5. Kap - Copy.docx

  • Uploaded by: Dian Oktaviani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 5. Kap - Copy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 998
  • Pages: 5
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS GUNUNGTANJUNG

Jalan Raya Maung Bandung Nomor 1933 Telepon : 0265-19331933 Faxmile: 0265-1933 Website: www.persibjuara.com E-mail: [email protected] Cicantel - 401933

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PEMAIN DAN PELATIH A. PENDAHULUAN Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya kwalitas manusia yang di harapkan, perlu peningkatan upaya penanggulangan HIV/AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh. AIDS (Acuquired Immune Defeciency Sindrom )merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus HIV( Human Immuno Defeciency Virus) yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuh, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi,kanker dan lain-lain. Sampai saat ini belum ada diitemukan vaksin pencegahan atau obat untukpenyembuhanya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa memakan waktu 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak, pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain. Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang di tularkan melalui hubungan seksual. Infeksi menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina , oral maupun anal.

B. LATAR BELAKANG Strategi penanggulangan HIV-AIDS di tunjukan untuk mencegah dan mengurangi resiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pemanguan. Hal ini memerlukan peran aktif multi pihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penangulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pembangunan lingkungan yang kondusif.Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan di perlukan peranaktif dari kelompok populasi kunci yaitu: 1. Orang-orang beresiko tertular ataur awan tertular karena prilaku seksual beresiko yang tidak terlindung bertukaranalat suntik tidak steri; 2. Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda beresiko;

3. ODHA adalah Orang yang sudahterinfeksi HIV .Seperti di ketahui situasi epidemi HIV dan Aids di indonesia telah memasukiepidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasi surveilans Terpadu HIV dan Prilaku (STHP, populasi kunci 2007) menunjukan prevalensi HIV pada populasiterkunci; Wanita Pekerja Seks(WPS) langsung 10,4%,WPS tidak Langsung 4,6%,Waria 24,45; pelanggan WPS 0.8 % lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%: penguna nafza suntik 52,4%. Di Provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan kearah generalizd epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4%pada penduduk 15-49 tahun (STHP, Penduduk papua,2017), Dalam rangka menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penangulanga HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkordinasi, menghasilkan program yang cakupanya tinggi, efektif dan berkelanjutan. Puskesmas Simpang Teritip sebagai salah satu puskesmas LKB yang ada di kotaBangka Barat ikut serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDSdengan mengadakan kegiatan VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS danIMS ke kelompok beresiko tinggi dan kelompok yang rentan tertullar HIV yangmenjadi populasi kunci dalam keberhasilan penangulangan HIV-AIDS ini.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umum Tujuan Umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Simpang Teritip adalahpencegahan dan penangulangan HIV-AIDS di masyarakat, khususnya di wilayahkerja Kec.Simpang teritip.

2. Tujuan Khusus Tujuan Khusus program Hiv-Aids dan IMS di Puskesmas Simpang Teritip adalah : Menemukan Dini Kasus penderita HIV Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentantertular HIV tentang HIV-AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual(IMS)

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN No

Kegiatan Pokok

1.

Test Hiv atas Inisiasi petugas Kesehatan (

PITC)

pasien

yang

Rincian Kegiatan

berkunjung

kelayanan klinis puskesmas Simpang teritip 2.

Melakukan konseling dan test HIV sukarela (VCT)maupun konseling IMS baik

rujukan

maupun

luar

dari

dalam

gedung

gedung

Puskesmas

Simpang Teritip 3.

Merujuk pasien ke unit laboratorium

untuk test HIV dan IMS 4.

Pelaksanaan

Kegiatan

berupa

Penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan tertular Hiv tentang Hiv-Aids dan penyakit IMS. 5.

Deteksi Dini Penyakit Hiv-Aids pada Ibu Hamil

dan

Masyarakat

yang

rentanterinfeksi HIV-Aids

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN No 1.

Kegiatan Pokok

Pelaksana Program

Lintas program

Lintas sektor

(Nama Program)

terkait

terkait

Test Hiv atas Inisiasi Pengelola Program

Laboratorium

petugas Kesehatan ( PITC)

pasien

yang

berkunjung kelayanan

klinis

puskesmas Simpang teritip 2.

Melakukan konseling Pengelola Program dan test HIV sukarela Konselor (VCT)maupun konseling IMS baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung

Puskesmas

Simpang Teritip 3.

Merujuk pasien ke Pengelola Program unit

laboratorium Petugas

untuk test HIV dan Laboratorium IMS 4.

Pelaksanaan Kegiatan

Pengelola Program berupa

Penyuluhan kepada kelompok

resiko

tinggi

rentan

dan

Laboratorium

Kader

Ket

tertular Hiv tentang Hiv-Aids

dan

penyakit IMS. 5.

Deteksi Dini Penyakit Pengelola Program Hiv-Aids

pada

Hamil

Laboratorium

Kader

Ibu Petugas dan Laboratorium

Masyarakat

yang

rentanterinfeksi HIVAids

F. SASARAN Konseling dan test terutama pada : a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-Aids dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) penguna nafza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko tinggi. b. Pelanggan yang berkunjung ke puskesmas Simpang teritip yang menunjukan adanya gejala IMS. c. Semua Ibu hami baik yang berkunjung ke puskesmas maupun rujukan dari faskes lain. d. Pasien TBc Paru.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 2018 No

Kegiatan

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

1 2 3 4

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan Kegiatan program akan di evaluasi 1 bulan sekali untuk melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasi.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan dilakukan pada buku register kunjungan pasien yang menunjukan gejala IMS dan HIV Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan di laporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya paling lambat tanggal 26 tiap bulannya. Evaluasi Kegiatan 1. Program akan di Evaluasi oleh tim mutu puskesmas 3 bulan sekai

2. Program akan di evaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Keterangan : Jenis huruf : Calibri body Ukuran font : 12 Spasi 1,5 Margin : Atas 2, bawah 2, kiri 3, kanan 2 (Fleksibel, disesuaikan) Judul dan Sub judul huruf capital, lainnya biasa.

Related Documents

5. Kap - Copy.docx
December 2019 15
Kap 07
October 2019 8
Kap 27
October 2019 8
Kap 02
October 2019 9
Kap 11
October 2019 14

More Documents from ""