Agama.docx

  • Uploaded by: Hety Anggraini
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Agama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,136
  • Pages: 5
MANFAAT PUASA (Agama, Kesehatan dan Sosial)

Oleh :

Nama : Hety Anggraini Nim

: 161620453

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN KIMIA PONTIANAK 2017

-

Manfaat puasa dilihat dari segi agama, kesehatan, dan sosial. Prinsip “menahan diri” atau “pengendalian diri” dalam menjalankan ibadah puasa berpengaruh positif terhadap kesehatan secara menyeluruh. Dari segi agama, kesehatan, maupun sosial menjalankan ibadah puasa juga memiliki manfaat luar biasa. Berikut ini manfaat puasa dilihat dari segi rohani, jasmani, dan sosial yang akan dijelaskan sebagai berikut:  Ditinjau dari segi jasmaniah Secara fisik, manfaat bagi kesehatan sangatlah nyata. Manfaat yang menonjol, yaitu detoksifikasi atau pembebasan tubuh dari racun berbahaya serta revitalisasi organ-organ utama, seperti hati, kelenjar pencernaan, dan ginjal. Revitalisasi ditandai dengan adanya peningkatan kinerja organ-organ tersebut. Jika ada di antara kita yang menderita sakit ginjal, pencernaan, dan hati, terapi puasa bisa dipertimbangkan dibawah saran dan pengawasan dokter. Karena manfaat puasa yang demikian besar, mencegah dan mengobati efek intervensi radikal bebas serta mengatasi penyakit akibat overnutrition dapat dilakukan dengan berpuasa. Puasa juga sangat baik dipakai sebagai terapi penyakit jantung, ginjal, kanker, hipertiroid, perlemakan hati, hepatitis kronis, tekanan darah tinggi, obesitas, kencing manis, prostat, kelebihan kolesterol. Jika anda penderita salah satu penyakit tersebut, lakukanlah puasa dengan pengawasan dokter. Detoksifikasi pada puasa sudah terbukti, bahwa kotoran (feses) dan air seni orang yang berpuasa ditemukan racun organopsphat (bahan racun yang terdapat pada sebagian besar obat nyamauk semprot). Organopsphat yang terhirup oleh kita masuk kedalam tubuh disimpan dalam sel-sel adipose (lemak) dalam tubuh dan mengalami pembongkaran dengan cepat pada saat orang berpuasa. Kemudian, dibuang melalui urine dan feses.1[1] Di dalam buku lain juga dijelaskan manfaat puasa dilihat dari segi kesehatan yang akan diricikan sebagai berikut: 

Membebaskan tubuh dari racun-racun berbahaya Lever bertugas mengubah lemak menjadi keton, senyawa metabolik asam asetoasetikm dan asam betahidroksibutirik. Kemudian, keton didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Ketika penghancuran deposit lemak terjadi, asam lemak

bebas dilepaskan kedalam aliran darah dan digunakan sebagai energi. Semakin sedikit sedikit seseorang makan, semakin banyak tubuh mengubah simpanan lemak. Dengan demikian, semakin banyak asam lemak dibebaskan maka semakin banyak bahan kimia berbahaya yang dilepaskan dan dibuang. Hal ini terjadi karena zat-zat beracun, pada umumnya, diikat dalam deposit lemak. 

Mengurangi risiko stroke Puasa dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis pengapuran atau pengarasan pembuluh darah. Jika terjadi di otak, akan menyebabkan serangan jantung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa puasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL(kolesterol yang baik) sebanyak 25 poin dan menurunkan lemak trigliserida sekitar 20 poin. Lemak trigliserida merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL yang merusak kesehatan.



Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe-2 pengurangan konsumsi kalori secara fisilogis akan mengurangi sekresi hormon insulin dan menurunkan kadar gula darah yang baik akan mencegah penyakit diaebetes tipe-2 yang disebabkan menurunnya potensi hormon insulin dalam mengontrol gula darah.



Menghasilkan sel, organ, dan jaringan yang lebih sehat efesiensi dalam pembentukan protein pada orang berpuasa menghasilkan sel, organ, dan jaringan yang lebih sehat. Itulah sebabnya hewan berhenti makan ketika mereka terluka dan manusia sering kehilangan rasa lapar ketika sakit. Pada saat seseorang mengalami sakit, secara sadar, ia hendak mengalihkan seluruh energinya dari sistem pencernaan dan memusatkannya ke sistem kekebalan.



Mencegah gout arthritis (radang sendi) Umumnya, radang sendi terjadi akibat kelebihan asam urat yang disebabkan terlalu sering mengunsumsi daging. Tubuh tidak mampu mengurai seluruh jenis protein dalam daging. Oleh karena itu, tubuh akan kelebihan purine yang menumpuk, terutama pada sendi-sendi besar, khususnya pada persendian jari-jari kaki. Terkadang, kadar asam urat yang tinggi dalam darah akan masuk dan mengendap di dalm ginjal. Akhirnya, mengkristal dan menjadi batu ginjal maupun batu di saluran kencing.



Memberi kesempatan istirahat kepada organ-organ pencernaan serta sistem enzim dan hormon. Dengan berpuasa, organ-organ tersebut selain bisa istirahat, juga diberi

kesempatan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Jika tidak, organ-organ tersebut senantiasa bekerja sepanjang waktu. 

Mengurangi beban kerja ginjal dan hati (liver) sehingga organ-organ tersebut dapat bekerja lebih baik lagi.



Membebaskan tubuh dari sisa-sisa makanan pembentuk radikal bebas. Radikal bebas dapat terjadi karena penumpukan racun, kotoran, maupun sampah-sampah berbahaya. Dengan demikian, berpuasa memberikan dampak menurunkan risiko kanker, mag, sembelit, menghindari penuaan dini, dan kulit menjadi lebih sehat.



Mengurangi atau menghentikan aktivitas mikroorganisme jahat. Dengan berpuasa, pasokan makanan terhenti sehingga mikroorganisme jahat tidak dapat hidup, termasuk kuman penyakit dan bakteri jahat lainnya.



Meningkatkan daya tahan tubuh. Berdasarkan hasil penelitian, puasa dapat meningkatkan produksi sel darah putih yang berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh.



Meningkatkan daya serap makanan. Dengan berpuasa, terjadi efensi daya serap makanan. Hal itu disebabkan karena organ percernaan cukup istirahat dan beban mencerna lebih sedikit. Peningkatkannya cukup signitikan, dari 35% saat tidak berpuasa menjadi 85% saat berpuasa.



Membuat kulit lebih sehat dari seri. Setiap saat tubuh mengalami metabolisme energi. Sisanya akan diubah dalam bentuk glokogen yang ditimbun dalam berbagai organ tubuh, seperti hati dan kulit. Saat berpuasa, cadangan energi yang disimpan di dalam kulit akan dikeluarkan dan terjadi proses regenerasi dan peremajaan sel-sel kulit. Tidak mengherankan jika orang yang sering berpuasa kulitnya segar dan lembut.2[4]

 Ditinjau dari segi ruhaniah Tinjauan dari segi ruhaniah, pada dasarnya berawal dari upaya “pengendalian diri” dan kepedulian pada lingkungan. Hal itu terungkap dalam perilaku sebagai berikkut. 1. Melatih kesabaran, ketenagan, dan merendam amarah, 2. Menghilangkan rasa dengki, fitnah, takabur, dan buruk sangka. 3. Melatih menghadapi ujian dan cobaan seberat apa pun.

4. Melatih mengendalikan diri terhadap hawa nafsu bihari yang negatif dan meningkatkan kedisiplinan, melatih mengendalikan diri terhadap hawa nafsu bihari yang negatif dan meningkatkan kediplinan, melatih mengekang nafsu terhadap makanan yang berlebihan, menghamburkan uang, serta mengekang ambisi yang berlebihan dan mengunjing orang lain. 5. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. Sehingga dapat mengatasi stres, frustasi, dan depresi. 6. Mengajarkan kepada orang yang berpuasa untuk mensyukuri nikmat Allah Swt. Nikmat yang melimpah biasanya menghilangkan kepekaan manusia arti nikmat tersebut dan tidak menyadari besarnya nikmat itu, kecuali ketika nikmat itu hilang. Seseorang baru merasakan nikmat kenyang dan hilangnya dahaga ketika sedang lapar atau haus. Jika dia merasa kenyang setelah lapar, hilang dahaganya setelah haus, akan keluar relung hatinya ungkapan alhamdulillah, tanda syukur kepada Allah Swt.  Ditinjau dari segi sosial Selain itu, puasa juga memiliki hikmah sosial, khususnnya puasa ramadhan. Puasa dengan memaksa menahan lapar kepada seluruh manusia, termasuk orang kaya sekalipn sebagai nilai keseteraan dalam penderitaan, dan menumbuhkan dalam jiwa-jiwa orang kaya rasa prihatin akan nasib kaum fakir dan miskin. Atau, sebagaimana dinyatakan Ibn AlQayyim, “untuk mengingatkan akan kondisi laparnya orang-orang miskin. :Ibn Hammam berkata, “sesungguhnya yang berpuasa ketika diuji rasa lapar pada sebagian waktu, dia akan mengingat orang yang lapar sepanjang masanya, maka dengan cepat tergerak hatinya untuk menyayangi mereka. Dalam proses pendidikan yang berlangsung selama sebulan ini, setiap orang dilatih untuk memiliki rasa kasih sayang, menjunjung tinggi persamaan dan kepekaan sosial, baik antarpribadi maupun antargolongan. Sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadis tentang penamaan blan ramadhan sebagai bulan solidaritas.

More Documents from "Hety Anggraini"