Jenis-jenis Alat Kontrasepsi yang Bisa Anda Pilih, Beserta Kelebihan dan Kekurangannya Oleh dr. Angga Maulana Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri Dokter Umum. Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)
Pada wanita yang aktif secara seksual, kehamilan pada tahun pertama dapat mencapai 90% jika tidak menggunakan KB alias alat kontrasepsi. Beberapa wanita menunda kehamilan untuk berbagai alasan, seperti pendidikan, karir, finansial dan lainnya. Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat dapat membantu wanita untuk menunda kehamilan. Kebanyakan metode kontrasepsi efektif jika digunakan dengan tepat. Kegagalan kontrasepsi bisa disebabkan banyak hal, baik karena salah pemakaian, penggunaan yang terlewat atau tidak teratur, atau karena metode itu sendiri yang kurang ampuh. Pemilihan metode KB harus disesuaikan dengan kebutuhan pasangan, berikut metode kontrasepsi yang sering digunakan. Alat kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin & estrogen, atau progesteron saja. Alat kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk, pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina. 1. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen Kelebihan: Mengurangi perdarahan saat menstruasi Mengurangi gejala PMS Membuat siklus haid lebih teratur Meningkatkan kepadatan tulang Mengurangi risiko penyakit kanker ovarium & endometrium, stroke, salphingitis, rematik Kekurangan: Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular Peningkatan berat badan Dapat mengganggu produksi ASI Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual Metode yang menggunakan kombinasi hormon adalah pil, suntik, patch, cincin vagina. Apa saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing? Pil KB: harus diminum setiap hari, tidak mengganggu kenyamanan hubungan seks. Suntik KB: penyuntikan sekali tiap bulannya. Patch KB: mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan hubungan seks, bisa timbul iritasi kulit. Cincin vagina: pemakaian mudah, diganti sekali tiap bulan, relatif lebih mahal, bisa timbul efek samping seperti peradangan atau keputihan. 2. Pil KB progestin Kelebihan: Tidak menimbulkan efek samping hipertensi dan penyakit kardiovaskular Tidak mengganggu produksi ASI Kekurangan: Peningkatan berat badan Siklus menstruasi tidak teratur Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual Metode yang menggunakan progestin adalah pil, suntik, implan. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Pil: harus diminum pada jam yang sama setiap harinya. Suntik: penyuntikan setiap 3 bulan sekali. Implan: efektif untuk jangka waktu panjang, bisa timbul nyeri di tempat pemasangan. 3. Alat KB IUD (Intra-Uterine Device) IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim, terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. Ada 2 jenis IUD, yaitu IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai 10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya sampai 5 tahun, beberapa wanita merasakan kram perut pada penggunaan IUD tembaga. Kelebihan: Merupakan metode “use and forget”. Mudah digunakan, dan setelah pemasangan wanita tidak perlu repot untuk sehari-harinya seperti pada penggunaan pil KB Merupakan metode jangka panjang. Tidak mengganggu kesuburan, setelah dilepas, kesuburan dapat kembali dengan cepat. Kekurangan: Posisi IUD dapat bergeser. Tidak nyaman bagi wanita, terkadan juga bagi pria saat berhubungan karena ada benang sisa IUD. Dapat timbul efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi yang lebih banyak. Metode kontrasepsi penghalang fisik 1. Kondom Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di kondom. Kelebihan: Dapat mencegah penularan penyakit kelamin Praktis dan mudah digunakan Kekurangan: Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom Hanya dapat digunakan sekali Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas 2. Spermisida Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat berbentuk krim, jeli, busa atau supositori. Kelebihan: Alternatif bagi wanita yang menginginkan proteksi sementara.
Bisa didapatkan dengan mudah. Kekurangan: Masa perlindungan yang singkat, efektivitasnya berkurang apabila melebihi satu jam pemakaian. Tidak mencegah penularan penyakit kelamin. 3. Diafragma Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim. Kelebihan: Dapat digunakan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya. Bisa dipakai berulang kali. Kekurangan: Diafragma yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman, sedangkan yang terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi. Dapat menimbulkan iritasi. Alat kontrasepsi alami Beberapa pasangan tidak menggunakan metode kontrasepsi di atas dikarenakan berbagai faktor, seperti agama, budaya, atau keluarga. Metode pilihan yang dapat dilakukan antara lain: 1. Sistem KB kalender Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan menghindari berhubungan seks pada masa subur tersebut. Kelebihan: Murah. Tidak menggunakan alat atau hormon. Kekurangan: Kurang efektif, kegagalan metode ini pada tahun pertama mencapai 20%. 2. Menyusui Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi selama 10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah. Kelebihan: Sama seperti sistem kalender. Kekurangan: Kurang efektif. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini menunggu haid pertama setelah melahirkan untuk berhenti berhubungan seks, padahal masa pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi. Kontrasepsi permanen
Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sedangkan pada pria dapat dilakukan vasektomi. Kelebihan: Efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan Tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi Kekurangan: Biaya relatif lebih mahal dibanding metode lain Risiko komplikasi tindakan berupa perdarahan atau infeksi Tidak menurunkan risiko penularan penyakit kelamin Pemilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan merupakan pilihan yang harus diputuskan bersama dengan pasangan. Perlu dipertimbangkan apakah pasangan masih ingin memiliki anak atau tidak, kapan pasangan ingin memiliki anak lagi, apakah ibu sedang menyusui atau tidak, atau adakah penyakit tertentu pada wanita yang bisa diperburuk dengan kontrasepsi. Selain itu pertimbangkan pula harga dan kepraktisan dari setiap metode.
MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI YANG ADA DALAM PROGRAM KB DI INDONESIA
Metode kontrasepsi dapat dikelompokkan menjadi enam macam, yakni:
1). Metode perintang
Metode ini bekerja dengan cara menghalangi pertemuan antara sel sperma dengan sel telur ketika melakukan hubungan seksual (merintangi pembuahan). Diantaranya:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kondom. Spermisida. Diafragma. Topi Serviks. Topi Kubah. Vimula . Spons Kontrasepsi Vagina. Tipe Baru Pesarium Vagina.
2). Metode Hormonal 1. Pil KB. 2. Susuk/implan. 3. Suntik KB. 3). Metode Intra Uterine Device (IUD) / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) 4). Metode operasi (sterilisasi). 1. MOW (Metode Operasi Wanita). 2. MOP (Metode Operasi Pria). 5). Metode Alami 1. Metode Kalender. 2. MAL (Metode Amenore Laktasi). 3. Metode Pengecekan Lendir Serviks. 4. Senggama Terputus (Coitus Interuptus). 5. Metode Suhu Basal. 6. Metode Palpasi Serviks. 7. Monitor Kesuburan Pribadi. 8. Metode ASI Eksklusif. 9. Metode Simtotermal. 10. Metode Indeks Multiple. 6). Metode Darurat
Metode darurat adalah cara untuk menghindari kehamilan setelah terlanjur melakukan hubungan seksual tanpa pelindung (Uliyah, 2010).