Analisis Resep Uii Kelompok 4

  • Uploaded by: Alunaficha Melody Kirania
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Resep Uii Kelompok 4 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,782
  • Pages: 13
ANALISA RESEP DAN KONSELING PASIEN DI UNIT PELAYANAN FARMASI 2 (RAWAT JALAN BPJS) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

Disusun Oleh:

Wildan Setyo Rayandi

18811059

Illah Rahmawati

18811060

Setya Dewi Wulandari

18811063

Amalia Nita Apriliani

18811078

Desica Nuramienda Aditya P

18811119

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2019

LEMBAR ANALISA RESEP Resep 1:

1. SKRINING ADMINISTRASI No.

Kriteria

Ada

1.

Tanggal Resep



2.

Nama Dokter



3.

Nama Pasien



Tidak

2

4.

Umur/Berat Badan



2. SKRINING FARMASETIS No.

Kriteria

Sesuai

1.

Tepat bentuk sediaan



2.

Tepat dosis



Tidak Sesuai

Cara Mengatasi

3. SKRINING FARKLIN No.

Kriteria

Ada

1.

ESO potensial



2.

Interaksi potensial



Tidak

4. TINDAK LANJUT No.

Kriteria

1.

Telepon dokter

2.

KIE

3.

Perubahan farmasetis

Ada

Tidak 

 

5. RESPON KLINISI Acc/ Tidak acc 6. ESO POTENSIAL No.

Kriteria

Ada

Tidak

1.

Reaksi hipersensitif



2.

Reaksi idiosinkratik



3.

Drug induced desease



4.

Drug induced lab change



3

Keterangan

Cara Mengatasi

7. INTERAKSI POTENSIAL No

Kriteria

Ada

. 1.

Tida

Keterangan

Cara Mengatasi

Terdapat interaksi amlodipin dengan anggur apabila dikonsumsi bersamaan maka akan meningkatkan kadar amlodipin dalam plasma darah

Tidak mengkonsumsi obat bersamaan dengan anggur

k 

Interaksi obatobat

2.

Interaksi obat-



makanan

3.

Interaksi obat-



lab test 4.

Interaksi obat-



penyakit

Profil obat :

1. Amlodipin Keterangan Komposisi Bentuk sediaan Dosis/aturan pakai Ketersediaan Indikasi Efek samping Interaksi obat Kontraindikasi Mekanisme kerja Perhatian

Amlodipin 5 mg Amlodipin Tablet 5 mg/hari tidak lebih dari 10mg/hari Tablet 2.5 mg ; 5 mg ; 10 mg Hipertensi, coronary artery disease, angina Edema, edema paru Diltiazem, simvastatin Dantrolen injeksi Menghambat transmembran masuknya ion kalsium ekstraseluler melintasi membran sel miokard dan sel otot polos pembuluh darah, tanpa mengubah konsentrasi serum kalsium. Hipersensitivitas, CHF, pasien dengan kegagalan fungsi hati, ibu hamil dan menyusui

4

2. Clopidogrel Keterangan Komposisi Bentuk sediaan Dosis/aturan pakai

Ketersediaan Indikasi Efek samping Interaksi obat

Kontraindikasi Mekanisme kerja Perhatian

Clopidogrel Clopidogrel Tablet Tromboembolik 75 mg/hari. STEMI kombinasi dengan aspirin 75 mg/hari , loading dose 300 mg untuk pasien <75 tahun. NSTEMI kombinasi dengan aspirin dimulai 300 mg diikuti 75 mg/hari selama 12 bulan. Tablet 75 mg, tablet 300 mg Antiplatelet, antikoagulan dan fibrinolitik Hematoma, epistaksis, diare, dispepsia, nyeri perut Meningkatkan resiko pendarahan dengan kombinasi antikoagulan, antiplatelet lain, NSAID, SSRI, SNRI. Menurunkan efek antiplatelet jika dikombinasi dengan PPI (esomeprazole dan omeprazole) di enzim CYP2C19. PUD, pendarahan intrakanial. Selektif menghambat ikatan edenosine diphosphat (ADP) dengan reseptor platelet (P2Y12) dan mengaktivasi aktivitas kompleks glikoprotein GPIIb/IIIa sehingga menurunkan agregasi platelet. Pasien dengan resiko pendarahan akibat trauma, pembedahan atau kondisi pantologis lain. Gangguan ginjal dan hati, ibu hamil dan menyusui.

3. Anemolat Keterangan Komposisi Bentuk sediaan Dosis/aturan pakai

Ketersediaan Indikasi Efek samping Interaksi obat Kontraindikasi Mekanisme kerja

Anemolat 1 mg Folic acid 1 mg Tablet Defisiensi Asam Folat : diawali 0.25-1 mg perhari, pemeliharaan : 0.25-0.5 mg perhari. Suplemen masa kehamilan & menyusui, Anemia Megaloblastik. Saat perut kosong atau 30-60 menit sebelum makan Tablet 1 mg Defisiensi Asam Folat, suplemen selama Kehamilan dan Menyusui, kondisi2 dimana kebutuhan Asam Folat meningkat, Anemia Megaloblastik akibat defisiensi Asam Folat. Rasa tidak nyaman di pencernaan. Reaksi hipersensitivitas (sangat jarang terjadi). Bronkospasma. Codikaf Anemia pernisiosa Asam folat atau vitamin B9 merupakan keluarga vitamin B dan merupakan kofaktor enzim yang terlibat dalam proses sintesis 5

Perhatian

DNA dan RNA. Asam folat sangat penting fungsinya terutama pada fase terjadinya pembelahan sel tubuh secara masif. Seperti selama masa kehamilan, pada fase perkembangan janin, bayi, balita dan anak-anak. Masalahnya, asam folat tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga vitamin ini harus dipenuhi melalui asupan nutrisi dari makanan atau suplemen. Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita asma dan infark miokard. Hindari konsumsi alkohol bersamaan dengan obat ini. Penggunaan dosis tinggi dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal. Hindari juga penggunaan jangka panjang serta penggunaan pada anak di bawah umur 2 tahun.

4. Lorazepam Keterangan Komposisi Bentuk sediaan Dosis/aturan pakai

Ketersediaan Indikasi Efek samping Interaksi obat

Kontraindikasi Mekanisme kerja

Perhatian

Lorazepam Lorazepam 2 mg Tablet Persiapan operasi untuk mengurangi kecemasan : 2-3 mg, diberikan pada malam hari sebelum operasi, dilanjutkan dengan 2-4 mg, diberikan 1-2 jam sebelum operasi. Gangguan kecemasan : 1-4 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi, selama 2-4 minggu. Insomnia terkait gangguan kecemasan : 1-2 mg, sebelum tidur. Tablet 0,5mg;1 mg; 2 mg Menangani gangguan kecemasan dan kondisi lain yang menyertainya Pusing, mual, konstipasi Meningkatkan efek lorazepam pada sistem saraf, jika digunakan dengan phenobarbitaldan antidepresan. Meningkatkan efek kantuk, halusinasi, dan perilaku irasional, jika lorazepam digunakan dengan hyoscine butylbromide. Efek obat akan menurun, jika digunakan bersama dengan kafein, teofilin, atau aminofilin. Meningkatkan kadar obat lorazepam, jika digunakan dengan natrium divalproex. Hipersensitif lorazepam Meningkatkan efek unsur kimia tertentu di dalam otak, yaitu asam gamma-aminobutirat (GABA). Dengan meningkatnya aktivitas GABA, kerja otak akan melambat dan menghasilkan efek menenangkan. Beri tahu dokter apabila saat ini sedang konsumsi obat antihistamin, digoxin, levodopa, pil KB, rifampicin, teofilin, asam valproat, atau obat-obatan antidepresan, antikonvulsan lainnya, serta obat untuk penyakit Parkinson.

6

Assessment

1. Skrinning administrasi pada resep sudah sesuai dan lengkap. 2. Skrinning farmasetik pada resep tersebut sudah tepat bentuk sediaan dan tepat dosis. 3. Skrinning klinis: a. Efek samping potensial : Clopidogrel memiliki efek samping potensial berupa pendarahan termasuk pendarahan yang dapat mengancam jiwa. Amlodipin berupa jantung berdegup kencang, merasa mual dan tidak nyaman bagian perut dan pergelangankaki membengkak. Lorazepam berupa mengantuk, kelelahan, pengelihatan kabur dan sulit konsentrasi. Anemolat berupa terasa pahit bagian mulut dan kebingungan. b. Interaksi potensial pada resep ini : tidak ada interaksi potensial c. Pemberian obat sudah sesuai indikasi, dosis maupun aturan pakai karena : - Diagnosis pasien berupa stroke, sehingga dapat diberikan clopidogrel sebagai terapinya, amlodipin untuk tekanan darah yang tinggi, lorazepam sebagai anti insomnia agar pasien tenang dan asam folat sebagai suplemennya, sehingga dapat dikatakan terapi sesuai dengan indikasi. - Dosis dan aturan pakai yang diberikan untuk clopidogrel adalah 1x sehari pada pagi hari, amlodipin 5 mg dan lorazepam adalah 1x sehari pada malam hari, dan anemolat 1 mg 1xsehari pada siang hari. Dosis dan aturan pakai sesuai karena untuk clopidogrel tidak berpengaruh jika dikonsumsi kapanpun asalkan tetap diwaktu yang sama setiap harinya; untuk amlodipin dan lorazepam juga sesuai dikonsumsi malam hari karena amlodipin lebih dapat mengontrol tekanan darah pada malam hari dan lebih bisa mencegah stroke, serangan jantung dibandingkan jika dikonsumsi pada pagi hari, sedangkan untuk lorazepam dapat membantu pasien untuk tidur nyenyak pada malam hari dikarenakan obat yang bertahan lebih lama; untuk anemolat dapat dikonsumsi siang hari agar pasien dapat membedakan waktu dengan obat lain yang dikonsumsi. d. Diberikan KIE terkait: -Nama Obat, Aturan pakai, jumlah, lama terapi -Kepatuhan untuk mengkonsumsi obat -Menjelaskan tanda-tanda terjadinya efek samping pendarahan, serta menjelaskan jika terjadi tanda tersebut 7

untuk menghentikan penggunaan obat clopidogrel. e. Jika terdapat tanda-tanda / reaksi alergi dapat dihentikan dan dikonsultasikan ke dokter.

Paraf Apoteker

8

Resep 2:

1. SKRINING ADMINISTRASI No.

Kriteria

Ada

1.

Tanggal Resep



2.

Nama Dokter



3.

Nama Pasien



4.

Umur/Berat Badan

Tidak



2. SKRINING FARMASETIS No.

Kriteria

Sesuai

1.

Tepat bentuk sediaan



2.

Tepat dosis



Tidak Sesuai

3. SKRINING FARKLIN No.

Kriteria

Ada

1.

ESO potensial



2.

Interaksi potensial



Tidak

9

Cara Mengatasi

4. TINDAK LANJUT No.

Kriteria

Ada

Tidak 

1.

Telepon dokter

2.

KIE

3.

Perubahan farmasetis

 

5. RESPON KLINISI Acc/ Tidak acc 6. ESO POTENSIAL No.

Kriteria

Ada

Tidak

1.

Reaksi hipersensitif



2.

Reaksi idiosinkratik



3.

Drug induced desease



4.

Drug induced lab change



Keterangan

Cara Mengatasi

7. INTERAKSI POTENSIAL No

Kriteria

. 1.

Ada

Tida

Keterangan

k Interaksi obat-



obat 2.

Interaksi obat-



makanan 3.

Interaksi obat-



lab test 4.

Interaksi obat-



penyakit 10

Cara Mengatasi

Profil obat: 1. Fleet Enema Keterangan Komposisi Bentuk sediaan Dosis/aturan pakai Ketersediaan Indikasi Efek samping Interaksi obat Kontraindikasi Mekanisme kerja

Perhatian

Assessment

Fleet Enema Fleet Enema 133 ml: 19 gram monobasic natrium fosfat dan 7 gram dibasic natrium fosfat dalam kemasan botol enema 133 mL. Enema (obat yang dimasukkan ke dalam dubur/lubang anus) Dosis yang biasa digunakan untuk dewasa dan anak usia >12 tahun adalah 1 botol enema yang diberikan sebagai dosis tunggal. Cara penggunaan lihat dibawah Botol 133 ml Konstipasi (sembelit) dan dapat digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum prosedur pemeriksaan kolonoskopi Dehidrasi, Gangguan keseimbangan elektrolit dalam darah, Perdarahan mukosa usus, Sakit perut, Mual, Muntah Kalium fosfat dan deflazacort dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah jika digunakan secara bersamaan dengan Fleet Enema Hipersensitif (alergi) terhadap natrium fosfat, Gagal ginjal, Gagal jantung kongestif, Luka pada usus, Impaksi feses (penumpukan feses yang keras dan kering pada daerah rektum) Menarik air menuju usus besar sehingga feses akan menjadi lunak dan usus besar akan terangsang untuk melakukan gerak peristaltik (gerakan meremas pada saluran pencernaan yang akan menyebabkan pergerakan isi saluran pencernaan). leet Enema tidak boleh diberikan lebih dari 1 kali dalam jangka waktu seminggu 1. Skrinning administrasi pada resep sudah sesuai dan lengkap. 2. Skrinning farmasetik pada resep tersebut sudah tepat bentuk sediaan dan tepat dosis. 3. Skrinning klinis: a. Efek samping potensial : b. Interaksi potensial pada resep ini : c. Pemberian obat sudah sesuai indikasi,dosis maupun aturan pakai karena : Diagnosis pasien adalah konstipasi sehingga sesuai indikasi dan diberikan fleet enema dalam jumlah 1 botol saja sehingga sesuai dengan dosis aturan 11

pakai dewasa yaitu 1 botol dosis tunggal untuk pemakaian luar d. Diberikan KIE terkait: - Nama Obat, Aturan pakai dan penyimpanan obat. - Menjelaskan cara penggunaan sediaan enema. - Menjelaskan kegunaan obat fleet enema sebagai laksatif. - Menjelaskan resiko efek samping yang terjadi pada pasien seperti rasa tidak nyaman ketika menggunakan enema dan diare yang tidak perlu dikhawatirkan pasien. Cara Penggunaan Enema 1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. 8. 9.

Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun. Melepaskan penutup pada enema. Berbaringlah miring dengan posisi kaki bawah diluruskan dan kaki bagian atas ditekuk ke depan perut. Keluarkan sedikit obat dan oleskan pada bagian ujung botol enema. Masukkan ujung enema kedalam rektum (anus/ dubur) secara pelan-pelan. Hindari memaksa enema masuk karena dapat melukai rektum (anus/ dubur). Tekan botol enema hingga dosis obat yang dianjurkan oleh Dokter masuk seluruhnya. Catatan: penggunaan enema hanya untuk sekali pakai. Jika penggunaan sesuai dosis tidak semuanya, maka sisa enema dalam kemasan tetap harus dibuang. Dengan tetap menekan botol keluarkan ujung enema. Tetaplah berbaring selama 5 menit. Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun. Paraf Apoteker

12

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim,2017, CARA PENGGUNAAN OBAT SEDIAAN SUPPOSITORIA ANAL, ENEMA DAN OVULA, Viva Health. Diakses Pada tanggal 29 Maret 2019 https://vivahealth.co.id/article/detail/8091/cara-penggunaan-obat-sediaan-suppositoria-anal,enema-dan-ovula. 2. Anonim,2019, Fleet Enama 19 Gram- 7 gram/ 118 Ml, WebMd. Diakses pada tanggal 29 Maret 2019 https://www.webmd.com/drugs/2/drug-14831/fleet-enema-rectal/details. 3. WHO, 2013. International of Hypertension (ISH) Statement on Management of Hypertension. Available at: http://www.who.int/cardiovasculardiseases/guidelines/hypertensionguidelines.pdf [Accessed 29 Maret 2019]. 4. www.medscape.com

13

Related Documents

Uii-inventori
June 2020 22
Resep
October 2019 57
Resep
August 2019 58

More Documents from "Dewi Lestari"