Antropologi Kesehatan Dan Transkultural.pptx

  • Uploaded by: Muti Tiar
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Antropologi Kesehatan Dan Transkultural.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 612
  • Pages: 10
ANTROPOLOGI KESEHATAN ETIOLOGI PENYAKIT KELOMPOK 3

GELAR ANDIKA GITA ANNISA MUTIARAWATI TRI DESI ANGGITA WYLMA DWILESTARI

PENGERTIAN Antropologi kesehatan menurut (muslimin,2015:63) mendefinisikan antropologi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari fenomena kesehatan yang di pengaruhi aspek sosial.

Lieban (1977) Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis yang dipengaruhi oleh sosial dan kultural, dan fenomena sosial dan kultural diterangi oleh aspek-aspek medis.

ETIOLOGI PENYAKIT Foster dan Anderson (1978) membagi etiologi penyakit menjadi dua yaitu :

personalistik Munculnya penyakit di sebabkan oleh intervensi dari agen aktif yang dapat berupa seperti makhluk supranatural (gaib), makhluk yang bukan manusia (hantu, roh, leluhur), Makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung).

Untuk penyebab sakit harus dimintakan bantuan dukun, kiai, dan lain-lain.

Pada penelitian penulis yang dilakukan di pedesaan daerah Kabupaten Soe, NTT, masyarakat berpendapat bahwa bayi yang sakit disebabkan oleh dosa kedua orang tuanya sehingga untuk menyembuhkan anaknya, kedua orang tuanya harus mengutarakan dosa-dosa mereka dan meminta maaf. Pertama kali mereka mencari pertolongan pengobatan pada tim doa, dan jika tidak sembuh, kemudian mereka mencari pertolongan pengobatan ke pelayanan kesehatan.

naturalistik Seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan.

Untuk mengobati sakit dapat digunakan obatobatan, ramu-ramuan, pijat,kerok, pantangan makan dan bantuan tenaga kesehatan.

Pada penelitian penulis tentang pencarian pertolongan pengobatan bagi balita yang terkena sakit diare di Jakarta Utara, menurut masyarakat penyebab diare pada bayi adalah proses peningkatan kepandaiannya. Misalnya, bayi yang semula hanya bisa merangkak kemudian meningkat bisa berdiri, maka dalam hal proses tersebut bayi akan mengalami diare dan hal tersebut dianggap wajar dan tidak perlu diobati.

TRANSKULTURAL TEORI CULTURE CARE DAN LAININGER

Suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya (leininger,1978).

Merupakan ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger,1984)

Mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal (leininger,1978)

Kesehatan adalah keseluruhan aktivitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehodupannya, yang terletak pada rentang sehat-sakit ( Lenininger, 1978)

Manusia adalah indivdu atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan tindakan (Leininger, 1984 dalam Barnum)

Lingkungan adalah keseluruhan penomena yang mempengaruhi perkembangan, keyakinan, dan prilaku klien. Tiga bentuk lingkungan fisik, sosial, dan sibolik ( Andrew & Boyle 1995)

Paradigma keperawatan transkultural (leininger 1984, andrew&boyle 1995)

Keperawatan adalah ilmu dan kiat yang diberikan kepada klien dengan landasan budaya ( Andrew & Boyle 1995)

MODEL SUNRISE-LEININGER

Negosiasi budaya • Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan status kesehatan • Misal, klien sedang hamil mempunyai pantangan makan yang berbau amis, maka klien tersebut dapat mengganti ikan dengan sumber hewani yang lain.

Mempertahankan budaya • Apabila budaya klien tidak bertentangan dari kesehatan, sesuai dengan nilai-nilai relevan yang telah dimiliki klien dapat meningkatkan dan mempertahankan status kesehatannya • Misal, budaya berolahraga pagi hari.

Restrukturisasi budaya • Dilakukan apabila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatannya, dirancang sesuai latar belakang budaya sehingga dipandang rencana hidup yang lebih baik setiap saat • Misal, luka post op pasien tidak kunjung sembuh dalam 2 minggu, pasien tidak mau memakan ikan karna percaya makan ikan dapat membuat gatal pada luka. Maka perawat harus mengambil tindakan restrukturisasi asuha kultural untuk membantu pasien mengubah perilaku kesehatannya/pola hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA •

Aini, N. (2018). Teori Model Keperawatan Beserta Aplikasinya Dalam Keperawatan. Malang: UMM.



Muslimin. (2015). Perilaku Antropologi Sosial Budaya dan Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish.



Nugraheni, H. (2018). Kesehatan Masyarakat dalm Determinan Sosial Budaya. Yogyakarta: Deepublish.



Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.

Related Documents


More Documents from "Matius pasiga97"