Allah Maha Melihat Dengan Mata-nya

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Allah Maha Melihat Dengan Mata-nya as PDF for free.

More details

  • Words: 335
  • Pages: 2
Allah Maha Melihat dengan Mata-Nya? Bismillaahi aktubu, Kata Salafiyyah ”Tentu Saja.” - Karena Ia telah memilikinya sejak sebelum menciptakan kaum manusia ataupun hewan. -

Justru Ia yang Maha suci dan memiliki atribut tersebut, sebelum Ia menciptakan kaum manusia dengan memiliki mata. Lalu Ia menciptakan makhluq mempunyai mata.

- Allahu Subhaanahu wa Ta’ala berdasarkan hadits Rasulullah Shalallahu ’alaihi Shalawatu wa Sallam akan berubah bentuk di hari Kiamat, yakni dia memiliki bentuk selain itu. Mata Allahu Jalla Jalaaluhu, disebutkan di Al Qur’an dan Al Hadits secara plural dan secara tunggal (Nahwu Syaraf). Jadi, memang tidak diabaikan tentang keeksisan dari mata Allahu ’Azza wa Jalla. Sebagaimana di Shahih Abu Daud. -

- Misalnya saya umpamakan, seperti ini: Apakah anda menafsirkan cahaya Allahu Tabaraka Ta’ala sebagai cahaya-Nya? Atau tidak? Bila anda bilang ”Ya. Allahu ’Azza wa Jalla memilikinya.” Lalu saya menggunakan Mazhab anda, saya bertanya ”Itu berarti anda dapat dituduh sebagai kaum yang menyerupakan cahaya Allahu Tabaraka Ta’ala dengan cahaya para bidadari. Karena bidadari juga memiliki cahaya Allahu Subhaanahu wa Ta’ala.” Ini bukan masalah Furu’iyyah karena ini tentang aqidah Imam Abul Hasan Al Asy’ari Rahimahullah di buku Al Ibaanah. Lagipula, bagi kaum yang menganggap Aqidah sebagai Furu’iyyah, saya katakan kepada mereka ”Ada hubungan yang erat antara Aqidah dengan

Fiqh. Karena semua hal tentang Fiqh adalah bersambung dengan Aqidah.” Menurut syaikh Prof.Dr.Nashir bin Abdul Kariim Al Qafari Al ’Aql. Mazhab Ahlus Sunnah ada 8 ”Mazhab Imam Abu Hanifah, Imam Az Zuhri, Imam Al Auza’i, Imam Malik, Imam Ishaq bin Ibrahim bin Mukhallad Al Marwazi, Imam Sufyan Ats Tsauri, Imam Laits bin Sa’ad (Khurasan), Imam Syafi’i, Imam Ahmad.” Ada kaum yang mengatakan bahwa Sekulerisme adalah benar. Padahal, ayat-ayat Syari’ah di dalam Al Qur’an and As Sunnah akan menimbulkan keistimewaan-keistimewaan dan kesuksesan-kesuksesan yang akan menjadi ayat-ayat Kauniyah. Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).

Related Documents