Analisis Elemen Penilaian Standar 1 1. Ada regulasi rumah sakit tentang pelaksanaan PONEK 24 jam di rumah sakit dan ada rencana kegiatan PONEK dalam perencanaan rumah sakit. Membuat kebijakan PONEk dengan mengundang Karumkit, dokter SpOg, dokter Anak, bidan dan perawat bersama-sama membuat kebijakan ponek dan ditetapkan 18 Mei 2017. Pedoman, Panduan dan SOP sudah tersedia dan dijalankan dengan baik. Sedangkan segi sarana ruang NICU belum sesuai standar NICU, untuk pembangunan ruang NICU dalam perencanaan akan dibangun. Adapun tempat ruang NICU akan dibangun bersebrangan dengan bangsal anak. 2. Ada bukti keterlibatan pimpinan Rumah Sakit di dalam menyusun kegiatan PONEK. Membuat Program PONEK ketua PONEK
mengundang Karumkit dan
TIM PONEK untuk membuat Program PONEK. Membuat Program setiap tahun dan dievaluasi setiap tahun. Dalam program PONEK permohonan alat-alat sesuai standar PONEK untuk masing unit terkait belum terealiasi misal di ruang perinatologi mengajukan laringoskopi anak baru. 3. Ada bukti upaya peningkatan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 jam) bukti upaya peningkatan kesiapan Rumah Sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan PONEK adalah ada jadwal dokter IGD, perawat IGD, doker Spesialis, dokter Anasthesi, Farmasi, Kamar Bedah, Kamar Bersalin, Perinatologi dan jaga Gizi. Penjadwalan jaga merupakan salah satu hal yang penting yang sering terjadi di Rumah Sakit. Baik buruknya penjadwalan yang dilakukan oleh menejemen Rumah Sakit memegang peranan penting dalam mempengaruhi kinerja rumah sakit dimata pengguna jasa Rumah Sakit. Oleh sebab
itu,
diperlukan
suatu
penjadwalan
yang
baik,
sehingga
pelayanan terhadap pasien akan menjadi baik pula. Penjadwalan yang sudah dibuat dan ditandatangani oleh pejabat Rumah Sakit dapat dilaksanakan dengan baik. Dan apabila petugas yang bersangkutan waktu jadwal dinas berhalangan hadir selalu memberi informasi ketiap unit masing-masing dan pengganti jaga dinas pada saat itu siap melaksanakan tugas.
4.
Ada bukti pelaksanaan rujukan dalam rangka PONEK Sistem rujukan
pelayanan kesehatan merupakan wujud penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas-tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik, baik vertikal maupun horizontal, struktural maupun fungsional terhadap kasus kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal
atau
masalah
Adapun
prosedur
penyakit
sarana
rujukan
pasien
atau
kesehatan dan
permasalahan penerima
membuat
kesehatan.
rujukan
tanda
adalah
a.
Menerima
terima
pasien
b.
Mencatat kasus-kasus rujukan dan membuat laporan penerimaan rujukan
c.
Mendiagnosis dan melakukan tindakan medis yang diperlukan, serta
melaksanakan. perawatan d.
disertai
catatan
medik
sesuai
ketentuan
Memberikan informasi medis kepada pihak sarana pelayanan pengirim
rujukan. e.
Membuat surat rujukan kepada sarana pelayanan kesehatan lebih tinggi
dan mengirim tembusannya kepada sarana kesehatan pengirim pertama f.
Membuat rujukan balik kepada fasilitas pelayanan perujuk bila sudah tidak
memerlukan pelayanan medis spesialistik atau subspesialistik dan setelah kondisi pasien. Bukti pelaksanaan rujukan dalam rangka PONEK maka disusunlah dokumen yang mendukung pelaksanaan rujukan : a.
Kebijakan pelayanan rujukan.
b.
Pedoman Pelayanan Rujukan.
c.
SPO Rujukan.
d.
MOU Rujukan dengan Rumah Sakit lain.
e.
Buku catatan penerimaan pasien rujukan dan yang dirujuk dimasing –
masing unit.