Analisa Situasi Dengan Metode Sllo-sigit .docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Situasi Dengan Metode Sllo-sigit .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,684
  • Pages: 10
ANALISA MASALAH BAGIAN JKN-BPJS DI RS MEKARSARI DENGAN METODE SLLO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Peran tersebut semakin penting mengingat perkembangan epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan ilmu dan teknologi, dan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat (Aditama, 2003). Dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penjaminan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat lanjut di lakukan dengan pembayaran system paket atau yang dikenal dengan system Pembayaran Prospektif, dimana Metode pembayaran prospektif adalah metode pembayaran yang dilakukan atas layanan kesehatan yang besarannya sudah diketahui sebelum pelayanan kesehatan diberikan.Contoh pembayaran prospektif adalah global budget,Perdiem,Kapitasi dan case based payment. Tidak ada satupun sistem pembiayaan yang sempurna, setiap sistem pembiayaan memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk itu dibutuhkan suatu unit yang dapat mengelola ini semua. Casemix merupakan salah satu metode yang memungkinkan upaya menetapkan ekuiti, efisiensi dan kualitas suatu rumah sakit dengan melakukan identifikasi campuran jenis kasus/pasien yang dirawat dan identifikasi dari seluruh sumber daya yang digunakan. Sistem casemix adalah juga mengklasifikasi penyakit yang digabung dengan biaya perawatan di rumah sakit berdasar pada pengelompokan diagnosis akhir penyakit sejenis dan kompleksitas pengelolaan kasus (penyakit).

1.2 Perumusan Masalah RS Mekarsari yang terletak di Kota Bekasi merupakan rumah sakit umum swasta tipe C memiliki 106 TT dengan kunjungan rawat jalan 300 pasien perhari dan 500 pasien rawat inap setiap bulan dengan keterisian BOR hingga 75%. Hampir semua pasien yang datang berobat menggunakan jaminan BPJS Kesehatan. Agar pelayanan dapat berjalan dengan baik dengan kendali mutu dan kendali biaya, maka dibentuklah suatu unit pelayanan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional BPJS, yaitu Unit JKN – BPJS di RS Mekarsari. Unit ini dibentuk dengan tujuan dapat melakukan fungsi manajemen Casemix untuk mengelola tagihan klaim Rumah Sakit, dimana Unit ini di pimpin oleh seorang kepala unit yang merupakan seorang Dokter Umum. Unit JKN – BPJS berada dibawah Manajer Pelayanan Medis. Seiring perjalananya, banyak ditemukan berbagai permasalahan dan kesulitan yang dihadapi, untuk inilah diperlukan strategi dalam menyelesaikan hambatan yang ada . Dengan Strategic Leadership dan Learning Organization (SLLO) yang diturunkan ke dalam 4 sub sistem nya yaitu personal mastery, mental model, team learning, system thinking dan shared vision dapat menjadi salah satu cara dalam pemecahan masalah di Bagian JKN-BPJS RS Mekarsari.

1.3 Pertanyaan Penulisan 1. Apakah Strategic Leadership sudah dijalankan dalam sistem manajemen di Bagian JKNBPJS? 2. Apakah System Thinking dalam pemecahan masalah sudah dikerjakan? 3. Apakah kegiatan Team Learning dilakukan di Bagian JKN-BPJS? 4. Apakah Manajer Pelayanan Medis dan Kepala Unit sudah melakukan shared vision? 5. Mentals Model seperti apa yang ada di Bagian JKN-BPJS ? 6. Apakah masing-masing SDM di Bagian JKN-BPJS sudah melakukan Personal Mastery?

1.4 Tujuan Penulisan Tujuan Umum Menganalisis permasalahan kinerja di Bagian JKN-BPJS RS Mekarsari yang dikaitkan dengan kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan prinsip-prinsip Strategic Leadership and Learning Organization. Tujuan Khusus Dengan dilakukan penulisan ini maka diharapkan dapat terlihat analisis situasi terhadap permasalahan sebagai berikut : 1. SLLO di alur input pasien di Bagian JKN-BPJS 2. SLLO di alur proses pasien di Bagian JKN-BPJS 3. SLLO di alur ouput pasien di Bagian JKN-BPJS

1.5 Ruang Lingkup Penulisan Melakukan analisis situasi lingkungan dengan metode observasi terhadap SDM di Bagian JKN-BPJS RS Mekarsari.

BAB II Model Analisis dengan Strategic Leadership and Learning Organization

2.1. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh sebelum merancang dan merencanakan program. Analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang terlibat, tindakan dan strategiyang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program. Tujuan dari analisis situasi adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang kondisi kesehatan yang akan berguna untuk menentukan permasalahan dari suatu unit atau keleompok tersebut, sehingga dapt digunakan untuk merencanakan sebuah perubahan. Secara umum anlisis situasi dibuat untuk memahami masalah masalah yang terjadi di sekitar kita secara jelas dan spesifik dan mempermudah menentukan akar masalah sehinngga dapat menentukan prioritas. Jadi secara keseluruhan analisis situai berguna untuk mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan sendiri terkait dengan peluang dan ancaman internal maupun eksernal.

2.2. Kepemimpinan Strategis dan Orgnasasi Pembelajaran Kepemimpinan strategis adalah suatu proses memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan untuk membuat dan melaksanakan visi organisasi, misi, dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan strategis harus melibatkan manajer di bagian atas, tengah, dan tingkat yang lebih rendah dari organisasi. Pemimpin strategis yang efektif antara lain memiliki keterampilan untuk (1) mengantisipasi dan meramalkan kejadian dalam lingkungan eksternal organisasi yang memiliki potensi untuk mempengaruhi kinerja organisasi, (2) mencari dan mempertahankan keunggulan kompetitif dengan membangun kompetensi inti dan memilih pasar yang tepat untuk bersaing, (3) mengevaluasi implementasi strategi dan hasil secara sistematis, dan membuat penyesuaian strategis, (4) membangun tim karyawan yang sangat efektif, efisien, dan termotivasi, (5) menentukan tujuan dan prioritas yang tepat untuk mencapainya, serta (6) menjadi komunikator yang efektif. Pemimpin harus memiliki kredibilitas dan reputasi yang hebat, agar ia mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada setiap orang. Pemimpin harus memotivasi dan menginspirasi setiap

orang dalam setiap detik kehidupan mereka, untuk bersemangat dan bangkit bersama dengan perubahan baru. Pemimpin harus membuat setiap orang menyadari bahwa perubahan itu penting, untuk mengubah hal-hal yang telah ketinggalan zaman dengan hal-hal baru yang sesuai peradaban. Peniliaian sorang pemimpin bisa dilihat dari visinya, dan cara penyampaikan visinya kepada pengikutnya sehingga pengikutnya bisa mendapatkan arah yang jelas kemana akan melangkah. Untuk menjadi seorang yang visioner membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, belajarlah dari merak yang sukses sebagai visioner sejati. Seornag pemimpin harus memliki kemampuan sebagai berikut (Junadi, 2014) : 1. Tajam dalam penguasaan diri 2. Membangun visi Bersama yang menginspirasi 3. Meluruskan orang, sumber daya dan kegiatannya 4. Mau belajar untuk mendengar, dan mendengar untuk belajar 5. Memelihara nilai-nilai dan berfikir sistem Seorang pemimpin bukan hanya bisa membentuk struktur baru tetapi harus bisa menciptakan suatu hal yang baru atau pengetahuan yang baru. Organisasi pembelajaran

merupakan bagian yang ttidak terpisahkan dalam suatu

kepemimpinan. Organisasi belajar adalah organisasi yang semua anggotanya terus meningkatkan kemampuanny untuk mencapai kinerja yanbg diharapkan. Organisasi pembelajaran adalah organisasi dimana pemikiran baru senantiasa dihargai dan ditumbuhkembangkan. Semua aspirasi anggota secara individu dan kelompok akan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan kelompoknya, sehingga anggotanya akan terus belajar secara bersama-sama dan terus menerus atau belajar sepanjang hayat. Dalam organisasi pembelajran ada 5 disiplin yang harus dilakukan yaitu : 1. System Thinking 2. Personal Mastery 3. Mental Model 4. Shared vision dan 5. Team learning System Thinking adalah body of knowledge dan alat yang telah dikembangkan untuk membuat pola lengkap lebih jelas dan untuk membantu kita melihat bagaimana mengubah secara efektif. Personal Mastery adalah disiplin untuk terus menerus mengklarifikasi dan memperdalam

visi pribadi kita, memfokuskan energi kita, mengenmbangkan kesabaran, dan melihat realitas secara objektif. Mental model adalah asumsi yang tertanam dalam, generalisasi, atau bahkan gambar yang mempengaruhi bagaimana kita memahami dunia dan bagaiaman kita mengambil tindakan. Shared vision adalah suatu kondisi dimana organisasi bisa membangun rasa komitmen dengan mengembangkan gambaran Bersama tentang masa depan yang akan diciptakan. Sedangkan team learning adalah suatu proses menyelaraskan dan mengembangkan kapasitas tim, untuk menciptakan hasil yang benar-benar diinginkan anggotanya (Senge, 1990). Dalam Melakukan peniliaan sistuasi dengan menggunakan model Strategic Leaderhip and Learning Organization ini (SLLO Analyze) merupakan semua aspek dari berfikir strategis dan organisasi pembelajaran akan dikaji secara satu persatu.

BAB III PEMECAHAN MASALAH

3.1. Pelaksanaan Strategic Leadership Sebagai unit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan berkas tagihan klaim paien BPJS Kesehatan, dibutuhkan adanya strategi agar pengolahan berkas klaim dapat berjalan sesuai dengan target yang sudah ditentukan oleh Manajemen. Strategi yang baik dapat diberikan oleh seorang leader dalam hal ini adalah Kepala Unit dengan cara melakukan Briefing Pagi terhadap semua anggota Unit. Dengan dilakukannya Briefing Pagi sebelum melakukan kegiatan, Kepala Unit dapat melakukan Share vision diantara semua staf. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai media untuk saling mengutarakan pendapat dan solusi terhadap kendala atau hambatan yang ada, sehingga target outcome dapat terpenuhi dengan baik.

3.2.Pelaksanaan System Thinking Sistem Thingking di bagian JKN-BPJS sangat diperlukan untuk meningkatkan produtivitas dari masing-masing staf. Setiap staf dimasing-masing posisi diharapkan dapat mampu melakukan inovasi-inovasi yang bertujuan agar mempermudah pekerjaan yang dilakukannya. Hal ini agar dapat membentuk seorang Knowledge workers yang lebih produktif. Knowledge workers merupakan para pekerja dalam suatu organisasi yang sensitif terhadap perubahan. Mereka terus-menerus merespon perubahan lingkungan dengan mengumpulkan informasi dan kemudian mengatur sesuai pekerjaan mereka, dengan perubahan lingkungan pekerjaan yang begitu cepat, organisasi tidak perlu ragu dalam menerima kenyataan bahwa semua knowledge workers memiliki tempat yang signifikan dalam organisasi.

3.3.Kegiatan Team Learning Sistem pembelajaran dilakukan dengan mengadakan diklat secara rutin yang dikelola oleh bagian diklat RS Mekarsari. Tim pengajar terdiri dari Kepala Unit JKN-BPJS sendiri terkait sosialisasi dan pelatihan terkait Regulasi dan SPO yang terkait pelayanan pasien BPJS Kesehatan. Pelatihan yang di terima oleh semua staf dari Unit JKN-BPJS juga dilakukan oleh bagian Diklat HRD untuk materi-materi diluar unit, seperti pelatihan-pelatihan yang terkait Akreditasi RS, seperti Pelatihan Cuci Tangan, Pelatihan BHD, Pelatihan APAR dan Pelatihan kondisi Bencana.

3.4. Mental Model Unit Perlunya mental model di bagian JKN-BPJS pada setiap masing-masing staf adalah,diharapkan staf mampu memiliki gambaran dan arah yang jelas terhadap suatu tujuan bersama yang tertuang dalam visi dan misi unit agar dapat mencapai semua outcome yang ada. Beban kerja yang begitu berat dengan banyaknya berkas klaim pasien BPJS,diharapkan setia staf dapat mampu mengerjakannya dengan baik dan tepat waktu. Seorang kepala unit dengan mental model seorang leader, diharapkan mampu memberikan gambaran akan visi dan misi Rumah sakit terhadap setiap stafnya, mental model yang dibutuhkan oleh seorang leader harus dapat menjadi contoh mental model agar dapat terciptanya kondisi lingkungan kerja yang efektif dalam kondisi keterbukaan, lingkungan yang nyaman, dan semua orang dapat mengungkapakan pendapatnya dengan bebas.

BAB III KESIMPULAN 1. Bagian JKN-BPJS RS Mekarsari merupakan bagian yang sangat pentig dalam pelayanan di Rumah Sakit 2. Dengan metode SLLO terkait mengatasi masalah di bagian JKN-BPJS RS Mekarsari terutama dalam membentuk SDM agar dapat memberikan pelayanan Service Excelent sehingga dapat mencapai Customer Satisfaction. 3. Kemampuan Leadership dan Organisasi pembelajaran sudah dilakukan secara terorganisasi oleh bagian Diklat di RS Mekarsari .yang diterapkan melalui visi misi dan budaya rumah sakit 4. Adanya keterkaitan dari berbagai unit untuk membentuk mental model dan SLLO di bagian JKN-BPJS RS Mekarsari.

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN STRATEGIS ANALISA SITUASI DI BAGIAN JKN-BPJS RS MEKARSARI DENGAN METODE SLLO

Disusun Oleh : Sigit Sugiyanto (1806169332)

Related Documents