6863_sarah.docx

  • Uploaded by: Muhammad Sahal
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 6863_sarah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,985
  • Pages: 10
BAB I PEMBAHASAN A. Pengertian Kanker Leher Rahim adalah kanker yang terjadi pada Cervix Uteri, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Sarwono, 2005) Kanker Serviks atau Cervikal Cancer adalah kanker primer dari serviks (kanalis servicalis dan atau portio) (Andrijono, 2007) B. Penyebab Penyebab yang pasti dari kanker serviks belum diketahui, namun hasil penelitian studi menyatakan dengan jelas bahwa sebagian besar dari timbulnya kanker dapat disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tidak terkendali. Jika sel serviks terus membelah, maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaan ini disebut kanker serviks. Penyebab terjadinya kelainan sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, Namun terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks. a. HPV (Human Papiloma Virus) HPV adalah virus penyebab kondiloma akuminata yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16,18,45 dan 56. b. Merokok c. Hubungan seksual pertama dilakukan usia dini d. Berganti-ganti pasangan seksual e. Infeksi herpes genital atau infeksi klamidia menahun f.

Faktor-faktor

atau

zat-zat

yang

dapat

menyebabkan

kanker

disebut

Karsinogen.(Hidayat, 2009) C. Tanda dan Gejala Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita menjalani pemeriksaan panggul dan Pap Smear. Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala sebagai berikut:

1

a.

Perdarahan pervaginal yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi

setelah

melakukan coitus dan setelah menopause b.

Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

c.

Keputihan yang menetap dengan cairan yang encer, berwarna hijau, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.

Gejala dari Kanker Serviks Stadium Lanjut: a.

Nafsu makan berkurang, penurunan BB, kelelahan

b.

Nyeri panggul, punggung atau tungkai

c.

Dari vagina keluar air kemih atau tinja . (Markus. 2009)

D. Pencegahan Untuk mencegah kanker serviks banyak hal yang bisa dilakukan yaitu antara lain, menghindari beberapa penyebab dari kanker serviks seperti merokok, berganti-ganti pasangan hubungan seksual, melakukan hubungan seksual di usia muda, dan ibu dengan paritas lebih dari 5. Selain menghindari factor resiko, pada masa sekarang ini telah ada vaksin yang bisa mencegah tumbuhnya sel HPV berlebihan melalui imunisasi HPV. Selain dengan Imunisasi HPV dan menghindari factor resiko ada beberapa screening yang bisa dilakukan secara teratur dan kontinyu agar kanker serviks bisa dideteksi saat stadium awal sehingga dapat segera di obati, beberapa screening yang bisa dilakukan yaitu dengan test IVA dan Pap Smear.

2

BAB II PENGKAJIAN A. Pengkajian Data No. Register Tanggal Pengkajian Tempat Pengkajian B. Data Subyektif 1. Biodata Nama

: Nama klien dan suami ditanyakan untuk mengenal dan memanggil

penderita dan agar tidak keliru dengan penderita lain (Christina, 1993:4) Umur

: usia yang rentan terjadinya kanker adalah diatas 40 tahun.

Agama

: Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh terhadap

kebiasaan kesehatan klien. Dengan mengetahui kebiasaan klien, maka akan memudahkan bidan melakukan pendekatan didalam melaksanakan asuhan kebidanan. Agama ini ditanyakn berhubungan dengan perawatan penderita. (Christina, 1998:88) Pendidikan

: Dikaji untuk menyesuaikan dalam memberi pengetahuan sesuai

dengan tingkat pendidikannya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan seseorang. Pekerjaan

: Dikaji untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan social ekonomi

penderita agar nasehat yang diberikan sesuai. (Christina, 1989:85) Alamat

: Dikaji untuk maksud mempermudah hubungan bila dalam keadaan

mendesak. Dengan diketahui alamat tersebut, bidan mengetahui tempat tinggal pasien dan linkungannya. (Bobak, 2005:144) 2. Keluhan Utama Gejala kanker leher rahim (Ibu mengatakan mengeluarkan darah saat atau setelah berhubungan seksual, keluar cairan berbau dari kemaluan, lebih lama dan lebih banyak, keputihan yang menetap dengan cairan yang encer, berwarna hijau, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk. 3. Riwayat Kesehatan Sekarang Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit kencing manis (gejala: sering minum, sering makan, sering kencing), tekanan darah tinggi, menular seksual seperti HIV-AIDS (BB turun drastis, diare lebih dari 1 bulan, nafsu makan berkurang, tidak enak badan ), GO (pengeluaran cairan dari alat kelamin berwarna hijau, berbau), syifilis (ada borok sebesar uang logam jika ditekan mengeluarkan 3

cairan), sering berganti-ganti pasangan, endometritis (keluar cairan dari alat kelamin berwarna kuning kehijauan) 4. Riwayat Kesehatan yang lalu Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit kencing manis (gejala: sering minum, sering makan, sering kencing), tekanan darah tinggi ( menular seksual seperti HIV-AIDS (BB turun drastis, diare lebih dari 1 bulan, nafsu makan berkurang, tidak enak badan ), GO (pengeluaran cairan dari alat kelamin berwarna hijau, berbau), syifilis (ada borok sebesar uang logam jika ditekan mengeluarkan cairan), sering berganti-ganti pasangan, endometritis (keluar cairan dari alat kelamin berwarna kuning kehijauan) 5. Riwayat haid Ditanyakan untuk mengetahui menarche, lama haid, banyaknya, HPHT, keluhan. 6. Riwayat Pernikahan Usia pertama menikah (menikah usia muda atau hubungan seksual yang terlalu dini memicu terjadinya kanker)Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.Ditanyakan jumlah anak (banyak anak menjadi factor predisposisi kanker), saat hamil pernah mengalami Ketuban Pecah Dini (berhubungan dengan adanya infeksi organ genital) 7. Riwayat KB Terutama pengguna KB suntik dan pil (terlalu lama pengguna hormonal dapat memicu tumbuhnya sel kanker).Kanker Serviks: terlalu lama menggunakan KB yang mengandung esterogen. C. Data Objektif 1. Kulit Pemeriksaan kulit bertujuan untuk mengetahui keadaan umum kulit klien seperti warna kulit , turgor kulit , tekstur kulit , ada atau tidak nya benjolan di permukaan kulit , ada atau tidak adanya lesi . Dan pada klien Ca Serviks keadaaan kulit secara umum normal. 2. Kepala dan leher Pemeriksaan kepala dan leher bertujuan untuk mengetahui struktur kepala klien , kesimetrisan bentuk kepala , ada atau tidak nya kelainan pada bentuk kepala , kebersihan kepala dan rambut , ada atau tidaknya ketombe / kutu , ada atau tidaknya benjolan saat diraba , ada atau tidaknya pembesaran vena jugularis / kelenjar tyroid ,

4

ada atau tidaknya kesulitan saat menelan makanan. Pada klien Ca Serviks keadaan kepala dan leher pada umumnya normal. 3. Mata dan Pengelihatan Pemeriksaan mata dan pengelihatan bertujuan untuk mengetahui struktur mata , kesimetrisan bentuk mata , gerakan bola mata , konjungtiva klien apakah anemis atau tidak , sklera apakah ikterik atau tidak , apakah klien menggunakan alat bantu pengelihatan atau tidak. Pada klien Ca Serviks keadaan mata dan pengelihatan pada umumnya normal. 4. Hidung dan penciuman Pemeriksaan hidung dan penciuman bertujuan untuk mengetahui struktur hidung klien , kebersihan hidung klien , ada atau tidaknya pendarahan atau keluar cairan dari hidung , ada atau tidaknya sekret , dan untuk mengetahui fungsi penciuman klien. Pada klien Ca Serviks keadaan hidung dan penciuman pada umumnya normal. 5. Telinga dan pendengaran Pemeriksaan telinga dan pendengaran bertujuan untuk mengetahui struktur kesimetrisan telinga , kebersihan telinga , ada atau tidak nya peradangan pada telinga , dan untuk mengetahui fungsi pendengaran klien. Pada klien Ca Serviks keadaan telinga dan pendengaran pada umumnya normal. 6. Mulut dan gigi Pemeriksaan mulut dan gigi bertujuan untuk mengetahui kebersihan mulut , jumlah gigi , keadaan mukosa bibir , ada atau tidaknya perdarahan di gusi. Pada klien Ca Serviks keadaan mulut dan gigi pada umumnya normal. 7. Dada dan pernapasan Pemeriksaan mulut dan gigi bertujuan untuk mengetahui kesimetrisan bentuk dada klien , frekuensi , irama nafas , ada atau tidak nya alat bantu pernapasan , ada atau tidaknya bunyi mafas tambahan , dan ada atau tidaknya nyeri tekan pada dada. Pada klien Ca Serviks keadaan dada dan pernapasan pada umumnya normal. 8. Abdomen Pemeriksaan abdomen bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan pada , ada tidaknya benjolan pada permukaan abdomen , bising usus . Pada klien Ca Serviks didapat bentuk abdomen membesar , teraba massa , dan ada nyeri tekan pada abdomen , bising usus 6x/menit.

5

9. Genetalia dan Reproduksi Pemeriksaan genetalia dan reproduksi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan seperti perdarahan , keputihan , ada atau tidaknya nyeri saat BAK. Pada klien Ca Serviks keadaan genetalia dan reproduksi pada umumnya normal. 10. Ekstremitas atas dan bawah Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah bertujuan untuk mengetahui kesimetrisan ekstremitas atas dan bawah , ada atau tidaknya keterbatasan gerak , ada atau tidaknya edema dan luka pada ekstremitas atas dan bawah. D. Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan

2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks 3. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai O2 ke jaringan E. Intervensi Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan 

Kriteria hasil : a)

TTV pasien dalam batas normal, meliputi :

b) Nadi normal ( ± 60 - 100 x / menit) c)

Pernapasan normal (± 16 - 24 x / menit)

d) Tekanan darah normal ( ± 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg) e)

Suhu normal (± 36,5oC - 37,5oC)

f)

Membran mukosa lembab

g) Turgor kulit baik (elastis) h) Pengisian kapiler cepat ( kembali dalam ± 2-3 detik setelah ditekan ) i) 

Ekspresi wajah pasien tidak pucat

Intervensi : a) Awasi masukan dan haluaran. Ukur volume darah yang keluar melalui pendarahan b) Catat kehilangan darah ibu dan kemungkinan adanya kontraksi uterus c) Hindari trauma dan pemberian tekanan berlebihan pada daerah yang mengalami pendarahan d) Pantau TTV. Evaluasi nadi perifer, dan pengisian kapiler 6

e) Kolaborasi pemberian cairan IV sesuai indikasi

2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks  Kriteria hasil : a) Pasien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan pengaruh / efek samping minimal

b) TTV pasien dalam batas normal, meliputi :  Nadi

normal (± 60 - 100 x / menit)

 Pernapasan  Tekanan  Suhu

normal ( ± 16 - 24 x / menit)

darah normal ( ± 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)

normal (36,5oC - 37,5oC)

c) Ekspresi wajah pasien tidak meringis d) Pasien tampak tenang (tidak gelisah) e) Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk mengontrol nyeri. 

Intervensi a) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif [catat keluhan, lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0-10) dan tindakan penghilangan nyeri yang dilakukan] b) Pantau tanda - tanda vital c) Berikan posisi yang nyaman sesuai kebutuhan pasien d) Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi

3. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai O2 ke jaringan 

Kriteria hasil a) TTV pasien dalam batas normal, meliputi :  Nadi

normal ( ± 60 - 100 x / menit)

 Pernapasan  Tekanan  Suhu

normal (± 16 - 24 x / menit)

darah normal ( ± 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)

normal (± 36,5oC - 37,5oC)

b) Pasien tidak tampak lemas c) Pengisian kapiler cepat ( kembali dalam ± 2-3 detik setelah ditekan) d) Tidak tampak kebiruan pada permukaan kulit e) Tidak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, kelembaban).

7



Intervensi a) Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler dan warna dasar kuku b) Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiri c) Kolaborasi pemberian transfusi sel darah merah lengkap sesuai indikasi.

Awasi adanya komplikasi transfusi d) Kolaborasi pemberian terapi oksigen tambahan sesuai indikasi

8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya . Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain : a. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual b. Jumlah kehamilan dan partus c. Jumlah perkawinan d. Infeksi virus e. Sosial Ekonomi f. Hygiene dan sirkumsisi g. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) B. Saran Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan dapat mengerti konsep Ca serviks serta dapat melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang ada.

9

DAFTAR PUSTAKA

(2007). Pengkajian fisik keperawatan. In s. M. Robert priharjo, Buku kedokteran (pp. 22-148). jakarta: EGC.

(2013). Asuhan ibu dengan kangker serviks. dedeh sri rahayu, (pp.21). jakarta: Salemba Medika.

(2015). Asuhan Kebidanan varney edisi 2. s. Jan kriebs , Carolyn L.Gegor , (hal. 105). jakarta: EGC.

10

More Documents from "Muhammad Sahal"