Analysis Ia Adhi Karya.docx

Nama : Ela selawati Npm : 120110150050

Nama : Eka sapitri Npm : 120110150048 Analysis internal control PT. Adhi karya,Tbk

1. Whistle Blowing System (WBS) Whistle Blowing System merupakan bagian dari sistem pengendalian dalam mencegah terjadinya penyimpangan, menciptakan iklim yang kondusif, dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non finansial. 2. ADHIMIS (Adhi Management Information System) yaitu Sistem Pengendalian yang berbasis IT sistem yang digunakan oleh PT. Adhi karya, Tbk. System pengendalian internal yang diterapkan oleh adhi merujuk pada peraturan menteri Negara badan usaha milik Negara no. PER.01/MBU/2011 pasal 26 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada badan usaha milik Negara. 3. Management Review Meeting (MRM) Perusahaan melakukan Pengendalian Internal melalui Management Review Meeting (MRM) secara periodik dan berjenjang, yaitu satu kali dalam satu minggu untuk tingkat proyek, satu kali dalam satu bulan untuk tingkat Departemen dan Divisi, sedangkan untuk tingkat Korporasi dilakukan review secara Triwulanan. Management Review Meeting merupakan :  Salah satu persyaratan ISO 9000:2008  Mata rantai kegiatan penerapan ISO 9000:2008  Menjadi salah satu cara dalam penerapan konsep PDCA  Dapat digabungkan dengan rapat internal perusahaan yang membahas dan mengevaluasi status perusahaan  Dilaksanakan 1-2 kali dalam setahun  Dilaksanakan sebelum pelaksanaan audit eksternal  Tindak lanjut dari hasil audit internal  Laporan pelaksanaan penerapan ISO 9000 didalam perusahaan 4. procurement. Procurement merupakan Proses Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan ADHI menggunakan prosedur secara elektronik atau e-procurement. Penerapan eprocurement ini di samping untuk mencegah praktik menyimpang juga merupakan salah satu upaya meningkatkan efisiensi dan kemampulabaan ADHI. 5. Enterprise Risk Management (ERM) Enterprise Risk Management merupakan pengelolaan risiko serta daya antisipasi secara berkelanjutan. Pengelolaan risiko masing-masing elemen di ADHI bisa berbeda, namun pada hakekatnya saling terkait satu dengan yang lain dan secara integral dilaporkan berjenjang dari Proyek ke Unit Kerja/Anak Perusahaan, selanjutnya dari Unit Kerja/Anak Perusahaan ke Direktorat yang bersangkutan melalui Aplikasi ADHI eRisk secara online. 6. ADHI Learning Center (ALC)

Nama : Ela selawati Npm : 120110150050

Nama : Eka sapitri Npm : 120110150048 Analysis internal control PT. Adhi karya,Tbk

Adhi Learning Center merupakan program pelatihan yang signifikan yang selalu menjadi program tahunan Perseroan dan wajib diikuti Karyawan dan Manajemen Perseroan untuk meningkatkan kinerja agar lebih maksimal. Pengembangan sejak tahun 2011 menjadi fokus utama Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengasah serta mengembangkan kemampuan Karyawan dan Manajemen sesuai dengan posisinya. 7. Kesehatan, keselamatan, kerja dan lingkungan (K3L) ADHI menerapkan K3L dengan tujuan mengendalikan risiko terkait kegiatan kerja. Hal ini dilakukan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien, sehat dan produktif. K3L merupakan upaya adhi untuk menjamin dan melindungi para pegawai yang direalisasikan melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pelaksanaan inisiatif K3L / Health, Safety and environment (HSE) merupakan realisasi dari komitmen perseroan untuk melayani pelanggan dan stakeholder dengan sebaik-baiknya. Tujuan lain dari pelaksanaan K3L ini adalah untuk mencapai sasaran perseroan tanpa kecelakaan (Zero Fatality Accident) dan pencegahan polusi. Oleh karena itu adhi akan selalu meningkatkan semua aspek yang berhubungan dengan K3L. K3L merupakan upaya perseroan untuk melindungi pekerja, asset fisik, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. 8. Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) HIRARC merupakan metode yang dapat mengidentifikasi bahaya, risk assessment dan risk control, yang biasanya digunakan dianggap lebih tepat dan lebih teliti dimana bahaya yang timbul dijelaskan dari setiap aktivitas kerja. Metode ini juga memberikan tindakan pengendalian yang sesuai untuk setiap potensi bahaya. Pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) yang dapat merugikan perusahaan.