BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Perlunya suatu kajian mendalam tentang Al-Quran, apa lagi kita sebagai umat Islam. Para Nasrani, Yahudi maupun agama lain berlomba-lomba menguasai Al-Quran, karena mereka mengetahui dan mengakui keabsahan Al-Quran. Entah itu dari segi ilmu kesehatan, sains, maupun sosial. Sangat kalah telak jika kita tidak ingin mengkaji lebih dalam Al-Quran yang hakekatnya adalah milik kita sebagai umat Islam. Tentu dalam mengkaji atau mempelajari Al-Quran terdapat etika atau adabnya. Agar supaya Al-Quran tersebut nantinya bisa memberikan syafaat. Karena bisa saja AlQuran malah menjadi laknat bagi pembacanya. Selain itu Al-Quran bukanlah bacaan sembarangan, karena memandangya saja adalah suatu ibadah, apalagi sampai membacanya. Akan mendapat berbagi kemuliaan. Apalagi juga jika sampai menghafalnya. Tidak terungkan dengan kata-kata lagi kemuliyaan yang akan di dapatkan.
B.
Rumusan Masalah Sebelum kita membahas lebih jauh, alangkah baiknya kami menjelaskan dulu rumusan bahasan yang akan kami paparkan: 1. Apa saja yang menjadi keutamaan bagi kita, jika membaca atau menghafal AlQuran 2. Apa dasar keutamaan itu? 3. Apa hanya omongan semata? 4. Bagaimana adab kita berkaitan dengan Al-Quran
C.
Tujuan Penulisan Semoga kita dalam mempelajari bab ini khusunya, dan mata kuliah Ulumul Quran umumnya kita akan : 1. Mendapat Rahmat dan ampunan dari Allah SWT 2. Mendapat Syafaat Rasulullah SAW 3. Mendapat syafaat Al-Quran 4. Mendapat berkah guru kita 5. Mendapat berkah ilmu-ilmu kita
1
BAB II PEMBAHASAN KEUTAMAAN DAN ADAB MEMBACA AL-QURAN A.
Keutamaan Membaca Al-Quran Al-Quran adalah kalam Allah swt berupa Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman, ditulis dalam mushaf diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah. Seseorang yang selalu berinteraksi dengan Al-Quran yakni dengan mengimaninya, menerapkan tajwid dan makhroj dalam membacanya, mendengarkan, menghafalkan, memahami makna, ataupun mengamalkannya dengan menjadikannya sebagai pedoman dan hujjah dalam kehidupannya, maka ia akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan disisi Allah baik di dunia maupun di akhirat. Adapun keutamaan yang Allah berikan kepada ahlul Quran diantaranya adalah : 1. Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia Firman Allah SWT:
Artinya: “Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra : 9) 2. Al-Quran sebagai obat penawar dan rahmat Firman Allah:
Artinya : “Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra : 82)
2
3. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda Rasulullah SAW pernah bersabda : Artinya: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatkan sepuluh kali pahala. Tidaklah aku katakan “Alif Lam Mim” itu satu huruf. Akan tetapi Lif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi) 4. Diampuni dosanya dan tidak disiksa oleh Allah SWT Rasulullah SAW pernah bersabda : Artinya: “Bacalah Al-quran karena Allah SWT tidak akan menyiksa hati yang berisi (hafal) Al-Quran dan sesungguhnya Al-quran itu hidangan dari Allah, barang siapa masuk padanya maka ia akan aman dan baranga siapa mencintai Al-quran, maka bergembiralah.”(HR. Ad-Darimi) 5. Mendapat syafa’at (pertolongan) dari Al-Quran Sabda Rasulullah SAW: Artinya: “bacalah Al-Quran karena, sesungguhnya pada hari kiamat nanti ia (AlQuran) akan memberi syafaat bagi para pembacanya”. (HR.Muslim) 6. Mendapat nikmat (derajat) kenabian, hanya saja ia tidak mendapatkan wahyu Nabi Muhammad SAW telah bersabda: Artinya: “Barang siapa membaca Al-Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diberikan wahyu kepadanya”(HR.Al-Hakim-AlBaihaqi) 7. Termasuk dalam golongan orang yang terbaik Nabiyullah Muhammad SAW bersabda Artinya: “sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari & Muslim) 8. Dikumpulkan bersama malaikat Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti (taat) . Sedangkan orang yang membaca Al-Quran masih terbata-bata dan merasa berat dalam mebacanya, maka ia mendapat dua pahala.”(Muttafaq alaih) B.
Adab membaca Al-Quran Dalam membaca Al-Quran harus disertai adab-adabnya. Seorang hamba tidak akan dihitung sebagai pembaca Al-Quran yang sebenarnya dan sempurna bacaannya sehingga mendapat tempat disisi Allah melainkan terlebih dahulu harus melakukan halhal (adab-adab) sebagai berikut : 1. Mengikhlaskan niat hanya karna Allah 2. Menutup aurat dan berpenampilan baik 3
3. 4.
5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
17.
18. 19.
20. 21.
Menghadap kiblat Tidak menyentuh mushaf Al-Quran kecuali dalam keadaan suci, baik dari hadas besar maupun kecil. Firman Allah: Artinya: “Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.” (QS. Alwaqiah: 79) Dalam keadaan bersih dan suci dari najis baik badan, pakaian, maupun tempat Membersihkan mulut dengan menggosok gigi atau siwak Membaca dalam keadaan duduk, bila membaca Al-Quran dengan berdiri atau berbaring tetap mendapat pahala,hanya lebih utamanya dengan duduk Mengawali bacaan dengan ta’awudz Artinya: ”Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98) Membaca basmalah pada awal setiap surat kecuali surat baraah (at-taubat) Tenang tumaninah dan khusyu’ Menghadirkan dalam hati keagungan dan kemuliaan Al-Quran Menghayati dan merenungi makna Al-Quran Menghindari tertawa, gaduh, berbicara, makan, mengunyah permen dan sebagainya disela-sela tilawah Tidak menoleh kekanan dan kekiri atau melihat sesuatu yang bisa memalingkannya dari mentadabburi kandungan Al-Quran Tidak bermain-main dengan tangannya, menggoyang kepala ataupun berdendang saat tilawah Berusaha membaca dengan suara yang baik sesuai dengan kemampuan Firman Allah: Artinya: “Barangsiapa yang tidak melagukan Al-Quran, maka tidak termasuk golongan kami..” (HR. Abu Daud) Memperhatikan tajwid dan makroj-makhroj huruf Sabda Rasulullah SAW: Artinya: “Hiasilah Al-Quran itu dengan suara kamu yang bagus” Memperhatikan waqof, mashal dan ibtida Melakukan sujud tilawah bila melewati ayat sajadah baik ketika di dalam solat maupun di luar solat. Kecuali seorang ma’mum, maka ia wajib mengikuti imamnya, karena itu ia tidak boleh melakukan sujud tilawah sendiri sekiranya imam tidak melakukannya. Menahan bacaan (atau jangan sambil membaca) ketika keluar angin, menguap, bersin, batuk, dehem, sendawa dan sebagainya Ketika melewati ayat rohman berhenti sejenak dan berdoa memohon kepada Allah dan ketika melewati ayat azab berhenti sejenak dan berlindung kepada Allah.
4
C.
MEMPELAJARI HUKUM TAJWID AL QUR’AN HUKUM BACAAN IZHAR Dalam ilmu tajwid hukum bacaan izhar terbagi dua, yakni Izhar Halqi, dan Izhar Syafawi. HUKUM BACAAN IZHAR HALQI Izhar halqi merupakan bacaan tajwid yng berupa nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf-huruf izhar halqi yakni, alif, ha, kho, ‘ain, ghoin, dan HA yang mana cara membacanya adalah dibaca jelas, tidak berdengung dan tidak samar. Conto bacaan Izhar Halqi:
HUKUM BACAAN IKHFA Dalam ilmu tajwid hukum bacaan ikhfa terbagi dua, yakni Ikhfa Haqiqi dan Ikhfa Syafawi HUKUM BACAAN IKHFA HAQIQI Ikhfa haqiqi merupakan hukum bacaan yang terjadi jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yakni, ta, tsa, jim, dhal, dzal, zai, sin, syin, shot, dhot, tho, dzho, faa, qaf, kaf, yang dibaca dengan samar-samar. Contoh bacaan ikhfa haqiqi:
HUKUM BACAAN IDGHAM Dalam ilmu tajwid hukum bacaan idgham terbagi ada HUKUM BACAAN IDGHAM BIGHUNNAH Idgham bighunnah merupakan hukum bacaan yang terjadi jika ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah huruf idgham yakni nun ()ن, mim ()م, wawu ( )وdan ya’ ( )يyang dibaca dengan cara melebur dan disertai dengungan dengungan Contoh bacaan idgham bighunnah: 5
HUKUM BACAAN IDGHAM BILAGHUNNAH Idgham Bilaghunnah merupakan hukum bacaan yang terjadi jika ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra yang dibaca dengan cara melebur tanpa disertai dengung. Contoh bacaan idgham bilaghunnah:
HUKUM BACAAN IQLAB Iqlab merupakan hukum bacaan Alqur’an yang terjadi apabila bertemunya nun mati atau tanwin dengan satu huruf saja yakni huruf ba’ ( )بdengan cara merapatkan bibir sehingga nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca melainkan berubah dan berbunyi menjadi huruf mim yang disertai dengan dengungan. Contoh bacaan iqlab
6
D.
PRAKTEK DALAM ADAB MEMBACA ALQUR’AN
Berwudhu Dalam keadaan bersih dan suci dari najis baik badan dan pakaian
Menghadap Kiblat
Tempat dalam keadaan bersih
Tidak berbicara/bercanda
7
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Sudah jelas diterangkan di dalam Al-Quran itu sendiri bahkan banyak juga dalam hadis nabi yang menyatakan keutamaan-keutamaan mempelajari Al-Quran semua itu menuju kepada kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat. Mempelajari Al-Quran tidak lah sama seperti mempelajari pelajaran umum lainnya, AlQuran merupakan Imam dari segala ilmu karena di dalamnya mengandung dasar ajaran Islam baik yang menyangkut, tauhid, ibadah maupun muamalah. Oleh karenanya untuk mempelajari Al-Quran harus disertai dengan adab yang benar sesuai dengan tuntunan Islam, sehingga dengan mempelajarinya akan dinilai ibadah oleh Allah SWT dan menghasilkan manfaat-manfaat lainnya yang akan kita rasakan baik saat di dunia maupun di akhirat kelak.
B.
Saran Di bagian ini, tak ada yang kami akan ucapkan, kecuali mengingatakan bagi diri kami sendiri juga bagi saudara kami seiman-seislam, mari menjadikan Al-Quran sebagai teman akrab kita, karena Al-Quran lah yang akan jadi penerang hidup dan mati kita nanti.
8