BAB III PEMBAHASAN
A. Isi Jurnal Jurnal I : Judul : Polifarmasi dan Interaksi Obat Pasien Usia Lanjut Rawat Jalan dengan Penyakit Metabolik Abstrak Penyakitmetabolikmerupakanpenyakit yang berkaitandenganpeningkatanusiasepertihipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, dan obesitas. Penyakit-penyakittersebutditanganidenganterapiobat yang sifatnyapolifarmasisehinggadapatmenyebabkanrisikoterjadiinteraksiobat-obat. Penelitianinidilakukansecararestropektifdenganmenggunakanrekammedispasienusialanjutdenganpenyakitmetabolik yang di rawatjalan di RumahSakitUmum Pusat Haji Adam Malik Medan. Sebanyak 328 sampel yang termasukkedalamkriteria Penelitianinimenunjukanadanyakorelasiantarajumlahinteraksidenganjumlahobatdan jumlahinteraksidenganjumlah diagnosis. Jurnal II : Judul : Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme koping lansia. Abstrak Tujuan :untukmengetahuihubungantugaskeluargadalampemeliharaankesehatandenganmekanismekopinglansia di wilayah RT 04 RW01 GuyanganTlogo mas Malang. Subjek :populasiseluruhlansia dan keluargalansiaberjumlah 60 orang.
Metode :desainpenelitianadalahkoreslasionaldenganpendekatan cross sectional Pengumpulandata :pengambilansampeldenganmenggunakan simple random sampling, instrument penelitian menggunakan closedended questions yakni angket tertutup berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa , sehingga responden tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada. Hasil :karakteristikrespondenberdasarkanumurkeluargadidapatkansebanyak 32,7% keluargalansiaberusia 42-46 tahun. Karakteristik responden berdasarkan umur lansia, diketahui sebanyak 58% lansia berusia 55-64 tahun Karakteristik lansia berdasarkan tingkat pendidikan keluarga diketahui sebanyak 40% keluarga lansia berpendidikan SMA. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan lansia diketahui sebanyak 32,7% keluarga mempunyai umur 42-46 tahun. Pada rentang usia ini keluarga dinilai matang. Semakin matang usia individu maka semakin menjadikannya lebih dewasa dan matang dalam bertindak serta bersikap. Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme koping lansia adalah faktor ekonomi, ketrampilan dan kemampuan, ketrampilan sosial, dukungan sosial dan keluarga. Kesimpulan : 1. Sebagian besar atau 29 (56%) keluarga lansia melakukan pemeliharaan kesehatan lansia secara baik 2. Sebagian besar atau 38 (73%) lansia melakukan mekanisme koping secara adaptip 3. Terdapat hubungan signifikan antara tugas keluargadalam pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme koping lansia.
B. KRITISI JURNAL POLIFARMASIDAN INTERAKSI OBATt PASIEN USIA LANJUT RAWAT JALANDENGAN PENYAKIT METABOLIK No
JudulJurnal
1
Polifarmasi dan InteraksiObat PasienUsiaLa njut Rawat Jalan denganPenyak
Jeniskeilmua Metodologi n/teori yang terlibatdalam kajianjurnal
Farmasi
retrospektif
Sampel
Analisisj urnal
Bisakahjur nalmenjaw ab concern
Bagaimanainfor Apakahdesainfeno masisetiapartike menologistersebutb ldapatmemenuhi isa/ penugasandarip tidakmenjawabmas alahperawattersebu erawat t
metodepengam bilansampel yang dilakukandenga ncaraacakseder hanadarirekam medikpasienusi alanjutdenganp
Hasil analisiste rhadap 328 kartureka mmedisp asienusial anjutden
Sesuai concern kareanadal amjurnalini pengamatit entangpolif armasipad a
Dari Desainfenomenolog is yang digunakan Perawatharuslebih memperhatikanterh adapterapi yang diberikanterhadapl
itMetabolik
enyakitmetaboli k yang dirawatjalan pada Januari– Desember 2012di RumahSakitUm um Pusat Haji Adam Malik Medan
ganpenya lansiadeng kitmetab anpenyakit olik yang metabolik dirawatja yang lan di hasilnyater RSUP Haji dapatintera Adam ksiobat Malik yang Medan cukuptinng dariJanua i risampaid enganDes ember 2012 diperoleh kejadiani nteraksio bat-obat yang terjadicu kuptinggi. Dari 328 rekamme dikada 259 rekamme dik yang mengala miinterak siobat
ansidenganpenyakit metabolik, pada lansia juga telahmemgalamigan gguansensori yang mungkindapatmena mbahdampakterha dappolifarmasi pada lansia.
(78,96%). Kejadiani nteraksio bat-obat pada pasienusi alanjutbe rdasarkan jeniskela min, yaituprial ebihtinggi (81,13%) dibanding kanwanit a (76,92%). Berdasar kanjumla hobat, semakinb anyakoba t yang digunaka nmakase makintin ggikejadi aninterak si yang terjadi.
Begitu juga denganju mlah diagnosis bahwase makinban yak diagnosis semakin meningka t pula kejadiani nteraksio bat.
2