Hijauan Pakan Yang Mendapat Kombinasi Perlakuan Pemupukan Air

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hijauan Pakan Yang Mendapat Kombinasi Perlakuan Pemupukan Air as PDF for free.

More details

  • Words: 822
  • Pages: 4
Pakan hijauan merupakan pakan utama ruminanasia karena melalui fermentasi didalam rumen oleh mikroba, serta dapat menyediakan energi untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok Konsentrat adalah campuran bahan pakan yang kaya energi dan protein, yang berguna untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas susu sapi perah laktasi.

Dalam hal penyajian pakan pada sapi perah, beberapa strategi yang dilakukan diantaranya: 1. pemberian pakan cara hijauan dan konsentrat secara bersamaan, 2. menghindari penggilingan pakan hijauan yang terlalu halus, 3. dan frekuensi pemberian pakan yang sering. Strategi terakhir dalam manajemen pakan ternak adalah : ~ Peningkatan peran kelembagaan. Strategi ini melibatkan banyak stakeholder seperti KUD, pihak swasta, pemerintah, perguruan tinggi dan balai penelitian terkait yang melakukan dukungan terhadap perbaikan manajemen pemberian pakan sapi perah rakyat. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan di antaranya : 1. Meningkatkan pembinaan kepada peternak 2. Mengupayakan harga susu yang layak 3. Memfasilitasi pemberian kredit lunak 4. Menciptakan peralatan teknologi tepat guna bagi peningkatan produksi susu. Categories: Pakan

konsentrat adalah bahan makanan yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. Parakassi (1999) menyatakan bahwa konsentrat atau makanan penguat adalah bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%). Konsentrat mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian, sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan, vitamin dan mineral). Penggunaan konsentrat agar dapat mencapai sasaran harus memperhatikan 3 hal berikut ini: (1) Pemberian konsentrat jangan terlalu berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak; (2) Pemberian konsentrat jangan terlalu

berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak; dan (3) Pemberian konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah produksi (susu atau daging). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pakan penguat: Ketersediaan Harga Satuan Bahan Pakan Beberapa bahan pakan mudah diperoleh di suatu daerah, dengan harga bervariasi, sedang di beberapa daerah lain sulit didapat. Harga per unit bahan pakan sangat berbeda antara satu daerah dan daerah lain, sehingga keseragaman harga per unit nutrisi (bukan harga per unit berat) perlu dihitung terlebih dahulu. Standar Kualitas Pakan Kualitas pakan penguat dinyatakan dengan nilai nutrisi yang dikandungnya terutama kandungan energi dan potein. Pond and Church (1995) menyatakan bahwa setiap kg pakan penguat harus mengandung minimal 2500 Kkal energy, 17% protein dan serat kasar 12%. Metode Formulasi Metode formulasi untuk pakan penguat adalah metode simultan, metode segi empat bertingkat, metode aljabar, metode konstan control dan metode ekuasi atau metode grafik. Prosedur Formulasi 1. Dibuat daftar bahan pakan yang akan digunakan, kandungan nutrisinya, harga per unit berat, harga per unit energi dan harga per unit protein. 2. ditentukan standar kualitas nutrisi pakan penguat yang akan dibuat. 3. Ditentukan sebanyak 2% bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral. 4. Ditentukan sebanyak 30% bahan pakan yang mempunyai kandungan energi lebih tinggi daripada kandungan energi pakan penguat, tetapi harga per unit energinya yang paling murah. 5. Ditentukan sebanyak 18% bahan pakan yang mempunyai kandungan protein lebih tinggi daripada kandungan protein pakan penguat, tetapi harga per unit proteinnya paling murah. 6. Dijumlahkan % bahan, Kkal energi, % protein dan harganya 7. Dilakukan pengecekan kualitas dengan membandingkan kualitas nutrisi formula dengan kualitas nutrisi pakan penguat. Sumber-sumber bahan konsentrat berasal dari: Konsentrat yang berasal dari tanaman Konsentrat dengan energi tinggi yang berasal dari tanaman Konsentrat ini meliputi makanan yang mengandung tenaga yang tinggi dan protein tinggi. Kelompok terbanyak adalah biji-bijian beras, jagung, sorghum dan “millet”. SE dan TDN nya tinggi, kandungan potein kasar menengah dan serat kasar yang rendah, kandungan mineral bervariasi. Konsentrat dengan protein yang tinggi yang berasal dari tanaman Konsentrat ini meliputi kacang giling, kedelai, wijen, biji palm, biji kapas, biji karet dan kelapa dan mempunyai kandungan SE dan TDN yang tinggi dan kandungan protein kasarnya (CP) antara 15-45 persen (Lubis, 1992).

Konsentrat yang berasal dari hewan Konsentrat ini terdiri dari tepung daging, tepung tulang dan daging, tepung darah, hasil samping pengolahan ikan seperti tepung ikan dan ikan kecil, hasil sampingan pengolahan susu seperti bubuk susu skim, “whey” dan lemak susu. Bahan-bahan ini ditandai dengan protein kualitas tinggi yang relatif banyak jumlah yang dikandungnya dan kandungan mineral yang tinggi. Dari berbagai sumber. Hijauan pakan yang mendapat kombinasi perlakuan pemupukan air belerang 50% dan pupuk kandang 25 ton/ha diproses untuk dijadikan silase dan DIHARAPKAN akan dapat memenuhi kebutuhan dan perkembangan mikroba rumen. Pemberian hijauan pakan silase yang mendapat perlakuan dengan pemupukkan air belerang, diharapkan dapat berdampak positif terhadap kecernaan pakan serta performans domba yang mengkonsumsinya. Komposisi nutrien pakan hijauan silase HIJAUAN SILASE

PROTEIN

NDF

(Riversdale dan Centro) (%)

BK

(% BK)

(% BK)

(% BK)

ADF

ENERGI (KJ/g)

Silase perlakuan

25.60

15.80

47.20

35.80

15.85

Silase tanpa perlakuan

20.35

12.30

51.10

39.00

15.21

Prosedur Pengukuran Berbagai Peubah A. Konsumsi Ransum Ditentukan dengan cara mengurangi jumlah makanan yang diberikan dengan sisa makanan selama masa koleksi data B. Kecernaan Zat-zat Makanan Kecernaan ditentukan dengan cara mengurangi jumlah za-zat makanan yang dikonsumsi dengan jumlah zat-zat makanan yang terdapat dalam feses. Kecernaan zat-zat makanan dihitung sebagai berikut : Kecernaan =Zat yang dikonsumsi – Zat dalam feses x 100% Zat yang dikonsumsi

Related Documents