AIR DECK
Air decking adalah pemanfaatan ruang kosong pada lubang ledak guna mengurangi panjang kolom isian/powder factor, lemparan batu (fly rock), getaran tanah (ground vibration), memperbaiki fragmentasi peledakan dan lain sebagainya. Air Decking merupakan istilah yang digunakan untuk ruang kosong yang terdapat pada lubang tembak yang telah diisi bahan peledak. Ruang kosong berisi udara ini diciptakan untuk berbagai macam tujuan (Lubis, 2010). Pada tahun 1940, ilmuan Rusia dating dengan gagasan bahwa dengan menggunakan peledakan memanfaatkan celah udara, efisiensi ledakan dapat ditingkatkan. Penelitian lebih lanjut dilakukan di Rusia pada tahun 1970 dan dilanjutkan di Australia dan Amerika Serikat (Fourney, 1981). Keberhasilan kegiatan peledakan dapat dilihat dari fragmentasi hasil peledakannya, digging time, dan besaran nilai powder factor. Seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengefisiensi penggunaan bahan peledak yaitu dengan penambahan kedalaman stemming, penambahan spacing dan burden, atau dengan penambahan air decking pada lubang ledak. Stemdeck merupakan salah satu inovasi dalam kemajuan teknologi bidang peledakan yang terbuat dari pipa paralon yang ditambah corong berbentuk lingkaran, berfungsi membuat ruang kosong pada lubang ledak, dan juga untuk mendistribusikan energi ledakan ke arah bawah, dengan adanya ruang kosong pada lubang ledak, secara langsung berdampak pada bahan peledak dan besaran nilai powder factor sehingga biaya operasi peledakan pun berkurang. Peledakan menggunakan air decking memiliki tingkat keseragaman fragmentasi yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan peledakan konvensional (tanpa celah udara). Selain itu, tekanan yang diberikan lebih besar dibandingkan peledakan normal disebabkan adanya celah udara yang dimafaatkan sebagai bidang bebas.
Posisi air deck ini bisa diletakkan di bagian atas (dibawah stemming), ditengah kolom isian, bagian bawah (subdrill) dan sepanjang kolom isian diantara bahan peledak (blasting agent). (kasih gambar) Air deck tidak bisa lepas dari tools yang digunakan untuk menciptakan air deck itu sendiri. Untuk kedalaman minimal tertentu, penggunaan air deck akan menghemat penggunaan bahan peledak tanpa mengurangi performa blasting itu sendiri. Mengapa ada air decking? Kenapa tidak ditambah stemming? Penambahan stemming akan menurunkan gelombang kejut (shockwave) sepanjang lubang ledak dan akan menurunkan pressure pada batuan sekeliling stemming. Semakin panjang kolom stemming, maka fragmentasi akan semakin buruk. Stemming yang terlalu tinggi akan memicu chock blasting dan menyebabkan kolom isian terlalu mampat (confined) karena air deck berbeda dengan stemming. Air deck akan mencegah terjadinya over confined dan menjaga distribusi fragmentasi di dalam kolom sstemming dengan baik. Air decking digunakan untuk menghemat bahan peledak, mengapa tidak menambahkan spacing dan burden? Penambahan spacing dan burden adalah cara yang paling tepat jika hal-hal lain dianggap tidak menjadi kendala. Perlu diingat, konsekuensi penambahan spacing dan burden (expand pattern) adalah material stemming harus kuat. Energi dari peledakan akan selalu mencari titik terlemah (weakness point). Dengan expand pattern, maka massa batuan yang akan dipecah akan semakin solid. Jika stemming tidak kuat menahan, maka energi akan dilepas kea rah stemming. Disisi lain, pergantian spacing dan burden berulang kali menjadi kendala teknis di lapangan. Expand pattern yang tidak tepat malah menjadi masalah besar karena berpotensi re-drill dan re-blast. A. Posisi Air Deck di dasar (Bottom)
Selama ini, praktek penggunaan air deck di bagian bawa disebabkan adanya air statis (water static) di dalam lubang
Penempatan produk seperti stemdeck diatas air statis ini diharapkan dapat memutus kontak antara air dan bahan peledak (blasting agent) yang tidak
tahan air seperti ANFO. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga cost serendah-rendahnya dengan tetap memakai ANFO sebagai blasting agent.
Perusahaan yang tidak memiliki produk emulsion based maka penggunaan stemdeck jauh lebih efisien dibandingkan penggunaan kondom (liner), jika dikaji dari sisi biaya dan kemudahan praktek di lapangan
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan di dunia blasting, sekarang ini banyak yang menggunakan.
B. Posisi Air Deck di Tengah (Middle)
Umumnya digunakan pada lubang kondisi kering
Tujuannya untuk menghemat penggunaan blasting agent dan mendapatkan distribusi yang lebih baik serta mengurangi energi berlebih
Penggunaan detonator dan booster lebih banyak karena kolom isian bagian atas dan bawah terputus oleh air deck
Berdasarkan rule of thumb, middle deck cocok untuk lubang kering kedalaman 11 meter dengan panjang decking minimal 1 meter
C. Posisi Air Deck di Atas (Top)
Dapat digunakan pada lubang kering maupun basah. Khusus lubang kering, pemasangan stemdeck dibantu dengan menggunakan tongkat (stick) untuk memposisikan pada posisi seharusnya
Tujuannya adalah menghemat blasting agent, mendapatkan distribusi lebih baik pada kolom stemming, dan mencegah terjadinya over confined.
Top decking tidak membutuhkan aksesoris
D. Posisi Air Deck di Sepanjang dan Di Antara Kolom Isian
Merupakan metode yang baru dikembangkan
Metode dikembangkan oleh John Floyd (Blast Dynamic, Inc) metode ini telah dipakai di perusahaan Peabody Energy Mining di Midwest, USA.
Tujuan metode ini adalah mengurangi powder factor pada peledakan yang telah dianggap efisien (efisien dalam spasi, burden, stemming, dan
menggunakan blasting agent dengan densitas terendah seperti ANFO) tanpa mengurangi fragmentasi
Spot Decking ini tidak membutuhkan tambahan aksesoris karena ruanganruangan kosong sepanjang dan diantara kolom isian tidak memutus kemenerusan bahan peledak.