Subjek Pajak
Objek Pajak
Cara Menghitung
Cara Menyetor
Cara Lapor
WP OP DN dengan penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh dalam jumlah peredaran bruto tertentu, yang tidak memilih untuk dikenai PPh Pasal 17/Non final.
penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh dalam jumlah peredaran bruto tertentu, tidak melebihi Rp 4,8 M per tahun. usaha yang dimaksud tidak termasuk : - Dari jasa (tenaga ahli) sehubungan dengan pekerjaan bebas yang tidak terikat dari suatu hubungan kerja atau yang statusnya bukan sebagai pegawai baik tetap maupun tidak tetap : pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, PPAT, penilai, aktuaris, pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan, pemain drama, penari, olahragawan, penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, moderator, pengarang, peneliti, penerjemah, agen iklan, pengawas dan pengelola proyek, perantara, petugas penjaja barang dagangan, agen asuransi, distributor pemasaran berjenjang ,penjualan langsung - Dari luar negeri yang pajaknya terutang atau telah dibayar di luar negeri - Yang telah dikenakan PPh Final dengan ketentuan tersendiri - Dari penghasilan bukan objek pajak Jumlah tersebut adalah jumlah peredaran bruto dalam 1 tahun dari Tahun Pajak terakhir sebelum Tahun Pajak bersangkutan, dari keseluruhan peredaran bruto termasuk dari cabang. Jika WP adalah suami istri yang pisah harta atau pelaksanaan kewajiban pajak tersendiri, jumlah tsb adalah penggabungan peredaran bruto suami istri. Berlaku selama maks. 7 tahun sejak tahun terdaftar, jika baru terdaftar setelah PP 23 berlaku, atau sejak berlakunya PP 23, jika terdaftar sebelum PP 23. Tetap berlaku untuk WP yang peredaran bruto melebihi Rp 4,8 M dalam Tahun Pajak berjalan sampai akhir tahun, Tahun Pajak selanjutnya menggunakan PPh Tarif Umum. - Penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas - Contoh usaha : persewaan mobil, jasa pemborong, salon, memperkerjakan orang untuk mengajar les piano
-
DPP = Jumlah peredaran bruto setiap bulan, berupa imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh dari usaha, sebelum dikurangi potongan – potongan. Tidak digabungkan dengan penghasilan lainnya PPh terutang (Final) = 0,5% x DPP PPh YMH = PPh terutang – kredit pajak
-
-
Peredaran bruto yang diisi di SPT termasuk yang dikenakan PPh Final dan bukan objek Ph Neto berdasarkan pembukuan, jika saat diperiksa tidak dipenuhi,
PPh Ps 29 sebelum lapor SPT
WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 tahun sebesar Rp4,8 M atau lebih
-
-
-
-
Setor sendiri, tiap bulan Potput jika bertransaksi dengan Pemotong/Pemungut Pajak, setiap bertransaksi, dengan mengajukan permohonan SKet agar dikenai PPh Final PP 23
-
-
SPT WP OP 1770 Mengisi Ph. Final pada 1770-III Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV
SPT WP OP 1770 Mengisi Lap. Keuangan pada 1770-I Hal. 1
Dasar Hukum
-
WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 tahun di bawah Rp 4,8 M yang tidak dikenai PPh Final menurut PP 23, dengan pemberitahuan maks. 3 bln sejak awal Tahun Pajak, jika tidak dianggap memilih pembukuan
-
Penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas Contoh usaha : persewaan mobil, jasa pemborong, salon, memperkerjakan orang untuk mengajar les piano
-
-
-
-
menggunakan hasil perkalian NPPN dengan ph bruto Dalam hal pemeriksaan dan tidak ditemukan pembukuan, jika ada lebih dari satu jenis usaha atau pekerjaan bebas, Ph neto adalah penjumlahan penghasilan neto dari masing-masing jenis usaha atau pekerjaan bebas, yang dihitung dengan NPPN masing – masing sesuai jenis usaha atau pekerjaan bebas dan wilayahnya digabungkan dengan penghasilan lainnya PPh terutang = tarif umum x (Ph Neto – PTKP) PPh YMH = PPh terutang – kredit pajak Peredaran usaha yang diisi dalam SPT adalah tidak termasuk penghasilan yang dikenakan PPh Final dan bukan objek pajak Ph Neto berdasarkan pencatatan, jika saat diperiksa tidak dipenuhi, menggunakan menggunakan hasil perkalian NPPN dengan ph bruto jika ada lebih dari satu jenis usaha atau pekerjaan bebas, Ph neto adalah penjumlahan penghasilan neto dari masing-masing jenis usaha atau pekerjaan bebas, yang dihitung dengan NPPN masing – masing sesuai jenis usaha (dagang, industry, jasa, usaha lainnya) atau pekerjaan bebas dan wilayahnya digabungkan dengan penghasilan lainnya PPh terutang = tarif umum x (Ph Neto – PTKP) PPh YMH = PPh terutang – kredit pajak
PPh Ps 29 sebelum lapor SPT
-
Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV
-
SPT WP OP 1770 Mengisi Ph. Neto DN dari Usaha/pekerjaan bebas yang menggunakan NPPN pada 1770-I Hal. 2 Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV
-
-
WP OP menerima/memperoleh penghasilan DN sehubungan dengan pekerjaan
-
-
-
-
WP OP yang menerima/memperoleh penghasilan DN lainnya
-
-
-
-
Bunga : termasuk premium, diskonto, bagi usaha berbasis Syariah dan imbalan lain dengan jaminan pengembalian utang, baik yang dijanjikan maupun tidak, yang diterima atau diperoleh WP sendiri dan anggota keluarganya Royalti : termasuk imbalan dari hak kekayaan intelektual, paten, merek Sewa : sewa selain tanah/bangunan penyewa OP, yang punya , misalnya mobil, alat berat Penghargaan dan Hadiah : semua macam hadiah, kecuali yang diperoleh dari undian karena termasuk PPh Final tidak termasuk hadiah yang diberikan kepada semua pembeli dan langsung diberikan saat pembelian, karena termasuk penghasilan non objek pajak Keuntungan dari Penjualan Harta : Termasuk keuntungan pengalihan harta sebagai penyertaan modal, keuntungan penjualan saham di luar bursa Penghasilan lainnya : termasuk penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan, keuntungan pembebasan utang, keuntungan selisih kurs, tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak
-
-
-
SPT WP OP 1770/1770 S/1770 SS Mengisi Rincian Ph. Neto DN sehubungan dengan pekerjaan pada 1770-I Hal 2 Mengisi Daftar Pemotongan PPh pada 1770-II Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV SPT WP OP 1770/1770 S Mengisi Ph. Lainnya pada 1770-I/1770 S Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV
WP OP yang Penghasilan yang diterima/diperoleh dari LN menerima/memperoleh penghasilan dari LN
Penghasilan neto LN = penghasilan sebelum dikenakan pajak di LN
-
-
WP OP yang memperoleh penghasilan yang dikenakan PPh Final
-
Bunga deposito, tabungan, diskonto SBI, SBN Bunga/diskonto obligasi Penjualan saham di bursa efek Hadiah undian Pesangon, THT dan Tebusan pension yang dibayar sekaligus Honorarium atas beban APBN/D Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Bangungan yang diterima dalam rangka bangunan, guna serah (BOT) Sewa atas tanah dan/atau bangunan Jasa konstruksi Penyalur/dealer/agen produk BBM Bunga simpanan koperasi yang dibayarkan kepada anggota Penghasilan dari transaksi derivative Dividen : a. Pembagian laba b. Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal disetor c. Saham bonus tanpa penyetoran kecuali yang berasal dari kapitalisasi agio saham baru dan revaluasi aset tetap d. Stock dividends e. Tambahan modal tanpa penyetoran f. Jumlah melebihi setoran atas pembelian kembali saham yang diperoleh pemegang saham g. Pembayaran kembali seluruhnya tau sebagian modal yang disetorkan, jika sebelumnya ada keuntungan, kecuali akibat dari pengecilan modal dasar secara sah h. Tanda tanda laba i. Bagian laba sehubungan pemilikan obligasi j. Bagian laba pemegang polis
-
-
Mengisi Ph Neto LN Mengisi Daftar Pemotongan PPh di LN pada 1770-II Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV Mengisi Ph. Final pada 1770-III Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV
-
k. SHU koperasi l. Pengeluaran (biaya) perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham Penghasilan istri dari satu pemberi kerja Penghasilan lain yang dikenakan PPh Final, termasuk yang sesuai dengan PP 23
WP OP yang memperoleh penghasilan hanya dari satu pemberi kerja, bunga tabungan dan/atau koperasi, dengan penghasilan setahun maks. 60 juta WP OP sebagai kepala keluarga
-
-
-
WP OP suami/istri yang menjalankan kewajiban pajak secara terpisah karena hidup berpisah sesuai putusan hakim (HB), pisah harta (PH), atau masing – masing (MT)
-
Seluruh penghasilan satu keluarga digabungkan Dalam hal istri hanya memperoleh penghasilan dari satu pemberi kerja, maka tidak digabungkan dan dianggap sebagai PPh Final HB = Seluruh penghasilan masing – masing suami/istri PH dan MT = Penghasilan suami dan istri digabungkan dulu Penghasilan anak yang belum dewasa digabungkan dengan orang tua, jika orang tuanya kewajiban pajaknya terpisah, maka digabungkan dengan salah satu orang tuanya sesuai keadaan yang sebenarnya Dalam penentuan threshold 4,8 M, dihitung dari gabungan seluruh penghasilan satu keluarga, walaupun pemajakannya terpisah Dalam hal ini, istri memiliki penghasilan di luar dari pekerjaan dari satu pemberi kerja, misalnya dari usaha, penghasilan dari usaha tersebut tidak digabungkan, melainkan dikenakan PPh Final jika memenuhi syarat PP 23, dengan mengacu pada kondisi Tahun Pajak sebelumnya Bantuan/sumbangan/hibah Warisan Bagian laba anggota CV, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi Klaim asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna, beasiswa Beasiswa Penghasilan lainnya
-
-
WP OP yang menerima penghasilan yang tidak termasuk objek pajak
-
-
HB = Dihitung sendiri – sendiri PH dan MT = penghasilan neto suami dan istri digabungkan, dikalikan tarif umum, kemudian dihitung PPh suami – istri masing – masing secara proporsional sesuai perbandingan penghasilan neto
-
-
Mengisi jumlah harta dan kewajiban pada akhir tahun pada SPT WP OP 1770 SS
-
Mengisi Ph istri/suami yang dikenakan pajak secara terpisah pada 1770-III
-
Mengisi Ph. Non Objek pada 1770-III Mengisi Harta dan Utang pada 1770-IV
-
-
PP 23 (WP Final dan WP Pembukuan) PT bisa milih 0,5% atau pembukuan, CV, firma, kongsi ikut pembukuan tidak punya pilihan PTKP Jenis – jenis penghasilan WP OP Analisis sumber dan penggunaan dana WP OP (Penambahan dan pengurangan harta) WNI menjadi WNA dan sebaliknya : WNI yang pergi keluar negeri lebih dari 183 hr dianggap WNA, dengan syarat dokumen keimigrasiannya lengkap Apabila sudah menjadi WNA, kewajiban SPT pindah ke LN, terhitungan sejak keberangkatan di LN berdasarkan dokumen keimigrasian WNA yang kontraknya lebih dr 183 hr, otomatis menjadi WNI ketika datang ke Indonesia, karena kontraknya jelas lebih dr 183 hari WP OP pemotong hanya WP Pekerjaan bebas hanya atas pemotongan sewa saja Pinjaman baru, penjualan harta, gaji, ph lainnya, PPh potput di neraca : uang muka sewa(PPh 4(2)), perubahan aset (jaskon) Parkir dan catering = jasa yang kena PPh 23 tapi tidak PPN Mencocokkan angka yang ada di PL dengan SPT Kontrak eksklusif penerbangan/pelayaran tadinya 15 menjadi 23; sedangkan kalua 15 bersifat umum; konsekuensinya jika masuk ke 23, angkutan DN darat dan laut kena PPN