Adm Silvia Prinsip Supervisi Pendidikan.docx

  • Uploaded by: LeeRaniBf
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Adm Silvia Prinsip Supervisi Pendidikan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 925
  • Pages: 3
lpP Pengertian prinsip menurut kamus wikipedia adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau kelempok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Dalam pengertian umum prinsip adalah suatu pegangan hidup yang diyakini seseorang mampu membantu dirinya mencapai tujuan yang dia inginkan atau diprogramkan Sementara supervisi pendidikan diartikan sebagai bimbingan profesional bagi guruguru. Bimbingan profesional yang di maksud adalah segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara profesional, agar lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas pokok yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses belajar murid-murid. Oleh sebab itu suatu pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengajar guru, maka kegiatan supervisi menaruh perhatian utama pada peningkatan kemampuan profesional guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu proses peningkatan hasil belajar murid. Seorang supervisor apakah dia kepala sekolah, Pemilik Sekolah atau Pengawas dalam melaksankan supervisi hendaknya berdasarkan pada prinsip-prinsip supervisi. Yang dimaksud prinsip-prinsip supervisi pendidikan adalah kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan dalam melakukan kegiatan supervisi. Secara sederhana prinsip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut: a. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi. b. Supervisi hendaknya bersifat Kontruktif dan Kreatif. c. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya d. Kegiatan supervisi hendaknya teraksana dengan sederhana. e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional, bukan didasarkan atas hubungan pribadi. f. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemapuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi. g. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah. Pendapat lain mengenai prinsip-prinsip supervisi adalah a. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari cari kesalahan. b. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat bentuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa Atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri. c. Apabila Supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaikanya disampaikan segera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan . d. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor e. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.

f. Untuk menjaga agar yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan. Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama(Ditjen Islam Depag ;2003), dijelaskan bahwa prinsip-prinsip supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada 3 hal sebagai berikut : 1. Prinsip Fundamental berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama. Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.





2. Prinsip Praktis: Prinsip Negatif yang harus dihindari: a. supervisi tidak boleh bersifat mendesak (otoriter). b. supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan. c. supervisi tidak boleh lepas dari tujuan pendidikan dan pengajara. d. supervisi hendaknya tidak hanya menilai hal-hal yang nampak terlihat. e. supervisi tidak mencari kelemahan/kekurangan/ kesalahan. f. Supervisi jangan terlalu berharap cepat mengharapkan hasil atau perubahan. Prinsip-Prinsip Positif: a. Supervisi bersifat konstruktif dan kreatif b. Supervisi didasarkan kepada sumber-sumber kolektif dari kelompok tidak hanya dari supervisor sendiri c. Supervisi harus berdasarkan hubungan profesional bukan hubungan pribadi d. Supervisi hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan tawakal. e. Supervisi harus jujur, objektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi kemajuan 3. a. b. c. d.

Supervisor yang baik: Mempergunakan sumber-sumber dan usaha-usaha dari kelompok Bekerja di dalam dan bersama-sama dengan kelompoknya Membina guru-guru dan siswa menjadi orang-orang yang terdidik Bekerja dengan ikhlas dan bersama-sama dengan kelompok rekannya, membina diri sendiri dan rekannya untuk bekerja dengan baik. e. Supervisi dilandasi oleh hubungan profesional bukan hubungan pribadi f. Supervisi hendaklah dapat mengembangkan kesanggupan para guru dan staf TU sehingga menjadi kekuatan sekolah Prinsip-prinsip utama yang harus diperhatikan adalah: a. Ilmiah, artinya kegiatan supervisi yang dikembangkan dan dilaksanakan harus sistematis, obyektif, dan menggunakan instrumen atau sarana yang memberikan informasi yang dapat dipercaya dan dapat menjadi bahan masukan dalam mengadakan evaluasi terhadap situasi belajar mengajar. b. Kooperatif, program supervisi pendidikan dikembangkan atas dasar kerjasama antar supervisor dengan orang yang disupervisi. Dalam hal ini supervisor hendaknya dapat bekerjasama dengan guru, peserta didik, dan masyarakat sekolah yang berkepentingan dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar.

c. Konstrukti dan kreatif, membina para guru untuk selalu mengambil inisiatif sendiri dalam mengembangkan situasi belajar mengajar. d. Realistik, pelakasanaan supervisi pendidikan harus memperhitungkan dan memperhatikan segala sesuatu yang benar-benar ada di dalam situasi dan kondisi yang obyektif. e. Progresif, setiap kegiatan yang dilakukan tidak terlepas dari ukuran dan perhatian. Artinya apakah yang dilakukan oleh guru dapat melahirkan pembelajaran yang maju atau semakin lancaranya kegiatan belajar mengajar. f. Inovatif, program supervisi pendidikan selalu melakukan perubahan dengan penemuanpenemuan baru dalam rangka perbaikan dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan. Dari prinsip tersebut dapat meningkat kinerja guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi dilingkungan pendidikan ialah bagimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana guru-guru merasa aman dan merasa diterima sebagai subyek yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang obyektif. Pelakasanaan supervisi pendidikan perlu menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip yang telah ditentukan. Dengan cara memahami dan menguasai dengan seksama tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga pendidikan profesional yang harus melaksanakan kegiatan pengajaran dan pendidikan. Jika sikap supervisor memaksakan kehendak, menakut-nakuti,

Related Documents

Silvia
June 2020 14
Silvia
May 2020 10
Silvia
October 2019 30
Supervisi
May 2020 33

More Documents from ""