ANALISIS DATA 1. Preparat jadi duodenum Pada pengamatan pertama yaitu pada preparat jadi duodenum dengan perbesaran 40 x 10 tampak terlihat adanya membrane basal, lumen dan epitel silindris selapis. Menurut Yusmainah (2007) Lumen berfungsi untuk absorbsi, membram basal yang berfungsi pelindung sel. Pada jaringan epitel selapis silindris dengan menggunakan preparat intestine akan tampak adanya vili-vili yang berfungsi memperluas permukaan usus untuk penyerapan nutrisi dan makanan, pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai tempat alirran darah di usus, sel pengabsorbsi yang berfungsi untuk absorbsi, submukosa yang berfungsi sebagai pengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari saluran pencernaan, dan muskular yang berfungsi sebagai otot usus. Sel-sel selindris selain berfungsi sebagai pelindung, juga berperan untuk mensekresi mucus, misalnya mukosa lambung dan mukosa kanalis serviks uterus. Sitoplasma pada bagian apeks inti tampak pucat dan mengandung banyak vakuola yang berisi mucus. Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya berbentuk silindris (torak). Terlihat seperti epitelium kubus, namun potongan tegak lurus terlihat lebih tinggi (Likiing, 2017). 2. Preparat jadi epitel berlapis banyak kubus Pada preparat jadi epitel berlapis banyak kubus tampak adanya lumen dan epitelium kubus berlapis banyak. Menurut Syamsul (1998) Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epitelium folikel ovarium, testis, dan kelenjar keringat. Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan. 3. Preparat jadi kolon Pada preparat ajdi kolon dengan perbesaran 10 x 10 tampak adanya lamina propia, sub mukosa, muskularis, dan epitel silindris selapis. Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, kantung empedu, lambung dan usus. Berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi (Syamsul, 1998). Muscularis yang berfungsi sebagai otot pada usus, mukosa yang berfungsi untuk sekresi, dan submukosa yang berfungsi untuk sekresi. Sel goblet merupakan sel penghasil mukosa atau lender (Yusminah, 2007).
4. Preparat jadi lambung Pada preparat jadi lambung dengan perbesaran 10 x10 tampak adanya sel penyusun dinding lambung yaitu epitel permukaan yang berupa epitel silindris selapis, sub mukosa dan muskularis. Epitel silindris selapis penyusun lambung ini juga terdapat pada preparat jadi kolon dan preparat jadi duodenum. Karena memang pad umumnya epitel ini berada di saluran dan organ pencernaan hewan maupun manusia. Sebagaimana menurut Rahmawan (2010) epitel selapis silindris merupakan sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini. Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan bagian atas. Jaringan epitel batang selapis berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran. 5. Preparat jadi esophagus Pada preparat jadi esophagus dengan perbesaran 10 x 10 tampak adanya lumen, lamina propia, dan epitel berlapis pipih. Menurut Rahmawan (2010) Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. 6. Preparat jadi epitel selapis kubus Pada preparat jadi epitel kubus selapis pada perbesaran 10 x 10 tampak adanya lamina basalis dan epitel kubus selapis. Menurut Syamsul (1998) Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epithelium permukaan ovarium, dan kelenjar tiroid. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung. Sedangkan menurut Umar (2011) epitel kubus selapis berbentuk kubus selapis. Terletak pada lensa mata, kelenjar dan salurannya, permukaan ovari, saluran nefron ginjal. Epitel kubus selapis berfungsi sebagai sekresi dan absorbsi. 7. Preparat jadi epitel selapis silindris (kantung empedu) Pada preparat jadi kantung empedu pad perbesaran 4 x 10 tampak adanya lapisan lumen dan epitel silindris selapis. menurut Rahmawan (2010) epitel selapis silindris merupakan sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini. Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan bagian atas. Jaringan
epitel batang selapis berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran. KESIMPULAN 1. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknya sama, yang berkumpul dengan sangat erat dengan bahan ekstraseluler atau matriks yang sangat sedikit. 2. Jaringan epitel selapis silindris terdapat pada preparat jadi duodenum, kolon, lambung serta kantung empedu. Jaringan ini berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran. 3. Jaringan epitel selapis kubus disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epithelium permukaan ovarium, dan kelenjar tiroid. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung. 4. Jaringan epitel pipih berlapis terdapat pada preparat jadi esophagus. Sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. 5. Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epitelium folikel ovarium, testis, dan kelenjar keringat. Berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta sebagai pelindung dan penghasil mucus.
DAFTAR PUSTAKA Hala, Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press, 2007. Huda, Syamsul. Jaringan Epitel. http://unair.ac.id/ (2 Maret 2019). Likiing, N.A. 2017. Laporan Praktikum Strukwan Jaringan Epitel. https://id.pdfcoke.com/ diakses pada 2 Maret 2019 Nasir. 2012. Diakses melalui https://id.pdfcoke.com/ pada 2 Maret 2019 Rahmawan, Ardianz. 2010. “Struktur dan Fungsi Jaringan” jaringan hewan bio.com. 13 September 2010. http://www.jaringan-hewan-bio.com/ (5 Oktober 2013). Umar, Zulkarnaim. Buku Daras Struktur Hewan. Makassar: UIN Alauddin Press, 2011.