Anfar Kel 1.docx

  • Uploaded by: Anonymous FrZxlzGhw
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anfar Kel 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,866
  • Pages: 18
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Di dalam dunia farmasi yang sering membahas terkait sediaan dan bahan farmasi sangat perlu untuk menganalisa sediaan dan bahan baku farmasi, untuk itu perlu untuk mempelajari mengenai analisis pada sediaan farmasi guna menjamin mutu dan kualitas sediaan farmasi terutama pada kandungan kimia dari sediaan farmasi sebagai zat aktif yang akan bekerja dalam tubuh manusia untuk mencapai terapi pengobatan yang ingin dicapai dari suatu sediaan farmasi. Analisis farmasi merupakan analisis kimia pada sediaan farmasi (bahan aktif dan bahan tambahan) yang digunakan dalam bidang farmasi. Tujuan analisis farmasi adalah menentukan kualitas atau mutu: - Bahan, berupa bahan aktif atau bahan tambahan meliputi identitas, kadar dan kemurnian. - Sediaan farmasi atau obat, meliputi identitas bahan aktif, kadar, dan kemurnian serta karateristik kerjanya. Mengenai kemurnian sediaan farmasi ini, perlu untuk dianalisis karena pada dasarnya terkait dengan stabilitasnya. Dapat menyebabkan dihasilkannya hasil urai sehingga penting untuk dianalisis kemurniannya. Jika bahan dan sediaan farmasinya berkualitas atau bermutu maka keduanya dapat digunakan dengan aman dan memberikan efek farmakologis atau terapi sebagaimana diharapkan. Untuk menganalisasuatu bahan atau sediaan farmasi, seorang analis harus memahami teknik dan prinsip-prinsip dasar dalam menganalisa suatu bahan atau sediaan farmasi. Dengan demikian, penulis membuatmakalah tentang pengantar analisis farmasi untuk menggambarkan secara garis besar tentang tahapan-tahapan dalam proses analisis dan metode-metode dalam analisis.

1

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu analisis farmasi? 2. Bagaimana klasifikasi metode analisis? 3. Apa saja tahapan-tahapan dalam analisis farmasi? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian analisis farmasi; 2. Untuk mengetahui klasifikasi metode analisis; 3. Untuk mempelajari dan memahami tahapan-tahapan analisis.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Farmasi Di dalam industri farmasi diperlukan analisis farmasi, dimana analisis farmasi merupakan analisis kimia pada sediaan farmasi yang digunakan dalam bidang farmasi, dengan tujuan untuk mengetahui identitas, kadar dan kemurnian dari bahan aktif dan bahan tambahannya. Pada analisis farmasi, sediaan yang akan dianalisis adalah zat aktif atau zat tambahan (eksipien) dari suatu sediaan farmasi (obat). Analisis farmasi berkaitan erat dengan kimia analisis, karena zat yang akan dianalisis merupakan suatu zat kimia, sehingga secara umum lebih dikenal sebagai kimia farmasianalisis. Kimia farmasianalisis sendiri yaitu proses analisis kimia pada sediaan farmasi yang berkaitan dengan bahan aktif dan bahan tambahannya yang digunakan dalam suatu sediaan farmasi. Kimia farmasianalisismelibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya. Dalam dunia farmasi, kimia analisis digunakan untuk menganalisis sediaan farmasi, misalnya untuk analisis kandungan racun dalam makanan atau analisis kandungan kobalt dalam vitamin B12(sianokobalamin), analisis besi dalam darah dan berbagai hal lainnya yang perlu dianalisis dalam setiap sediaan farmasi.

2.2 Prosedur Analisis Istilah prosedur seringkali dikacaukan dengan istilah teknik analisis dan dengan istilah metode analisis. Teknik analisis hanya merujuk pada pengukuran dan evaluasi hasil pengukuran. Metode analisis merujuk pada

3

penentapan kadar senyawa tertentu dan evaluasi hasil pengukuran. Sedangkan prosedur analisis merupakan serangkaian proses mulai dari penyiapan sampel sampai dengan evaluasi hasil pengukuran keseluruhan tahap atau prosedur analisis dapat diringkas sebagai berikut : (Gandjar, Ibnu, 2015, 3) 1. Tahap Perencanaan Analisis Tahapan awal ini harus selalu dilakukan agar setiap proses analisis yang akan dilakukan menjadi terarah. Tahap perencanaan ini disebut juga sebagai tahapan panduan untuk melakukan kegiatan analisis. Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat, maka harus diperhatikan hal berikut: a. Definisi masalah Definisi masalah terkait dengan informasi analisis yang berhubungan dengan tingkat akurasi yang dibutuhkan. Selain itu juga menyangkut berapa lama waktu yang dibutuhkan, biaya yang diperlukan, ketersediaan alat, bahan, dan pelarut yang dibutuhkan untuk analisis. b. Pemilihan teknik dan metode analisis Pemilihan teknik dan metode analisis terbaik yang akan digunakan untuk analisis sampel harus diperhatikan, apakah akan menggunakan kromatografi, spektrofotometri, titrimetri, atau dengan yang lainnya.

2. Tahap Pengambilan Sampel (Sampling) Kegiatan pengambilan sampel dalam kajian ilmu kimia analitik disebut juga sebagai sampling. Pengambilan sampel merupakan masalah yang sangat penting dalam analisis kimia sebab untuk mengetahui kadar atau konsentrasi suatu senyawa tertentu dalam sampel hanya dilakukan terhadap sejumlah kecil sampel. Sampel yang diambil dalam tahapan ini harus mewakili keseluruhan materi yang nantinya akan dianalisis. Masalah pengambilan sampel merupakan hal yang tidak boleh dipandang ringan karena dari cara kita mengambil sampel itulah diperoleh hasil analisis. Oleh

4

karena itu, cara pengambilan sampel yang salah meskipun metode analisisnya tepat dan teliti, hasilnya tidak akan memberikan petunjuk yang benar mengenai sifat (dalam hal ini kadar) yang akan diselidiki. Persoalannya adalah apakah sampel yang dianalisis itu representatif, artinya mewakili semua barang (populasi) yang akan dianalisis. Cara pengambilan sampel zat padat akan berbeda dengan cara pengambilan zat cair, dan akan berbeda pula dengan gas. Namun, pada prinsipnya sampel yang dianalisis harus bersifat representatif, artinya sampel yang akan dianalisis benar-benar mewakili populasinya. Beberapa hal yang berkaitan dengan proses sampling yaitu : - Jumlah sampel yang akan diambil - Teknik atau cara pengambilan sampel - Alat yang digunakan untuk mengambil sampel - Wadah untuk menaruh sampel - Tempat penyimpanan sampel - Orang yang mengambil sampel

3. Tahap Penyiapan Sampel Sampel yang dibawa ke laboratorium untuk dianalisis dapat berasal dari berbagai macam ukuran, bentuk, dan mengandung analit dari yang berkadar tinggi sampai dengan berkadar sangat rendah. Dalam banyak hal, sediaan obat atau sampel secara umum tidak dapat dianalisis secara langsung misalnya dengan kromatografi tanpa terlebih dahulu dilakukan perlakuan awal terhadap sampel tersebut. Oleh karena itu sebelum dilakukan analisis, sediaan obat atau sampel harus diubah ke bentuk yang sesuai sehingga analit dapat dideteksi atau dapat diukur. Secara umum terdapat 3 cara penyiapan sampel yaitu dengan cara pemisahan, penyaringan, dan penguapan.

5

4. Tahap Pengukuran/Analisis Sampel Tahapan pengukuran merupakan tahapan yang paling penting dalam melakukan analisis kimia. Pengukuran atau analisis sampel berdasarkan tujuannya terdiri atas 2 yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Konsep dasar yang harus dipahami dalam melakukan pengukuran adalah sifat dari suatu zat yang akan dianalisis itu sendiri. Baik itu sifat kimia maupun sifat fisikanya.Pengukurannya dapat dilakukan dengan metode analisis volumetri (volum) atau analisis gravimetri (berat). Selain itu dapat juga dilakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen laboratorium yang lebih canggih.

5. Tahap Perhitungan dan Pelaporan Suatu analisis dapat dikatakan sesuai bila hasil-hasilnya dinyatakan sedemikian rupa sehingga si peminta analisis (customer) dapat memahami artinya. Tahapanperhitungan dilakukan untuk mengetahui kadar analit yang terdapat dalam suatu sampel. Apabila hasil perhitungan sudah dapat dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan pelaporan data. Biasanya data yang dilaporkan harus dibuat dalam bentuk tertulis dengan mencantumkan hasil analisisnya. Laporan hasil analisis biasanya dikenal dengan Certificate Of Analysis(COA) atau sertifikat analisis. Berikut adalah contoh COA :

6

2.3 Metode Analisis Pada dasarnya metode analisis dibagi menjadi 2, yakni metode klasik atau metode konvensional dan metode modern. Metode konvensional terdiri atas metode gravimetri dan metode volumetri. Sementara metode analisis modern lebih mengarah pada penggunaan alat/instrumen yang canggih. (Gandjar, Ibnu Gholib. 2015.x)

7

 Berdasarkan teknik atau perlakuan metode analisis terdiri dari 2 yaitu : 1. Metode Klasik/Konvensional Metode klasik (dikenal juga sebagai metode kimia basah) menggunakan pemisahan seperti pengendapan, ekstraksi, dan distilasi serta analisis kualitatif berdasarkan warna, bau, atau titik leleh (organoleptis).

Analisis

kuantitatif

klasik

dilakukan

dengan

menentukan berat atau volum. a. Metode Gravimetri Analisis gravimetri merupakan cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan) nya. Metode ini digunakan untuk menentukan massa dari suatu analit dengan menimbang sampel sebelum dan/atau setelah mengalami beberapa perubahan. Contoh yang umum adalah menentukan massa air dalam suatu hidrat dengan memanaskan sampelnya untuk menghilangkan air yang ada, sehingga akan ada perbedaan massa karena molekul air akan terlepas. (https://www.academia.edu/7838850/Gravimetri)

Terdapat empat metode dalam gravimetri yaitu : o Metode pengendapan Suatu sampel yang akan ditentukan seara gravimetri mula-mula ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan reagen tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara menimbang. Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.

8

o Metode penguapan Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan

suatu

pereaksi

tertentu

sehingga

komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan

suatu

pereaksi

tertentu

sehingga

komponen yang diinginkan tidak mudah menguap.  Langsung  Tidak langsung o Metode elektrolisis Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrikndengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi. Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan

berdasarkan

beratnya,

misalnya

mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan cara mereduksi.

b. Metode Volumetri (Titrasi) Volumetri (Titimetri) adalah metode analisis kimia yang dilakukan untuk menentukan banyaknya volume larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan tepat yang bereaksi secara kuantitatif dengan larutan yang dianalisis. Teknik pelaksaaan analisis volumetri, mula-mula disiapkan larutan baku dalam buret

9

dan larutan sampel dalam labu titrasi. Larutan baku diteteskan kedalam larutan sampel sampai titik ekivalen. Inilah yang biasa dikenal dengan istilah Titrasi (Metode Titimeri). Apabila salah satu larutan berwarna, titik ekivalen dapat diamati. Misalnya: titrasi asam oksalat yang tidak berwarna dengan larutan KMnO4(ungu), akan didapatkan perubahan laurtan dari tidak berwarna menjadi ungu muda.

Pada titrasi terdapat penambahan reaktan ke larutan yang sedang dianalisis sampai titik ekivalen tercapai. Jenis yang paling umum adalah titrasi asam-basa yang menggunakan berbagai macam indikator yang menunjukkan perubahan warna. Tipe indikator yang digunakan berbeda-beda untuk mendeteksi tercapainya titik ekivalen. Pada metode volumetri, besaran volume zat-zat yang bereaksi merupakan besaran yang diukur. Adapun jenis-jenis titrasi berdasarkan reaksi yang terjadi yaitu titrasi netralisasi, titrasi pengendapan, dan titrasi redoks dan

pembentukan

kompleks.

(https://www.kimiafi.com/2017/04/analisa-volumetri.html)

10

2. Metode Modern/Instrumental Secara umum metode modern lebih unggul dibanding dengan metode konvensional, karena metode modern menawarkan kepekaan yang tinggi, jumlah sampel yang diperlukan sedikit, dan waktu pengerjaannya relatif cepat karena seperti beberapa metode modern (seperti kromatografi), selain dapat digunakan untuk analisis kuantitatif dapat juga digunakan untuk melakukan pemisahan senyawa yang terdapat dalam sampel. Contoh metode modern antara lain: a. Spektroskopi Spektroskopi umumnya digunakan untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap.Spektroskopi mengukur interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik. Spektroskopi mencakup beberapa aplikasi yang berbeda seperti spektroskopi serapan atom, spektroskopi emisi atom, spektroskopi UV & sinar tampak, spektroskopi pendar sinar-X,

spektroskopi

inframerah,

spektroskopi

Raman,

interferometri polarisasi ganda, spektroskopi resonansi magnet inti,

spektroskopifotoemisi,

spektroskopiMössbauer,

dan

sebagainya.

b. Kromatografi Kromatografi

adalah

suatu

teknik

pemisahan

molekul

berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom,

11

komponen tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut. Adapun jenis-jenis kromatografi antara lain Kromatografi Cair (Liquid Chromatography), Reverse Phase Chromatography, High Performance

Liquid

Chromatography,

dan

Chromatography, Kromatografi

Size

Pertukaran

Exclusion Ion

(Ion-

Exchange Chromatography).

c. Elektroforesis Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik. Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Secara umum,

elektroforesis

digunakan

untuk

memisahkan,

mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA. Adapun jenis elektroforesis adalah elektroforesis kertas dan elektroforesis gel.  Berdasarkan tujuan analisis, metode analisis dibagi menjadi dua, yaitu metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. 1. Metode Analisis Kualitatif Metode analisis kualitatif merupakan metode kimia analitik untuk mengetahui keberadaan suatu zat di dalam suatu sampel. Pada awalnya, metode analisis kualitatif ini dilakukan berdasarkan reaksi yang dihasilkan dengan mengamati perubahan warna, bau, dan bentuk kristalnya. Untuk saat ini telah ditemukan beberapa metode modern, salah satu di antaranya yaitu dengan menggunakan instrumen seperti instrumen kromatografi. Metode analisis kualitatif ini dapat dilakukan pada analisis zat organik maupun analisis zat anorganik. Pada zat anorganik, metode analisis kualitatif ini dapat dilakukan baik terhadap zat yang berupa padatan maupun zat yang berada dalam larutannya. Untuk zat yang masih dalam bentuk

12

padatannya, maka analisis dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi kering. Sedangkan untuk zat anorganik yang masih berada dalam bentuk larutannya, maka dapat digunakan reaksi basah untuk melakukan analisisnya. Secara umum, analisis zat anorganik ini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu pemeriksaan pendahuluan, tes nyala, dan analisis kation dan anionnya. a. Pemeriksaan pendahuluan dalam tahapan analisis kualitatif biasanya dilakukan dengan uji kering. Pemeriksaan dilakukan terhadap wujud zatnya yang meliputi bentuk, warna, dan baunya. Setelah itu, zat dipanaskan untuk mengetahui apakah zat tersebut dapat terurai atau tidak pada suhu tinggi. b. Tahapan selanjutnya yaitu dengan melakukan tes nyala untuk mengetahui kandungan unsur logam di dalamnya. Unsur logam yang berbeda akan menghasilkan pijaran warna yang berbeda pula. c. Sedangkan analisis kation dan anion dilakukan dengan reaksi basah yaitu mereaksikannya dengan pereaksi tertentu. Untuk analisis zat organik, metode analisis kualitatif ini digunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang ditemukan di alam. Tujuan dilakukannya analisis ini yaitu untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa organik. Gugus fungsi yang dapat diidentifikasi meliputi gugus fungsi alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, dan ester. Selain itu, metode analisis

kualitatif

zat

organik

ini

dapat

dilakukan

untuk

mengidentifikasi senyawa-senyawa biomolekular seperti karbohidrat, protein, dan lipid.

2. Metode Analisis Kuantitatif Metode analisis kuantitatif adalah metode analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen atau

13

spesies yang ada di dalam sampel. Metode ini dapat digolongkan sebagai makro, semimikro, dan mikro tergantung pada banyak sedikitnya sampel. a. Makro, sampel yang digunakan beratnya >0,100 gram. b. Semimikro, sampel yang digunakan beratnya antara 0,100-0,010 gram. c. Mikro, sampel yang digunakan beratnya <0,010 gram. Komponen dari sampel yang konsentrasinya antara 100-1% dikenal sebagai analit mayor utama, sementara analit-analit minor berkisar antara 1-0,01%. Analit yang konsentrasinya di bawah 0,01% disebut sebagai konsentrasi sekelumit (traceelements). Banyak sedikitnya sampel yang diambil untuk analisis tergantung pada metode analisis yang digunakan. Suatu penentuan konsentrasi sekelumit secara spektrofotometri memerlukan suatu sampel makro, tapi bila dilakukan secara kromatografi cukup dilakukan dengan sampel mikro. (Makalah prosedur analitik Accademia)

2.4 Pembahasan Kelompok Analisis

adalah

serangkaian

metode

penguraian,

pengelompokkan

berdasarkan kriteria tertentu yang kemudian dicari kaitannya dan dijelaskan apa maknanya. Sedangkan farmasi adalah sutu bidang yang mempelajari hubungan antara ilmu kesehatan dan ilmu kimia. Analisis farmasi merupakan analisis kimia pada sediaan farmasi, dengan tujuan untuk mengetahui identitas, kadar dan kemurnian dari bahan aktif dan bahan tambahannya. Tujuan dari analisis farmasi secara umum untuk mengetahui khasiat keamanan dan mutu dari suatu sediaan.

14

Prosedur analisis merupakan serangkaian proses mulai dari perencanaan analisis sampai dengan

perhitungan dan pelaporan. Ada 5 tahap analisis

farmasi yaitu : -

Perencanaan Analisis Tahap ini merupakan tahap awal untuk menentukan masalah atau apa yang akan dianalisis, cara pengambilan sampelnya, cara penyiapan sampelnya, metode yang akan digunakan, perhitungannya bagaimana dan pelaporannya.

-

Pengambilan Sampel Pada tahap ini dilakukan pemiliihan sampel yang akan dianalisis, untuk mengetahui kadar atau konsentrasinya.

-

Penyiapan sampel Pada tahap ini ada 3 cara penyiapan sampel yaitu cara pemisahan, penyaringan dan penguapan. Dalam tahap ini dilakukan untuk mengetahui berapa gram sampel yang akan digunakan

-

Tahap pengukuran/ analisis sampel Dalam tahap ini dimana menggunakan metode gravimetric dan volumetric, yang mana gravimetric untuk mengetahui masa dari sampel dan volumetri untuk mengetahui volume larutan.

-

Tahap perhitungan dan pelaporan Pada tahap ini dilakukan perhitungan untuk mengetahui kadar sampel tersebut yang kemudian akan dibandingkan dengan tetapan yang sudah diketahui pada farmakope apakah memenuhi syarat atau tidak, kemudian dilakukan

pelaporan

data

apabila

hasil

perhitungannya

dapat

dipertanggungjawabkan. Dalam analisis farmasi berdasarkan teknik atas perlakuan ada 2 metode analisis farmasi yaitu metode klasik/konvesional dan metode modern.

15

-

Metode klasik lebih mengarah kepada penggunaan alat-alat yang sederhana, metode ini terdiri dari 2 bagian yaitu gravimetri yang merupakan metode analisis untuk mengetahui masa suatu sampel dan metode volumetri yang merupakan metode analisis untuk mengetahui volume larutan atau sampel.

-

Metode modern lebih mengarah kepada penggunaan alat-alat yang lebih cangggih, dengan proses yang lebih cepat, sampel yang digunakan sedikit tetapi biaya yang harus dikeluarkan lebih banyak. metode modern terdiri dari 3 bgian yaitu spektroskopi, kromatografi dan elektroforesis.

Berdasarkan tujuan analisis ada 2 metode yaitu: -

Metode kualitatif yang merupakan teknik analisis untuk mengetahui ada tidaknya suatu zat dalam sampel

-

Metode kuantitatif yang merupakan teknik analisis untuk mengetahui jumlah subtansi yang ada dalam sampel.

16

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Analisis farmasi merupakan analisis kimia pada sediaan farmasi, dengan tujuan untuk mengetahui identitas, kadar dan kemurnian dari bahan aktif dan bahan tambahannya. Prosedur analisis merupakan serangkaian proses mulai dari penyiapan sampel sampai dengan evaluasi hasil pengukuran. Prosedur analisis meliputi beberapa tahap yaitu tahap perencanaan analisis, tahap pengambilan sampel (sampling), tahap penyiapan sampel, tahap pengukuran/analisis sampel, dan tahap perhitungan dan pelaporan. Metode analisis terbagi menjadi 2, yaitu metode klasik dan metode modern. Metode klasik contohnya gravimetri dan volumetri, sedangkan metode modern contohnya spektroskopi, kromatografi, dan elektroforesis.Berdasarkan tujuannya, metode analisis dibagi menjadi metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Metode analisis kualitatif adalah analisis untuk mengetahui ada atau tidaknya suatuanalit yang dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada didalam sampel.

17

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2017. Analisis Volumetri. https://www.kimiafi.com/2017/04/analisavolumetri.html 2. Anonim. Analisis Gravimetri. https://www.academia.edu/7838850/Gravimetri 3. Fadilla, Arisa Nur dkk. 2015. Makalah Kimia Analisis : Prosedur Analisis. Tulungagung. 4. Gandjar, Ibnu Gholib& Abdul Rohman. 2015. Kimia Farmasi Analisis. Cetakan XIII. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

18

Related Documents

Anfar Kel. 3.docx
December 2019 18
Anfar Kel 1.docx
June 2020 18
Anfar Revisi.docx
June 2020 4
Laporan Anfar P2.docx
April 2020 7
Anfar Jurnal Hplc.docx
June 2020 10

More Documents from "Ihza Damien"