harus mendapatkan akses dan keuntungan dari pengguna yang akan selalu meninggalkaan mereka dibelakang dengan informasi yang ada, mendapatkan tingkat yang lebih tinggi mengenai keterampilan dan pengadopsian teknologi yang lebih baru dan pelayanan. Ketidak untungan atau kelompok sosial yang tidak di perhatikan sebelumnya adalah mereka yang tidak menggunakan internet dengan pembagian digital yang ada. Pengeluaran sosial adalah sebuah konsep yang berkelanjutan secara politik. Ini merupakan multi dimensional dan tidak sederhana berhubungan dengan pendapatan. Penelitian telah memunculkan sebuah tingkat yang luas mengenai penyebab

pengeluaran

sosial,

baik

sosial

dan

tempat.

Secara

geografis

mengkonsentrasikan ketidak untungan hasil dari sebuah kombinasi makro struktural dan faktor-faktor mikro struktural berhubungan dengan buruh pekerja, tanah dan pasar properti. Chrisstie dan Perry (1997) mengatakan bahwa karakteristik sosial pengeluaran sosial, seperti tidak adanya partisipasi dalam ekonomi dan aktifitasa-aktifitas sosial, isolasi dan kurangnya kesempatan yang membuat lebih buruk informasi dan

karena kurangnya

komunikasi. Dengan kurangnya akses terhadap ICT

merupakan penyebab ekslusi sosial,

ini bukan

ini memiliki potensial untuk menjauhkan

individu-individu dan kelompok-kelompok (Phipps, 2000). Bagaimanapun, Gibbs (2001) dalam tulisannya mengatakan bahwa implikasi-implikasi ekonomi dan sosial pada ICT sangat kompleks dan kontradiktif. Hanya sedikti penelitian yang telah telah menunjukan bahwa pengujian apakah ICT membantu untuk mengatasi ekslusi sosial. Beberapa studi yang dilakukan menginvestivigasi apakah ICT dapat membantu pada margin atau apakah, dalam

kombinasi

dengan iisiataif

yang lainnya, ini merupakan

keuntungan yang

berhubungan dengan permasalahan ekslusi sosial. Di samping kekurangan informasi pada bulan Desember 2000 SOCTIM melakukan survei pada pemerintahan lokal pada para profesional IT

yang

menemukan bahwa 47 persen responden merasa bahwa ICT dapat memecahkan permasalahan ekslusi sosial dengan pembuatan pelayanan yang lebih mudah untuk menggunakan dan mengakses informasi, dan dalam memberikan bantuan proses pada proses pembelajaran. Wired up Communities Programme memasukan akses sampai pada pelayanan pemerintahan, dukungan pembelajaran, peningkatan dalam penggunaan prospek dan kohesi sosial. Disamping bukti adanya dukungan yang sedikit juga terdapat peningkatan pada penerimaan bahwa ICT memiliki peranan untuk memainkan yang berhubungan dengan eklusi sosial. 4. Pembagian Digital (tingkat akses internet) di Inggris Diketahui bahwa digital divide atau pembagian digital dan perbedaan dalam penggunaan ICT di Inggris yang berbeda-beda dikarenakan keadaan geofgrafik dan faktor-faktor sosial ekonomi yang ada dalam masyarakat. Pada statistik ONS (2003) diketahui bahwa tingkat akses inernet berbeda sangat signifikan antara bagian-bagian yang berbeda di Iggris.

Rata-rata rumah

tangga yang terhubung dengan akses internet di Inggris adalah 47 persen antara bulan Oktober 2002 dan September 2003. Konektifitas ini di Ingggris dan South East adalah paling tinggi diantara kawasan Inggris pada 52 dan 53 persen. Northern Ireland adalah yang paling sedikit terhubung dengan dengan internet hanya sekitar 37 persen rumah tangga yang memiiki akses internet. Disparitas atau perbedaan ini dalam pengadopsian adalah juga merupakan bukti ketika seseorang melakukan pengujian faktor-faktor sosial ekonomi. Hubungan antara pendapatan rumah tangga dan akses internet adalah sangat berhubungan erat, lihat Gambar 1. Biaya akses internet adalah merupakan faktor yang lebih signifikan dalam area dengan sebuah tingginya proporsi sosial rumah tangga yang tidak menggungakan akses internet karena tingkat pendapatan yang lebih rendah.

Beberapa komentator (Analisis Enders, 2001) telah mengatakan bahwa

biaya

koputer, biaya akses dan tagihan telepon adalah merupakan penghalang utama sampai pada rendahnya pendapatan mereka. Faktor-faktor yang lain yang menghalangi pengadopsian dan penggunaaan ICT adalah karakteristik kehidupan seperti usia, jenis kelamin, ketidak mampuan dan etnis. Semua ini secara luas telah diketahui dan diakui sebagai penghalang pada pengadopsian dan penggunaan ICT.

Gambar 1: Persentase rumah tangga dengan akses rumah pada niternet dengan pendapatan kotor kelompok pada tahun 1999 sampai 2003. 5. Studi Studi adalah merupakan salahsatu

yang pertama untuk melakukan

investivigasi dampak dan penggunaan ICT diantara kelompok sosial yang belum mendapatakan akses internet (Foley et al 2003). 130 orang ikut bagian dalam 20 diskusi kelompok yang dilakukan. Akses rahasia pada GLA 2002 London Household Survey dapat meakukan pemilihan umum pada para partisipan kelmpok: 

Penggunaan internet



Usia



Gender atau jenis kelamin



Etnis



Kecacatan atau ketidak mampuan pendapatan



Status pekerjaan



Kehadiran dalaam rumaah tangga untuk anak-anak Salah satu elemen yang meningkatkan keberhasilan proyek ini adalah

berhubungan dengan pemilihan

yang tepat baik waktu dan tempat untuk fokus

pertemuan kelompok. Tempat yang netral, untuk dapat menerima orang lokal, secara umum, bukan dalam premi sektor publik yang dapat terseleksi dan sesi berlangsung pada waktu yang berbeda sepanjang hari. Ini meyakinkan maksimum perbedaan pada para partisipan

yanga hadir. Komponen penting lainnya mengenai proyek

adalah untuk mengujikan dampak kebijakan-kebijakan saat ini yang berhubungan dengan pembagian digital. Para pengguna saat ini dan di masa yang akan datang dalam akses publik menunjukan dan pusat online diseleksi untuk proyek. Fokus partisipasi kelompok adalah diminta untuk melengkapi sebuah halaman questionere tunggal. Pertanyaan didisain untuk menjawabab pertanyaan mengenai penggunaan internet dan mereka yang tidak menggunakan internet dalam Office for National Statistic Internet acces survei (national Statistic, 20002004).

Ini akan dapat

membandingkan para partisipan sosial

yang

tidak

menggunakan iternet dalam survei populasi di Inggris. Salah satu fokus sesi, berhubungan dengan proyek akhir adalah dilakukan dengan poin akses publik dan pusat online manajer. Sesi ini meyakinkan bahwa hasil yang akan kami dapatkan, dan inteprestasi kami pada merkea adalah sejalan dengan pengalaman mereka dalam membantu masyarakat yang belum mendapatkan akses internet. Studi ditemukan pada sebuah ke rangka penelitian yang merefleksikan cara kelompok sosial masyarakat ini mempertimbangkan dan menggunakan internet. Kerangka pengadopsian internet adalah juga merupakan sebuah cara yang berguna untuk para pembuat kebijakan dna juga untuk mempertimbangkan intervensi pada tiap tahap proses pengadopsian akses internet (Foley et al. 2002).

6. Penemuan dan analisis penting Bab ini dalam laporan ini meginvestivigasikan isu-isu dan hasil-hasil untuk tiap tahap dalam lima tahap kerangka pengadopsian penggunaan internet. Penemuan yang penting yang ditunjukan untuk tiap tahapan dalam ringkasan yang ada ini. Isu penteing adalah belum dapat dilihat dengan jelas. Implikasi-implikasi kebijakan untuk meningkatkan penggunaan internet antara kelompok sosial yang belum menggunakan

internet. Studi ini menemukan sebuah tingkat yang tinggi pada

keinginatahuan diantara para pengguna dalam sosial masyarakat sebelum mereka mulai untuk menggunakan internet. Ini relatif

lebih tinggi tingkat rasa ingin tahu

yang dicocokan dengan rasa pencapaian ketika beberapa keterampilan dasar yang telah didapatkan dan peningkatan penggunaan internet meningkat. Pencapaian ini dan kepuasan muncul

sampai pada peningkatan usia atau tingkat ekslusi sosial.

Para pembuka tingkatan harus lebih untuk mempromosikan rasa keingintahuan dan menyediakan ‘Try IT’ atau kesempatan untuk mencoba. Rute untuk mendapatkan akses internet dalam rumah memiliki dua tahapan proses. Tahap pertama adalah keputusan untuk mencoba internet pada sebuah poin akses publik, dalam sebuah kelompok komunitas atau lokasi yang lain. Inisial ‘trial’ periode sering ada pada akhir beberapa bulan. Hanya 26 persen para partisipan yang menggunakan internet kurang dari setengah dua belas bulan di rumah. Tahap ke dua adalah keputusan untuk membeli sebuah komputer untuk digunakan di rumah, ini umumnya

dilakukan oleh

sosial masyarakat dalam

beberapa bulan setelah mereka mencoba internet. Keputusan ini muncul dibuat berhubungan dengan keadaan ekonomi dasar mereka. Pada poin rasa ingin tahu ini adalah kurang mempengaruhi dan pemahaman yang lebih baik pada keuntungankeuntungan penggunaan internet dan biaya real untuk mendapatkan online adalah

lebih

penting.

Banyak

dari mereka bukan pengguna memperkirakan biaya

pembelian peralatan komputer dann penegeluaran untuk akses internet menjadi dua kali biaya yang harus mereka keluarkan oleh para pengguna internet. Di sana terdapat peranan yang penting untuk dimainkan oleh para pembuat kebijakan, provider atau penyedia

IT dan ISP dan

akses publik

adalah

untuk memainkan tindakan

klarifikasi biaya real para peralatan komputer dan akses internet. 8. Akses ICT Penggunaan pusat online dan poin akses publik oleh kelompok sosial yang belum menggunakan internet sebelumnya adalah tinggi, bahkan diantara mereka yang telah memiliki internet di rumah. Ini kemungkinannya adalah sebuah keinginan yang berhubungan dengan

dua alasan untuk ini. Kemungkinan pertama adalah

sebuah keinginan untuk meminimalkan biaya akses. Ke dua adalah

tingkat yang

rendah pada penggunaan akses internet pada penelitian yang diberikan kepada kelompok sosial yang belum mendapatkan akses internet. Hanya enam persen yang mendapatkan akses iternet jika dibandingkan dengan 38 persen untuk semua penggunan internet di Inggris yang di jelaskan dalam studi ONS. Inisiatif untuk mendorong para pekerja untuk mendapatkan akses lebih luas pada pelatihan Internet dan ICT dalam tempat kerja harus di dorong, khususnya dalam lokasi-lokasi atau perusahaan-perusahaan yang memiliki sebuah proporsi tinggi secara sosial pada para pekerja yang belum mendapatkan akses internet dan ICT. Studi ini telah menunjukan bahwa pusat online memerankan sebuah peranan yang penting dalam penilaian secara sosial pada mereka yang belum mendapatkan akses pada kelompok sosial tertentu untuk mendapatkan akses secara online. Walaupun kecil adalah indah dan lokal adalah menguntungkan, kurangnya skala atau ukuran pada pusat pelayanan pada beberapa sumber daya untuk mengembangkan aktifias mereka

secara lebih

penuh atau bahkan menyediakan pelayanan kepada

mereka pada tingkat pengguna sesuai yang diperlukan mereka. Kerja sama mungkin akan sangat menguntungkan dan ini sangat direkomendasikan untuk pusat sumber daya untuk meningkatkan dan mendukung perkembangan pusat online dan akses publik harus dikembangkan. Pusat ini harus menyediakan akses secara merata kepada

sumber daya seperti pelatihan untuk staf, bimbingan, peralatan dan pengembangan pada sebuah informasai dan program pertukaran pelatihan yang baik. Sebagai langkah pertama ke depannya adalah melakukan identifikasi

pusat sumber daya

apa yang mungkin memberikan sebuah konferensi area atau regional yang harus diorganisasikan untuk berbagi hasil studi ini dan untuk mengembangkan pendekatanpenekatan untuk mendorong penggunaan internet diantara kelompok sosial yang selama ini belum mendapatkan akses internet. 9. Keterampilan dan pelatihan Banyak partisipan yang mengekspresikaan kebutuhan untuk

mendapatkan

bantuan untuk membantu mereka ketika mereka menghadapi masalah berhubungan dengan penggunaan iternet. Dengan

definisi banyaknya sosial masyarakat yang

belum mendapatkan akses intnernet, khususnya mereka orang usia lanjut yang tidak memiliki akses secara luas dalam mendapatkan dukungnan dari teman atau dukungan yanga lainnya untuk mengatasi permasalahan komputer. Solusi sekarang ini dalam permasalahan ini biasanya memfokuskan pada pemberian bantuan secara online melalui pusat online. Ini akan sangat berguna untuk memberikan jenis ini mengenai bantuan umum dan dukungan untuk kelompok sossial yang tidak mendapatkan akses internet melalaui kelompok komunitas, online dan telepon. Jika sebuah pembentukan sebuah Public Access Resource Centre harus memfokuskan untuk memberikan telepon dan informasi secara online pada mereka yang belum mendapatkan akses internet. 

Lokasi akses publik dan pusat online



Bagaimana untuk mengatasi permasalahan komputer dan internet



Waktu dan lokasi untuk pelatihan ICT dan kursus pengembangan keterampilan. Banyak partisipan yang mengeluh mengenai kebingungan mereka pada

pelatihan internet dan kursus pengembangan keterampilan yang ditawarkan oleh pusat ICT dan

pusat pembelajaran. Public Access Resource Centre dapat

memerankan sebuah peranan yang berharga dalam pengumpulan informasi mengenai

kursus ICT dan mengkategorisasikan dan menghadirkan mereka ke dalam sebuah tampilan yang umum, dan formatnya lebih mudah untuk dipahami. Sebuah proporsi yang besar pada proyek penelitian ini memfokuskan pada

mekanisme

formal

untuk

mengembangkan

keterampilan

internet.

Bagaimanapun, diskusi-diskusi yang dilkaukan mengidentifikasikan bahwa banyak para pengguna internet baru untuk membantu yang lainnya bagi mereka pengguna internet baru. Terdapat sebuah kesempatan untuk pengembangan kelompok pendukung internet secara informal oleh asosiasi komunitas atau kelompok tetangga. Dukungan dari para tetangga memiliki keuntungan mengenai pemahaman kebutuhan lokal dan memberikan model peranan untuk mendemonstrasikan keutungan ICT. Para partisipan dan orang sering

para manajer pusat online menunjukan bahwa

mengatakan bahwa mereka tidak dapat menggunnakan ICT, tetapi

mereka kurang bahagia pada tingkat kuranganya keterampilan mereka, dengan menggunakan internet dan pengembangan keterampilan mengenai komputer adalah merupakan pendorong untuk memulai belajar lagi atau meningkatkan pengetahuan mereka yang masih kurang. Beberapa manajer merasa kesempatan ini adalah sering dikenali dengan baik. Pertimbangan untuk mendapatkan keuntungan tambahan dalam pengembangan keterampilan dan mungkin dalam skala ekonomi yang muncul dari hubungan atau pusat lokasi online dengan pusat pembelajaran. 10. Penggunaan ICT Penggunaan email antara partisipan (89 persen menggunakan email) dalam studi ini lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat

yang ditemukan dalam studi

ONS pada semua penggunan di Inggris (72 persen). Email merupakan sesuatu yang berharga sebagai sebuah metode yang cepat danmurah dalam berkomunikasi. Email memberikan kemampuan untuk saling berhubungan dengan tean-teman dan keluarga di Inggris dan bahkan diluar negeri

dan membutuhkan biaya yang murah

dibandingkan dengan penggunaan telepon. Ini khususnya sangat penting untuk kelompok etnis atau ras yang memiliki ikatan kuat di luar negeri. Untuk orang usia lanjut dan mereka yang cacat dimana email menjadi

sangat

berguna

untuk

mengurangi menghubungkan mereka melakukan komunikasi, ini juga meningkatkan kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara luas dalam masyarakat. Partisipan mereka yang belum mendapatkan akses internet dalam studi ini memiliki penggunaan internet yyang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi di Inggris untuk semua pencarian informasi dan aktifitas interaktif secara online, kecuali untuk mereka yang membutuhkan transaksi keuangan (seperti belanja dan perbankan). Topik yang diinvestivigasi oleh penggunan dalam studi ini adalah pelatihan dan informasi pendidikan. Penggunaan informasi ini adalah lebih tinggi oleh para pengguna internet yang selama ini belum dipertimbangkan (63 persen) dibandingkan dengan populasi Inggris (studi ONS 40 persen). Topik ke dua yang populer untuk dilakukan investivigasi oleh pengguna dalam studi ini adalah informasi perawatan kesehatan, 51 persen kelompok sosial ini membutuhkan informasi ini. ONS mengumpulkan statistik sekitar 14 aktifitas online tetapi sayangnya informasi perawatan kesehatan tidak dimasukan dalam investivigasi ini. Sebuah metodologi dikembangkan dalam studi ini untuk melakukan investivigasi

bagaimana

penggunaan

internet

oleh

kelompok

sosial

dan

membandingkan kebutuhan informasi yang diperlukan mereka. Penggunaan metode ini adalah merupakan bukti yang lebih tinggi diharapkan dibandingkan penggunaan yang dibuat secara online mengenai informasi mengenai semua topik. Ini merupakan satu pengecualian yang merupakan keuntungan informasi, ini dicari oleh 36 persen pengguna non internet dalam akhir tahun, tetapi ini hanya diakses oleh 23 persen pengguna

dalam tahun terakhir.

Tingkat yang

pada internet rendah

pada

penggunaan mengkonfirmasikan pandangan-pandangan mengenai fokus partisipan kelompok dimana terdapat pertimbangan cakupan untuk peningkatan dalam online untuk keuntungan sistem, mereka dianggap sebagai sesuatu yang sulit dan tidak diketahui dalam penggunaaannya. Penggunaan website atau situs internet pemerintahan adalah lebih tinggi diantara kelompok sosial dalam studi ini (42 persen) dibandingkan dengan populasi inggris (17 persen). Tetapi metodologi kita adalah untuk menginestivigasi tingkat real atau nyata pada penggunaan informasi yang relefan pada kelompok sosial ditemukan bahwa informasi online memberikan tambahan kegunaan ke dua paling

reandah (setelah keuntungan informasi) untuk semua topik yang diinvestivigasi. Tingkat pengguaan menjadi lebih tinggi pada akses internet tidak meningkat pada tingkat penggunaan informsai pemerintahan untuk topik lain yang dinvestivigasi. Topik dengan kegunaan paling tinggi (atau tingkat standar penggunaan) adalah informasi kesempatan kerja (hanya dilihat sekitar 1 persen dari bukan pengguna internet tahun lalu; dan diakses oleh 41 persen pengguna internet), pelatihan dan informasi pendidikan (dilihat

oleh 29 persen

bukan pengguna

internet, diakses oleh 63 persen pengguna) dan informasi kesehatan (dilihat oleh 21 persen bukan pengguna internet rutin, dinilai oleh 51 persen pengguna internet rutin). 11. Dampak ICT Studi ini telah menunjukan

bahwa akses internet dapat meningkatkan

partisipasi dan menurunkan keterisolasian berbagai hal. Akses untuk informasi dapat juga memberikan sebuah hal untuk lebih luas kesempatan yang mereka dapatkan. Keuntungan-keuntungan ini harus membantu untuk mengatasi beberapa aspek-aspek ekslusi sosial. Bagaimanapun, cakupan yang terbatas studi ini membuat ini menjadi sangat mungkin untuk mengetahui jika keuntungan-keuntungan berasal dari penggunaan internet hanya untuk membantu pada margin dan apakah mereka mungkin menjadi efektif dalam beberapa isu dasar yang berhubungan dengan ekslusi sosial. Metode yang

paling mudah untuk menginvestivigasi dampat atau nilai

mengenai internet pada kelompok sosial pengguna adalah untuk menayakan apakah atau tidak mereka merasa ini sesuatu yang berguna. Rata-rata biaya pengguna baru dalam membayar untuk akses internet mereka dalam tahun pertama mereka adalah 143 poundsteriling. Ini jelas bahwa investivigasi ini atau keuntungan berasal dari akses internet harus sesuai yang berguna karena dalam tahun selanjutnya penggunaan internet baru akan bersedia untuk menghabiskan lebih banyak untuk melakukan akses online. Dengan demikian, terdapat sebuah konsensus dalam semua fokus kelompok dimana biaya penggunaan internet adalah memberikan keuntungan untuk mendapatkan informasi yang dinginkan.

Sebuah metode sederhana

untuk menganlisa

biaya

intnernet

dan

penghematan akses itnernet oleh kelompok sosial adalah dikembangkan dalam penelitian. Rata-rata biaya akses itnernet adalah 165 poundsterling per tahun. Biaya penghematan untuk keuntungan bersih atau kredit pertahun adalah 4 poundsterling. Para partisipan yang telah menggunakan internet selama empat tahun atau lebih diperkirakan mreeka melakukan penghematan sekitar 268 poundsterling per tahun. 12. Kesimpulan dan penelitian lebih jauh Penelitian melakaukan invesivigasi hubungan antara penggunaan internet dan eksklusi sosial adalah sangat komleks. Keinginan

untuk

belajar

merupakan

kesempatan yang lebih luas untuk dodorong untuk menggunakan itnernet. Mencoba untuk melakaukan investivigasi dapat dari kesulitan penilaian apaakah akses iternet hanya membantu pada tingkat margin atau apakah dalam kombinasi dengan inisiatif lain yang mungkin efektif dalam beberapa isu mendasar yang berhubungan dengan ekslusi sosial. Dengan demikian maka proyek penelitian ini

telah menunjukan bahwa

beberapa keuntungan yang jelas bisa ditingkatkan dari akses iternet oleh kelompok sosial. Jika tingkat penggunaan informasi secara online digunakan sebagai sebuah dampak keuntunngan antara kelompok sosial ini jelas bahwa internet tidak hanya memberikan kesempatan yang lebih luas. Akses terhadap jenis informasi oleh kelompok sosial pengguna internet dalam studi ini melebihi tingkat yang diamati oleh ONS dalam studi nasional. Berita dan informasi dilihat oleh pengguna dalah lebih dominan di nasional dan internasional. Informasi online lokal adalah secara umum dianggap sebagai hal yang kurang. Jika internet adalah sebuah alat untuk mengatasi ekslusi sosial ini sangat memungkinkan bahwa informasi mengenai kesempatan lokal dan internasional dan inisiatif yang ada adalah akan diperlukan. Pada sekarang ini ketentuan infromasi lokal dianggap sebagai hal yang kurang dalam banyak area. Organisasi pemerintahan lokal dan regional harus mengarah pada persepsi kurangnya berita dan informasi lokal pada web site atau situs jika mereka untuk meningkatkan tingkat akses untuk informasi online lokal.

Banyak definisi ekslusi sosial pada non partisipasi dalam aktifitas ekonomi dansosial, isolasi dan sebuah kurangnya kesempatan (Demos, 1997; Phipps, 2000; Gibbs, 2001). Studi ini telah menunjukan bahwa kurangnya partisipasi atau isolasi atau kurangnya kesempatan dapat memperburuk untuk kelompok sosial kurangnya akses pada ICT dan internet. Kurangnya kases menyebabkan

ekslusi sosial,

pada ICT

melalui tidak

ini merupakan hal potensial untuk menjauhkaan

individu dan kelopok. Pandangan ini sempurna dengan diekspresikan oleh pengguna internet yang mengatakan “bahwa di sini tidak ada keuntungan yang besar jika kamu belajar bagaimana untuk menggunakan komputer dan internet. Bagaimanapun, jika kamu tidaak mempelajarinya kamu akan tertinggal secara sosial di belakang.”

DAFTAR PUSTAKA

• • • •

• • • •

• • • • • •

Blair T (2002) Speech by the Prime Minister at the eSummit QEII Centre, London 19th November Christie I and Perry H (1997) Wealth and poverty of networks: tackling social exclusion (Demos, London) Demos (1997) The wealth and poverty of networks: Tackling social exclusion (Demos, London) Devins, D; Darlow, A; Petrie, A and Burden, T (2003) Connecting communities to the Internet: Evaluation of the Wired Up Communities Programme Research Report RR389 (Department for Education and Skills, London) Enders Analysis (2001) UK Internet Trends (Enders Analysis Limited, London) Foley, P; Alfonso, X and Ghani, S (2002) The digital divide in a world city (Greater London Authority, London) Foley, P; Alfonso, X; Fisher, J and Brown, K (2003) Connecting communities: Tackling exclusion (Greater London Authority, London) Gibbs, D (2001) Harnessing the information society? European Union policy and information and communications technologies European Urban and Regional Studies 8, 1 pp. 110-115 Golding P and Murdoch G (2001) Digital divides: Communication policy and its contradictions New Economy pp. 110 - 115 Graham S and Marvin S (1994) Cherry picking and social dumping: British utilities in the 1990s Utilities Policy 4, 2 National Statistics (2000 - 2004) Internet access press releases Office of the eEnvoy (2001) UK online annual report (Cabinet Office, London) Phipps L (2000) New communications technology: A conduit for social exclusion information Communication and Society 3, 1 pp. 39-68 SOCITM (2001) IT Trends in Local Government 2000/1. SOCITM Services Ltd

Related Documents

Apakah
October 2019 49
Mengatasi Kematian
November 2019 30
Sosial
April 2020 39
Mengatasi Spasi.docx
June 2020 18
Mengatasi Stress
October 2019 31

More Documents from "Ahmad Sidi"