SISTEM MANAJEMEN HALAL “PEMBAHASAN TERKAIT PRODUK LUWAK WHITE KOFFIE MENGANDUNG BABI”
Kelas A Anggota Kelompok: Hanif Ilham Ramadhan F. (03)
155100101111028
Maulidia Hilaili (09)
165100100111011
Saras Ambi Wijayanti (14)
165100100111021
Desinta Audia (19)
165100100111035
Syavira Alissa Dahniar (20)
165100100111036
Elvia Rahmawati (21)
165100100111043
Hilda Ramadhani Eko (23)
165100100111051
Wahyu Anita Sri Lestari (28)
165100101111009
Karen Bunga Hariyani (38)
165100101111032
Dosen Pengampu: Elok Waziiroh, STP., M.Si
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018
PEMBAHASAN TERKAIT PRODUK LUWAK WHITE KOFFIE MENGANDUNG BABI
Kronologi Kejadian
Luwak white coffee adalah salah satu produk minuman instan dengan bahan dasar utamanya adalah kopi yang memiliki rasa gurih karena kandungannya berbeda dengan yang lain. Berita mengenai luwak white coffee mengandung babi beredar pertama kali di tahun 2013 dimana ada dugaan bahwa kopi produksi PT. Javaprima abadi semarang ini tidak “halal” setelah ditemukan kode E-471 dalam kemasanya. Diketahui, kodifikasi makanan atau minuman yang diawali dengan huruf “E” adalah produk yang menganduk lemak babi. Direktur lembaga pengkajian Kota Pahlawan Surabaya, Zaenal Karim mengatakan dikalangan BPOM kode E-471 itu artinya mengandung lemak babi, ia heran meski terdapat kode E471, namun kemasan luwak white coffee tersebut juga tercetak logo Majelis Ulama Indonesia (MUI) Seperti yang ada di berita, warga jakarta dikejutkan dengan adanya pesan berantai Blackberry Mesengger (BBM), yang isinya menyebarkan informasi tentang kandungan lemak babi pada kopi luwak white coffee “Luwak White Koffie ternyata mengandung babi”, pesan ini juga terposting di jejaring sosial media facebook milik laska haq yang di posting pada tanggal 3 april 2013. Dalam facebooknya, laska haq mengulas tentang kandungan lemak babi yang ada dalam semua makanan. Luwak white coffee merupakan salah satu makanan yang mengandung lemak babi tersebut
Zat/Bahan yang Membuat Produk menjadi Tidak Halal Luwak adalah nama hewan kumpulan mamalia dari spesies Musang yang hidup dalam hutan sekitar Asia Tenggara termasuk di kepulauan Indonesia. Hewan ini memakan biji kopi sebagai makanan sehari-hari. Diketahui, Luwak memakan biji kopi yang segar dan benar-benar matang. Biji kopi yang berkulit keras biasanya tidak akan tercerna dan akan keluar bersama najisnya. Kopi luwak diproduksi dari biji kopi yang dimakan hewan Luwak kemudian difermentasi dalam tubuh Luwak. Kemudian, biji kopi tersebut dikeluarkan secara utuh bersamaan dengan kotoran hewan Luwak. Hal ini menjadi kontroversi status halal dari kopi Luwak.
Pada beberapa negara seperti Malaysia, menganggap bahwa kopi Luwak haram untuk dikonsumsi karena biji kopi tersebut dihasilkan bersamaan dengan feses Luwak (Khabibulloh, 2016). Kontroversi status halal pada kopi luwak karena biji kopi keluar bersamaan feses hewan sehingga dalam kondisi najis, kotor, dan menjijikkan. Satu hal yang penting untuk diketahui dalam kasus ini yaitu biji kopi yang keluar bersamaan feses tidak mengalami perubahan bentuk dan statusnya adalah terkena najis atau mutanajjis. Hal ini dikarenakan kotoran feses luwak hanya menempel pada bagian kulit ari. Tingkatan najis ini adalah mutawassithah atau menengah sehingga dapat dibersihkan dengan air dan debu sampai hilang warna, rasa, dan aroma. Biji kopi luwak yang dikeluarkan bersama feses masih dapat ditanam sehingga mendukung alasan mengapa kopi luwak diperbolehkan (Khabibulloh, 2016). Luwak White Coffee merupakan salah satu Merk kopi Luwak yang terkenal dan status halalnya menjadi perdebatan. Pada komposisi yang tertera di kemasan, Luwak White Coffee mengandung emulsifier dengan kode E471. Emulsifier471 dalam Luwak White Coffe digunakan dalam krimmer yang menjadi salah satu komposisinya. Emulsifier tersebut dapat berasal dari lemak nabati dan hewani. Akan tetapi, lemak hewani dapat berasal dari Babi sehingga status halal produk ini mulai dipertanyakan. Perlu diketahui bahwa kode E merupakan standar internasional untuk beberapa zat aditif pada produk pangan yang diijinkan seperti pewarna, pengawet, pengasam, pemanis, penstabil, dan pengemulsi. E471 merupakan mono dan digliserida yang berasal dari asam lemak hewani dan nabati. Zat aditif kode E tidak hanya berasal dari nabati dan hewani, melainkan dapat berasal dari empat sumber yaitu sintesis kimia, sumber nabati, sumber hewani, dan senyawa yang larut dalam alkohol (Hasenhuettl, 2008). Kehalalan dari luwak white coffee dipertanyakan karena biasanya emulsifier dengan kode E471 diperjelas dengan keterangan lecithin de soja atau soy lecithin untuk memperjelas kehalalannya, sedangkan luwak white coffee tidak. Namun telah di klarifikasi oleh Lukmanul dalam salah satu poin klarifikasinya yang dilayangkan pada detikfood bahwa Krimer pada Luwak White Koffie tersebut diperoleh dari Krimer yang sudah memiliki sertifikat halal LPPOM MUI Pusat. Bahan tersebut sudah dilakukan pengkajian secara mendalam dan berasal dari bahan nabati yang halal (Flo, 2013). Ulasan mengenai E471 (Emulsifier) E471 merupakan jenis emulsifier yang digunakan dalam Luwak White Coffee. Berdasarkan EFEMA (The European Food Emulsifier Manufacturers Association) nama inggris dari E471 adalah mono- and diglycerides of fatty acids. Emulsifier ini terdiri dari campuran glycerol mono-, di- dan triesters asam lemak yang terdapat di minyak makanan dan lemak. Emulsifier ini bisa mengandung sedikit asam lemak bebas dan gliserol. Berikut ini merupakan struktur dari emulsifier ini:
Emulsifier ini diproduksi dengan cara memanaskan minyak atau lemak yang ditambahkan gliserol atau melalui proses esterifikasi secara langsung (gliserol + asam lemak). Proporsi monoester emulsifier tersebut tergantung dari proporsi gliserol dan suhu reaksi dengan kisaran 30-60%. Emulsifier yang mengandung lebih dari 90% monoester diproduksi dari high vacuum distillation atau teknik yang lain. Kenampakan dari emulsifier ini bervariasi dari cairan berminyak kuning pucat sampai coklat pucat sampai padatan putih keras yang agak putih. Padatan mungkin dalam bentuk serpih, bubuk atau manik-manik kecil. Mono dan digliserida asam lemak sudah dievalusi oleh the Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives and the Scientific Committee for Food. Selain sebagai emulsifier, mono dan digliserida jenis ini bisa digunakan sebagai agen pati kompleks dan agen aerasi. Sebagai contoh E471 yang merupakan bahan emulsifier yang dapat berasal dari lemak hewani maupun nabati. Kalau berasal dari nabati, maka halal. Dan jika berasal dari hewani, perlu dilihat dulu berasal dari hewan yang halal dan disembelih dengan syar’i atau tidak. Jika hewan yang halal dan disembelih dengan syar’i maka kode E tersebut halal, dan sebaliknya jika berasal dari hewan haram, maka haramlah produk tersebut, demikian artikel sebagaimana dikutip laman LPPOM MUI. Untuk produk makanan yang komposisinya terdapat kode E namun sudah berlogo halal MUI, sudah dipastikan bahwa sumber bahan tersebut berasal dari sumber yang halal sehingga tidak perlu dikhawatirkan lagi kehalalannya.
Krimer pada Luwak White Koffie tersebut diperoleh dari Krimer yang sudah memiliki sertifikat halal LPPOM MUI Pusat. Bahan tersebut sudah dilakukan pengkajian secara mendalam dan berasal dari bahan nabati yang halal Klarifikasi LPPOM MUI terkait Permasalahan MUI telah mengklarifikasi melalui website www.halalmui.org yang dipublish pada 30 Januari 2015 mengenai kandungan E471 pada Luwak White Koffie yang digunakan sebagai bahan krimmer yang diduga mengandung lemak babi, maka berikut merupakan pernyataan MUI: 1. Luwak White Koffie yang selama ini diberitakan, telah memiliki sertifikat halal LPPOM MUI Jawa Tengah, dengan masa berlaku Sertifikat Halal hingga tanggal 6 Januari 2017 dan nomor sertifikat 00120071420115 2. Mengenai ingredient yang diduga oleh masyarakat berasal dari Babi adalah emulsifier E471. Kode E sendiri merupakan standar internasional untuk aditif dalam produk pangan (Bahan Tambahan Pangan). Bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan pewarna, bahan pengawet, bahan pengasam, bahan pemanis, bahan penstabil, bahan pengemulsi, maupun senyawa antioksidan. Adapun E471 merupakan mono dan diglyceride dari fatty acid yang bisa berasal dari hewani maupun nabati. Krimer yang telah digunakan oleh Luwak White Koffie merupakan krimmer yang sudah memiliki sertifikasi halal dari LPPOM MUI pusat. Bahan tersebut sudah dilakukn pengkajian secara mendalam dan hasilnya yakni bahan yang digunakan berasal dari lemak nabati. Kode E sendiri merupakan kode yang dikeluarkan oleh uni eropa. Kode E tidak dapat mengidetifikasikan bahwa produk tersebut mengandung babi. E471 merupakan bahan emulsifier yang berasal dari lemak baik hewani ataupun nabati. Apabila berasal dari lemak nabati sudah bisa dipastikan halal seperti bahan yang digunakan pada luwak white koffie, namun apabila terbuat dari lemak hewani harus dikaji apakah penyembelihan sudah sesuai dengan syariat Islam. Status Halal Produk Berdasarkan No. Sertifikat Halal 00120071420115 dengan produsen Javaprima Abadi, PT., produk Luwak White Koffie dinyatakan HALAL untuk dikonsumsi. Sertifikat halal ini akan berlaku hingga 14 Maret 2019. Oleh karena itu, pada kemasan produk Luwak White Koffie juga tercantum logo Halal dari LPPOM MUI
DAFTAR PUSTAKA Flo. 2013. LPPOM MUI: Luwak White Koffie Halal. https://food.detik.com/info-halal/d2222764/lppom-mui-luwak-white-koffie-halal. Diakses pada tanggal 10 Februari 2019 Hasenhuettl, Gerard L., dkk. 2008. Food Emulsifiers and Their Applications. New York City: Springer Khabibulloh, M. 2016. Produksi Kopi Luwak dalam Kajian Hukum Islam. Diakses dari http://digilib.uinsby.ac.id, pada 10 Februari pukul 08.00 LPPOM MUI. 2015. TANYA HALAL: Tentang Kandungan http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/detil_page/8/22575/8/1/720. pada tanggal 10 Februari 2019
E471. Diakses
Ridwan, Mohammad. 2013. Luwak White Koffie Mengandung Lemak Babi. https://www.lensaindonesia.com/2013/03/19/luwak-white-koffie-diduga-mengandunglemak-babi.html. Diakses pada tanggal 10 Februari 2019 San. 2013. Beredar BBM Luwak White Koffie Mengandung https://metro.sindonews.com/read/739284/31/beredar-bbm-luwak-white-koffiemengandung-babi-1366211824. Diakses pada tanggal 10 Februari 2019
Babi.
LAMPIRAN
Kopi Luwak masuk dalam pengkelompokan minuman dan bahan minuman untuk mendapatkan sertifikat Halal
Sertifikasi Produk Luwak White Koffie
PT. Javaprima Abadi sebagai salah satu Customer LPPOM MUI