POTENSI HIJAUAN PAKAN TERNAK DESA WALENG KKN-PPM UGM 2018 UNIT JT-012 GIRIMARTO SUB-UNIT 01 WALENG
PENDAHULUAN Perkembangan peternakan di Indonesia saat ini dituntut suatu keseimbangan antara ketersediaan pakan yang berkelanjutan dalam kuantitas dan kualitas pakan yang mampu mencukupi kebutuhan nutrien ternak. Masalah kualitas dan kuantitas hijauan pakan ternak sampai saat ini masih merupakan masalah utama karena persediaannya sangat tergantung pada musim. Pakan merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang berhasilnya suatu usaha peternakan, karena tanpa memperhatikan faktor ini perkembangan peternakan tidak dapat memuaskan.
POTENSI HIJAUAN PAKAN TERNAK DESA WALENG KKN-PPM UGM 2018
KAKAO Theobroma cocoa L Produksi limbah kulit dan daun kakao di Desa Waleng sangat berpotensi digunakan sebagai pakan ternak ruminansia seperti sapi, kambing, domba dan kerbau (ketersediaan cukup, terjangkau, disekitar petani dan harganya murah). Pemanfaatan Kulit Buah Kakao (KBK) sebagai pakan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia sepanjang tahun, karena kakao berbuah sepanjang tahun dan saat panen raya produksi KBK berlimpah. Produksi KBK lebih tinggi dibandingkan produksi biji kakaonya. KBK rendah protein dan tinggi serat kasar sehingga perlu diamoniasi terlebih dahulu diberi urea 3%. Munier (2007) menyatakan bahwa buah kakao menghasilkan 74% KBK dan 26% isi buah yang terdiri dari biji dan musilase. Gunawan et al., (2017) menyatakan bahwa daun kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan kambing, akan tetapi petani belum banyak yang memanfaatkannya, bahkan sebagian besar petani belum mengetahui bahwa daun kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan kambing.
KKN-PPM UGM 2018
KAKAO Kandungan nutrien Kulit Buah Kakao (KBK) Bahan kering = 17,2% Bahan organik = 81,2% Protein kasar = 9,07% NDF = 73,9% ADF = 58,98% Serat kasar selulosa = 38,65% Serat kasar hemiselulosa = 1,14% Serat kasar lignin = 20,15%
(Zain, 2008)
Kandungan nutrien Daun Buah Kakao Bahan kering = 62,95% Protein kasar = 7,65% Lemak kasar = 4,54% Serat kasar = 47,12%
(Gunawan et al, 2017)
KKN-PPM UGM 2018
Daun Ketela Pohon Manihot esculenta Daun ketela pohon melimpah dan berpotensi sebagai pakan kambing akan tetapi daun ketela pohon memiliki kandungan HCN yang menyebabkan keracunan apabila dikonsumsi berlebihan, perlu difermentasi terlebih dahulu proses ensilase dapat menurunkan kadar HCN agar aman dikonsumsi ternak. Kandungan nutrien Daun Ketela Pohon Bahan kering = 24,34% Bahan organik = 90,43% Protein kasar = 25,65%
(Eko, 2007)
KKN-PPM UGM 2018
Rumput Odot Pennisetum purpureum cv. Mott. Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia. Morfologi rumput gajah mini yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 1 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama. Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek, helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, dan ujungnya runcing. Kandungan nutrient rumput odot Protein kasar = 89,66% BETN = 41,34% serat kasar = 30,86% lemak = 2,24% abu = 15,96% TDN = 51% (Whiteman, 2001) KKN-PPM UGM 2018
Daun Gamal Gliricidia maculata Gliricidia maculata berwarna cokelat muda, tinggi, mencapai 12 meter, pertumbuhannya terhambat ketika tergenang. Gamal tumbuhnya tegak, merupakan legum berkayu, bentuk daunnya imparipinate, mempunyai petiolul. Gamal dapat dijadikan sebagai pagar pembatas, sekaligus sebagai pakan ternak, namun penggunaan untuk pakan harus diperhatikan, sebab gamal mempunyai anti kualitas pakan yaitu zat glukosida. Daun gamal berbentuk elips (oval), ujung daun lancip dan pangkalnya tumpul (bulat), susunan daun terletak berhadapan seperti daun lamtoro atau turi. Bunga gamal muncul pada musim kemarau dan berbentuk kupu-kupu terkumpul pada ujung batang. Kandungan nutrient gamal Bahan kering = 42,7% Protein kasar = 18,3% Serat kasar = 38,2% Lemak = 2,8%
KKN-PPM UGM 2018