Analisa Resep.docx

  • Uploaded by: Eko Dyah Puspitasari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Resep.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 697
  • Pages: 6
TUGAS PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

Oleh : Kelompok IV  Rizal Haryanto

G 501 09 010

 Muh. Ilham Juraij

G 501 09 013

 Ribka Elda Patandianan

G 501 09 024

 Farah Kurniasari

G 501 09 027

 Evitasari

G 501 09 031

 Vini Puspasari

G 501 09 043

 Derix Faldeinscouv

G 501 09 050

 Vino Litasova Wulan Rizka G 501 09 055  Astri Satriani Putri

G 501 09 063

 Jusentry Todingan

G 501 09 064

 Aisya Safitri Mujur

G 501 09 084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PALU 2013

1. Resep ke-1

Lengkap

Benar/dapat dibaca

(ya/Tidak)

(ya/tidak)

Identitas dokter

Ya

Ya

Superskripsi

R1/ Ya

Ya

R2/ Tidak

Ya

R3/ tidak

Ya

R1/ tidak

Ya

R2/ tidak

Ya

R3/ tidak

Ya

R1/ tidak

Ya

Inskripsi

Subskripsi

Penjelasan  Nama dokter ada  Sip dokter ada  Alamat rumah, alamat praktek, dan nomor telefon ada  Tempat, dan tanggal resep ada  Simbol R ada  Tempat, dan tanggal resep ada  Simbol R tidak ada  Tempat, dan tanggal resep ada  Simbol R tidak ada  Nama obat ada  kekuatan obat tidak ada  Nama obat ada  Kekuatan obat tidak ada  Nama obat ada  Kekuatan obat tidak ada  Bentuk sediaan obat tidak ada

Signatura

R1/ tidak

Ya

R1/ tidak

Ya

R1/ ya

Ya

 Jumlah obat yang diberikan ada  Bentuk sediaan obat tidak ada  Jumlah obat yang diberikan ada  Bentuk sediaan obat tidak ada  Jumlah obat yang diberikan ada Jumlah obat yang diminum, berapa kali diminum, kapan diminum sudah diketahui

R2/ tidak

Tidak

R3/ Tidak

Ya

Identitas pasien

tidak

Ya

Penutup

Tidak

Ya

 Frekuensi pemberian ada  Jumlah obat yang diminum tidak jelas tulisannya dan tidak lengkap  Waktu pemberian obat tidak ada  Frekuensi pemberian ada  Jumlah obat yang diminum perkali minum ada  Waktu pemberian obat tidak ada  Ada nama dan tahun  Berat badan tidak ada Hanya terdapat pada akhir obat

B. bentuk peresepan dr. Amino Pollo SIP: 321/x/2000 Alamat rumah/praktek : Jl. Benalu 11 Yogyakarta, telp. 123456 Yogyakarta,16-12- 2013

R/ Tab. Vomita FT 10 mg No. XXX S.p.r.n.4.d.d.tab I.a.c R/ Tab. Lansoprazole 30 mg No. XXX S.p.r.n.1.d.d.tab I.a.c R/ Syr. Inpepsa 500 mg/5 ml fl I (200 ml) S.4.d.d.10 ml.a.c

Pro : Pak hendra Age : 55 thn 

Pro: Noni Vomita FT : komposisinya domperidone. domperidone merupakan antagonis dopamin yang BB: 20 kg mempunyai efek antiemetik (anti mutah). efek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efekUmur: periferal (gastroprojinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di kemoreseptor 5 tahun yang terletak di luar saluran darah otak di area postrema.



Inpepsa : komposisi sucralfate. sukralfat merupakan kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan polialuminum hidroksida. Aktifitas sukralfat sebagai anti ulkus merupakan hasil dari pembentuk kompleks sukralfat dengan protein yang membentuk apisan pelindung menutupi ulkus serta melindungi dari serangan asam lambung.



Lansoprazole : komposisi lansoprazole adalah inhibitor sekresi asam lambung yang efektif, secara efektif menghambat (H+/K+) ATPase (pompa proton) dari sel parietal mukosa lambung.

C. Dosis dan Frekuensi obat vomita : dosis : 10 mg/ tab, 5 mg/5 ml sirup, 5 mg/ml drops rute : oral frequensi : 4x / hari waktu pemberian : sebelum makan dan menjelang tidur Durasi pemberian : 1 minggu Lansoprazole dosis : 30 mg rute : oral frequensi : 1x/ hari waktu pemberian : pagi hari sebelum makan durasi pemberian 30 hari Inpepsa dosis : 500 mg/ 5 ml rute : oral frequensi : 4x/ hari waktu pemberian : sebelum makan durasi pemberian : 5 hari D. bentuk dosis obat dan keuntungan bentuk Vomita : diberikan dalam bentuk tablet keuntangan : stabil dalam darah kerugian : tidak cocok untuk anak dan lansia Lansoprazole : dalam bentuk tablet

keuntungan : stabil dalam darah kerugian : tidak cocok untuk anak dan lansia inpepsa : diberikan dalam bentuk sirup keuntungan : rasanya enak kerugian : harganya mahal Diagnosis : ulkus peptikum Saran : 1. obat vomita diminum sebelum makan dan menjelang tidur 4 kali sehari, hindari berkendara setelah minum obat 2. obat lansoprazole diminum sebelum makan dan diminum ketika asam lambung meningkat 3. obat inpepsa diminum sebelum makan 4 kali sehari

Related Documents

Analisa
October 2019 73
Analisa
May 2020 59
Analisa Air
June 2020 16
Analisa Akhir
May 2020 27
Analisa Bogowonto.pdf
November 2019 25
Analisa Dampak.docx
December 2019 27

More Documents from "sayyidah mirfat"