Resensi Novel
“Cinta-Mu Seluas Samudra”
Oleh : Millenia Shinta Anggraeni (18) XII MIPA D
SMA Negeri 1 Kediri Jalan Veteran 1 Kediri Telp. (0354)771829 www.smastkediri.sch.id
November 2017
Setiap Titik pada Lintasan Hidup dalam Rencana Indah-Nya
Identitas Buku : 1. Judul : Cinta-Mu Seluas Samudra 2. Pengarang : Gola Gong 3. Penerbit : Mizania 4. Tahun terbit : 2008 5. Tebal buku : 484 halaman 6. Ukuran buku : 21×14 cm 7. Harga buku : Rp 69.000,00
Sinopsis Anah
adalah
seorang
anak
perempuan
hasil
hubungan
gelap
seorang
pengusaha bernama Hari Natadiningrat dengan seorang model berkebangsaan Indo-Belanda bernama Natalia. Ia dibuang oleh Bulloh, supir Hari Natadiningrat di stasiun kereta api karena Hari Natadiningrat dan Natalia tidak menginginkan keberadaannya. Beruntung ada bik Eti, janda penjual nasi uduk yang menemukannya dan merawatnya serta ia pula yang memberi nama Siti Nurkhasanah, setelah Anah berusia 10 tahun bik Eti meninggal dunia dan Anah dirawat oleh pak haji Budiman. Ia hidup bersama kedua anak pak haji Budiman yang bernama Hakim kelas 2 SMP dan Bashir kelas 4 SD sama seperti Anah. Basir dan Anah satu sekolah dari SMP hingga SMA. Setelah malam kelulusan di SMA Anah di jebak oleh Dicky dan ia akan di perkosa. Beruntung ia selamat dari kejadian itu namun ia merasa kotor lalu ia berniat bunuh diri. Beruntung ada pak Hidayat dan bu Hidayat yang menolong Anah, sejak itu Anah tinggal di rumah mereka dan diangkat sebagai anak. Tujuh tahun setelah kejadian itu pak haji Budiman meninggal dunia karena ditabrak oleh seseorang. Sebelum meninggal ia mewasiatkan agar Anah dan hakim menikah. Setelah mereka menikah Anah mengetahui bahwa pak Hari adalah orang tua kandungnya, hal itu ia ketahui dari kalung leontin miliknya yang berisi foto pak Hari dan Natalia. Pak Hari dan Natalia mengakui semuanya dan meminta maaf kepada Anah atas semua kesalahannya. Semenjak menikah Hakim tak pernah menggauli Anah sama sekali. Ternyata ia mempunyai rahasia yang tek pernah ia ceritakan pada pak haji Budiman dan Bashir serta Anah sendiri.
Rupanya Hakim telah menikah dengan wanita Thailand bernama Namlok Sachiptan saat mereka kuliah di Mesir bahkan Hakim telah mempunyai seorang putri bernama Siti Aisyah. Setelah memberi tahukan hal itu pada Anah, Hakim terkena serangan jantung karena ia tidak kuat mengungkapkan rahasia besar yang selama ini ia simpan. Mengetahui hal itu Bashir marah besar pada Hakim dan ia menghajar Hakim hingga meninggal. Setelah itu Bashir melamar Anah dan menikahinya. Mereka mempunyai 2 orang anak yaitu Siti Nurkhalisah dan Muhammad Al-faqih. Setelah usia Nur 4 tahun dan Faqih 2 tahun Anah terkena kangker hati. Namun, ia ingin berkunjung kerumah Allah, ia ingin pergi haji. Walaupun sedang sakit itu tak jadi halangan untuk menunda kepergiannya. Sesampainya di Makkah saat sedang tawaf Anah dunia dipelukan Bashir.
Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik I.
Unsur Intrinsik 1. Tema : Kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya (Begitu banyak cobaan yang diberikan Allah kepada Anah sebagai tanda bahwa Allah mencintai Anah. Mulai dari masa kecil Anah yang dibuang karena orang tuanya tidak menginginkan kehadirannya sampai kesuciannya yang hampir hilang karena Dicky) Bukti :
Lalu, Bulloh meletakkan keranjang plastik itu di lantai gerbong. Hati-hati sekali. Setelah itu, dia berbalik dan pergi.
Dicky masih merasakan kepalanya sakit karena terbentur ke lantai. Dia menatap Anah dengan rasa penasaran dan gemas. Nafsunya yang sudah memuncak semakin berkobar. Kesempatan ini dipergunakan Anah untuk mengambil pakaiannya. Dengan tergesa-gesa, Anah berhasil menutupi auratnya walaupun belum sepenuhnya sempurna. 2. Genre : Religi (Nuansa islami yang kental ditandai dengan adanya arti dari beberapa ayat suci Al-Quran dan puisi pada setiap sub babnya) Bukti :
Hai orang-orang yang beriman, mintalah penolongan dalam menghadapi musibah dengan sikap tabah dan mengerjakan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. -QS Al-Baqarah (2):153
Di ujung malam aku melihat-Mu. Aku bahagia tak terkira seolah meledak segala suka: tidak terbatas! Esoknya aku duduk membisu: kekasihku telah pergi! Seharusnya aku tahu arti tatapan-Mu!
3. Penokohan : 1) Siti Nurkhasanah berwatak baik, sabar, penyayang, santun, ramah, dan sholihah. Bukti : “Shadhaqallahul ‘azhim...,” anak kecil itu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Kemudian, dia melipat Al-Quran, melepas mukena, dan menyimpan kedua benda kesayangannya itu di balebale. Anah kembang ranun di sekolah. Setiap lelaki yang melihatnya pasti akan memimpikan jadi pacarnya. Namun, Anah sangatlah santun dan selalu menjaga jarak. Dia juga ramah dan menganggap semua lelaki adalah semua lelaki adalah sahabatnya. Dia tidak pernah membeda-bedakan kawan
bergaulnya
sehingga
orang-orang
di
sekolahnya
sangat
menghormatinya.
2) Pak Hari Natadiningrat memiliki sifat gengsi yang tinggi, angkuh, egois Bukti : “Natalia, kamu harus ingat bahwa Bapak juga punya anak dan istri. Punya reputasi di bidang bisnis.” “Kamu, kan, tahu kalau Bapak akan terjun ke dunia politik pada pemilu mendatang. Nah, kalau orang-orang tahu skandal yang kita lakukan ini, bagaimana? Kamu harus berpikir ke arah sana.” “Ambil bayinya! Atau saya yang akan mengambilnya dengan paksa!” 3) Natalia pada dasarnya berwatak baik dan penyayang Bukti : Natalia makin mempererat pelukannya. Buah hatinya didekapnya. “Nanti kita pasti akan bertemu lagi, Sayang,” Natalia tampak pasrah. 4) Bik Eti berwatak dermawan, penyayang Bukti : “Harta yang kita miliki ini bukanlah semata-mata milik kita, Anah, Bik Eti menasihatinya. “Walaupun serba kekurangan, kita tetap harus bersedekah atau berinfak sesuai kemampuan kita. Insya Allah, kita tidak akan merugi. Allah pasti akan membalas kita.” 5) Bashir yang berwatak penyayang, kritis, dan tegas 6) Hakim berwatak pendiam, kalem dan pintar 7) Pak Haji Budiman yang berwatak baik, agamis, dan sabar 8) Dicky yang berperan antagonis berwatak licik, jahat, dan pemarah. 9) Tuan Marabunta ayah Dicky bersifat jahat dan serakah 10) Pak Hidayat 11) Bu Hidayat sifatnya baik dan suka menolong, peduli pada sesama 12) Bulloh memiliki sifat baik namun tidak teguh pendirian Bukti : Sopir Pak Hari yang berusia 30 tahun itu sebetulnya ingin protes. Tapi, dia tidak sanggup karena tidak ingin kena semprot majikannya.
13) Ummu Kultsum sifatnya sangat baik, sholihah, selalu bicara lemah lembut, sedikit bicara banyak bertindak, pengertian. Bukti : Namun, ada seorang kawannya di kampus yang tidak pernah mencibir atau menggunjingkannya. Namanya Ummu Kultsum. Dia mahasiswai berjilbab. Dia sangat baik. Dia seperti mengerti persoalan Natalia sebagai seseorang yang terlahir dari keluarga broken home. Baginya, Ummu Kultsum tidak pernah berbicara bahwa itu jelek atau ini baik, tetapi dia melakukannya dengan perbuatan. Dan Natalia sangat kagum padanya. 14) Pak Soleh 15) Pak Kepala Stasiun 16) Tati 17) Susi 18) Erik 19) Fuad 20) Pak Ridwan 21) Tedi 22) Kapten Ridwan 23) Pak Hasan 24) Pak Item 25) Namlok Sarachipat 26) Siti Aisyah 27) Diana 28) Siti Nurkhalishah memiliki sifat penyayang 29) Bik Marhamah 30) Bu Bidan 31) Muhammad Al-Faqih 32) Mutiara 4. Alur : Maju Bukti : Cerita dari mulai kejadian awal yaitu semenjak Anah dilahirkan hingga meninggal dunia, dengan segala lika-liku hidup yang dijalaninya. Itu menunjukkan proses dari awal hingga akhir 5. Latar / Setting : 6. Sudut Pandang : Orang ketiga Bukti : Penyebutan nama orang seperti tokoh utama Anah tidak disebut aku namun tetap disebut Anah 7. Gaya Bahasa : 8. Amanat :
1) Allah SWT akan memberikan cobaan pada setiap hambanya sebagai wujud rasa cintaNya, dan Allah SWT akan selalu memberikan jalan keluar dan hikmah dari cobaan tersebut. Berbahagialah orang-orang yang diuji oleh-Nya karena itu berarti orang tersebut telah mendapatkan cinta dan kasih sayang-Nya. 2) Sesungguhnya segala sesuatu itu berasal dari-Nya dan semua akan kembali kepadaNya
II.
Unsur Ekstrinsik 1. Latar Belakang Penulis 2. Nilai-Nilai yang Terkandung
Kritik