Acara 5 Vita Fix.docx

  • Uploaded by: Vitha Yuliana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Acara 5 Vita Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,843
  • Pages: 11
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

Acara 5 : Pengenalan mineral dalam batuan Metamorf

Nama : Vita Yuliana

Hari/tgl : Selasa, November 26 2018

NIM

: F 121 16 092

No Urut

: 01

No.Peraga

: UM/03/ST10/MUGNY

Warna Absorbsi

: Kuning

Bentuk

: Euhedral

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Tidak rata

Pleokroisme

: Tidak ada

Relief

: Sedang

Intensitas

: Tinggi

Ukuran Mineral

: 0,49 mm

Warna interferensi

: Hitam

Bias Rangkap

: 0,002 (Orde I)

Sudut Gelapan

: 0โฐ

Jenis Gelapan

: Sejajar

Kembaran

: Tidak ada

Nama Mineral

: Gaernet (Al3B2(SiO4)3

Keterangan

: Warna absorbsi terjadi akibat dari gejala serapan cahaya

NIKOL SEJAJAR

NIKOL SILANG

yang melintasi kristal pada nikol sejajar, warna absorbsi umumnya mengikuti warna cahaya dari lampu mikroskop. Bentuk mineral diamati dengan melihat atau mengamati bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral tersebut bentuk-bentuk mineral ada 3, yaitu euhedral, subhedral dan anhedral. Belahan dalam sayatan mineral dapat dilihat dari kenampakannya berupa garis-garis seperti sayatan yang teratur dan menerus pada arah tertentu pada bidang belahannya. Pecahan pada mineral dibawah mikroskop polarisasi dapat dilihat berupa retakan dengan warna yang tidak tembus cahaya. Pleokroisme yaitu perubahan warna mineral pada ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar apabila

meja objek pada mikroskop diputar hingga 360โฐ. Relief adalah kenampakan yang timbul akibat adanya perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat disekitarnya. Intensitas yaitu banyak banyaknya cahaya yang masuk atau terserap oleh mineral pada saat pengamatan. Ukuran mineral dapat di tentukan dengan cara melihat besar medan pandang yang terlihat, kemudian memperkirakan besar mineral yang terlihat. Ukuran mineral dapat di tentukan menggunakan rumus : UM x

1 ๐ฟ.๐‘‚๐พ ๐‘‹ ๐ฟ.๐‘‚๐ต

dengan catatan UM adalah ukuran

mineral/panjang mineral, L.OK adalah perbesaran pada lensa okuler, dan L.OB adalah perbesaran pada lensa objektif. Warna interferensi adalah warna yang di hasilkan oleh cahaya yang diteruskan melalui analisator kepada pengamat, Warna interferensi di lakukan pada pengamatan nikol silang. Bias rangkap merupakan selisih kedua indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu mineral, cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibiaskan menjadi dua sinar, yang bergetar dalam dua bidang yang saling tegak lurus pada mineral. Sudut gelapan yaitu sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang kristal dengan sumbu indikatrik mineral, sudut gelapan dimana mineral nampak gelap maksimum. Jenis gelapan ada 5 macam, yaitu gelapan sejajar, gelapan simetris, gelapan miring, gelapan gelombang dan gelapan bintik. Kembaran nampak sebagai lembar-lembar yang memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman yang berbeda, kenampakan tersebut dapat disebabkan karena terjadi gangguan pada waktu proses kristalisasi yang menyebabkan kembaran tumbuh, Ada beberapa macam kembaran dengan dasar klasifikasi diantaranya albit, carlsbad, polisintetik, periklin, dan carlsbad-albit. Adapun data yang di peroleh dari hasil pengamatan pada sampel No. 01 dengan nomor peraga UM/03/ST10/MUGNY, untuk

nikol sejajar didapati

warna absorbsi kuning dengan bentuk euhedral dimana bidang kristalnya dibatasi oleh bidang kristalnya itu sendiri, belahan dengan 1 arah, pecahan tidak rata, belahan tidak ada, pecahan tidak rata , pleokroisme tidak ada, memiliki relief yang sedang dimana garis bidang yang membatasi mineral nampak kurang jelas, namun memiliki intesitas yang tinggi karena cahaya yang menyerap atau yang

masuk pada saat pengamatan sangat jelas atau kontraks, ukuran mineral 0,49 mm pada nikol silang di dapati sifat optik mineral warna interferensi hitam , dengan bias rangkap 0,002 (Orde I) memiliki sudut gelapan 00 dengan jenis gelapan yaitu sejajar, dan tidak memiliki kembaran. Dari data hasil pengamatan mikroskop ortoskop nikol sejajar dan ortoskop nikol silang sayatan tipis, mineral ini bernama Garnet (Al3B2(SiO4)3.

PRAKTIKAN

(

Vita Yuliana

ASISTEN

)

(

Mugny

)

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

Acara 5 : Pengenalan mineral dalam batuan Metamorf

Nama : Vita Yuliana

Hari/tgl : Selasa, November 26 2018

NIM

: F 121 16 092

No Urut

: 02

No.Peraga

: ST 5/ MUH IRFAN

Warna Absorbsi

: Kuning

Bentuk

: Subhedral

Belahan

: 1 Arah

Pecahan

: Tidak Rata

Pleokroisme

: Dwikroik

Relief

: Sedang

Intensitas

: Tinggi

Ukuran Mineral

: 1,3 mm

Warna Interferensi

: Hijau kebiruan

Bias Rangkap

: 0,014 (Orde II)

Sudut Gelapan

: 20o

Jenis Gelapan

: Miring

Kembaran

: Tidak Ada

Nama Mineral

: Muskovit (Kal2(OH)2(AlSi3O10)

Keterangan

: Warna absorbsi terjadi akibat dari gejala serapan cahaya

NIKOL SEJAJAR

NIKOL SILANG

yang melintasi kristal pada nikol sejajar, warna absorbsi umumnya mengikuti warna cahaya dari lampu mikroskop. Bentuk mineral diamati dengan melihat atau mengamati bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral tersebut bentuk-bentuk mineral ada 3, yaitu euhedral, subhedral dan anhedral. Belahan dalam sayatan mineral dapat dilihat dari kenampakannya berupa garis-garis seperti sayatan yang teratur dan menerus pada arah tertentu pada bidang belahannya. Pecahan pada mineral dibawah mikroskop polarisasi dapat dilihat berupa retakan dengan warna yang tidak tembus cahaya. Pleokroisme yaitu perubahan warna mineral pada ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar apabila

meja objek pada mikroskop diputar hingga 360โฐ. Relief adalah kenampakan yang timbul akibat adanya perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat disekitarnya. Intensitas yaitu banyak banyaknya cahaya yang masuk atau terserap oleh mineral pada saat pengamatan. Ukuran mineral dapat di tentukan dengan cara melihat besar medan pandang yang terlihat, kemudian memperkirakan besar mineral yang terlihat. Ukuran mineral dapat di tentukan menggunakan rumus : UM x

1 ๐ฟ.๐‘‚๐พ ๐‘‹ ๐ฟ.๐‘‚๐ต

dengan catatan UM adalah ukuran

mineral/panjang mineral, L.OK adalah perbesaran pada lensa okuler, dan L.OB adalah perbesaran pada lensa objektif. Warna interferensi adalah warna yang di hasilkan oleh cahaya yang diteruskan melalui analisator kepada pengamat, Warna interferensi di lakukan pada pengamatan nikol silang. Bias rangkap merupakan selisih kedua indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu mineral, cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibiaskan menjadi dua sinar, yang bergetar dalam dua bidang yang saling tegak lurus pada mineral. Sudut gelapan yaitu sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang kristal dengan sumbu indikatrik mineral, sudut gelapan dimana mineral nampak gelap maksimum. Jenis gelapan ada 5 macam, yaitu gelapan sejajar, gelapan simetris, gelapan miring, gelapan gelombang dan gelapan bintik. Kembaran nampak sebagai lembar-lembar yang memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman yang berbeda, kenampakan tersebut dapat disebabkan karena terjadi gangguan pada waktu proses kristalisasi yang menyebabkan kembaran tumbuh, Ada beberapa macam kembaran dengan dasar klasifikasi diantaranya albit, carlsbad, polisintetik, periklin, dan carlsbad-albit. Adapun data yang di peroleh dari hasil pengamatan pada sampel No. 02 dengan nomor peraga ST 5/ MUH IRFAN, untuk nikol sejajar didapati warna absorbsi kuning dengan bentuk subhedral dimana bidang kristal dibatasi hanya sebagian bidang kristalnya

sendiri dan sebagian dibatasi oleh mineral lain,

belahan 1 arah, pecahan tidak rata , pleokroisme dwikroik dimana meja objek diputar 360โฐ dan didapatkan dua kali perubahan warna, memiliki relief yang sedang dimana garis bidang yang membatasi mineral nampak kurang jelas,

namun memiliki intesitas yang tinggi karena cahaya yang menyerap atau yang masuk pada saat pengamatan sangat jelas atau kontraks, ukuran mineral 1,3 mm pada nikol silang di dapati sifat optik mineral warna interferensi hijau kebiruan, dengan bias rangkap 0,014 (Orde II) memiliki sudut gelapan 200 dengan jenis gelapan yaitu miring, dan tidak memiliki kembaran. Dari data hasil pengamatan mikroskop ortoskop nikol sejajar dan ortoskop

nikol

silang

sayatan

tipis,

mineral

ini

bernama

Muskovit

(Kal2(OH)2(AlSi3O10)

PRAKTIKAN

(

Vita Yuliana

ASISTEN

)

(

Mugny

)

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

Acara 5 : Pengenalan mineral dalam batuan Metamorf

Nama : Vita Yuliana

Hari/tgl : Selasa, November 26 2018

NIM

: F 121 16 092

No Urut

: 03

No.Peraga

: ST 7/ MUH IRFAN

Warna Absorbsi

: Coklat

Bentuk

: Euhdral

Belahan

: 1 arah

Pecahan

: Tidak rata

Pleokroisme

: Monokroik

Relief

: Sedang

Intensitas

: Rendah

Ukuran Mineral

: 0,08 mm

Warna Interferensi

: Coklat mudah

Bias Rangkap

: 0,006 (Orde I)

Sudut Gelapan

: 29o

Jenis Gelapan

: Miring

Kembaran

: Tidak ada

Nama Mineral

: Biotit (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)

Keterangan

: Warna absorbsi terjadi akibat dari gejala serapan cahaya

NIKOL SEJAJAR

NIKOL SILANG

yang melintasi kristal pada nikol sejajar, warna absorbsi umumnya mengikuti warna cahaya dari lampu mikroskop. Bentuk mineral diamati dengan melihat atau mengamati bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral tersebut bentuk-bentuk mineral ada 3, yaitu euhedral, subhedral dan anhedral. Belahan dalam sayatan mineral dapat dilihat dari kenampakannya berupa garis-garis seperti sayatan yang teratur dan menerus pada arah tertentu pada bidang belahannya. Pecahan pada mineral dibawah mikroskop polarisasi dapat dilihat berupa retakan dengan warna yang tidak tembus cahaya. Pleokroisme yaitu perubahan warna mineral pada ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar apabila

meja objek pada mikroskop diputar hingga 360โฐ. Relief adalah kenampakan yang timbul akibat adanya perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat disekitarnya. Intensitas yaitu banyak banyaknya cahaya yang masuk atau terserap oleh mineral pada saat pengamatan. Ukuran mineral dapat di tentukan dengan cara melihat besar medan pandang yang terlihat, kemudian memperkirakan besar mineral yang terlihat. Ukuran mineral dapat di tentukan menggunakan rumus : UM x

1 ๐ฟ.๐‘‚๐พ ๐‘‹ ๐ฟ.๐‘‚๐ต

dengan catatan UM adalah ukuran

mineral/panjang mineral, L.OK adalah perbesaran pada lensa okuler, dan L.OB adalah perbesaran pada lensa objektif. Warna interferensi adalah warna yang di hasilkan oleh cahaya yang diteruskan melalui analisator kepada pengamat, Warna interferensi di lakukan pada pengamatan nikol silang. Bias rangkap merupakan selisih kedua indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu mineral, cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibiaskan menjadi dua sinar, yang bergetar dalam dua bidang yang saling tegak lurus pada mineral. Sudut gelapan yaitu sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang kristal dengan sumbu indikatrik mineral, sudut gelapan dimana mineral nampak gelap maksimum. Jenis gelapan ada 5 macam, yaitu gelapan sejajar, gelapan simetris, gelapan miring, gelapan gelombang dan gelapan bintik. Kembaran nampak sebagai lembar-lembar yang memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman yang berbeda, kenampakan tersebut dapat disebabkan karena terjadi gangguan pada waktu proses kristalisasi yang menyebabkan kembaran tumbuh, Ada beberapa macam kembaran dengan dasar klasifikasi diantaranya albit, carlsbad, polisintetik, periklin, dan carlsbad-albit. Adapun data yang di peroleh dari hasil pengamatan pada sampel No. 03 dengan nomor peraga ST 7/ MUH IRFAN, untuk nikol sejajar didapati warna absorbsi coklat dengan bentuk euhedral dimana bidang kristal dibatasi oleh bidang kristalnya itu sendiri, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, pleokroisme dmonokroik dimana meja objek diputar 360โฐ dan didapatkan satu kali perubahan warna, memiliki relief yang sedang dimana garis bidang yang membatasi mineral nampak kurang jelas, namun memiliki intesitas yang rendah karena cahaya yang

menyerap atau yang masuk pada saat pengamatan tidak jelas, ukuran mineral 0,08 mm pada nikol silang di dapati sifat optik mineral warna interferensi coklat mudah, dengan bias rangkap 0,006 (orde I) memiliki sudut gelapan 290 dengan jenis gelapan yaitu miring, dan tidak memiliki kembaran. Dari data hasil pengamatan mikroskop ortoskop nikol sejajar dan ortoskop

nikol

silang

sayatan

tipis,

mineral

ini

bernama

Biotit

(K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10).

PRAKTIKAN

(

Vita Yuliana

ASISTEN

)

(

Mugny

)

REFERENSI Buku panduan praktikum Mineral Optik dan Pertografi, Universitas Tadulako, Tahun Ajaran 2018-2019 F. Kerr. P buku: โ€Optical Mineralogyโ€. Nugraha. F โ€œAlbum Mineral Optikโ€, Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta, Jln. Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Slamet, DIY.Indonesia. https://tryfor3.wordpress.com/2013/11/22/mineralogi-optik-cara-deskripsimineral-pada-nikol-sejajar/ (Di akses pada tanggal 26 November 2018 pukul 22.00 WITA). https://www.academia.edu/5405341/IDENTIFIKASI_MINERAL_PADA_P OSISI_NIKOL_SILANG โ€œUpload By Irwansyah Agusโ€ (Di akses pada tanggal 26 November 2018 pukul 22.00 WITA).

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS TADULAKO FAKULATAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI ACARA 5 PENGENALAN MINERAL DALAM BATUAN SEDIMEN

LAPORAN

OLEH : VITA YULIANA F 121 16 092

PALU 2018

Related Documents

Acara 5 Vita Fix.docx
December 2019 16
Vita
October 2019 34
Vita
May 2020 27
Vita
October 2019 40
Vita
June 2020 26
Lampiran Acara 5.docx
May 2020 23

More Documents from "Zulham"