Limbah Bahan Berbahaya Beracun

  • Uploaded by: Anonymous FrZxlzGhw
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Limbah Bahan Berbahaya Beracun as PDF for free.

More details

  • Words: 587
  • Pages: 13
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN

Menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2009 Pasal 1 (21) mendefinisikan bahan berbahaya dan beracun (disingkat B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,

konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lain.

• Sedangkan definisi menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya sangat

berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan.

SIFAT DAN KARAKTERISIK BAHAN KIMIA BERBAHAYA • Bahan beracun (toxic) • Bahan peledak & Mudah meledak • Bahan mudah terbakar/menyala • Bahan oksidator • Bahan korosi / iritasi

KLASIFIKASI LIMBAH B3

• Menurut Depkes RI melalui keputusan Menkes No. 453/Menkes/Per/XI/1983 telah memberi arahan mengenai

bahan berbahaya beracun dan pengelolaannya, yang dibagi menjadi 4 (empat) klasifikasi, yaitu :

• Klasifikasi I – Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat menimbulkan bahaya yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung, karena

sangat sulit penanganan dan pengamanannya – Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga menimbulkan bahaya.

Klasifikasi II • Bahan radiasi • Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik • Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50

(rat) kurang dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau selaput lender • Bahan etilogik/biomedik • Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan • Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 35oC • Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.

• Klasifikasi III – Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah meledak karena sebab-sebab seperti bahan klasifikasi II – Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara tetapi tidak mempunyai sifat seperti bahan beracun klasifikasi II – Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka dan nyerI – Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala 35oC sampai 60oC – Bahan pengoksidasi organic – Bahan pengoksidasi kuat – Bahan atau uapnya yang bersifat karsinogenik, tetratogenik dan mutagenic – Alat atau barang-barang elektronika yang menimbulkan radiasi atau bahaya lainnya.

• Klasifikasi IV – Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara – Bahan pengoksid sedang – Bahan korosif sedang dan lemah

– Bahan yang mudah terbakar.

• Selanjutnya menurut PP No. 12/1995, limbah B3 dikelompokkan berdasarkan sumbernya dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu : – Limbah dari sumber spesifik. Limbah B3 ini merupakan sisa proses suatu industri atau kegiatan tertentu. – Limbah dari sumber yang tidak spesifik. Untuk limbah B3 ini berasal bukan dari proses utamanya, misalnya dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, inhibitor, korosi, ada perak, pengemasan dan lain-lain. – Limbah B3 dari bahan kadaluarsa tumpahan, sisa kemasan, atau buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi. Limbah jenis ini tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat dimanfaatan kembali, sehingga memerlukan pengelolaan seperti limbah B3 lainnya.

PENGELOLA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN • Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai

dengan fungsinya kembali.

• Pengelolaan limbah B3 meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pemanfatan, pengolahan dan penimbunan. • Setiap kegiatan pengelolaan limbah B3 harus mendapatkan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan setiap aktivitas tahapan pengelolaan limbah B3 harus dilaporkan ke KLH. Untuk aktivitas pengelolaan limbah B3 di daerah, aktivitas kegiatan pengelolaan selain dilaporkan ke KLH juga ditembuskan ke Bapedalda setempat.

Related Documents


More Documents from "Choi Ruddin"