5 Contoh Kasus Kekerasan Pada Anak.docx

  • Uploaded by: sandy wawan syahputra
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 5 Contoh Kasus Kekerasan Pada Anak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 755
  • Pages: 5
5 CONTOH KASUS KEKERASAN PADA ANAK D I S U S U N OLEH : NAMA

: FARIDA HANNUM

NIM

: 1801032159

DOSEN : Mayang Wulan SST, M.K.M

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

1. Kekerasan disebabkan frustasi ekonomi

Ekonomi menjadi alasan penyebab terjadinya kekerasan pada anak. Rasa kefrustasian ekonomi sering menyebabkan orangtua dengan sadar melampiaskan apa yang dirasakannya kepada anak. Bukan hanya kekerasan biasa, bahkan bisa sampai berujung kematian. Kanja Isabel Putri, balita berumur 4 tahun ini diketahui meninggal dunia pada 4 Maret 2017 di Kampung Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. JJ (23) ayah tiri dan DY (20) ibu adalah orangtua yang tega menganiaya anaknya yang masih balita. Luka memar di kepala, dagu sobek dan lebam bahkan kaki melepuh adalah penderitaan yang dialami hingga korban meninggal. Padahal dua bulan sebelumnya, telah terjadi pembunuhan anak oleh orangtua kandung. Melihat kasus ini, peran masyarakat di sekitar juga sangat dipertanyakan. Bagaimana bisa masyarakat sekitar tidak peduli terhadap keselamatan anak-anak di lingkungannya.

2. Diperkosa kemudian dibunuh

Pada 28 April 2017, Suci, anak berusia 6 tahun ditemukan sudah tidak bernyawa oleh warga. Korban ditemukan di hutan kecil tidak jauh dari Sekolah Dasar Negeri 25 Sawang, Aceh Utara. Setelah mendapatkan informasi dan ditelusuri, korban meninggal akibat hendak mencoba melawan ketika diperkosa.

Korban dicekik oleh pelaku hingga mengakibatkannya meninggal. Yang mengejutkan, pelaku ternyata adalah anak berusia 13 tahun berinisial M yang tinggal sekampung dengan korban. Dan parahnya, setelah membunuh korban, anak yang berhadapan dengan hukum ini sempat menunaikan shalat Jumat dan ikut mengevakuasi korban bersama dengan warga lain ke rumah duka. Bayangkan Ma, anak di bawah umur meninggal karena dibunuh oleh anak yang juga masih di bawah umur. Rasanya, tidak masuk akal. Bagaimana mungkin anak 13 tahun bisa melakukan hal seperti itu.

3. Kekerasan seksual oleh orang yang memahami Undang-Undang Perlindungan Anak

Warga Kalimantan Timur digemparkan oleh kasus pencabulan yang dilakukan oleh PDW. PDW (21) adalah seorang aktivis yang mengerti Undang-Undang Perlindungan Anak. Dia adalah ketua Green Generation Indonesia, pernah menjabat sebagai ketua Forum Anak Balikpapan dan juga pernah menjadi fasilitator di organisasi anak. Tetapi sangat disayangkan, dia yang sangat mengerti tentang hal ini malahan dia juga yang beraksi. PDW sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Kalimantan Timur sepekan sejak 25 November 2017. Dalam kasus ini, ada sembilan orang korban yang disebutkan oleh polisi. Di mana seluruh korban adalah laki-laki berusia 12-17 tahun. Namun, pihak kuasa hukum PDW berdalih bahwa enam orang korban didasari atas rasa suka sama suka. Dalam Undang-Undang Pelindungan Anak disebutkan bahwa tidak ada istilah suka sama suka dalam interaksi seksual dengan anak di bawah umur.

4. Disekap di hotel oleh ayah tiri

Lagi-lagi, kekerasaan pada anak terjadi. Kali ini balita laki-laki berusia 4 tahun yang menjadi sasarannya. Penghuni kamar lainnya beserta pegawai hotel menemukan korban pada 16 Februari 2018. Korban ditemukan dalam keadaan disekap di kamar nomor 11 Hotel Wismantara di Jalan RM Said, Solo. Korban berinisial P itu ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat, serta tubuh penuh luka. Ternyata pelaku penyekapan adalah Dedi (ayah tiri) dan Iwan (adik Dedi). Berdasarkan pengakuan, korban diikat selama 3 hari dan tak diberi makan. Disekap dengan alasan korban dianggap nakal dan akan merusak kamar hotelnya itu. Saat ini, Kapolsek Banjarsari telah menetakan Dedi dan Iwan sebagai tersangka atas penganiayaan korban. Polisi menjerat kakak beradik ini dengan pasal 77 UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

5. Ibu kandung tahu anaknya disiksa ibu angkat

Beberapa pekan lalu, netizen dihebohkan dengan video seorang anak laki-laki berinisial B. Dalam video itu, B masih mengenakan seragam sekolah saat diperiksa oleh gurunya. Korban terlihat mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya.

Bisa dilihat ada beberapa luka lebam dan bekas melepuh karena air

panas. Setelah ditelusuri, korban dianiaya oleh ibu angkatnya di Cileungsi, Bogor.

Mirisnya, ibu kandung (bekerja di Manado) yang menitipkan korban pada ibu angkat mengetahui penganiayaan tersebut dan malahan membiarkannya. Selama kurang lebih setahun dititipkan pada ibu angkatnya itu, ibu kandung korban sama sekali tidak memberikan nafkah atau menjenguk korban. Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono pada 04 Februari 2018 menjelaskan bahwa itu merupakan tindak penelantaran. Pelaku dapat dijerat pasal berlapis tentang perlindungan anak dan penelantaran dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. 5

contoh

kasus

kekerasan

pada

anak

yang

disajikan

oleh Popmama.com bukan bertujuan untuk memberikan contoh yang tidak baik pada Mama. Kasus di atas diharapkan dapat membuat Mama sadar sehingga lebih menyayangi dan melindungi anak Mama. Yuk Ma, jangan hanya sayang pada anak-anak kita saja, tapi peka juga lah pada keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar!

Related Documents


More Documents from "nawrah afri"