PROFESI PETINJU DALAM PERSPEKTIF ATAU PANDANGAN ISLAM (Untuk memenuhi UAS mata kuliah agama Islam 2 )
Disusun Oleh : Yusuf Abdul Bashir Siroj 041511133125
EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2018
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern saat ini olahraga merupakan gaya hidup untuk memperoleh badan dan fisik yang ideal. Banyak olahraga yang diminati oleh orang-orang pada masa sekarang ini. Olahraga yang ada meliputi olahraga yang sederhana seperti lari dan berenang, tetapi ada juga pula olahraga yang ekstrim seperti pertarungan fisik seperti tinju,karate,taekwondo dan olahraga beladiri lainnya. Islam sebagai agama yang sempurna tentu segala aspek dari kehidupan telah diatur dalam agama. Pandangan Islam mengenai olahraga tentu berbeda-beda dilihat dari kemanfaatan dan kemudharatan yang ditimbulkan dari olahraga tersebut. Dalam hal ini olahraga yang akan dilihat dalam pandangan Islam yaitu olahraga tinju. Olahraga tinju dalam masa sekarang tidak hanya sebagai media olah fisik dan ketrampilan tetapi juga sebagai hiburan. Olahraga tinju sebagai hiburan tentu menimbulkan peluang untuk meraih keuntungan dari tinju, oleh karena itu tinju dapat menjadi profesi untuk mencari uang. Dalam tulisan ini, penulis ingin menggambarkan perspektif atau pandanan Islam terhadap profesi petinju. 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah penulis uraikan diatas maka dapat disimpulkan masalah yaitu : Bagaimana pandangan Islam terhadap profesi sebagai petinju ?
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Pandangan Islam terhadap profesi petinju Suatu kenyataan yang tidak bisa dibantah, bahwa tinju adalah suatu cabang olah raga yang banyak ditontn oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat awam sampai para pejabat pemeritah pusat, baik tinju amatir sampai ke profesional. Tampaknya tinju itu bukan suatu atraksi yang sangat menarik bagi banyak orang yang ingin menyaksikan pertarungan yang seru dengan berbagai teknik tinju yang tinggi, kelincahan, gerakan, kecepatan dan kedasyatan pukulan serta menarik di kalangan remaja dan pemuda dewasa ini, karena melihat hasilnya sangat menggiurkan hati, berupa, berupa kekayaan yang luar biasa dan kemanshuran namanya, saentero dunia Namun, disamping kemansyuran dan keharuman nama penghasilan dan kekayaan para petinju besar yang sangat fantastik itu, maka disadari atau tidak bahwa tinju itu diakui oleh siapapun yang berpikiran sehat termasuk olahraga yang mengandung resiko yang tinggi sekali. sebab pukulan-pukulan para petinju itu sangat dasyat, sehingga apabila mengenai bagian- tubuh yang sangat rawan, seperti kepala dan muka bisa berakibat fatal. Masalah tinju adalah termasuk masalah ijtihadiyah, karena tiada nash yang sharih (penjelasan yang konkrit) dari Al-quran dan sunnah mengenai hukumnya.
Meurut ajaran islam, tinju itu terutama yang profesional dilarang berdasarkan dalil-dalil syar'i antara lain sebagai berikut :
Al-qur'an Surat Al-baqarah ayat 195 yang artinya : "dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan" Ayat ini mengingetkan manusia agar tidak gegabah berbuat sesuatu yang bisa berakibat fatal bagi dirinya. Padahal berbuat sesuatu yang bisa berakibat fatal pada dirinya. Padahal tinju itu bisa membawa maut, kelumpuhan, patah tulang dan penderitaan lain yang luar biasa.
Al-qur'an surat Al-Baqarah ayat 30, At-tin ayat 4, dan Al-isra' ayat 70 menunjukan, bahwa manusia itu adalah mahluk Tuhan lainnya, sampai ia di muliakan leh Tuhan sendiri, diangkat sebagai khalifah dibumi, dan dihormati oleh para malaikat. Karena itumanusia menjaga martabatnya sebagai mahluk yang terhormat, tidak rela merendahkan dirinya seperti hewan yang mau diadu dengan bayaran agar mau saling membantai lewat pertarungan tinju yang tidak manusiawi itu
Hadist nabi riwayat beberapa ahli Hadis yang kenamaan antara Malik dan Majah : "tidak boleh membikin mudarat pada dirinya dan tidk boleh pula membikin mudarat pada orang lain." Demikian pula dalam pertarungan tinju, satu sama lain tentu
bertekad
bertekad
bulat
untuk
mengalahkan
lawannya
dengan
konsekuensi to be or not to be atau kill or to be killed, akibat emosi atau rayuan setan.
Dalam pertarungan tinju, pasti satu sama lain berusaha dengan sekuat tenaga mengalahkan lawannya dengan berbagai teknik dan terkadang memakai cara yang curang. Dan bisanya petinju yang menag atau yang kalahpun mengalami cedera ataupun luk, baik yang akut atau yang kronis maupun yang relatif ringan saja. Tetapi apabila terjai kematian petinju di ring atau sampai kerumah sakit akibat pukulan tinju lawannya, mak bisa jadi kasus tinju yang mematikan ini termasuk perbuatan yang diancam oleh Nabi dengan sbdanya : "Apabila dua orang Islam berduel dengan kedua pedangnya, maka yang membunuh dan di bunuh masuk neraka. kemudian aku (perawi Hadis bernama Abu Bakar) bertanya, Hai utuslah Allah! itu pembunuhnya (maklum masuk neraka ?"Jawab Nabi, "Sesungguhnya ia sangat berkeinginan membunuh temannya."
Islam melarang tinju terutama yang profesional, ialah bisa menjadi sasaran perjudian yang sudah tentu mempunyai dampak yang sangat negatif bagi para pecandu, khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan Islam melarang dengan tegas perjudian dalam segala bentuk sebagaimana tersebut dalam Al-qur'an surat AlMaidah
ayat
lengah/lalai
90-91, pada
karena
perjudian
kewajiban-kewajiban
menyebabkan ibadahnya,
dan
orang isa
menimbulkan permusuhan, kebencian, kerawanan dalam berbabagai bidang kehidupan masyarakat (sosial, ekonomi,budaya, pendidikan, politik, dan sebagainya).