Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Bayi
Dari forum di internet banyak dibicarakan mengenai ketakutan ibu bahwa bayinya yang hanya minum ASI bisa jadi kekurangan zat besi. Sayangnya, yang nakut-nakutin itu ga jarang adalah Dokter Spesialis Anak (DSA) yang ngga pro-ASI, jadi bisa ditebak solusi instannya: susu formula. Meski ada juga yang menyarankan memberi suplemen zat besi, tapi ngga setiap bayi mau dipaksa minum obat-obatan atau suplemen seperti itu. Sebelum mengambil tindakan, artikel hasil rangkuman dari www.wholesomebabyfood.com ini mungkin perlu Anda baca:
Siapa yang lebih berrisiko kekurangan zat besi? 1. Bayi yang lahir prematur; simpanan zat besi dibangun dalam beberapa bulan terakhir kehamilan.2. Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah, baik yang kehamilannya sudah genap bulan (full-term) 3. Bayi yang status gizi ibunya buruk selama kehamilan atau yang memiliki diabetes.
Jadi berapa lama simpanan zat besi dalam tubuh bayi bertahan? Bagaimana dengan bayi yang minum ASI? Baik bayi yang minum susu formula dan ASI dan lahirnya genap bulan (bukan prematur), simpanan zat besi terpelihara dengan baik sampai 6 bulan pertama dan akan makin berkurang, tapi tidak tiba-tiba menghilang begitu saja! Bayi yang diberi susu formula jarang berrisiko kekurangan zat besi karena jumlah zat besi dalam susu formula cukup tinggi. Bayi yang ASI eksklusif jarang juga berisiko untuk anemia terutama jika bayi tidak diperkenalkan makanan padat lebih awal dari 6 bulan.
Memperkenalkan makanan padat terlalu dini pada bayi sebenarnya dapat menghambat kadar zat besi pada bayi; paling sering hal ini terjadi pada bayi yang disusui. Jika bayi ASI eksklusif, maka bayi yang mendapatkan semua besi yang dibutuhkan sampai sekitar 6 bulan.
"Kebanyakan bayi menyusui tidak memerlukan air, vitamin, atau besi selain dari ASI untuk setidaknya 6 bulan pertama. ASI menyediakan semua cairan dan nutrisi yang dibutuhkan bayi agar tetap sehat. Saat bayi berusia 6 bulan, bagaimanapun, Anda harus mulai untuk memperkenalkan
bayi Anda makanan yang mengandung zat besi. Dokter anda akan meresepkan vitamin D atau suplemen zat besi jika ada kebutuhan untuk itu." American Academy of Pediatrics. A Woman’s Guide to Breastfeeding” AAP Breastfeeding Guide.
"Kekurangan zat besi jarang terlihat pada bayi ASI selama enam bulan pertama kehidupan. Zat besi ada dalam susu Anda. Meskipun susu manusia tidak mengandung banyak zat besi, tapi sangat baik diserap. Sekitar 50 persen dari zat besi dalam ASI diserap, dibandingkan dengan hanya 7 persen dari penyerapan susu formula, dan 4 persen dari penyerapan sereal bayi (Dallman,1986). Karena simpanan zat besi bayi yang lahir genap bulan mulai berkurang sejak usia sekitar enam bulan, makanan padat dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan bayi Anda untuk meningkat zat besi dan protein pada saat itu." Debbi Donovan - Direktur ParentsPlace.com dan juga Dewan Laktasi Bersertifikat. Konsultan. Parent's Place Lactation Consultant.
"Besi di dalam ASI manusia diserap dengan baik oleh bayi. Diperkirakan bahwa bayi dapat menggunakan lebih dari 50% dari besi dalam ASI dibandingkan dengan kurang dari 12% zat besi dalam susu formula. Jumlah besi dalam susu sapi rendah, dan bayi kurang menyerap susu sapi. Pemberian Makanan untuk bayi juga dapat mengakibatkan perdarahan gastrointestinal. Untuk alasan ini, susu sapi tidak boleh diberikan pada bayi sampai mereka minimal 1 tahun. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menyusui bayi secara eksklusif ASI selama enam bulan pertama kehidupan. Kebutuhan
zat
besi
bayi:
usia
0-6
bulan:
0.27
miligram
per
hari.
usia 7-12 bulan: 11 miligram per hari. National Institutes of Health - Office of Dietary Supplements menyarankan untuk mulai memperkenalkan makanan padat yang kaya zat besi setelah bayi umur 7 bulan: 1. ASI / susu formula yang diperkaya zat besi 2. dried beans 3. labu 4. ubi 5. brokoli 6. jamur 7. daging sapi & unggas (ayam, hati ayam, kalkun)
8. sayuran (bayam, brokoli, beet, tomat) 9. kuning telur 10. buah kering (figs, apricots, prunes, raisins) 11. prune juice 12. tofu 13. biji-bijian (cooked cracked wheat, wheat germ, cornmeal, millet, brown rice, farina, bran, breads, iron fortified cereals) 14. blackstrap molasses 15. brewer's yeast 16. ikan bercangkang (kerang, udang) 17. tuna, sarden, salmon
Vitamin C membantu penyerapan zat besi, jadi pastikan anak Anda juga mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C seperti: buah-buahan sitrus (jeruk), berries (stroberi, blackberry, blueberry) - yang sebaiknya diberikan setelah umur 1 tahun, sayuran hijau, peach, apel, pisang, tomat.
Ingat, selalu konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak ketika memperkenalkan MPASI, terutama untuk makanan yang berpotensi memicu alergi pada bayi.
sumber: http://wholesomebabyfood.momtastic.com/Iron.htm
Apa Vitamin itu dan Ada Berapa Macam Vitamin? Posted in Alam dan Kehidupan by Hendra Gunawan Oleh: Andreanus A. Soemardji (Pakar Farmasi)
Tentu kalian sering mendengar kata vitamin yang dikaitkan dengan obat atau makanan sehat, karena itu kalian ingin tahu tentang vitamin dan macam-macam vitamin ya? Rasa ingin tahu ini sangat baik, perlu dikembangkan terus untuk pengetahuan diri. Terlebih hal yang menyangkut diri atau tubuh sendiri seperti kesehatan. Adakah diantara kalian yang ingin sakit? Tentu tidak ada ya. Menjawab pertanyaan tentang vitamin, baiklah kita mulai dengan pengertian vitamin, kemudian manfaatnya yang berkaitan dengan kebutuhan tubuh atau kesehatan serta jenis atau macam vitamin dan sumbernya dari makanan. Vitamin berasal dari dua kata bahasa Latin, vita yang artinya hidup dan amina artinya senyawa organik yang mengandung atom N. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik yang mempunyai fungsi penting (vital) dalam proses metabolisme setiap organisme hidup termasuk manusia yang tidak dapat diproduksi oleh tubuhnya sendiri. (Dalam perkembangan penemuan jenis-jenis baru vitamin, ternyata ada juga yang tidak mengandung atom N dalam senyawa molekulnya.) Organisme hidup termasuk manusia perlu asupan makanan untuk kehidupannya, tumbuh berkembang, mengganti bagian tubuh yang rusak (misalnya luka), dan sumber tenaga untuk beraktivitas. Untuk proses kehidupan dalam tubuh yang disebut metabolisme ini, diperlukan vitamin selain bahan makanan lain yang harus diubah menjadi nutrisi oleh bagian tubuh yang disebut pencernaan. Dari macamnya sampai saat ini ada 13 jenis macam vitamin, yang dibagi dalam dua golongan: golongan larut lemak yaitu vitamin A (Retinol), D (Kalsiferol), E (Tokoferol) dan K (Fitomenodion) dan golongan larut air vitamin B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin), B3 (Niasin), B5 (Asam panotenat), B6 (Piridoksin), B7 (Biotin), B9 (Asam folat) dan B12 (Sianokobalamin). Pembagian larut dan tidak larut lemak ini berkaitan dengan batasan jumlah yang boleh dimakan. Vitamin larut lemak tidak boleh berlebihan dikonsumsi karena sukar dikeluarkan dari tubuh dibandingkan vitamin yang tidak larut lemak. Tiap vitamin mempunyai manfaat berbeda dan diperoleh dari sumber makanan tertentu, seperti dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut. Ada baiknya kalian tahu juga tahun penemuannya.
Vitamin-vitamin tersebut ditemukan secara bertahap berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan tentang peranan vitamin dalam proses di tubuh untuk kehidupannya. Hanya vitamin D dan K yang dapat dibentuk oleh tubuh tetapi dalam bentuk tidak aktif, yang disebut pro vitamin. Pro vitamin D (7-dehidro kolesterol) di kulit yang akan menjadi bentuk aktif oleh bantuan sinar ultra-ungu dari matahari (jadi kena sinar matahari juga dperlukan). Provitamin K dibentuk dan menjadi aktif oleh adanya mikroorganisme usus di saluran pencernaan kita. Karena itu mikroorganisme atau yang disebut flora di usus ini hidup bersimbiosis (kerja sama) dalam tubuh kita. VITAMIN: Tahun Penemuan, Manfaat dan Sumbernya Tahun Penemuan
1909
1912
1912
1918
1920
Vitamin
Vitamin A
Vitamin B1
Nama biokimia
Manfaat
Sumber makanan
Retinol
Untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan epitel, pemeliharaan kesehatan mata, pertumbuhan normal tulang dan gigi.
Susu dan produknya, kuning telur, hati dan minyak ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning seperti wortel dan bayam
Tiamin
Kulit ari gandum dan Sebagai koenzim pada beras, daging, hati, susu, metabolisme karbohidrat kacang-kacangan dan ; saraf biji-bijian
Vitamin C
Untuk pembentukan zat pengikat dalam tulang Sayuran hijau, BuahAsam askorbat dan tulang rawan, buahan terutama jeruk sekitar pembuluh darah kapiler dan kolagen.
Vitamin D
Kalsiferol
Pengatur metabolism kalsium dan fosfat yaitu Ikan dan minyak ikan Keju untuk pertumbuhan tulang, ginjal dan gigi.
Riboflavin
Sebagai koenzim dalam Telur, susu, daging, flavoprotein, enzim sayuran, sayuran, ragi, yang esensial dalam dan roti metabolism asam amino
Vitamin B2
1922
1926
1929
1931
1931
Vitamin E
Vitamin B12
Vitamin K
Tokoferol
Berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, Minyak nabati, padimulai dari jaringan kulit, padian mata, sel darah merah hingga hati
Untuk sintesa Sianokobalamin hemoglobin dan sel darah merah
Ikan, kuning telur, susu, keju dan daging
berperan dalam Sayuran hijau, bayam, pembentukan sistem kol dan tomat, Kuning Fitomenodion peredaran darah yang telur baik dan penutupan luka
Vitamin B5
Berperan dalam proses metabolisme Asam panotenat karbohidrat, lemak dan Susu protein.Hati
Vitamin B7
Berperan dalam proses Hati metabolisme karbohidrat, lemak
Biotin
Sebagai koenzim pada metabolism protein dan asam amino, karbohdrat Daging, hati, ginjal, dan lemak; membantu gandum, kacang dan pembentukan sel darah biji-bijian merah; dan kesehatan system saraf pusat.
1934
Vitamin B6
Piridoksin
1936
Vitamin B3
Niasin
Membantu pelepasan energi makan
Daging, ikan, gandum, ragi, dan kopi
Asam folat
Berperan dalam pembentukan butir – butir darah merah dan metabolism makanan
Sayuran hijau, kentang, buah-buahan, daging, hati, telur dan ikan
1941
Vitamin B9