Analisa Dasar Unt Raker

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Dasar Unt Raker as PDF for free.

More details

  • Words: 1,811
  • Pages: 13
ASPEK INSTITUSI SOSIAL BUDAYA

EKONOMI & KEUANGAN

KECENDERUNGAN UTAMA

PREDIKSI PILIHAN KEADAAN KEADAAN AKAN DIBANGUN MENDATANG 1. Menguatnya 1. Reduksi 1. Penguatan terhadap budaya popular: terhadap budaya kesadaran terhadap music hip hop, nasional budaya tinggi/ cyber space, 2. Munculnya adiluhung mode pakaian keterpaksaan 2. Penguatan nilai2 2. Berkembangnya masyarakat agama budaya instant: untuk mengikuti 3. fast food dan budaya pop penyelesaian dengan segala berbagai cara : korupsi, persoalan kekerasan dll dengan instant 3. Tekanan 3. Budaya psikologis yg Konsumtif berat 4. kecanduan 4. krisis percaya infotainment diri dan sinetron 5. krisis eksistensi 5. munculnya diri kembali budaya 6. mistis:perdukun an, 6. Budaya gengsi 7. pergaulan bebas 8. 1. Krisis keuangan AS yang memicu Krisis

1. Lembaga Donor melakukan efisiensi

1. Penguatan dan diversifikasi fundrising

BIDANG PILIHAN PROGRAM Kajian Budaya

1. Advokasi kebijakan sector

ekonomi global 2. Turunya harga minyak mentah dunia 3. PHK massal 4. Semakin banyaknya pekerja sector informal 5. serbuan produk China dan Negara produsen lainya dg politik dumpingnya 6. kolapsnya beberapa PMA dan PMDN di Kab. Pasuruan 7. meluasnya sistyem Outsourcing 8. bobolnya kasda 9. ekonomi biaya tinggi/ cost investment dll 10. belum optimalnya ekonomi pertanian 11. tergusurnya

2. Pengangguran meningkat 3. BBM turun 4. problem tata kota:menyempit nya lahan terbuka 5. Indenosia larut menjadi bangsa konsumtif 6. kriminalitas 7. lemahnya jaminan social tenaga kerja 8. pembangunan infrastruktur kurang maksimal 9.

2. Hubungan industrial yang lebih adil 3. menguatnya entrepreneurship 4. kecintaan terhadap produk dalam negri 5. Ekonomi biaya rendah

2. 3.

4. 5. 6.

industri dan perburuhan Penguatan entrepreneurs hip Kampanye cinta produk dalam negri/ lokal Advokasi Anggaran pembedayaan ekonomi kerakyatan

pasar tradisional oleh pasar modern TEKNOLOGI

1. Cyber space 2. HP 3. Industri padat modal

1. Cyber crime 2. Terpinggirkanya tenaga kerja manusia

1. Bangsa dengan penguasaan ICT 2. membuka peluang kerja alternatif

Penguatan penguasaan teknologi Advokasi kebijakan industri dan UKM

POLITIK

1. Amerika serikat semakin mengusai politik global : menguasai PBB dan lembaga2 dibawahnya 2. Elit politik nasional TP: janji-janji, duit 3. Banyaknya politisi (caleg dan capres) dadakan: artis, tukang becak, para normal dll 4. praktik demokrasi yang procedural belum sampai

1. Menguatnya hegemoni amerika serikat 2. Pragmatisme pemilih 3. hasil pemilu yang kurang berkualitas 4. lemahnya legitimasi pemerintahan (eksekutif ,yudikatif dan legislative)

1. Memahami politik ineternasional dan pentingnya membangun bargaining politik bangsa 2. Pemilih yang cerdas 3. Penguatan gerakan ekstra parlemen

Pendiikan politik dan demokrasi

pada subtansi 5. menguatnya indikasi golput 6. konflik horizontal 7. pragmatisme pemilih 8. krisis kepercayaan terhadap politisi 9.

HUKUM dan HAM

1. Mafia peradilan 2. Law enforcement yang tebang pilih 3. Banyak undang-undang pesanan: UU PMA, UU SDA, UU Pertambangan 4. Tumpang tindih aturan hokum: ada perda yang bertentangan dengan aturan hukum yang

1. Mahalnya biaya berperkara 2. semakin banyak untouchableman 3. lemahnya kedaulatan hokum dan kedaulatan Negara 4. inkonsistensi aturan hokum dan pengajuan judicial review 5. ketidak pastian hukum 6. banyaknya pelanggar-

1. Supremasi hokum 2. Kepastian hokum 3. Hokum yang tidak memihak 4. Peradilan yang murah , pelayanan public yang bersih 5. Indonesia yang mandiri 6. Keutuhan NKRI 7. masyarakat sadar dan tahu tentang hukum

1. Pendidikan hokum dan paralegal 2. Kajian hukum 3. Advokasi hokum 4. Kampanye aturan hokum 5. Advokasi pelayanan publik

lebih tinggi 5. inkonsistensi MK dalam hal judicial review 6. Perda syariah 7. Penerapan hukuman minimal sehingga tidak memberikan efek jera 8. lemahnya perlindungan terhadap saksi 9. tingginya curanmor 10. Tingginya angka penyalahgunaan narkoba 11. pungli di lembaga2 pelayanan public:perijinan , pendidikan, capil, kesehatan, polisi 12. lemahnya pengetahuan dan kesadaran

pelanggar hukum baru 7. terancamnya NKRI 8. hilangnya rasa aman dan kepercayaan terhadap aparat hukum 9. meningkatnya angka PLHIV , dan rendah kualitas Generasi 10. krisis kepercayaan terhadap lembaga pelayanan public, tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat 11. meningkatnya masyarakat pelanggar hokum dan korban hukum

masyarakat terhadap hukum

AGAMA

1. Kesalehan formal 2. Gerakan Islam transnasional 3. Bermunculanya aliran-aliran keagamaan baru 4. Fatwa-fatwa controversial 5. Pemanfaatan institusi dan dalil keagamaan untuk kepentingan politik 6. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap tokoh2 agama 7. pemahaman keagamaan yang tekstual dan parsial

1. Agama hanya menjadi symbol tidak bisa menjadi solusi problem social 2. Terancamnya NKRI 3. Terancamnya basis islam nasionalis 4. Kebingungan ummat 5. Apatis terhadap intitusi dan tokoh2 keagamaan 6. fanatisme dan intoleransi 7.

1. Masyarakat yang memahami agama secara tekstual dan kontekstual dan komprehensif 2. Masyarakat islam yang setia terhadap NKRI 3. menguatnya basis islam nasionalis 4. mengembalikan kredibelitas tokoh2 agama di mata ummatnya 5.

Kajian social dan keislaman Dialog antar iman

pendidikan

1. Kapitalisasi pendidikan: buku pelajaran, SPP/ dana partisipasi siswa 2. Mahalnya biaya pendidikan 3. System pendidikan masih berorientasi pada gelar 4. System dan kurikulum pendidikan yang tidak konsisten 5. Penerapan Otonomi pendidikan setengah hati/ standarisasi lulusan yang masih sentaralistik 6. Siswa lebih menjadi objek pendidikan dari pada subyek

1. Meningkatnya jumlah anak putus sekolah 2. Kurangnya kompetensi lulusan 3. Disorientasi siswa dalam mengikuti proses pendidikan 4. pendidikan tidak mampu menjawab kebutuhan local 5. generasi yang kurang mandiri dalam segala hal 6. pragmatisme tenaga pengajar 7. tidak meratanya kualitas sekolah(fasilitas ,guru dan lulusan ) 8. lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha

1. Pendidikan yang murah 2. Pendidikan alternative 3. Revitalisasi sisdiknas dan sisdikda 4. kebijakan anggaran pendidikan yang berimbang terhadap negri swasta dan agama 5. capacity building bagi tenaga pengajar 6. terbangunya kerjasama strategis antara dunia pendidikan dan dunia usaha 7. beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu 8. transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran program pendidikan 9. capacity buiding terhadap mitra dan masyarakat pemerhati

1. Advokasi anggaran sector pendidikan 2. Mendirikan pendidikan alternative 3. Advokasi regulasi pendidikan 4. Capacity building pendidikan 5. Memfasilitasi akses kerjasama dunia pendidikan dan dunia usaha 6. kampanye partisipasi masyarakat dalam penyelenggar aan pendidikan 7.

7. Sertifikasi tenaga pendidik yang hanya mengejar formalitas 8. Diskriminasi Negara terhadap lembaga pendidikan negri, swasta dan agama 9. kurangnya hubungan sinergis antara dunia pendidikan dengan dunia usaha 10. KKN di dunia pendidikan: DAK, BOS 11. Belum meratanya kualitas Infrastruktur pendidikan 12. apatisme masyarakat terhadap penyelenggaraa

9. meningkatnya beban biaya pendidikan bagi siswa 10. rendahnya kualitas infrastruktur pendidikan 11. terjadi gap antara lembaga penyelenggara pendidikan dengan lingkungan sekitarnya

pendidikan 10. menguatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

Gender

1.

2.

3. 4.

5. 6. 7.

8. 9.

n pendidikan di lingkunganya Semakin kuatnya perhatian dunia terhadap isu gender Gender mainstreaming yang masih formalitas Women Traficking Minimnya kasus KDRT yang terungkap karena factor budaya Poligami Nikah Sirri Praktik Diskriminasi jaminan kesejahteraan terhadap pekerja perempuan Relasi gender yang masih timpang masih kuatnya

1. Banyaknya kerjasamakerjasama internasional yang mendorong kesetaraan gender 2. Disorientasi program– program kesetaraan gender 3. Menguatnya jaringan trafficking 4. Meningkatnya kasus KDRT 5. Menguatnya pertentangan kelompok pro kontra poligami dan nikah sirri 6. Terlanggarnya hak hak social tenaga kerja perempuan 7. Perempuan yang kehilangan

1. Kerjasama dengan lembaga internasional dalam kampanye KKJ 2. Teroptimalisasikanya efektifitas dan akuntabilitas program - program KKJ 3. Partisipasi masyarakat dalam pencegahan Traficking 4. Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap KDRT dan keseimbangan hak antara laki-laki dan perempuan 5. terpenuhinya hakhak social tenaga kerja perempuan 6. menguatnya kesadaran perempuan terhadap jati diri, martabat dan haknya sebagai

Kontarak program Kajian jender Advokasi jender Advokasi anggaran jender Kampanye Capacity building

budaya patriarkhi 10. eksploitasi perempuan di media massa

Lingkungan

Kesehatan

Perubahan musim yang tidak menetu Illegal loging dan perambahan hutan liar KKN pengelolaan hutan Privatisasi SDA Ekploitasi pertambangan Bencana alam Lemahnya penanganan sampah Konsistensi terhadap RTRW Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan Polusi dan Limbah industri 1. Meningkatnya kasus HIV AIDS dan IMS 2. Mahalnya biaya

jati diri 8. Merendahkan martabat perempuan

Problem kesehatan masyarakat Terganggunya sector pertanian Terganggunnya Keseimbangan ekosistem Gangguan transportasi Penyakit Pendangkalan sungai Pelanggaran terhadap RTRW Tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap SDA

1. Potensi penularan dan penyebaran HIV AIDS dan IMS

perempuan

Meningkatnya kesadaran Masyarakat terhadap pola hidup sehat Pengembangan system pertanian Konservasi dan reboisasi Hutan Penanganan sampah secara tepat Ramah lingkungan Diterapkanya perda RTRW Jaminan akses masyarakat terhadap SDA

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyebaran HIV dan

Advokasi kebijakan sektor lingkungan hidup Kampanye kelestarian lingkungan hidup

Pendidikan kespro, HIV dan AIDS Pendidikan kesehatan

kesehatan 3. Belum maksimalnya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin 4. Masih Minimnya tenaga medis 5. Kebijkan sector kesehatan yang lebih kepada mengobati dari pada mencegah 6. Minimnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat 7. minimnya alokasi anggaran Negara untuk sector kesehatan 8. Mal praktek 9. peredaran obat2 palsu dan obat2 ilegal 10. lemahnya

akan meningkat 2. Gizi buruk 3. Munculnya praktek pengobatan alternative 4. Tidak maksimalnya penanganan pasien (kualitas maupun kuantitas yang tertangani) 5. masyarakat rentan terhadap berbagai penyakit 6. pelayanan kesehatan tidak maksimal 7. kehawatiran masyarakat terhadap petugas kesehatan 8. munculnya sengketa hukum antara korban2 mal praktik dengan lembaga kesehatan

2.

3.

4.

5.

6. 7.

AIDS dan dampak psikis social Meningkatnya akses masyarakat terhadap makanan yang bergizi Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat dan pengobatan yang aman seimbangnya jumlah tenaga medis, infrstruktur kesehatan dan masyarakat meningkatnya porsi anggaran kesehatan yang transparan dan akuntable pasien yang cerdas dan tenaga medis yang professional meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap mamin dan obatobatan yang aman terhadap kesehatan

masyarakat Advokasi anggaran kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat

pengawasan pmerintah terhadap peredaran makanan dan minuman dan kosmetik: makanan bermelamin dan zat pengawet berbahaya, pemutih 11. jumlah infrastruktur kesehatan dan sanitasi yang tidak sebanding dengan jumlah masyarakat: Rumah sakit, puskesmas, posyandu, MCK 12. Praktek Aborsi yang illegal 13. kurangnya akses informasi tentang kesehatan ibu hamil dan melahirkan

9. tidak terjaminya keamanan masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obatan makanan,minu man, kosmetik dll. 10. semakin banyaknya peredaran produk mamin dan obat-obatan baru yang tidak aman untuk dikonsumsi 11. masyarakat beralih kepada pengobatan alternative 12. tingkat kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir yang masih tinggi 13. free sex 14. kasus aborsi illegal semakin banyak

8. ketegasan pemerintah dalam mengawasi peredaran mamin dan obat –obatan di masyarakat

ASPEK INSTITUSI KEPEMIMPINAN ORGANISASI MANAJEMEN

KEKUATAN LEMBAGA KITA

KELEMAHAN LEMBAGA KITA

PILIHAN KEADAAN AKAN DIBANGUN

Pola komunikasi

1. Sarpras 1. Belum ada 6. 14. lembaga Perencanaan yang strategis memadai: 2. Sekretariat 2. Struktur yang layak organisasi dan yang tidak 7. representat fungsional/b ive erbasis 3. Media kebutuhan informasi sehari-hari NAMA STAKE HARAPAN DUKUNGAN HAMBATAN dan HOLDERS MEREKA MEREKA UTAMA komunikas 3. Belum TERHADAP TERHADAP MEREKA i yang adanya SOP PROGRAM PROGRAM sangat baik lembaga : hotspot, yang 8. PEMERINTAH website, berbasis fax dan kebutuhan telepon 4. system 4. Legalitas manajemen dan dan legitimasi koordinasi 9. TIPE/ AKTOR KARAKTER HAMBATAN KITA lembaga yang tidak DAMPINGAN UTAMA MEREKA MELAYANI maksimal MEREKA IPPNU/ IPNU 5.

ADMINISTRASI KEUANGAN

BIDANG PILIHAN PROGRAM

Bukti transaksi 1. Belum ada keuangan pemisahan terdokumentasikan tanggung

Adanya SP perenca naan strategis lembaga Adanya struktur yang fungsio nal ISU UTAMA berbasis PROGRAM kebutuh an Adanya SOP lembaga sesuai kebutuh an

ANALISA INTERNAL ORGANISASI ANALISA STAKEHOLDERS BIDANG SUMBERDAYA PILIHAN YANG PROGRAM DIBUTUHKAN UNTUK MELAYANI

ANALISA AKTOR DAMPINGAN

Adanya ISU UTAMA KE pola DEPAN relasi dan koordin asi antar penguru s lembaga yang lebih jelas

Adanya SOP yang baku dan Konsiten dalam

Workshop Capacity

BIDANG PILIHAN PROGRAM

SUMBERDAYA YANG DIBUTUHKAN

Related Documents

Raker 2009
May 2020 24
Manual Joomla Oficinas Unt
December 2019 6
Analisa
October 2019 73
Analisa
May 2020 59